Setiap bentuk usaha pasti tidak lepas dari tantangan dan himpitan untuk semakin berkembang, tak terkecuali bisnis berskala kecil. Kendati demikian, Anda dapat mempelajari cara-cara mengembangkan usaha kecil Anda hingga kelak menjadi besar.
Beberapa tips berikut ini akan membahas strategi-strategi pengembangan usaha kecil Anda sehingga dapat meminimalisir kemungkinan risiko yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
1. Pahami Jenis Usaha Anda
Cara pengembangan usaha kecil paling awal yang harus Anda lakukan sejak dini adalah dengan memperkuat pondasi atau identitas bisnis Anda. Caranya?
Mungkin pertanyaan-pertanyaan berikut ini dapat membantu Anda untuk sejenak memproyeksikan bisnis apa yang hendak Anda jalani.
- Usaha apa yang sebenarnya ingin Anda geluti?
- Apa jenisnya?
- Berapa modal awal yang Anda butuhkan?
- Seberapa bergunakah produk atau jasa yang Anda tawarkan ke khalayak?
- Mengapa Anda memilih jenis usaha tersebut?
2. Fokus dan Konsisten dengan Jenis Usaha Anda
Setelah memahami betul seluk-beluk usaha yang Anda lakukan, maka selanjutnya adalah mempertahankan fokus dan konsisten dengan jenis usaha Anda tersebut.
Jangan sampai Anda mudah tergoda oleh bentuk usaha lain yang tampaknya lebih sukses dan lancar ketimbang usaha Anda saat ini. Perlu Anda ingat bahwa mengembangkan usaha kecil menjadi besar bukan berarti beralih dari tujuan awal.
3. Persiapkan Strategi Operasional
Segiat apa pun dalam membangun usaha kecil, bila Anda tidak mempersiapkan strategi operasional dengan matang, pada akhirnya Anda akan kerepotan. Bahkan tidak menutup kemungkinan untuk merugi.
Lalu apa contohnya strategi operasional itu? Anda wajib mempersiapkan beberapa contoh berikut:
- Pemasok: Berapa jumlah pemasok yang Anda kenal? Kredibel atau tidak?
- Distributor: Siapa yang akan menjadi distributor Anda?
- Layanan Konsumen: Bagaimana cara berinteraksi dengan klien? Siapa?
- Transportasi kurir: Untuk keperluan apa saja? Berapa budget-nya?
4. Persiapkan Manajemen Keuangan
Salah satu cara manajemen keuangan bisnis paling dasar adalah dengan memisahkan antara uang pribadi dan usaha. Di samping itu, Anda juga harus mencatat setiap detail transaksi bisnis yang berlangsung.
Strategi lain dalam mengelola keuangan bisnis Anda adalah dengan tidak tergesa-gesa mengalokasikan dana Anda demi keperluan ekspansi. Setidaknya tunggu sampai siklus keuangan usaha Anda benar-benar stabil.
Kemudian, jika Anda sudah mendapatkan perhitungan yang matang dan siap untuk mengembangkan usaha, maka Anda dapat mulai untuk melakukan ekspansi. Dana yang dibutuhkan untuk itu bisa Anda dapatkan dari berbagai sumber. Antara lain dari keuntungan yang telah disisihkan atau dengan mengajukan pinjaman modal usaha dan sebagainya.
5. Pelajari Setiap Kompetitor
Bagaimana cara Anda mengembangkan usaha dengan modal kecil hingga kelak menjadi besar? Tidak lain adalah dengan mempelajari sebanyak mungkin kompetitor. Misalnya:
- Apa yang menjadi keunggulan dari produk mereka?
- Mengapa bisa unggul?
- Bagaimana strategi promosi dan pemasaran mereka?
- Seberapa kuat pengaruh kompetitor Anda bagi konsumen?
- Bagaimana kesan konsumen secara umum terhadap kompetitor?
6. Pelajari Segmentasi Pelanggan
Selain kompetitor, Anda juga harus paham betul mengenai (calon) konsumen Anda. Seperti misalnya:
- Siapakah yang kemungkinan besar akan menjadi pelanggan Anda?
- Produk atau layanan apa yang banyak konsumen Anda butuhkan?
- Media sosial apa yang banyak mereka gunakan?
- Bagaimana cara mereka berkomunikasi (gaya berinteraksi)?
- Bonus seperti apa yang mereka inginkan?
7. Pelajari Tren yang Marak di Masyarakat
Situasi sosial yang sedang berlangsung di kalangan masyarakat, baik yang berkaitan dengan isu kesehatan maupun kebijakan publik, dapat menjadi sarana untuk mengembangkan usaha kecil Anda menjadi besar.
Sebagai contoh, Anda dapat berperan serta dalam pencegahan penyebaran virus Corona dengan mempublikasikan anjuran-anjuran positif. Hal ini dapat berupa penerapan protokol kesehatan dengan melakukan belanja secara online.
8. Bersiaplah untuk Selalu Berinovasi
Sesuatu yang monoton itu membosankan, bukan? Apa yang akan Anda lakukan semisal Anda bosan dengan suatu produk yang bentuk dan kualitasnya hanya begitu-begitu saja? Pasti Anda cenderung akan beralih ke produk yang lain, benar?
Oleh karena itu, jika Anda sendiri bosan dengan sesuatu yang monoton, jangan sampai pelanggan Anda mengalaminya dari bisnis Anda.
Meningkatkan mutu dan menyematkan sesuatu yang baru di produk atau layanan Anda adalah modal utama dalam berinovasi.
9. Persiapkan Strategi Promosi
Selain memanfaatkan beragam media sosial yang banyak digunakan oleh konsumen, Anda dapat juga perlu untuk meminta tanggapan pelanggan Anda soal produk atau layanan yang mereka dapatkan.
Testimoni atau penilaian positif yang diberikan pelanggan secara langsung dapat menjadi sarana promosi dalam menyakinkan calon pembeli tentang produk yang Anda pasarkan.
10. Tumbuhkan Trust Pelanggan
Tips terakhir yang dapat Anda terapkan adalah menumbuhkan kepercayaan atau Trust pelanggan sehingga kelak mereka akan kembali lagi kepada Anda.
Salah satu caranya adalah dengan melakukan pendekatan aftersales. Jangan biarkan pelanggan Anda merasa kesulitan untuk menghubungi Anda kembali. Khususnya ketika terjadi permasalahan dengan produk yang mereka terima dari Anda.
Anda perlu memastikan bahwa setiap pelanggan mendapatkan jaminan kualitas dan garansi penanggulangan kerusakan bilamana terjadi peristiwa yang tidak diharapkan.
Setidaknya sepuluh hal di atas merupakan contoh-contoh rencana pengembangan usaha yang dapat Anda terapkan di bisnis Anda. Sangat tidak menutup kemungkinan bila Anda dapat menemukan cara mengembangkan usaha kecil lain yang sesuai dengan bisnis dan prospek Anda.