Sebelum membeli instrumen investasi, Anda harus paham dulu apa itu investasi dan bagaimana cara melakukannya.
Pengetahuan ini termasuk literasi keuangan yang penting untuk meningkatkan kesejahteraan Anda di kemudian hari.
Dengan menjadi individu yang melek investasi, uang Anda tidak akan menguap sia-sia.
Sebagai permulaan, artikel kali ini akan membahas:
- Pengertian investasi,
- Macam-macam investasi,
- Cara memulainya.
Beberapa topik terkait investasi lainnya juga akan dibahas lebih lengkap. Mari mulai dari definisinya.
Apa Itu Investasi?
Investasi adalah mengeluarkan sejumlah modal di waktu sekarang dengan tujuan menghasilkan profit di masa depan.
Modal tersebut berguna untuk menjalankan suatu mekanisme yang mendatangkan keuntungan.
Tidak melulu soal uang, modal investasi juga bisa berupa waktu, tenaga, aset, dan lain sebagainya.
Sementara itu, definisi investasi menurut para ahli juga tidak jauh berbeda.
Sumanto (2006) menganggap investasi sebagai komitmen pada alokasi dana tertentu selama suatu periode demi mendapat kompensasi atas komitmen tersebut.
Gitman dan Joehnk mengatakan investasi adalah penempatan dana yang diharapkan dapat menguntungkan atau nilainya naik.
Contoh investasi misalnya seperti membeli crypto potensial dengan harga murah. Beberapa bulan kemudian, ketika harga crypto tersebut naik Anda menjual aset tersebut demi mendapat keuntungan.
Apa Tujuan Berinvestasi?
Setiap tentu individu memiliki tujuan yang berbeda-beda. Akan tetapi, secara umum tujuan investasi yaitu:
1. Agar Memiliki Penghasilan
Ini menjadi tujuan para penanam modal di perusahaan.
Ketika menanam modal, harapannya perusahaan terkait dapat memberi pengembalian setiap bulan.
2. Mendapatkan Capital Gain
Contoh yang dijelaskan tadi termasuk capital gain atau keuntungan modal.
Ini adalah margin yang Anda dapatkan pada saat menjual aset karena harga jual lebih tinggi daripada harga beli.
3. Menjaga Likuiditas Aset
Likuiditas artinya kemudahan pencairan aset menjadi uang tunai.
Jika tujuan Anda berinvestasi adalah untuk hal ini, maka jangan sembarang memilih instrumen.
Deposito adalah contoh instrumen yang tidak likuid karena hanya bisa ditarik sembarang waktu.
4. Bisnis Lebih Terjamin
Katakanlah Anda membuka restoran ayam goreng, lalu Anda membuat ternak ayam sendiri. Tujuannya agar biaya produksi rendah serta pasokan ayam terjamin.
MUFDana dari Mandiri Utama Finance (MUF) menyediakan layanan pinjaman modal usaha sebagai kredit investasi untuk keperluan pengembangan bisnis.
Jenis-Jenis Investasi Berdasarkan Waktu
Setelah mengetahui apa itu investasi dan tujuannya, kini Anda perlu menentukan periode yang tepat untuk meraihnya. Jenis investasi berdasarkan waktu yakni:
- Jangka pendek: investasi di bawah tiga tahun. Biasanya untuk tujuan yang sudah pasti seperti menikah.
- Jangka menengah: investasi dengan waktu antara 3-5 tahun. Biasanya untuk dana pendidikan atau membeli rumah.
- Jangka panjang: investasi jangka panjang di atas lima tahun. Tujuannya adalah menjamin keuangan di masa mendatang seperti dana pensiun.
Jenis Investasi Berdasarkan Bentuknya
Selanjutnya, setelah memutuskan berapa lama akan berinvestasi, pilih instrumen yang tepat. Berikut beberapa bentuk investasi paling umum di Indonesia:
- Deposito,
- Emas,
- Properti,
- Saham,
- Reksadana,
- P2P Lending,
- Obligasi (surat utang).
Pahami Risiko Investasi
Investasi, apa pun itu bentuknya, pasti berisiko. Sebagai bagian dari literasi keuangan, Anda juga harus paham akan risiko tersebut. Apa saja itu?
1. Risiko Sistematis
Jenis risiko yang pertama ini benar-benar di luar kendali Anda karena terjadi akibat kondisi suatu negara. Dampaknya pun cukup signifikan.
Risiko sistematis dalam berinvestasi contohnya:
- Suku bunga,
- Inflasi,
- Kurs mata uang asing,
- Gejolak politik,
- Bencana alam.
2. Risiko Tidak Sistematis
Risiko yang kedua tidak sistematis, yang mana masih bisa Anda hindari. Caranya yaitu dengan diversifikasi investasi.
Diversifikasi adalah menaruh dana investasi Anda di beberapa portofolio untuk meminimalkan risiko.
Risiko secara tidak sistematis dalam investasi contohnya:
- Likuiditas,
- Bisnis perusahaan yang menerima investasi.
Setelah memahami faktor risikonya, Anda sudah siap untuk mulai berinvestasi.
Cara Melakukan Investasi untuk Pemula
Asumsikan Anda benar-benar masih awam, meski sudah mulai memahami apa itu investasi. Maka langkah-langkah cara investasi yang benar adalah sebagai berikut:
Langkah 1: Tetapkan Tujuan dan Jangka Waktu Investasi
Anda harus punya tujuan atau hal yang ingin Anda capai dengan investasi di masa mendatang.
Baru setelah itu, buat rencana jangka waktu investasinya.
Misalnya tujuan Anda ingin pergi liburan ke luar negeri dua tahun lagi.
Langkah 2: Pahami Instrumen Investasi dan Profil Risikonya
Berikutnya, pilih bentuk investasi untuk tujuan serta jangka waktu yang sesuai dengan rencana investasi Anda.
Ingat bahwa setiap instrumen pasti menyimpan risiko. Jadi, Anda wajib mempelajari profil risikonya, apakah termasuk tinggi, sedang atau rendah.
Langkah 3: Buat Rekening Investasi
Sekarang untuk berinvestasi caranya semakin mudah, salah satunya melalui aplikasi seluler.
Pilihan investasi online paling mudah untuk pemula yaitu saham dan reksa dana.
Langkah 4: Alokasikan Dana Khusus Investasi
Langkah keempat, Anda wajib menggunakan uang dingin untuk investasi.
Maksudnya, dana tersebut memang dialokasikan khusus untuk berinvestasi, bukan mengalihkan uang dari kebutuhan lain.
Lakukan secara konsisten dengan menyisihkan sebagian dari gaji bulanan Anda.
Langkah 5: Tambah Pengetahuan tentang Investasi
Menambah pengetahuan juga bagian dari proses investasi.
Dengan berbekal pengetahuan baru tersebut, ke depannya Anda bisa mengambil keputusan secara lebih tepat.
Mulai Investasi dari Sekarang
Dari penjelasan apa itu investasi di atas, kesimpulannya investasi adalah cara menyimpan uang yang menguntungkan untuk masa depan. Kehidupan Anda akan lebih terjamin jika memilih instrumen investasi yang tepat.
Jangan lewatkan juga berbagai artikel tips investasi lainnya sebagai salah satu sumber inspirasi untuk meningkatkan finansial Anda.