Saat ini, banyak orang sudah mengerti pentingnya berinvestasi demi masa depan. Akan tetapi, banyak juga yang belum tahu jenis-jenis investasi yang menguntungkan dan cocok bagi pemula.
Artikel ini memberikan pilihan investasi yang minim risiko, namun tetap bisa memberi keuntungan meski Anda belum lama berinvestasi. Selamat mencoba.
1. Deposito
Untuk pemula, deposito merupakan salah satu instrumen investasi paling aman dan menguntungkan. Sederhananya, deposito adalah simpanan di bank yang hanya bisa Anda ambil kembali setelah jangka waktu tertentu. Jangka waktunya bervariasi, mulai dari 1 bulan hingga 2 tahun.
Lantas, apa bedanya dengan tabungan? Selain adanya jangka waktu, ada juga ketentuan penalti jika Anda mencairkan dana sebelum waktunya. Selain itu, untuk membuka deposito, ada nominal tertentu yang perlu Anda patuhi. Jumlahnya mulai dari Rp5 juta hingga ratusan juta, tergantung ketentuan masing-masing bank.
Deposito memberi keuntungan melalui bunga yang lebih tinggi daripada bunga tabungan. Karena prinsipnya demikian, banyak orang menggunakannya sebagai investasi jangka panjang.
2. Emas
Investasi emas sudah dilakukan sejak lama, namun masih tetap menjadi salah satu primadona di dunia investasi. Pasalnya, harga emas cenderung stabil, bahkan meningkat, meski terjadi guncangan ekonomi atau inflasi. Oleh karena itu, emas kerap dimanfaatkan sebagai ‘pengaman’ keuangan jangka panjang.
Di pasaran, ada berbagai rupa emas mulai dari perhiasan, koin, kepingan, atau batangan. Cara mendapatkannya pun beragam, mulai dari toko-toko emas, Pegadaian, hingga melalui program tabungan di situs belanja online. Keuntungan bisa Anda raih jika harga jual emas Anda lebih tinggi daripada harga beli.
3. Reksadana
Jika ingin memulai investasi yang menguntungkan dengan modal kecil, Anda bisa pilih reksadana sebagai opsi. Cara investasi satu ini sangat cocok bagi investor pemula yang memiliki keterbatasan modal dan waktu untuk mengelola aset.
Saat memiliki reksadana, Anda menitipkan aset untuk dikelola oleh Manajer Investasi (MI). Kemudian, MI akan menempatkan dana di berbagai instrumen, seperti saham atau obligasi, guna mendapatkan keuntungan.
Modal membeli reksadana mulai dari Rp10.000 saja. Namun, semakin besar modal, semakin besar pula potensi keuntungannya.
Untuk mendapatkan reksadana, Anda bisa pergi ke bank atau menggunakan aplikasi reksadana yang terdaftar di OJK. Opsi terakhir kian populer, karena Anda bisa membayar melalui dompet digital serta memantau performanya dengan mudah.
4. Obligasi
Investasi yang menguntungkan untuk jangka panjang lainnya adalah obligasi. Obligasi adalah tanda bahwa Anda sudah memberi utang kepada pihak lain, biasanya pada korporasi ataupun pemerintah. Jika Anda pernah mendengar istilah ORI, Sukuk Ritel, ataupun SBR, ketahuilah bahwa itu termasuk jenis-jenis obligasi.
Dalam obligasi, ada beragam cara meraih keuntungan. Namun, bentuk yang paling umum adalah pemberian bunga secara berkala, bisa setiap bulan ataupun setiap tahun.
Besar keuntungan dan lama jangka waktu sangat bergantung pada jenis obligasi yang Anda pilih. Yang jelas, kedua aspek tersebut sudah ditetapkan sejak awal, sehingga keuntungan obligasi cenderung lebih mudah Anda prediksi.
5. Peer-to-peer Lending (P2P Lending)
P2P Lending adalah cara yang memungkinkan Anda meminjamkan sejumlah dana kepada orang-orang yang membutuhkan dana. Sekilas, proses ini memang mirip dengan transaksi pinjam-meminjam pada umumnya.
Meski begitu, P2P Lending umumnya dilakukan melalui perantara guna menjamin keamanan dana Anda. Selain itu, perantara tersebut juga perlu menjamin keabsahan data sang peminjam, mulai dari identitas, jumlah dana, hingga tujuan peminjaman. Maka dari itu, kanal P2P Lending haruslah terdaftar di OJK.
Keuntungan dari proses P2P Lending adalah bunga atau bagi hasil yang dibayarkan oleh peminjam. Selain itu, umumnya P2P Lending memberi Anda kesempatan untuk memilih sendiri peminjam mana yang ingin Anda biayai serta besaran jumlahnya. Jadi, opsi ini cocok jadi investasi yang menguntungkan untuk pemula.
6. Saham
Dalam dunia investasi, saham sebetulnya memiliki risiko yang tinggi karena nilainya kerap berubah-ubah. Namun, instrumen ini juga menganut prinsip high risk high return. Artinya, semakin besar risikonya, biasanya semakin besar juga kemungkinan untungnya.
Lantas, saham apa yang bagus untuk dibeli jika ingin nilai investasi Anda lebih stabil? Anda bisa memilih saham-saham blue chip.
Blue chip merupakan istilah yang merujuk pada saham-saham yang memiliki kapitalisasi tinggi. Biasanya, pihak yang mengeluarkan saham (emiten) kategori blue chip merupakan korporasi bisnis atau swasta yang bisnisnya sudah besar dan stabil.
Karena karakteristik itu, keuntungan dari saham blue chip bisa lebih konsisten. Kalaupun ada krisis yang mengguncang harga saham, emiten blue chip umumnya sudah terbukti mampu memperbaiki performanya.
Jadi, pilih yang mana? Pelajari tabel berikut untuk memudahkan Anda memilih:
Salah satu kunci utama dari keberhasilan investasi adalah kesabaran dan konsistensi. Namun, di situasi darurat, hal tersebut mungkin akan sulit terlaksana.
Di saat tersebut, tentu berat jika memanfaatkan hasil investasi sebagai dana darurat, apalagi jika Anda baru mulai belajar. Oleh karena itu, Anda bisa mengandalkan MUFDana.
MUFDana merupakan solusi pembiayaan dari Mandiri Utama Finance (MUF) yang mudah dan cepat. Dengan bermodalkan BPKB kendaraan serta waktu untuk pengajuan online, Anda berpotensi mendapatkan dana segar dalam waktu 1-2 hari kerja.
Dengan MUFDana, Anda tetap bisa memiliki instrumen investasi yang menguntungkan tanpa cemas kehabisan dana untuk kebutuhan darurat.