Ketika meminjam uang ke lembaga keuangan tentunya Anda akan dikenakan biaya bunga. Melalui bunga inilah lembaga keuangan mendapatkan keuntungan dari jasa pinjamannya.
Besaran bunga yang ditetapkan berbeda-beda antar lembaga keuangan. Walau demikian, menurut Otoritas Jasa Keuangan maksimum bunga khususnya bagi pinjaman online adalah sebesar 0.8 % per hari.
Namun, sudah pahamkah Anda bagaimana cara menghitung bunga cicilan dengan tepat? Simak penjelasannya berikut ini.
Jenis Bunga
Sebelum menghitung bunga cicilan, ketahui dahulu jenis bunga pinjaman. Ada tiga jenis bunga pinjaman yang sering digunakan diantaranya adalah :
- Bunga flat atau tetap memiliki jumlah pokok dan bunga tetap setiap bulannya. Perhitungan bunga berdasarkan pada pokok awal atau besaran pinjaman Anda.
- Bunga efektif ialah bunga dan jumlah pokok yang dicicil berbeda setiap bulannya. Perhitungan bunga jenis ini mengandalkan sisa pokok hutang yang tersisa. Saldo bunga mendekati pelunasan cenderung menurun ketimbang bunga awalnya.
- Bunga anuitas biasa diberlakukan untuk pinjaman jangka panjang dengan tenor pinjaman diatas 10 tahun. Jenis bunga ini biasa digunakan untuk kredit perumahan.
Rumus Perhitungan Bunga
Pilihan jenis bunga berpengaruh pada perhitungan bunga cicilan itu sendiri. Meski ada beragam jenis bunga, Anda tak perlu bingung sebab ada rumus perhitungan yang bisa anda andalkan.
Cara Menghitung Bunga Tetap
Untuk menghitung bunga efektif gunakan rumus seperti di bawah ini :
Total Bunga = Pokok Pinjaman x Jangka Waktu Pinjaman x Suku Bunga per tahun
Sebagai contoh Anda meminjam uang di bank sebesar Rp. 30.000.000 dengan suku bunga per tahun sebesar 5% yang dilunasi dalam kurun waktu 2 tahun. Maka untuk besaran bunga yang perlu dibayarkan adalah sebagai berikut :
Total bunga = Rp. 30.000.000 x 2 tahun x 5 %
= Rp. 3.000.000
Sementara besaran angsuran yang perlu dibayarkan setiap bulannya cukup menjumlah pokok dan total bunga dibagi tenor pinjaman seperti di bawah ini :
Rumus Angsuran per bulan = Pinjaman pokok+total bunga / tenor pinjaman
= (Rp. 25.000.000 + Rp. 3.000.000) / 24
= Rp. 1.166.666 perbulannya
Cara Menghitung Bunga Efektif
Cara menghitung bunga efektif bisa dengan mengalikan jumlah pinjaman akhir periode dengan bunga tahunan. Untuk lebih mudah memahami perhitungan bunga efektif bisa memakai soal di atas. Besaran total bunga yang ditanggung nasabah selama dua tahun sama dengan bunga flat yakni Rp. 3.000.000. Namun, cicilan per bulannya berbeda-beda dan terus menurun hingga pelunasan.
Bunga bulan pertama = Rp. 30.000.000 x 5% / 12 bulan = Rp. 125.000
Bunga bulan kedua = (Rp. 30.000.000 – Rp.125.000) x 5% / 12 bulan
= Rp. 29.875.000 x 5% / 12 bulan
= Rp. 124.479
Bunga bulan ketiga = Rp. 29.750.521 x 5% / 12 bulan
= Rp. 123.960
Perhitungan Bunga Anuitas
Dalam cara menghitung bunga cicilan dikenal juga bunga anuitas. Rumus anuitas biasanya membuat bunga per bulan semakin kecil sementara angsuran pokok akan semakin besar mendekati pelunasan. Contohnya saja bila Anda meminjam uang sebesar Rp. 5.000.000 dengan tenor 6 bulan dan bunga 1% maka angsuran tiap bulannya adalah sebagai berikut :
Angsuran bulanan : P x i x 1 ( 1 – (1 / (( 1+ i) m)
P = Pokok pinjaman, I = suku bunga per tahun dan m = tenor pinjaman
Besaran angsuran yang harus anda cicil untuk kasus di atas adalah sebagai berikut :
= Rp. 5.000.000 x 1% x 1( 1 – (1 / (( 1+ 1%) ^ 6)))
= Rp. 862.742
Sementara bunga bulan pertama ialah Rp. 5.000.000 x 1 % = Rp. 50.000. Sementara cicilan pokoknya Rp. 862.742 – Rp. 50.000 = Rp. 812.742.
Untuk perhitungan bunga bulan kedua harus menggunakan saldo periode sisa pinjaman yang telah dikurangi dengan cicilan pokok angsuran bulan pertama.
Jika Anda membutuhkan pinjaman dana tunai, percayakan saja kepada mufdana dari Mandiri Utama Finance (MUF). Suku bunga rendah serta cara menghitung bunga cicilan jelas dan transparan. Anda bisa mendapatkan dana cepat dengan menggadaikan BPKB mobil maupun motor. mufdana hadir membantu Anda mendapatkan dana tunai dengan syarat gadai yang mudah.