Orang yang memiliki penghasilan besar tidak selamanya kaya. Banyak yang kemudian bangkrut, bahkan terlilit hutang karena mereka tidak tahu bagaimana cara mengelola keuangan pribadi yang baik.
Pernah dengar kisah petani Tuban yang dapat ganti rugi miliaran rupiah? Coba lihat berapa banyak sisa uang yang mereka punya. Kabar mengejutkannya, bahkan ada yang hanya tersisa Rp50 juta saja di tabungan.
Mengapa bisa begitu?
Sebab, mereka belum siap dan memiliki ilmu pengelolaan keuangan yang cukup. Akibatnya, uang yang mereka punya berkurang banyak dalam waktu 2 bulan saja. Lantas, bagaimana cara mengelola keuangan pribadi secara efektif dan optimal?
Cara Mengelola Keuangan Pribadi dengan Cerdas
Agar ini tidak terjadi pada Anda, simak tips dan cara mengatur keuangan bulanan secara sederhana berikut ini.
1. Catat Setiap Pengeluaran
Untuk mengetahui besarnya pengeluaran setiap bulan, catat secara detail setiap pengeluaran Anda. Kategorikan pengeluaran-pengeluaran tersebut sesuai dengan pos pembagian keuangan pribadi yang Anda buat.
Manfaatkan buku kecil, Microsoft Excel, atau aplikasi pencatat keuangan, seperti Pina, Money Lover, Andromoney dan lain-lain.
2. Buat Anggaran Bulanan
Setiap orang pasti memiliki pengeluaran yang berbeda-beda. Anda tidak bisa mematok secara pasti rumus keuangan pribadi, sekian persen untuk kebutuhan rumah, atau sekian persen untuk kebutuhan sekolah.
Anda bisa membuat rencana anggaran bulanan dengan melihat catatan keuangan. Buat pos untuk masing-masing keperluan, seperti belanja bulanan, belanja mingguan, tagihan, dan lain-lain.
3. Lunasi Utang Terlebih Dahulu
Salah satu cara mengelola keuangan pribadi yang penting untuk diperhatikan, jika Anda masih punya utang, prioritaskan untuk melunasinya terlebih dahulu. Coba buat list semua utang yang Anda miliki. Mulai dari pinjaman ke teman, KPR, kartu kredit, paylater, pinjol dan lain sebagainya.
Selanjutnya, pisahkan antara hutang jangka pendek (pinjol, paylater, kartu kredit) dan hutang jangka panjang (KPR).
Dari hutang jangka pendek, dahulukan untuk melunasi hutang konsumtif yang memiliki bunga besar dan tanggal jatuh tempo paling pendek.
Jika seluruh utang terkumpul di kartu kredit, minimal bayar sebesar pembayaran minimum (jumlah pokok kredit dan bunga dibagi 10). Saat masih ada sisa, masukkan ke dalam kartu kredit dengan saldo terkecil.
Sementara untuk hutang jangka panjang, Anda tidak perlu buru-buru melunasi. Yang terpenting, tagihannya tidak lebih dari 30% penghasilan.
4. Persiapkan Dana Darurat
Sebagai tips atau cara mengatur keuangan untuk pemula, Anda bisa mulai mempersiapkan dana darurat terlebih dahulu. Ini bertujuan untuk mengantisipasi jika ada kondisi darurat yang membutuhkan pengeluaran lebih.
Anda bisa mengumpulkan dana darurat di tabungan atau reksa dana. Usahakan pilih tempat penyimpanan yang liquid alias mudah untuk Anda cairkan saat Anda butuhkan tiba-tiba.
Lantas, berapa besarnya dana darurat ideal yang harus Anda kumpulkan?
Untuk yang masih single, Anda bisa memiliki dana darurat sebesar 6x pengeluaran bulanan. Jika sudah menikah, Anda bisa kumpulkan sebesar 9x pengeluaran bulanan. Ini berbeda jika sudah punya anak, sebaiknya kumpulkan 12x pengeluaran bulanan.
Namun, jika belum sanggup mencapai nominal tersebut, jangan putus asa dan tetap menabung untuk dana darurat sedikit demi sedikit.
5. Buat Proteksi dengan Membeli Asuransi
Jangan sepelekan asuransi. Asuransi sangat penting untuk proteksi keuangan Anda. Minimal Anda memiliki asuransi kesehatan dari BPJS.
Dengan memiliki askes, Anda tidak perlu meminjam uang atau menggunakan dana darurat, bahkan tabungan, saat Anda sakit.
Mungkin terlihat berat harus bayar premi setiap bulan padahal badan dalam kondisi sehat. Tapi, percayalah, ini akan sangat membantu Anda saat dibutuhkan nantinya.
Mulai ubah mindset bahwa asuransi bukan investasi. Asuransi yang Anda beli bukan untuk membayar biaya pengobatan Anda saat sakit, tetapi untuk memberi Anda proteksi. Agar saat Anda sakit, setidaknya keuangan Anda masih aman.
6. Mulai Berinvestasi
Jika sudah tidak ada utang konsumtif dalam jangka pendek, dana darurat dan asuransi juga sudah ada, mulailah untuk berinvestasi. Anda bisa berinvestasi di reksa dana, obligasi, saham, P2P lending, emas, properti dan lain-lain.
Dengan demikian, maka cara Anda dalam mengelola keuangan pribadi akan semakin baik dan membuahkan hasil yang signifikan.
Sebelum berinvestasi, tentukan tujuan keuangan Anda, lalu pilih produk investasi yang sesuai. Selalu pelajari risiko, potensi keuntungan, dan faktor lain yang bisa mempengaruhi persentase keuntungan dari setiap produk investasi yang Anda pilih.
Jangan berinvestasi di produk yang tidak Anda tahu dan menjanjikan keuntungan besar dengan pasti. Hindari juga investasi yang belum jelas sumber keuntungannya dan tidak diawasi OJK.
7. Lakukan Evaluasi Setiap Akhir Bulan
Jangan lupa untuk melakukan evaluasi setiap bulan. Apakah pengeluaran Anda sudah sesuai dengan anggaran? Adakah pengeluaran tak terduga yang memakan banyak pengeluaran? Jika ada, apa sebabnya?
Cek juga apakah cara membagi keuangan pribadi Anda sudah efektif atau belum. Jika ada pengeluaran yang bisa Anda hemat lagi, coba kurangi anggaran keuangan pada pos tersebut di bulan selanjutnya.
Sebisa mungkin kurangi berburu promo jika itu barang yang tidak Anda butuhkan. Memang benar harganya akan lebih murah, tetapi jika Anda tidak membelinya, Anda tidak akan kehilangan uang sepeser pun.
Jangan tunggu uang Anda banyak baru mau belajar cara mengelola keuangan pribadi. Justru belajar dari sekarang agar keuangan Anda semakin baik dan Anda tidak kaget saat tiba-tiba mendapat rezeki banyak.
Jangan lewatkan beragam artikel mengenai tips keuangan lainnya yang disajikan oleh mufdana dari Mandiri Utama Finance (MUF).