Pentingnya literasi keuangan di masyarakat sangat beralasan, mengingat semakin kompleksnya instrumen keuangan dewasa ini.
Edukasi mengenai konsep dasar keuangan pun seharusnya diberikan sejak dini sebagai bekal kehidupan di masa mendatang.
Untuk menguatkan alasan mengapa literasi keuangan dibutuhkan, artikel kali ini akan menjelaskan:
- pentingnya literasi keuangan bagi setiap orang,
- dan dampak kurangnya literasi keuangan.
Langsung saja simak ulasan lengkapnya.
Alasan Pentingnya Literasi Keuangan
Berikut ini beberapa manfaat yang membuat Anda menyadari pentingnya memiliki literasi keuangan dengan baik:
1. Membentuk Kedisiplinan dalam Mengelola Uang
Bisa karena terbiasa.
Itulah alasan literasi keuangan perlu dimulai dari usia sekolah. Pengetahuan mengenai dasar pengelolaan uang membuat anak lebih disiplin.
Manfaat literasi keuangan bagi pelajar antara lain terhindar dari kebiasaan menghabiskan uang untuk hal yang tidak perlu.
Dari situlah terbentuk karakter yang akan bertahan sampai anak tumbuh dewasa.
“Mengedukasi anak usia sekolah tentang literasi keuangan menghasilkan economic return lebih tinggi.”
2. Agar Tidak Rentan Terkena Penipuan Keuangan
Selanjutnya, literasi keuangan itu penting karena sering terjadi penipuan keuangan dengan berbagai modus.
Paling sederhana, korban diiming-imingi uang, tetapi akhirnya malah harus keluar sejumlah uang untuk si penipu.
Beberapa tahun lalu, penipuan semacam ini terjadi lewat telepon dan SMS, lalu di era digital, modusnya semakin banyak.
Biasanya korban berasal dari kalangan rendah literasi keuangan. Jadi, Anda harus berhati-hati agar keluarga dan kerabat tidak menjadi korban.
3. Melatih Strategi Keuangan agar Semakin Matang
Pentingnya literasi keuangan bagi generasi muda adalah agar memiliki kemampuan dalam mengambil keputusan yang tepat.
Kematangan seperti itu tentu tidak didapat secara instan, melainkan melalui proses.
Contohnya, saat kuliah Anda perlu membeli sebuah buku, tetapi di satu sisi uang bulanan sudah menipis.
Bagaimana strategi mengatur uang dalam situasi tersebut?
Mungkin Anda tetap bisa membeli buku dan mengurangi beberapa kebutuhan untuk gaya hidup.
Jika mampu menemukan solusi terbaik, itu artinya literasi keuangan Anda semakin terasah.
4. Menjadi Landasan agar Kondisi Keuangan Stabil
Poin keempat menunjukkan betapa pentingnya literasi keuangan bagi pengelolaan keuangan pribadi.
“Tanpa literasi keuangan, kondisi finansial mudah goyah.”
Katakanlah Anda memiliki gaji bulanan sebesar Rp7.000.000.
Dengan literasi keuangan yang baik, dana tersebut bisa Anda alokasikan untuk banyak hal. Berikut ilustrasinya:
Hasilnya, dalam setahun Anda punya tabungan Rp12.000.000, dana darurat sebesar Rp8.400.000 dan profit dari investasi.
Kurangnya literasi keuangan mungkin membuat semua gaji mungkin langsung habis tanpa rencana yang jelas.
5. Modal Utama untuk Meningkatkan Standar Hidup
Literasi keuangan mengenalkan Anda kepada berbagai produk investasi.
Bukan sekadar kenal, melainkan juga tahu mana instrumen yang paling sesuai kebutuhan.
Meskipun terjun ke dunia investasi memang butuh pengalaman, pada taraf tertentu ini dapat mengangkat kondisi keuangan pribadi Anda.
“Keputusan investasi yang tepat akan membuat standar hidup meningkat.”
Hanya saja, perlu Anda pahami juga bahwa setiap investasi memiliki risiko. Oleh karena itu, jangan pernah berhenti belajar literasi keuangan.
6. Lebih Bertanggung Jawab atas Keputusan yang Dibuat
Pentingnya literasi keuangan bagi UMKM adalah bertanggung jawab jika sudah membuat keputusan.
Misalnya, Anda mengajukan pinjaman multiguna di mufdana dengan tujuan menambah modal mengembangkan usaha.
Pahami bahwa jika kredit macet, maka berisiko penyitaan aset.
Pelaku usaha yang well literate pasti menggunakan uang pinjaman dengan perencanaan sesuai tujuannya agar aset tidak tersita.
Berkaitan dengan poin sebelumnya, manajemen risiko termasuk bagian dari aspek literasi keuangan menurut Chen dan Volpe.
7. Agar Pendistribusian Kekayaan Lebih Merata
Pentingnya literasi keuangan untuk masyarakat yang ketujuh yaitu supaya pendistribusian kekayaan merata.
Masyarakat yang punya uang lebih bisa membantu yang lain agar mencapai kesejahteraan.
Cara penyalurannya yaitu dengan cara menyimpan uang ke lembaga keuangan tertentu.
Uang yang terkumpul nantinya didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkannya dalam bentuk seperti pinjaman modal usaha.
Si penyimpan uang akan dapat keuntungan, di sisi lain peminjam uang juga punya kesempatan menjalankan usahanya agar sejahtera.
Itulah maksud literasi keuangan mendistribusikan kekayaan secara merata.
Dampak Kurangnya Literasi Keuangan di Masyarakat
Bagaimana jika masyarakat tidak mengindahkan literasi keuangan?
Segala kebalikan dari poin-poin di atas akan terjadi.
Di samping itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan empat akibat ketika literasi keuangan benar-benar rendah:
- Pertama, masyarakat tidak mampu merencanakan keuangannya dengan baik.
- Kedua, tidak tahu harus mengarahkan pengelolaan uangnya ke mana.
- Ketiga, mengetahui produk investasi, tetapi asal pilih instrumen sehingga mengakibatkan kerugian di kemudian hari.
- Keempat, lebih mudah terkena modus penipuan keuangan dengan berbagai kedok, misalnya investasi bodong.
Mulai Belajar Literasi Keuangan dari Sekarang
Kesadaran tentang pentingnya literasi keuangan di masyarakat memang sangat kurang. Berdasarkan survei terbaru OJK tahun 2022, persentasenya masih di angka 49,68%. Maka dari itu mari tingkatkan literasi keuangan dan juga mulai ajari anak Anda dari sekarang.