Di sini, akan dibahas apa saja tips persiapan finansial yang bisa Anda lakukan untuk kehidupan yang lebih baik tanpa krisis.
Kita memang tidak pernah tahu bagaimana pastinya masa depan nanti. Namun, baik buruknya masa depan bisa Anda hadapi dengan baik karena sudah mempersiapkannya dari sekarang, termasuk dalam hal finansial.
Ada beberapa tips persiapan finansial yang bisa Anda mulai dari sekarang untuk persiapan masa depan yang minim risiko keuangan. Apa saja? Langsung saja simak ulasan berikut.
Persiapan Finansial dengan Memahami dan Mengelola Produk Keuangan
Ada banyak produk keuangan yang terdapat di dalam dunia finansial. Sebaiknya, Anda memiliki beberapa dan mengelolanya dengan baik sebagai salah satu bentuk persiapan finansial yang matang.
Sementara itu, terdapat 5 tahapan financing dari yang paling penting. Sesuai urutannya, maka meliputi:
- Dana darurat
- Asuransi
- Investasi
- Dana pensiun
- Distribusi kekayaan atau warisan
Nah, dalam ulasan tips persiapan finansial ini, akan dibahas 4 dari 5 poin tersebut, kecuali warisan.
1. Memahami Pentingnya Dana Darurat
Tips persiapan finansial pertama berkaitan dengan dana darurat. Meskipun terkesan sepele, dana darurat merupakan salah satu komponen yang akan sangat berpengaruh pada finansial Anda saat ini.
Dana darurat ini akan Anda butuhkan ketika masa krisis datang. Misalnya saat pandemi menyerbu atau ada situasi yang membuat Anda tidak bisa menghasilkan uang.
Seberapa besar Anda memerlukan dana darurat? Jawabannya yaitu tergantung berapa pengeluaran Anda per bulan untuk kebutuhan pokok.
Kebutuhan pokok hanyalah kebutuhan mendesak yang sangat penting. Misalnya seperti makan, biaya sewa, tagihan, dan berbagai biaya penting. Ini di luar biaya foya-foya.
Misalkan dalam satu bulan Anda memerlukan biaya hidup Rp3 juta. Maka sebaiknya Anda mengumpulkan uang senilai Rp3 juta dan dikalikan 6 bulan. Totalnya berarti Rp18 juta.
Kalau sudah menikah? Tinggal kalikan saja biaya hidup sekeluarga dalam satu bulan, dengan 9 atau 12 bulan.
2. Asuransi, Satpam Masa Depan yang Penting
Anda pasti pernah melihat profesi satpam komplek. Beliau bekerja untuk keamanan dan mendapatkan gaji tiap bulan. Dalam sebuah komplek, tidak setiap bulan ada tindakan kejahatan, namun satpam tetap mendapat gaji tiap bulan selama ia bekerja, bukan?
Begitu pula dengan asuransi sebagai tips persiapan finansial berikutnya. Layaknya menggaji satpam, Anda harus mengumpulkan sejumlah uang tiap bulan sebagai proteksi Anda di masa depan. Meskipun satu bulan tersebut tidak terjadi hal apa pun.
Apakah rugi? Tentu tidak.
Dengan dana asuransi penjamin kesehatan seperti BPJS, semisal Anda sakit dan perlu dana puluhan sampai ratusan juta. Anda tak perlu mengeluarkan keuangan pribadi, karena pembiayaannya sudah ter-cover oleh asuransi.
Apakah hanya ada asuransi kesehatan saja? Tentu tidak. Ada banyak hal yang bisa tercover oleh asuransi, seperti:
- Asuransi Jiwa,
- Asuransi Kendaraan,
- Ketenagakerjaan,
- Asuransi Kesehatan,
- Asuransi Kewirausahaan dan masih banyak lagi.
Prinsip dari semua jenis asuransi itu sama. Sama-sama memproteksi keuangan yang selama ini Anda kumpulkan dengan kerja keras.
Hanya dengan klaim asuransi, semua biaya untuk kondisi darurat akan ter-cover atau tidak perlu lagi merogoh kantong dalam-dalam.
3. Lanjut ke Investasi sebagai Persiapan Finansial
Jika dana darurat sudah 100% terkumpul, atau setidaknya setengahnya dan asuransi juga sudah oke, maka tips persiapan finansial berikutnya adalah investasi. Akan tetapi, tentukan tujuan atau goals dari investasi sebelum memulainya, ya.
Ubah mindset dari yang goals masih terlalu abstrak, menjadi goals lebih terfokus. Seperti ingin mengumpulkan uang untuk dana pendidikan, persiapan beli rumah, atau yang lainnya. Tentukan juga nominal dan jangka waktunya.
Anda bisa mulai belajar investasi dan memasukkan uang ke berbagai produk investasi, seperti misalnya:
- Reksadana,
- Emas,
- Invest USD,
- Deposito,
- Properti,
- Saham, dan lain–lain.
Beda tujuan akan beda pula produk investasi yang sebaiknya Anda pilih. Namun, pastikan produk yang Anda pilih sudah terawasi oleh OJK.
4. Dana Hari Tua/Pensiun/Passive income
Tidak selamanya Anda akan bekerja, bukan? Tips selanjutnya dalam persiapan finansial atau perencanaan keuangan ini, Anda tidak perlu susah-susah mencari uang lagi. Anda hanya perlu mengelola keuangan yang ada tanpa ada rasa khawatir pada kebutuhan yang tidak tercukupi.
Coba pikirkan usia berapa Anda akan pensiun dan tentukan besaran pengeluaran per bulan di hari tua nantinya. Usahakan kebutuhan pokok ter-cover di dalamnya. Lalu, kalikan dengan 20 atau 30 tahun (kira-kira sampai tutup usia).
Misal kira-kira per bulannya perlu Rp5 juta. Kalikan setahun, dan kalikan lagi dengan 20 atau 30 tahun. Tidak sampai di situ, hitung pula kemungkinan besaran uang setelah terkena inflasi.
Sudah dapat? Langsung aja kumpulkan dari sekarang.
Kesimpulan
Ikuti tahapan ini dari yang paling urgent terlebih dahulu, baru bisa mulai ke tahapan berikutnya. Mulai dari dana darurat, asuransi, sampai dana pensiun.
Bagaimana? Apakah tips persiapan finansial ini membantu Anda?
Jangan lewatkan beragam artikel lain mengenai tips keuangan yang disajikan oleh mufdana dari Mandiri Utama Finance (MUF).