Wujudkan Semua Mimpi

Reksadana Campuran: Investasi Aman Saat Pasar Fluktuatif

Reksadana Campuran

Reksadana campuran sedang naik daun di tengah pasar yang sulit ditebak. Tahun 2024, jumlah investor reksadana tumbuh 22,9% hingga menembus 14,03 juta orang.

Angka ini menunjukkan satu hal: banyak investor mulai mencari keseimbangan antara potensi dan perlindungan.

Namun, di tengah fluktuasi saham dan perubahan suku bunga serta pasar uang yang stagnan, pertanyaannya: bagaimana investor bisa tetap tenang ketika pasar seolah tak berpihak? Mungkin jawabannya ada pada reksadana campuran.

Reksadana Campuran: Keseimbangan antara Potensi & Proteksi

Reksadana Campuran

Bayangkan Anda memiliki satu wadah investasi yang menampung saham dan obligasi serta pasar uang sekaligus; itu adalah konsep dasar reksadana campuran.

Dengan porsi saham maksimal 79% dari Nilai Aktiva Bersih (NAB), sisanya dialokasikan ke obligasi dan instrumen pasar uang untuk menjaga kestabilan. Kombinasi ini membuatnya menarik bagi investor berprofil moderat yang ingin imbal hasil lebih tinggi dari deposito, tapi tak ekstrem seperti pasar saham.

Meski begitu, reksadana campuran bisa rugi, terutama saat pasar saham dan obligasi melemah bersamaan. Bedanya, kerugian biasanya lebih terkendali karena diversifikasi otomatis di dalam portofolio. Inilah alasan banyak investor mengejar instrumen ini: seimbang, fleksibel, dan adaptif terhadap pasar yang terus berubah.

Menemukan Keseimbangan Antara Risiko & Peluang

Reksadana Campuran

Dalam dunia investasi, mencari keseimbangan antara potensi dan keamanan adalah tantangan utama. Reksadana saham mungkin menjanjikan return tinggi rata-rata 9-12% per tahun, tapi volatilitasnya juga besar. Sementara itu, naik turun pasar bisa mengguncang nilai investasi dalam waktu singkat.

Reksadana campuran, di sisi lain, menawarkan stabilitas dengan tetap membuka peluang pertumbuhan. Indeks reksadana campuran mencatat return tertinggi 1,24% pada September 2024, mengungguli pendapatan tetap (0,95%) dan saham (0,55%).

Kinerja positif ini ditopang penurunan suku bunga BI dan The Fed yang mengerek harga obligasi pemerintah, yang menjadi komponen utama dalam portofolio campuran.

Menariknya, meski reksadana saham sempat melemah -1,83% secara YtD, reksadana campuran justru tumbuh 3,17% di periode yang sama. Ini membuktikan jika diversifikasi dan strategi alokasi aktif bisa jadi perisai efektif menghadapi pasar.

Strategi Adaptif di Tengah Gejolak Ekonomi

Ketika suku bunga bergerak naik turun dan sentimen ekonomi global mudah berubah, instrumen tunggal seperti obligasi atau deposito sering kehilangan kestabilannya. Dalam kondisi seperti ini, reksadana pendapatan campuran yang menggabungkan aset pendapatan tetap dan saham menjadi lebih relevan.

Selain memberi Anda ruang untuk menyesuaikan diri dengan arah pasar, potensi imbal hasil tetap di depan mata. Dengan potensi keuntungan 10-20% per tahun, portofolio semacam ini justru menjaga likuiditas sekaligus membuka peluang pertumbuhan yang seimbang.

Bukan hanya bertahan di tengah badai, investasi campuran ini tetap melangkah  dengan strategi yang fleksibel dan adaptif terhadap perubahan ekonomi.

Mengenali Risiko & Menemukan Titik Aman untuk Investasi

Reksadana Campuran

Setiap keputusan investasi harus berangkat dari pemahaman terhadap profil risiko investor apakah Anda termasuk konservatif, moderat, atau agresif. Bagi mereka yang berada di tengah, instrumen campuran menjadi pilihan ideal: cukup berani mengejar pertumbuhan, tapi tetap menghargai stabilitas.

Namun, penting Anda ingat bahwa risiko reksadana campuran tak pernah hilang, hanya tersebar lebih luas. Tantangan utamanya meliputi volatilitas saham, perubahan suku bunga obligasi, dan ketepatan waktu alokasi. Setiap manajer investasi memiliki strategi berbeda, sehingga hasilnya bisa bervariasi signifikan.

Kinerja produk campuran dalam setahun terakhir tercatat dalam kisaran 3,8%-6,7%, sementara yang terbaik bahkan melonjak lebih dari 70%. Sebaliknya, awal tahun  2024 sempat menunjukkan pelemahan. Artinya, mengenali risiko sejak awal bukan untuk menakuti, tapi untuk mempersiapkan langkah yang lebih cerdas.

Cara Memilih Reksadana Campuran yang Tepat

Reksadana Campuran

Memilih produk yang tepat bukan sekadar ikut tren, tapi memahami kualitas dan kredibilitasnya. Saat ini, total dana kelolaan reksadana nasional telah mencapai Rp805,33 triliun hingga Desember 2024. Angka ini juga menandakan adanya peningkatan kepercayaan investor terhadap produk pasar modal.

Agar langkah Anda tetap terarah, perhatikan empat hal berikut:

  • Cek legalitas dan reputasi manajer investasi, pastikan terdaftar di OJK.
  • Tinjau kinerja 3-5 tahun terakhir, bukan hanya mengejar return sesaat.
  • Cocokkan alokasi aset dengan profil risiko Anda.
  • Gunakan platform resmi atau mitra tepercaya untuk transaksi.

Dengan paduan ini Anda tidak hanya membeli produk, tapi memilih strategi yang tumbuh selaras dengan visi Anda.

Tetap Tenang di Tengah Ketidakpastian

Ketika kebutuhan mendesak datang, menjual investasi bukan satu-satunya jalan. Jika Anda membutuhkan likuiditas tambahan tanpa menjual aset investasi, pertimbangkan opsi Pinjaman Dana BPKB proses cepat, aman, dan transparan.

Ingat, kunci finansial yang sehat bukan hanya mengejar imbal hasil, tapi menjaga rencana tetap berjalan. Pada akhirnya, keseimbangan terletak pada strategi yang matang seperti reksadana campuran.

Wujudkan semua mimpi Anda dengan MUFDANA. Dapatkan pinjaman dana hingga Rp500 juta!

AJUKAN SEKARANG