Wujudkan Semua Mimpi

Etika Bisnis: Pengertian, Tujuan, Prinsip & Contoh Penerapan

Etika Bisnis

Etika bisnis wajib diketahui oleh perusahaan maupun karyawannya. Segala keputusan yang diambil nantinya harus sesuai aturan tersebut.

Secara umum, etika memang tidak tertulis. Akan tetapi, penerapan prinsipnya sangat penting agar tidak menghambat kelangsungan bisnis.

Lantas, seperti apa yang benar dan salah dalam bisnis?

Artikel kali ini akan membahas lebih jauh mengenai:

  • definisi etika bisnis dan tujuannya,
  • prinsip-prinsip di dalamnya,
  • serta contoh etika yang benar dan salah.

Dalam berbisnis. etika harus selalu diutamakan. Alasannya bisa Anda temukan pada penjelasan berikut.

Apa Itu Etika Bisnis?

Etika bisnis adalah aturan yang menjadi patokan perusahaan dalam menjalankan bisnisnya agar tidak melanggar nilai-nilai yang berlaku.

Dengan mengikuti acuan tersebut, bisnis Anda akan lebih baik. Semua elemen di dalamnya pun pasti merasa nyaman.

“Intinya, ini adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan moral dalam berbisnis.”

Pengertian Menurut Para Ahli

Etika Bisnis

Di samping penjelasan di atas, beberapa ahli memiliki definisinya masing-masing tentang etika dalam berbisnis.

Pengertian etika bisnis menurut ahli Lutz Preuss adalah sebuah konsep yang menunjukkan bagaimana bisnis berperan di masyarakat.

Sementara Zimmerer menjelaskannya sebagai tuntunan berlandaskan norma bagi para pelaku usaha untuk mengambil keputusan.

Definisi dari Irfan Fahmi lebih sederhana. Ia menganggap etika dalam berbisnis seperti aturan yang membatasi perusahaan untuk boleh dan tidak boleh melakukan sesuatu.

Mengapa Etika Bisnis Itu Penting?

Etika bisnis dalam perusahaan dibutuhkan guna membangun suasana kondusif dan lebih produktif.

Semua orang berkewajiban menunjukkan etika yang baik.

Menyenangkan bukan jika karyawan di kantor saling menghormati? Kemungkinan terjadinya konflik internal pun dapat dihindari.

“Dengan kondisi yang kondusif, reputasi perusahaan dapat terlindungi dari penilaian buruk pihak luar seperti pelanggan, klien maupun mitra. “

Tujuan Penerapan Etika Bisnis

Beberapa tujuan penting dalam setiap tingkatan antara lain:

  • Supaya perusahaan tidak berlaku sewenang-wenang kepada individu di masyarakat demi meraup keuntungan.
  • Di tingkat organisasi, etika turut menjaga agar perusahaan menjalankan bisnis seadil-adilnya.
  • Selain itu etika di perusahaan juga membuat komunikasi di setiap elemen lebih baik.
  • Tujuan keempat yaitu memberikan tanggung jawab sosial kepada perusahaan.
  • Terakhir, memelihara hubungan baik antara pihak internal dengan eksternal yang saling terkait dengan perusahaan.

Prinsip dalam Etika Bisnis

Pada praktiknya, prinsip etika bisnis yang menjadi landasan utama dibagi menjadi lima poin, yaitu:

1. Otonomi

Pertama, dalam etika berbisnis, prinsip otonomi adalah ketika Anda memutuskan sesuatu secara sadar dengan keyakinan bahwa itu memang yang terbaik.

Jadi, selain bebas dalam mengambil keputusan, juga ada rasa tanggung jawab yang menyertai.

2. Kejujuran

Jujur juga termasuk etika yang mesti Anda tunjukkan ketika menjalankan bisnis.

Baik karyawan, perusahaan maupun pemangku kepentingan harus bersikap sesuai situasi yang sebenarnya.

Prinsip kejujuran sangat penting sebagai bentuk komitmen dalam sebuah kontrak bisnis.

3. Saling Menguntungkan

Tumbuhkan kesadaran untuk membuang jauh-jauh keegoisan di dalam diri.

Dalam bisnis, kedua belah pihak harus saling untung, bukan?

Itulah contoh etika yang baik dalam bisnis. Setiap kali bertindak, pihak pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya harus sama-sama untung.

4. Prinsip Keadilan

Menjunjung tinggi sikap adil di lingkungan bisnis adalah suatu keharusan.

Prinsip keadilan dalam etika berbisnis menurut Sonny Keraf artinya Anda tidak boleh membeda-bedakan.

Setiap karyawan, konsumen serta pihak-pihak lain harus mendapat perlakuan yang adil. Misalnya dari segi gaji, pelayanan atau perlindungan hukum.

5. Integritas Moral

Prinsip yang kelima dimaksudkan agar pengambilan keputusan tidak membuat konsumen merasa rugi.

Dengan begitu, konsumen jadi menaruh kepercayaannya tinggi kepada bisnis Anda. Akhirnya, citra baik bisnis pun tetap terjaga.

Contoh Penerapan Etika Bisnis

Contoh etika bisnis yang benar dalam kehidupan sehari-hari gambarannya seperti berikut ini:

  • Perusahaan menjaga keamanan data pelanggan atau klien yang sifatnya rahasia.
  • Klien puas karena permintaannya terpenuhi sesuai kesepakatan di kontrak kerja.
  • Menunjukkan sopan santun saat berkomunikasi dengan siapa pun yang ada hubungannya dengan bisnis Anda.
  • Berkomitmen untuk turut menjaga kelestarian lingkungan sesuai hukum yang berlaku.

Pelanggaran Etika Bisnis

Demi menjaga kredibilitas bisnis Anda, Sebaiknya hindari contoh pelanggaran etika bisnis seperti:

  • Tidak menjamin privasi pelanggan dengan sistem keamanan yang mumpuni.
  • Menggunakan foto orang lain tanpa izin sebagai materi promosi atau untuk tujuan komersial.
  • Membuat konten promosi terus-menerus di media sosial sampai membuat orang lain merasa terganggu.
  • Perusahaan melakukan pelanggaran fatal yang mengakibatkan pemegang saham mengalami kerugian besar.

Contoh Kasus Pelanggaran: Privasi Data Facebook

Tahun 2019, reputasi Facebook sempat tercoreng akibat kasus pelanggaran etika yang mengakibatkan data-data pengguna bocor.

Tidak tanggung-tanggung, jumlah kebocoran datanya mencapai 87 juta. Kabarnya, itu digunakan untuk kepentingan politik di AS.

Facebook pun akhirnya harus membayar denda sebesar US$5 miliar.

Membiasakan Etika yang Baik dalam Bisnis

Memiliki jalinan yang baik dengan semua orang dalam bisnis itu sangat penting. Salah satu upayanya adalah dengan menerapkan etika bisnis. Prinsip-prinsip di atas harus menjadi pegangan bagi para petinggi maupun karyawan perusahaan.

Jangan lewatkan beragam artikel tips berbisnis lainnya yang disajikan oleh mufdana dari Mandiri Utama Finance. Semoga bermanfaat!