Dunia kewirausahaan itu luas, banyak jenis-jenis usaha di dunia dengan segala bidangnya mulai dari yang kecil sampai besar.
Dalam konteks ekonomi sendiri, usaha dilihat sebagai suatu kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu, terutama laba.[1]
Setiap jenisnya memiliki keunikan tersendiri, mulai proses operasional, sumber daya, hingga target pasar.
Untuk memahami lebih jauh, artikel ini akan membahas jenis-jenis usaha ekonomi berdasarkan skalanya dan bidang yang digeluti.
Jenis Usaha Berdasarkan Skala
Skala maksudnya adalah ukuran usaha berdasarkan aspek-aspek tertentu. Ini terbagi menjadi empat jenis, yakni mikro, menengah, kecil, dan besar.
Simak tabel perbedaan jenis-jenis usaha berdasarkan skalanya berikut ini:[2]
Aspek | Mikro | Kecil | Menengah | Besar |
Kekayaan Bersih | ≤ Rp50 Juta | > Rp50 Juta | Rp500 Juta – Rp10 Miliar | > Rp10 Miliar |
Omzet Tahunan | ≤ Rp300 Juta | Rp300 Juta – Rp2,5 Miliar | Rp2,5 Miliar – Rp50 Miliar | > Rp50 Miliar |
Jumlah Karyawan | 1 – 5 orang | 5 – 19 orang | 20 – 99 | ≥ 100 |
Contoh | PKL, toko kelontong, penjahit | Toserba, koperasi | Peternakan, perkebunan | BUMN |
Klasifikasi di atas mengacu pada mengacu pada UU No. 20 Thn. 2008 tentang UMKM.[3]
Jenis-Jenis Usaha Berdasarkan Bidangnya
Selanjutnya, mari bahas bidang-bidang usaha terlepas dari skalanya. Berikut jenis-jenis usaha dan contohnya yang memutar perekonomian suatu negara:[4]
Bidang Perdagangan
Kegiatan utama usaha di bidang perdagangan tentunya jual beli.
Penjual mendapatkan laba, sedangkan pembeli mendapatkan apa yang ia butuhkan.[5]
Dalam perdagangan, distribusi barang atau komoditas terjadi dari bisnis ke bisnis atau bisnis ke konsumen akhir.
Contoh jenis-jenis usaha perdagangan sangat luas, antara lain minimarket, toko sembako, bisnis kuliner, konter pulsa, dll.
Bidang Perindustrian
Jenis yang kedua yakni perindustrian atau juga sering disebut manufaktur.[6]
Bidang usaha ini berfokus pada proses pengolahan bahan mentah hingga menjadi produk yang benar-benar jadi atau baru setengah jadi.
Tujuan utamanya yaitu menambahkan value pada barang tersebut agar untung saat menjualnya.
Contoh paling gampang adalah pabrik tekstil yang menghasilkan kain (setengah jadi), kemudian dilanjutkan oleh konveksi untuk menghasilkan pakaian jadi.
Bidang Jasa
Secara sederhana, jasa adalah usaha yang menawarkan layanan atau manfaat tanpa menjual barang fisik.
Keuntungan didapat bukan dalam bentuk laba, melainkan semacam imbalan dari penggunanya.
Jenis-jenis usaha jasa terus berkembang mengikuti pergeseran kebutuhan masyarakat.
Contohnya, dulu masyarakat mengantre untuk telepon di wartel, tetapi sekarang bisnis tersebut sudah punah.[7]
Kemudian muncul berbagai macam jasa unik, mulai jasa transfer antar bank tanpa biaya admin, ojek online, dan lainnya.
Bidang Pertanian (Agraris)
Sebagai negara agraris, sudah pasti usaha di bidang pertanian sangat populer di Indonesia.
Menurut BPS, per tahun 2023, jumlah usaha pertanian menyentuh angka 29 juta lebih. Sayangnya, trennya menurun hingga 7% dalam satu dekade terakhir.[8]
Anda pasti juga sudah tahu bahwa bidang ini berkaitan dengan pengelolaan SDA, khususnya tanaman dan hewan untuk menghasilkan bahan pangan.
Jadi, aktivitasnya seputar bertani, berkebun, atau beternak. Contoh jenis-jenis usaha ini seperti menanam padi, ternak kambing, perkebunan kelapa sawit, budidaya ikan, dll.
Bidang Pertambangan
Rata-rata usaha di bidang pertambangan tergolong kategori usaha besar karena nilainya sangat tinggi.
Minerba adalah salah satu kekayaan alam yang melimpah di Indonesia. Tidak heran, usaha pertambangan sangat penting bagi negara.[9]
Jenis usaha ini membutuhkan modal yang besar dengan dukungan teknologi canggih.
Pasalnya, pertambangan melibatkan berbagai kegiatan yang kompleks, terutama saat melakukan eksplorasi, penggalian, dan pengolahan hasilnya.
Contoh paling terkenal tentu saja pertambangan emas Grasberg milik Freeport di Papua Tengah.
Dalam skala lebih kecil ada pula pertambangan yang dilakukan oleh masyarakat, misalnya pasir bahan bangunan.
Bidang Pariwisata
Jenis usaha selanjutnya yaitu pariwisata, salah satu bidang yang sangat potensial bagi perekonomian suatu negara atau daerah.
Indonesia sendiri saat ini sedang gencar mempromosikan industri pariwisata. Targetnya adalah mengundang lebih banyak wisatawan dan membuka lapangan pekerjaan baru.[10]
Dengan menjadi alam dan budaya sebagai objek wisata, daerah-daerah bisa menghidupkan jenis-jenis usaha UMKM yang berkaitan dengan pariwisata.
Contohnya agen travel rumahan, penginapan, toko oleh-oleh, jasa sewa mobil dan masih banyak lainnya.
Jadi, pariwisata juga memberikan dampak positif bagi perekonomian setempat.
Bidang Usaha Kreatif
Terakhir, selain pariwisata, usaha kreatif juga menjadi perhatian pemerintah. Apa itu?
Intinya, ini adalah sektor yang mengintegrasikan kreativitas untuk menciptakan nilai tambah ekonomi dengan menghasilkan karya atau produk yang bernilai.[11]
Jenis usaha kreatif berkembang pesat di era digital. Contohnya pembuatan konten, desain grafis, agensi hiburan, periklanan, dan lain-lain
Usaha yang Sukses Didukung oleh Pendanaan yang Memadai
Salah satu faktor yang memengaruhi kesuksesan usaha adalah modal.[12]
Berdasarkan kutipan di atas, artinya memulai usaha di bidang apapun membutuhkan modal yang cukup.
Tanpa pendanaan yang memadai, sulit bagi seorang pengusaha untuk mengembangkan bisnisnya secara optimal.
Oleh karena itu, selain memahami plus minus jenis-jenis usaha, Anda mungkin bisa mempertimbangkan sumber pendanaan eksternal.
Salah satu solusi cepat mendapatkan pendanaan adalah melalui program pinjaman modal usaha berjaminan BPKB kendaraan dari MUFDana.
Jangan ragu untuk memulai usaha karena MUFDana berkomitmen membantu Anda dengan cara yang efektif.