Sekecil apa pun UMKM-nya, mereka sudah termasuk dalam skema bisnis yang perlu adanya perencanaan anggaran dan finansial. Karena kurangnya pengetahuan tentang hal ini, tidak jarang masalah finansial UMKM datang menghantui.
Kira-kira apa saja masalah finansial yang sering dialami oleh UMKM? Mari kita bahas satu per satu dalam ulasan kali ini.
Apa Saja Masalah Finansial UMKM?
Sebenarnya masalah finansial UMKM ada banyak. Dalam ulasan ini, kita akan membahas setidaknya 6 di antaranya yang meliputi:
- Rencana anggaran yang kurang matang,
- Arus kas kurang sehat,
- Minimnya laporan keuangan,
- Kurangnya modal atau akses pendanaan,
- Keuangan bisnis dan pribadi sering tercampur,
- Pengeluaran tidak terduga.
Langsung saja kita mulai pembahasan permasalahan UMKM dan solusinya dari yang pertama.
1. Rencana Anggaran yang Kurang Matang
Pengelolaan keuangan UMKM dan perencanaan anggaran terkadang tidak terlalu diperhatikan pengusaha hanya karena bisnisnya masih berskala kecil. Ini merupakan salah satu masalah finansial utama yang dihadapi UMKM, Padahal, bisnis tetaplah bisnis dan usaha juga tetaplah usaha.
Oleh karena itu, perlu adanya rancangan anggaran yang benar-benar matang untuk kondisi finansial yang terstruktur dan sehat. Berikut ini beberapa hal dasar yang sebaiknya harus ada.
- Biaya operasional,
- Biaya promosi,
- Modal usaha,
- Biaya kewajiban,
- Biaya lainnya yang sesuai dengan jenis usaha.
Sebelum memulai sebuah usaha, ada baiknya jika Anda menyusun rancangan anggaran terlebih dahulu dengan komponen seperti di atas. Dengan penyusunan anggaran, pengusaha juga akan terbantu dalam menentukan kebijakan.
2. Arus Kas Kurang Jelas
Pernah mendengar istilah “Besar pasak daripada tiang”?
Ini merupakan peribahasa untuk pengeluaran yang lebih besar daripada pemasukan. Hal ini jug sebaiknya Anda hindari sebagai pelaku usaha untuk menghindari masalah finansial dari UMKM yang sedang Anda jalankan.
Sayangnya, sistem dalam UMKM terkadang juga menuntut adanya anggaran belanja yang besar, yang lebih cepat daripada pemasukan. Apalagi ketika pembeli terlambat melakukan pembayaran atau pelunasan produk. Justru lebih sering mengacaukan planning kebijakan dan keuangan UMKM tersebut.
Oleh sebab itu, Anda bisa meraba-raba bagaimana sebaiknya kebijakan bisnis selanjutnya agar tidak terjadi “Besar pasak daripada tiang” dalam anggaran. Bisa menggunakan lebih banyak dana darurat atau menetapkan peraturan baru dalam perusahaan.
3. Masalah Finansial dalam Laporan Keuangan
Apakah Anda pernah melakukan review atau pengecekan laporan keuangan usaha dalam kurun waktu tertentu?
Jika tidak, sebaiknya merubah kebiasaan ini dan mulailah melakukan review kondisi keuangan usaha. Tidak perlu terlalu sering, cukup lakukan satu bulan sekali.
Apa pentingnya laporan keuangan bagi UMKM?
Laporan keuangan akan sangat membantu Anda melihat besar modal yang sudah Anda keluarkan, termasuk keuntungan dan berbagai informasi lainnya.
Dengan adanya laporan keuangan, tentu Anda juga bisa mengetahui berbagai masalah finansial dalam menjalankan UMKM. Anda juga dapat menentukan kebijakan terbaru berdasarkan laporan ini.
4. Kurangnya Modal dan Akses Pendanaan
Kekurangan modal juga membuat UMKM tidak dapat memaksimalkan potensi dan cenderung stagnan. Setelah itu, lambat laun UMKM akan tertinggal dan pada akhirnya akan gulung tikar.
Lantas, bagaimana solusi masalah finansial UMKM yang satu ini?
Sebenarnya, ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk mendapatkan modal yang lebih besar.
- Suntik dana dari tabungan pribadi,
- Dapatkan modal dengan menggadaikan aset,
- Mengajukan pinjaman modal ke koperasi,
- Ajukan pinjaman kredit tanpa agunan,
- Dapatkan modal dari pinjaman Peer-to Peer Lending,
- Gaet investor dan dapatkan suntikan modal.
Pilih salah satu metode yang membuat Anda yakin akan berhasil. Jika perlu, Anda juga bisa memanfaatkan suntikan dana dari pemerintah, seperti bantuan UKM.
5. Tercampurnya Anggaran
Apakah saat ini Anda lebih memilih mencampurkan uang bisnis dengan uang pribadi? Sebaiknya jangan lagi lakukan salah satu penyebab masalah finansial UMKM yang paling sering dijumpai ini.
Dalam momen tertentu, Anda justru secara tidak sadar mengorbankan uang pribadi untuk belanja modal. Begitu pun sebaliknya.
Mulai sekarang, pisahkan keduanya. Buat rekening yang berbeda atau setidaknya dompet yang berbeda. Jangan sampai uang bisnis justru terpakai untuk konsumsi pribadi dan keuangan pribadi justru terseret ke arus permodalan perusahaan.
Hal ini sebenarnya juga berkaitan dengan pembukuan arus modal dan pendapatan agar nominalnya jelas dan transparan. Sehingga begitu uang tercampur, Anda bisa memisahkannya dengan mudah.
6. Pengeluaran Tidak Terduga
Masalah manajemen finansial dan solusinya dari UMKM berikutnya karena pengeluaran tak terduga. Pengeluaran tak terduga akan mempengaruhi perencanaan dan keuangan bisnis.
Masa depan memang tidak selalu tentang hal baik, termasuk dalam usaha UMKM. Tidak jarang, adanya pengeluaran yang tidak terduga justru akan sangat mencekik dan akan menyusahkan jalannya usaha.
Selain karena faktor eksternal, pengeluaran juga bisa datang dari internal UMKM itu sendiri. Misalnya seperti peralatan yang tiba-tiba rusak, sampai karena tempat usaha yang memerlukan perawatan tapi anggarannya membengkak.
Lantas, bagaimana cara menangani kemungkinan munculnya pengeluaran tak terduga? Mudah saja, cukup dengan membuat dana darurat atau asuransikan UMKM.
Kesimpulan
Intinya, perencanaan keuangan dalam UMKM sangat perlu. Jangan sampai Anda memulai usaha tanpa memikirkan perencanaan usaha terlebih dahulu.
Apakah Anda juga pernah mengalami salah satu masalah finansial UMKM tersebut? Kini Anda telah mendapatkan solusi untuk mengatasinya.
Jangan lewatkan berbagai artikel tips berbisnis lainnya yang disajikan oleh mufdana dari Mandiri Utama Finance (MUF).