Dalam berinvestasi, ada satu persoalan yang kerap dialami investor pemula. Itu adalah rasa bingung memilih jenis-jenis investasi apa yang menguntungkan.
Faktanya, pemilihan jenis investasi tak boleh dilakukan asal-asalan. Di artikel ini, Anda akan memahami berbagai bentuk investasi yang bisa Anda jadikan opsi. Baca hingga selesai, ya.
Investasi Jangka Pendek
Pada dasarnya, yang bisa dianggap sebagai instrumen investasi jangka pendek adalah investasi yang bisa Anda raih keuntungannya 1-3 tahun, bahkan bisa kurang.
Jenis investasi ini sangat cocok untuk Anda yang;
- Pemula dan tidak ingin meletakkan modal terlalu banyak.
- Menginginkan investasi yang bersifat fleksibel, baik dari waktu pencairan serta waktu penambahan modal.
- Enggan menabung di tabungan biasa karena merasa kurang disiplin.
Apapun alasan Anda, yang jelas, salah satu tujuan investasi jangka pendek adalah untuk mengembangkan aset dalam periode yang relatif cepat.
Apa saja jenis-jenis investasi jangka pendek? Ini beberapa di antaranya;
1. Pasar Uang
Pasar uang adalah suatu mekanisme dimana Anda bisa melakukan berbagai macam transaksi melalui bank atau lembaga keuangan non-bank. ‘Benda’ yang diperdagangkan di pasar ini adalah;
- Sertifikat deposito
- Sertifikat Bank Indonesia
- Call money
- Dan lain-lain
Jangka waktu instrumen pasar uang sangat singkat, mulai dari 1 hari hingga 1 tahun. Keuntungannya bisa Anda dapatkan dari bunga ataupun selisih jual-beli.
Opsi ini cukup digemari oleh investor karena risikonya yang terbilang kecil. Biasanya, jika belum mengerti betul, investor pemula akan memilih investasi melalui reksadana pasar uang.
2. P2P Lending
P2P Lending adalah suatu mekanisme di mana Anda bisa meminjamkan dana pada orang-orang yang membutuhkannya.
Hal ini mirip dengan transaksi pinjam meminjam sehari-hari. Akan tetapi, di P2P Lending, transaksi perlu dilakukan melalui perantara dengan tujuan menjamin keamanan dana Anda serta menjamin keabsahan data peminjam.
Keuntungan investasi P2P Lending biasanya berbentuk bunga atau bagi hasil. Besarannya berbeda-beda, bergantung pada nominal serta jangka peminjaman. Jangkanya pun tergolong singkat, yakni 14 hari-1 tahun saja.
3. Deposito
Deposito adalah tabungan yang hanya bisa Anda ambil setelah periode waktu tertentu. Sekilas, deposito mirip dengan tabungan biasa. Perbedaannya adalah;
- Deposito punya minimal uang yang bisa disetorkan, minimal Rp5 juta.
- Suku bunga deposito lebih tinggi dari tabungan, sehingga keuntungannya bisa lebih besar.
- Deposito hanya bisa dicairkan saat jatuh tempo, sementara tabungan bisa Anda cairkan kapan saja.
Sebetulnya, deposito bisa Anda golongkan sebagai investasi jangka pendek maupun panjang. Karena Anda bebas memilih jangka waktu deposito sesuai kebutuhan, mulai dari 1 tahun hingga 50 tahun.
Investasi Jangka Panjang
Selanjutnya, mari bahas tentang jenis-jenis investasi jangka panjang.
Pada umumnya, yang disebut investasi jangka panjang adalah investasi yang keuntungannya hanya bisa Anda dapatkan lebih dari 1 tahun.
Karena karakteristik tersebut, banyak investasi jangka panjang yang beririsan dengan investasi jangka pendek. Jadi, panjang atau pendeknya waktu investasi bergantung pada tujuan Anda.
Tujuan investasi jangka panjang sendiri beragam, misalnya;
- Menekan risiko investasi.
- Lebih mengutamakan konsistensi dan kestabilan, tidak melulu berpatokan pada besaran keuntungan.
- Mengincar keuntungan untuk mendukung rencana jangka panjang, misalnya biaya sekolah atau biaya pernikahan anak.
Apa saja jenis investasi jangka panjang? Beberapa di antaranya yakni;
1. Saham
Sham merupakan bukti kepemilikan modal atas suatu perusahaan. Saat memiliki saham, artinya Anda menjadi pemilik perusahaan, meski hanya sekian persennya saja.
Ada dua macam keuntungan pemilik saham, yakni;
- Capital gain: Keuntungan atas selisih nilai yang Anda dapat saat jual-beli saham
- Dividen: Keuntungan dari aktivitas perusahaan.
Anda bisa mendapat keuntungan jangka pendek dengan melakukan trading untuk mendapat capital gain, atau menunggu keuntungan jangka panjang dan mendapat kedua keuntungan di atas.
2. Emas
Investasi emas bisa dilakukan siapa saja, mulai dari ibu rumah tangga hingga pengusaha. Ini karena akses mendapatkan emas cukup mudah, mulai dari toko perhiasan emas hingga situs belanja online.
Emas termasuk investasi jangka panjang karena nilainya cenderung naik seiring waktu, serta ‘tahan banting’ terhadap guncangan ekonomi dan inflasi. Untuk mendapat keuntungan, Anda hanya perlu menyimpan emas hingga harga jualnya melampaui harga beli.
3. Properti
Instrumen satu ini menjadi idaman para investor karena harganya yang kian meningkat seiring waktu.
Sama seperti emas, keuntungan dari properti juga bisa Anda dapatkan melalui harga jual yang melebihi harga beli. Namun, ada satu hal yang berbeda; properti bisa Anda manfaatkan sebagai aset produktif sehingga Anda mendapat keuntungan dobel.
Selain itu, properti juga bisa Anda manfaatkan dalam waktu yang sangat lama. Oleh karena itu, bukan tidak mungkin jika Anda mendapat keuntungan dua kali lipat dari harga beli. Apalagi jika properti Anda terawat.
Baik jangka panjang atau pendek, berinvestasi merupakan upaya untuk mengamankan keuangan di masa depan dan upaya yang tepat untuk mengamankan keuangan di masa kini.
Bagi Anda yang saat ini membutuhkan dana dengan syarat mudah dan proses cepat, MUFDana bisa jadi solusinya. MUFDana merupakan layanan pembiayaan untuk berbagai keperluan Anda, mulai dari membayar biaya pengobatan, sekolah, liburan, atau modal usaha.
Hanya dengan bermodalkan BPKB kendaraan, Anda sudah bisa mengajukan pembiayaan di MUFDana. Jika berhasil, dananya bisa cair dalam 1-2 hari kerja.
Semoga informasi jenis-jenis investasi di atas bisa membantu Anda membuat keputusan finansial jangka panjang. Untuk jangka pendeknya, Anda bisa percayakan pada MUFDana.