Rentang biaya operasi usus buntu di Indonesia sangat luas. Rumah sakit satu dan yang lain mematok harga berbeda karena banyak hal.
Misalnya tergantung pada kondisi pasien, metode operasi, serta tingkat fasilitas kesehatan. Besarnya mulai jutaan rupiah sampai di atas 50 jutaan.
Meskipun tidak semua RS mematok harga tinggi, tetapi operasi usus buntu biasanya harus dilakukan segera.[1] Jadi, kadang-kadang beberapa orang belum sempat menyiapkan dananya.
Supaya lebih siap, artikel ini akan merinci biaya operasi dan opsi pembiayaan cepat apabila suatu saat Anda atau orang terdekat mengalami infeksi usus buntu.
Berapa Biaya Operasi Usus Buntu Berdasarkan Jenisnya?
Jenis operasi usus buntu menentukan biaya yang harus Anda tanggung tanpa menggunakan BPJS. Dua jenis metode operasi yang menjadi pilihan yaitu:[2]
Operasi Laparoskopi
Jika pasiennya adalah seorang ibu hamil, penderita obesitas, anak, atau lansia, maka jenis operasi dengan laparoskopi lebih recommended.[3]
Alasannya, metode bedah laparoskopi lebih simpel, hanya dengan sayatan kecil untuk meminimalkan nyeri dan mempercepat proses penyembuhan.
Melalui ‘lubang kunci’ inilah dokter menyisipkan alat khusus yang dilengkapi kamera untuk mengangkat usus buntu yang infeksi.
Biaya operasi usus buntu dengan laparoskopi bisa sampai Rp60 juta. Akan tetapi, di kelas termurah, Anda masih bisa mendapatkan harga Rp8,5 jutaan.[4]
Mahal? Wajar karena prosedurnya membutuhkan anestesi umum[5] dan peralatan sekali pakai.[6]
Namun, umumnya hanya RS dengan fasilitas memadai yang menyediakan layanan ini.
Operasi Terbuka
Sebaliknya, operasi terbuka melibatkan sayatan berukuran besar di perut. Ini dilakukan pada pasien dewasa, terutama yang infeksinya telanjur parah.
Dari segi biaya lebih terjangkau dibandingkan dengan metode pertama tadi, mulai Rp2 jutaan hingga belasan juta rupiah.[7]
Meski demikian, pemilihan metode operasi baiknya bukan semata-mata karena faktor biaya. Utamakan rekomendasi dokter berdasarkan kondisi pasiennya.
Biaya Operasi Usus Buntu Tanpa BPJS di Berbagai Rumah Sakit
Tidak semua RS menerima BPJS. Oleh karenanya, peserta non-BPJS sebenarnya punya pilihan lebih fleksibel ketika memilih RS untuk operasi usus buntu.
Berikut opsi pilihan biaya operasi berdasarkan tipe RS, kelas layanan, dan jenis operasinya:[8]
RS Tipe A
Sebagai rumah sakit rujukan teratas, tipe A umumnya memiliki dengan fasilitas paling memadai, yang memungkinkan penanganan operasi usus buntu terbaik.
Di RS tipe A, biaya termurah sekitar Rp4,5 juta dan termahal Rp12 juta. Untuk laparoskopi, biasanya jauh lebih mahal, apalagi RS swasta.
Contoh RS tipe A swasta yang terkenal adalah Mitra Keluarga. Biaya operasi usus buntu di Mitra Keluarga dengan laparoskopi sebesar Rp49 juta.[9]
RS Tipe B
Satu tingkat di bawahnya, RS tipe B tersebar di ibukota provinsi. Fasilitasnya cukup lengkap, khususnya pelayanan spesialis.
Biaya layanan di sini tentu tidak semahal RS tipe A. Estimasinya sekitar Rp3,7 juta – Rp9 juta untuk jenis operasi besar.
Di RS swasta tipe B, tarif operasi usus buntu laparoskopi hanya sedikit lebih murah, tetapi masih di kisaran belasan hingga puluhan juta rupiah.
RS Tipe C
Selanjutnya, Anda bisa memilih RS tipe C yang pasti ada di setiap wilayah kota/kabupaten. Pelayanan kesehatannya terbilang memadai, tetapi lebih murah.
Biaya operasi usus buntu kelas 3 di RS tipe C mulai Rp2,8 jutaan saja. Namun, jika kondisinya sudah parah Anda mungkin dikenai tarif Rp7 jutaan.
Anda bisa dengan mudah menemukan RS tipe ini sebagai fasilitas kesehatan tingkat 2 untuk rujukan dari puskesmas maupun dokter.
RS Tipe D
Pilihan terakhir adalah RS tipe D, contohnya RSUD, yang umumnya juga dapat melakukan prosedur operasi usus buntu. Biaya operasi usus buntu di RSUD adalah yang paling terjangkau di antara semuanya, yaitu mulai dari Rp2,1 juta.
Namun, perlu diingat bahwa fasilitas dan pelayanannya mungkin tidak selengkap rumah sakit tipe lainnya. Dengan kapasitas minimal 50 tempat tidur,[10] jika penuh Anda mungkin akan dirujuk ke RS tipe C.
Biaya Pemulihan Pasca Operasi Usus Buntu
Di luar tarif operasinya, pemulihan juga membutuhkan dana yang tidak sedikit.
Pada kasus biasa, pasien memang bisa pulang dalam waktu 1-2 hari. Artinya, pemulihan lebih cepat dan Anda tidak akan keluar terlalu banyak uang.[11]
Namun, jika infeksinya sudah parah, perawatan intensif akan diperlukan. Pasien pun butuh waktu lebih lama di RS, sehingga biaya operasi makin mahal.
Setelah pulang dari rumah sakit, pasien perlu membatasi aktivitasnya selama 2 minggu hingga sebulan untuk pulih secara optimal.
Dengan memahami hal ini, setidaknya Anda dapat menyiapkan dana cadangan untuk check up, tebus obat, pemulihan, dan lain-lain.
Solusi Biaya Operasi Tanpa Bikin Frustrasi
Biaya operasi usus buntu memang bisa membuat Anda pusing. Situasi mendadak seperti ini menunjukkan betapa pentingnya dana darurat.
Namun, jika Anda belum memiliki dana yang cukup, jangan khawatir. Ada solusi dari MUFDana berupa pinjaman multiguna dengan jaminan BPKB kendaraan.
Prosesnya cepat, sehingga Anda bisa mendapatkan dana untuk biaya operasi tanpa harus stres memikirkan dari mana uangnya.
Bersama MUFDana, Anda tinggal fokus pada hal yang lebih penting yaitu kesembuhan Anda atau orang yang Anda sayangi.