Bisakah rumah subsidi tipe 27/60 tetap terlihat estetik tanpa menguras kantong? Bisa saja. Kuncinya adalah melakukan riset estimasi biaya renovasi rumah subsidi dengan cermat.
Namun, berbeda dengan rumah komersial, rumah subsidi tidak boleh asal direnovasi. Ada aturan yang wajib Anda patuhi supaya tidak terkena sanksi.
Di artikel ini, Anda akan memahami lebih dalam seputar:
- Aturan merenovasi rumah subsidi
- Gambaran lengkap biaya renovasi rumah subsidi tipe 27/60
Mari, ulas topik ini lebih dalam.
Renovasi Rumah Subsidi: Apa yang Boleh dan Tidak?
Pada dasarnya, renovasi rumah subsidi itu boleh saja. Namun, ada batasan yang perlu Anda perhatikan.
Mengacu pada Kepmen Nomor 689/KPTS/M/2023, sebenarnya tidak ada larangan resmi untuk merenovasi rumah subsidi[1]. Namun, pemerintah mengimbau untuk hanya melakukan renovasi secara terbatas, terutama dalam lima tahun pertama.
Ingat, program rumah subsidi dirancang khusus untuk masyarakat berpenghasilan rendah.
Artinya, renovasi secara masif—misalnya yang melibatkan perubahan struktur bangunan—justru menjadi indikasi bahwa penerima subsidi sebenarnya tidak memenuhi syarat, apalagi jika renovasi berlangsung di lima tahun pertama.
Akibatnya? Subsidi bisa saja dicabut, dan pemilik rumah harus membayar cicilan dengan hitungan bunga rumah komersial.
Himbauan Renovasi Rumah Subsidi
Jadi, renovasi apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan di rumah subsidi pada lima tahun pertama?
Boleh:
- Renovasi minor tanpa mengubah struktur utama, seperti perbaikan kecil pada atap, dinding, atau lantai.
- Penambahan elemen fungsional atau estetis sederhana, seperti carport, pagar, cat ulang, atau membuat taman sederhana.
Tidak Boleh:
- Merombak total fasad.
- Mengubah rumah menjadi properti komersial, kontrakan, atau kos-kosan sebelum lima tahun.
- Melakukan renovasi major yang membuat rumah jauh dari standar rumah subsidi.
Kalau ingin ‘main aman’ tidak ada salahnya mengonfirmasi rencana renovasi ke pihak bank agar tetap sesuai regulasi.
Estimasi Biaya Renovasi Rumah Subsidi Tipe 27/60
Ukuran rumah subsidi tipe 27/60 terbilang cukup terbatas. Oleh karena itu, renovasi biasanya berfokus untuk meningkatkan kenyamanan dan pemanfaatan ruang yang lebih optimal.
Secara umum, area yang membutuhkan renovasi di rumah subsidi terbagi dalam tiga area utama:
1. Bagian Depan
Renovasi bagian depan rumah bertujuan untuk meningkatkan estetika dan kenyamanan. Beberapa perbaikan umum meliputi:
- Pembuatan carport → Rp5 juta – Rp10 juta
- Pemasangan atap kanopi → Rp3 juta – Rp7 juta
- Pembuatan teras sederhana → Rp2 juta – Rp5 juta
- Taman kecil di halaman depan → Rp1 juta – Rp3 juta
- Biaya tukang (harian/borongan) → Rp3 juta – Rp6 juta
Total estimasi biaya area depan: Rp14 juta – Rp31 juta
2. Bagian Tengah
Untuk meningkatkan fungsionalitas rumah, banyak pemilik yang memilih untuk mengubah tata letak ruangan agar terasa lebih lapang dan nyaman:
- Memindahkan kamar mandi → Rp4 juta – Rp8 juta
- Membuka sekat dapur dan ruang tamu (konsep open space) → Rp2 juta – Rp6 juta
- Menambah kitchen island → Rp3,5 juta – Rp7 juta
- Biaya tukang (harian/borongan) → Rp3 juta – Rp6 juta
Total estimasi biaya area tengah: Rp13 juta – Rp27 juta
3. Bagian Belakang
Bagian belakang rumah sering kali masih berupa tanah kosong yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, seperti dapur tambahan atau area laundry:
- Menutup bagian belakang dengan atap dan tembok → Rp5 juta – Rp12 juta
- Menambah dapur baru → Rp4 juta – Rp9 juta
- Membuat ruang cuci dan jemur → Rp2 juta – Rp5 juta
- Biaya tukang (harian/borongan) → Rp3 juta – Rp6 juta
Total estimasi biaya area belakang: Rp14 juta – Rp32 juta
Berdasarkan gambaran di atas, maka total biaya renovasi untuk seluruh area rumah adalah sebagai berikut:
Area Renovasi | Estimasi Minimum (Rp) | Estimasi Maksimum (Rp) |
Area Depan | Rp14 juta | Rp31 juta |
Area Tengah | Rp13 juta | Rp27 juta |
Area Belakang | Rp14 juta | Rp32 juta |
Total Biaya Renovasi | Rp41 juta | Rp90 juta |
Tambahan: Biaya Renovasi Rumah Subsidi 27/60 Menjadi Dua Lantai
Menambah lantai kedua di rumah subsidi merupakan jenis renovasi besar yang berkaitan dengan struktur. Biayanya bisa lebih tinggi, meliputi:
- Struktur dan fondasi penguatan → Rp15 juta – Rp30 juta
- Pembangunan lantai kedua (dinding, lantai, atap) → Rp40 juta – Rp70 juta
- Tangga penghubung → Rp5 juta – Rp10 juta
- Instalasi listrik dan pipa tambahan → Rp7 juta – Rp15 juta
- Finishing (cat, lantai, plafon, dll.) → Rp10 juta – Rp20 juta
- Biaya tukang (harian/borongan) → Rp10 juta – Rp20 juta
Total estimasi biaya penambahan lantai kedua: Rp87 juta – Rp165 juta
Tips Efisiensi Biaya Renovasi
Renovasi rumah memang membutuhkan biaya besar dan perencanaan yang matang. Agar dana terpakai secara efisien, pertimbangkan beberapa strategi berikut:
- Renovasi sekaligus jika memungkinkan untuk mengurangi biaya tukang yang berulang.
- Jika anggaran terbatas, lakukan renovasi bertahap, dimulai dari yang paling prioritas.
- Siapkan dana cadangan 15%-20% dari total estimasi biaya guna mengantisipasi pengeluaran tak terduga.
Menyiapkan biaya renovasi rumah subsidi tidak harus terasa membebani. Jika membutuhkan tambahan dana, manfaatkan layanan pinjaman multiguna dari MUFDana. Proses pencairannya cepat, transparan, dan syaratnya pun mudah.