Wujudkan Semua Mimpi

Mengenal Passive Income, Jalan Cerdas Mencapai Financial Freedom

Passive Income

Inflasi hingga kondisi ekonomi yang tidak menentu membuat banyak orang memutar otak memperoleh penghasilan tambahan. Mencari pekerjaan baru cukup berisiko saat ini karena jumlah lapangan kerja dan pencari kerja tidak seimbang.[1]  Jadi, passive income adalah pilihan aman untuk menambah cash flow.

Pahami pengertian, jenis, hingga tips praktis untuk mendapatkan passive income terbaik di artikel ini.

Passive Income: Bukan Pasif Sepenuhnya, Hanya Less Active

Passive income dan active income adalah kombo sempurna untuk menikmati hidup. Active income merupakan imbal balik dari pekerjaan yang berulang dalam bentuk keuntungan bisnis, gaji, tips, bonus, serta upah.

Sementara itu, passive income adalah penghasilan yang Anda peroleh dari aktivitas, investasi, atau aset tanpa partisipasi aktif secara terus-menerus. Tidak sedikit yang tertipu oleh kata “pasif”. Ingat, Anda tidak mendapat hasil cuma-cuma karena kebanyakan ide pendapatan pasif melibatkan kerja keras, terutama di awal.

Ini tentang memiliki sumber pendapatan kedua yang andal untuk membantu menciptakan lebih banyak kebebasan finansial di masa depan. Strategi pendapatan pasif melibatkan lebih sedikit kerja keras daripada pekerjaan utama. Anda tidak harus meluangkan waktu setiap hari atau setiap jam untuk memperoleh hasilnya.

Jadi, Anda hanya “bekerja” di awal, baru menuai hasil berkelanjutan setelahnya. Passive income jadi solusi praktis jika pekerjaan utama tidak menawarkan penghasilan yang “cukup”.

Kenapa Harus Punya Passive Income?

Mungkin Anda pernah mendengar, pendapatan pasif memungkinkan Anda mendapat penghasilan, bahkan saat tidur sekalipun. Namun, jangan tertipu oleh kata “pasif”. Ini karena mayoritas ide pendapatan pasif melibatkan kerja keras, terutama di awal.

Meskipun prosesnya panjang, tetapi Anda akan mendapat manfaat dari passive income secara terus-menerus.

Pendapatan pasif menawarkan kebebasan finansial, mengurangi stres di masa pensiun, dan memberikan kekayaan jangka panjang dengan usaha berkelanjutan yang minimal.[2]

Jenis pendapatan ini juga berperan sebagai rencana cadangan saat Anda kehilangan pekerjaan tetap dan menawarkan alternatif jika rencana pensiun Anda tidak sesuai harapan.

Keuangan yang stabil dan Anda bisa menikmati hidup dengan tenang. Inilah yang membuat demand terhadap passive income terus meningkat.

Jenis-Jenis Passive Income

Salah satu step dalam cara mendapatkan passive income adalah paham niche yang Anda pilih. Penting untuk memadukan antara demand pasar dan passion Anda, agar passive income berjalan mulus.[3]

Anda yang mencari passive income untuk pemula bisa mempertimbangan beberapa jenis sumber berikut:[4]

  • Berbasis Aset ⮕ Contohnya rental properti, rental kendaraan, sewa peralatan (kamera, drone, atau ponsel), hingga deposito berjangka.
  • Berbasis Bisnis ⮕ Contohnya passive income dari internet, seperti dropshipping, franchise, affiliate marketing, dan niche website.
  • Berbasis Skill ⮕ Contoh passive income modal kecil seperti kursus atau kelas daring, coaching, artwork, worksheet, template, dan lainnya.

Bagaimana Cara Memulai Passive Income?

Mengambil langkah pertama memang tidak mudah. Namun, pilihannya adalah melangkah atau tidak sama sekali.

Mari bahas apa yang harus Anda lakukan:

1. Pahami Situasi Keuangan dan Tetapkan Tujuan yang Jelas Serta logis

Berapa budget yang bisa Anda sisihkan secara realistis tanpa membebani gaya hidup saat ini? Bagaimana toleransi risiko Anda? Apa tujuan keuangan jangka panjang dan pendek Anda?

2. Mulai dari Skala Kecil

Jangan terburu-buru. Mulai dengan langkah kecil, evaluasi, sempurnakan strategi, dan tingkatkan skalanya. Penting untuk menjauhkan Anda dari risiko yang tidak perlu.

3. Pakai Sistem Otomatis

Penting untuk meminimalkan upaya Anda dalam pendapatan pasif. Bangun sistem yang membutuhkan intervensi minimal. Contohnya, Anda bisa memanfaatkan platform untuk handle pembayaran dan pengiriman secara otomatis untuk produk digital.

Tips Praktis untuk Menghasilkan Pendapatan Pasif

Kunci menjalankan passive income adalah work smarter, not harder. Pertimbangkan tips berikut untuk meningkatkan passive income Anda:[10]

  • Diversifikasi sumber pendapatan pasif untuk mengurangi risiko dan memaksimalkan return.
  • Fokus pada sumber passive income yang nilainya meningkat seiring waktu sehingga menghasilkan pendapatan berulang.
  • Lakukan evaluasi dan adjustment secara berkala berdasarkan kondisi dan demand pasar.

Saat ini, Anda butuh aliran pendapatan yang lebih fleksibel. Mulai dari rental properti hingga menciptakan produk digital, semuanya menawarkan potensi pertumbuhan finansial yang berkelanjutan.

Kunci sukses menghasilkan passive income yakni perencanaan, strategi yang tepat, dan evaluasi berkala. Anda butuh suntikan dana untuk memulai usaha atau kebutuhan pribadi? Ajukan pembiayaan multiguna MUFDana!

Pinjaman dana tunai dengan agunan BPKB kendaraan ini menawarkan:

  • Proses dan syarat mudah
  • Pencairan cepat (1-2 hari kerja)
  • Nilai pinjaman setara 75% harga kendaraan (maksimal Rp500 juta)
  • Bunga ringan yakni 0,75% flat per bulan
  • Tenor mulai dari 12 bulan

Passive income adalah penyelamat di kala darurat seperti saat Anda kehilangan pekerjaan. Namun, mengambil pinjaman dengan bijak bisa membantu memperoleh uang cepat dalam keadaan darurat saat gaji atau dana awal belum cukup. MUFDana bantu Anda wujudkan mimpi lebih cepat.

Wujudkan semua mimpi Anda dengan MUFDANA. Dapatkan pinjaman dana hingga Rp500 juta!

AJUKAN SEKARANG