Mengingat semakin mahalnya biaya rumah sakit di Indonesia dan premi asuransi, apakah Anda sudah siap menghadapi hal tak terduga? Seperti mempersiapkan biaya kesehatan dalam bentuk tabungan atau dana darurat?
Tips berikut memberikan langkah praktis untuk mempersiapkan diri secara finansial dari kemungkinan buruk terhadap kondisi kesehatan. Kemungkinan tersebut mencakup berbagai hal, seperti terjangkit Covid19, biaya rawat inap dan pengobatan di masa depan.
Mempersiapkan Dana Untuk Biaya Kesehatan
Lima langkah praktis ini bisa Anda terapkan sekarang juga untuk mempersiapkan dana kesehatan.
1. Sadar Akan Kondisi Keuangan Saat Ini
Kunci utamanya adalah mengetahui cash flow. Cash flow adalah pengeluaran dan pemasukan Anda setiap bulan. Untuk mendapatkan gambaran yang jelas, Anda perlu membuat laporan sederhana yang mencatat setiap detil pengeluaran dan pemasukan secara rinci.
Kenapa perlu dicatat? Bukankah dengan melihat ke rekening tabungan sudah bisa melihat cash flow?
Memang bisa, tapi ambigu. Ketika menghitung cash flow, untuk bisa melihat dengan jelas kondisi finansial Anda sangat membutuhkan laporan yang terperinci. Tujuannya supaya terhindar dari kesalahan yang mengakibatkan hal buruk terjadi, seperti gagal membayar tagihan / cicilan yang berujung pada hutang.
Inilah alasan utama pentingnya menyadari kondisi keuangan Anda saat ini. Supaya Anda tahu betul posisi finansial secara gamblang dan terhindar dari jeratan hutang.
2. Buat Target Dana Biaya Kesehatan yang Harus Anda Kumpulkan
Hitungan ideal dari dana kesehatan adalah 5-10 persen total pendapatan bulanan. Hitungan ini bisa Anda perkecil atau perbesar tergantung dari banyak faktor, seperti: kondisi kesehatan, keperluan mendadak, dan perencanaan jangka panjang.
Buatlah target dan perhitungan prediktif dana kesehatan yang Anda butuhkan saat ini. Hitungan ini bisa Anda dapatkan berdasarkan imajinasi atau berdasarkan event-event yang terjadi di sekitar. Sebagai contoh, di masa pandemi sekarang in penting untuk memiliki dana kesehatan untuk jaga-jaga membeli tabung oksigen.
Setelah punya target 5-10% total pendapatan bulanan, apa yang harus Anda lakukan? Langkah selanjutnya ada di bawah.
3. Simpan Dana Darurat Ini di Rekening Khusus
Langkah paling krusial dalam persiapan dana kesehatan atau dana darurat adalah memisahkannya ke dalam rekening yang berbeda. Manfaatnya apa? Agar tidak ada bias yang timbul. Maksudnya adalah, supaya Anda tidak menggunakan dana ini untuk kepentingan atau keperluan lainnya.
Contohnya, ketika Anda sudah mempersiapkan biaya kesehatan yang terkumpul di rekening utama. Anda menganggap dana ini “mubazir” karena selama ini masih sehat sentosa. Kemudian, Anda memutuskan untuk mengganti kendaraan menggunakan dana ini.
Untuk menghindari bias ini timbul, pisahkan dana kesehatan di rekening berbeda. Setelah itu, buat komitmen agar tidak menggunakan uang tersebut untuk keperluan apapun selain kesehatan dan kepentingan mendesak lainnya.
4. Pelan Tapi Pasti, Mempersiapkan Biaya Kesehatan Tidak Harus Terburu-buru
Bukan hanya jangka pendek untuk satu atau dua tahun ke depan. Mengumpulkan dana untuk biaya kesehatan adalah komitmen jangka panjang – pelan tapi pasti, tidak perlu terburu-buru.
Tidak perlu paranoid dan berkomitmen menyisihkan lebih dari 10 persen total pendapatan untuk dana darurat. Bahkan, Anda bisa menggunakan metode cicil. Maksudnya, Anda bisa mencicil persenan dana darurat bulan ini sebesar 2 persen, di bulan selanjutnya 3 persen, dan bertambah seterusnya.
Dengan demikian, Anda tetap bisa memprioritaskan kebutuhan lainnya sambil mempersiapkan dana untuk kemungkinan terburuk di masa depan. Anda juga tidak perlu khawatir mengorbankan satu atau dua hal di hidup Anda.
5. Hindari Pengeluaran yang Tidak Perlu
Apakah Anda masih mengeluarkan budget untuk hal-hal tidak penting atau bahkan bisa mendatangkan musibah, seperti merokok dan minum alkohol? Jika ya, stop sekarang juga.
“Apa manfaatnya? Apakah ada benefitnya? Apa keuntungannya?”
Pertanyaan sederhana seperti ini bisa Anda tanyakan ke diri sendiri sebelum mengeluarkan uang. Hal ini ditujukan untuk menghindari pengeluaran yang tidak perlu dan mencederai rencana Anda untuk mengumpulkan dana kesehatan.
Solusi Pembiayaan Sewaktu-waktu
Biaya kesehatan di Indonesia akan semakin mahal dari waktu ke waktu. Hal ini menjadi masalah. Terlebih, tidak semua orang menyadari hal ini dan menjalani hari selayaknya hidup baik-baik saja tanpa ada masalah di masa depan. Siapkan tindakan preventif dari sekarang dengan menerapkan langkah praktis di atas.
Namun, jika sewaktu-waktu Anda membutuhkan dana kesehatan yang belum mencukupi, maka pinjaman dana kesehatan bisa dijadikan sebagai solusi.
Pinjaman dana kesehatan merupakan bagian dari pinjaman multiguna yang ditujukan untuk memenuhi beragam kebutuhan mendesak. Salah satunya adalah menanggung biaya kesehatan. Pinjaman jenis ini menggunakan agunan atau jaminan sebagai solusi untuk mendapatkan dana cepat.
Salah satu produk pembiayaan yang menawarkan pinjaman multiguna dengan jaminan BPKB motor atau mobil adalah mufdana dari Mandiri Utama Finance. Cukup dengan pengajuan yang mudah secara online, Anda bisa mendapatkan dana cepat dalam waktu maksimal 48 jam.