Pernah mengalami uang bulanan terasa cepat lenyap, tapi bingung ke mana saja perginya? Berarti Anda perlu tahu cara membuat buku keuangan pribadi.
Laporan keuangan pribadi adalah catatan mengenai profil dan aktivitas finansial perorangan.
Memiliki catatan keuangan pribadi sangat penting jika Anda memiliki tujuan keuangan tertentu. Manfaat membuat buku keuangan pribadi memudahkan Anda:
- Membuat pengeluaran lebih efektif dan efisien,
- Menjamin kebutuhan Anda tercukupi hingga waktu tertentu,
- Merencanakan peningkatan aset dan harta kekayaan,
- Mencapai tujuan keuangan tertentu seperti menikah, liburan, pendidikan, dan seterusnya.
Postingan ini akan membantu Anda untuk menyusun buku catatan keuangan pribadi dengan praktis, dalam 5 langkah/tahap.
Mari mulai dari langkah pertama.
Memilih Media Catatan
Ada berbagai media yang bisa Anda gunakan untuk membuat catatan keuangan personal, mulai dari yang sederhana hingga yang canggih.
Untuk cara membuat laporan keuangan pribadi paling konvensional, Anda bisa membuatnya di buku tulis, mirip seperti buku tabungan semasa SD. Pilihan lain, Anda bisa menggunakan lembar kerja (spreadsheet).
Untuk catatan offline, Microsoft Excel dapat jadi pilihan. Namun, catatan keuangan online akan lebih baik karena Anda dapat mengeditnya kapan pun, dari mana pun, selama terkoneksi dengan internet.
Untuk itu, ada Google Spreadsheet yang bisa Anda pakai. Anda juga bisa menggunakan aplikasi catatan keuangan yang bisa Anda download di AppStore atau Playstore.
Menyiapkan Tabel Buku
Cara untuk membuat buku laporan keuangan sederhana untuk personal, setidaknya Anda harus menyiapkan 2 tabel:
- Buku neraca (personal balance sheet), dan
- Buku arus kas (cash flow).
Pisahkan kedua tabel tersebut ke dalam lembar yang berbeda. Jika Anda menggunakan Excel atau Google Spreadsheet, buat lembar kerja (worksheet) yang terpisah untuk masing-masing tabel.
Buku neraca berfungsi untuk melihat nilai kekayaan pribadi Anda. Ini penting ketika Anda berencana untuk menambah aset atau menyiapkan tujuan keuangan tertentu, seperti menikah, beli rumah, dan lainnya.
Buku arus kas berfungsi untuk melihat aliran pemasukan dan pengeluaran Anda. Ini penting untuk merencanakan pengeluaran yang efektif dan efisien, pemasukan yang lebih besar, dan mencukupi kebutuhan dengan budget terbatas.
Menentukan Kolom
Sebagai bagian dari cara membuat buku keuangan pribadi, pada buku neraca setidaknya terdapat 3 kolom, yaitu: aset, harta dan utang.
Utang adalah tanggungan, liabilitas, atau kewajiban yang harus Anda tunaikan, sedangkan aset merujuk pada nilai barang yang Anda miliki. Ada pun harta menunjukkan total kekayaan bersih, didapat dari = Aset – Utang.
Pada buku arus kas, setidaknya terdapat 3 kolom juga, yaitu: pemasukan, pengeluaran, dan arus kas bersih.
Pemasukan berarti semua penghasilan Anda dari berbagai sumber pada bulan berjalan. Sedangkan pengeluaran merujuk pada semua yang Anda belanjakan di bulan tersebut.
Ada pun arus kas bersih merupakan hasil dari = Pemasukan – Pengeluaran.
Untuk setiap kolom, harus ada keterangan “item” dan “nominal”. Dengan demikian, jelas apa dan berapanya.
Menentukan Pos Setiap Kolom
Cara selanjutnya dalam membuat buku keuangan pribadi, Anda perlu menentukan apa saja isi setiap kolom. Contohnya, apa saja yang termasuk aset dan utang? Atau apa saja yang tergolong arus kas masuk dan arus kas keluar?
Untuk ini, Anda dapat membuat list dari setiap kolom agar lebih mudah. Contohnya seperti pada tabel neraca keuangan personal berikut.
Aset | Utang |
---|---|
Rumah | Kartu kredit |
Tanah | Paylater |
Tabungan | Pinjaman Teman |
Deposito | |
Reksa Dana / Saham | |
Emas | |
Kendaraan | |
Elektronik | |
Koleksi sepatu |
Contoh lainnya, untuk list tabel arus kas seperti ini.
Pemasukan | Pengeluaran |
---|---|
Gaji | Tabungan |
Tunjangan | Investasi |
Bunga tabungan | Belanja bulanan |
Deposito | Makan |
Reksa Dana / Dividen Saham | Transportasi |
Hasil Jualan / Dagang | Listrik |
Fee Proyek | Air |
Pulsa dan Internet | |
Hiburan | |
Lainnya | |
Biaya tak terduga |
Tentu tidak semua item tersebut akan ada dalam catatan keuangan pribadi Anda. Namun, dengan list tersebut, akan memudahkan Anda untuk memasukkan catatan Anda pada pos yang tepat.
Memasukkan Nominal Sesuai Posnya
Langkah dalam cara membuat buku keuangan pribadi membuat terakhir tinggal memasukkan nominal angka sesuai dengan pos masing-masing. Contoh jika gaji Anda per bulan Rp5.000.000, masukkan nominal tersebut ke pos ”gaji” di kolom “arus kas masuk”. Begitu juga jika Anda punya utang pay later, maka masukkan nominalnya ke item “Pay Later” di kolom “Utang”.
Selanjutnya, tinggal meng-update buku keuangan Anda secara rutin dan konsisten.
Untuk praktisnya, Anda perlu menyediakan waktu khusus untuk me-recall dan mencatat pemasukan atau pengeluaran Anda di hari itu. Contohnya setiap malam hari, sebelum tidur.
Jika ternyata pengeluaran Anda jauh lebih besar dari pemasukan, Anda mungkin membutuhkan bantuan keuangan mendesak. Untuk itu, Anda bisa menggunakan fasilitas pinjaman multiguna dari MUFDana.
Pinjaman serbaguna MUFDana memberikan plafon pinjaman yang besar dengan syarat mudah dan proses cepat. Bahkan, ajuan pinjaman Anda bisa cair hanya dalam 1 hari kerja.
Setelah dapat pinjaman, jangan lupa untuk tetap menerapkan cara membuat buku keuangan pribadi di atas secara konsisten. Kebiasaan ini akan memberikan dampak bagus bagi kesehatan finansial Anda untuk seterusnya.