Wujudkan Semua Mimpi

Hitungan Lengkap Biaya Renovasi Rumah Subsidi Tipe 27/60

Bisakah rumah subsidi tipe 27/60 tetap terlihat estetik tanpa menguras kantong? Bisa saja. Kuncinya adalah melakukan riset estimasi biaya renovasi rumah subsidi dengan cermat.

Namun, berbeda dengan rumah komersial, rumah subsidi tidak boleh asal direnovasi. Ada aturan yang wajib Anda patuhi supaya tidak terkena sanksi.

Di artikel ini, Anda akan memahami lebih dalam seputar:

  • Aturan merenovasi rumah subsidi
  • Gambaran lengkap biaya renovasi rumah subsidi tipe 27/60

Mari, ulas topik ini lebih dalam.

Renovasi Rumah Subsidi: Apa yang Boleh dan Tidak?

Pada dasarnya, renovasi rumah subsidi itu boleh saja. Namun, ada batasan yang perlu Anda perhatikan.

Mengacu pada Kepmen Nomor 689/KPTS/M/2023, sebenarnya tidak ada larangan resmi untuk merenovasi rumah subsidi[1]. Namun, pemerintah mengimbau untuk hanya melakukan renovasi secara terbatas, terutama dalam lima tahun pertama.

Ingat, program rumah subsidi dirancang khusus untuk masyarakat berpenghasilan rendah.

Artinya, renovasi secara masif—misalnya yang melibatkan perubahan struktur bangunan—justru menjadi indikasi bahwa penerima subsidi sebenarnya tidak memenuhi syarat, apalagi jika renovasi berlangsung di lima tahun pertama.

Akibatnya? Subsidi bisa saja dicabut, dan pemilik rumah harus membayar cicilan dengan hitungan bunga rumah komersial.

Himbauan Renovasi Rumah Subsidi

Jadi, renovasi apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan di rumah subsidi pada lima tahun pertama?

Boleh:

  • Renovasi minor tanpa mengubah struktur utama, seperti perbaikan kecil pada atap, dinding, atau lantai.
  • Penambahan elemen fungsional atau estetis sederhana, seperti carport, pagar, cat ulang, atau membuat taman sederhana.

Tidak Boleh:

  • Merombak total fasad.
  • Mengubah rumah menjadi properti komersial, kontrakan, atau kos-kosan sebelum lima tahun.
  • Melakukan renovasi major yang membuat rumah jauh dari standar rumah subsidi.

Kalau ingin ‘main aman’ tidak ada salahnya mengonfirmasi rencana renovasi ke pihak bank agar tetap sesuai regulasi.

Estimasi Biaya Renovasi Rumah Subsidi Tipe 27/60

Ukuran rumah subsidi tipe 27/60 terbilang cukup terbatas. Oleh karena itu, renovasi biasanya berfokus untuk meningkatkan kenyamanan dan pemanfaatan ruang yang lebih optimal.

Secara umum, area yang membutuhkan renovasi di rumah subsidi terbagi dalam tiga area utama:

1. Bagian Depan

Renovasi bagian depan rumah bertujuan untuk meningkatkan estetika dan kenyamanan. Beberapa perbaikan umum meliputi:

  • Pembuatan carport → Rp5 juta – Rp10 juta
  • Pemasangan atap kanopi → Rp3 juta – Rp7 juta
  • Pembuatan teras sederhana → Rp2 juta – Rp5 juta 
  • Taman kecil di halaman depan → Rp1 juta  – Rp3 juta
  • Biaya tukang (harian/borongan) → Rp3 juta – Rp6 juta

Total estimasi biaya area depan: Rp14 juta – Rp31 juta

2. Bagian Tengah

Untuk meningkatkan fungsionalitas rumah, banyak pemilik yang memilih untuk mengubah tata letak ruangan agar terasa lebih lapang dan nyaman:

  • Memindahkan kamar mandi → Rp4 juta – Rp8 juta
  • Membuka sekat dapur dan ruang tamu (konsep open space) → Rp2 juta – Rp6 juta
  • Menambah kitchen island → Rp3,5 juta – Rp7 juta
  • Biaya tukang (harian/borongan) → Rp3 juta – Rp6 juta

Total estimasi biaya area tengah: Rp13 juta – Rp27 juta

3. Bagian Belakang

Bagian belakang rumah sering kali masih berupa tanah kosong yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, seperti dapur tambahan atau area laundry:

  • Menutup bagian belakang dengan atap dan tembok → Rp5 juta – Rp12 juta
  • Menambah dapur baru → Rp4 juta – Rp9 juta
  • Membuat ruang cuci dan jemur → Rp2 juta – Rp5 juta
  • Biaya tukang (harian/borongan) → Rp3 juta – Rp6 juta

Total estimasi biaya area belakang: Rp14 juta – Rp32 juta

Berdasarkan gambaran di atas, maka total biaya renovasi untuk seluruh area rumah adalah sebagai berikut:

Area RenovasiEstimasi Minimum (Rp)Estimasi Maksimum (Rp)
Area DepanRp14 jutaRp31 juta
Area TengahRp13 jutaRp27 juta
Area BelakangRp14 jutaRp32 juta
Total Biaya RenovasiRp41 jutaRp90 juta

Tambahan: Biaya Renovasi Rumah Subsidi 27/60 Menjadi Dua Lantai

Menambah lantai kedua di rumah subsidi merupakan jenis renovasi besar yang berkaitan dengan struktur. Biayanya bisa lebih tinggi, meliputi:

  • Struktur dan fondasi penguatan → Rp15 juta – Rp30 juta
  • Pembangunan lantai kedua (dinding, lantai, atap) → Rp40 juta – Rp70 juta
  • Tangga penghubung → Rp5 juta – Rp10 juta
  • Instalasi listrik dan pipa tambahan → Rp7 juta – Rp15 juta
  • Finishing (cat, lantai, plafon, dll.) → Rp10 juta – Rp20 juta
  • Biaya tukang (harian/borongan) → Rp10 juta – Rp20 juta

Total estimasi biaya penambahan lantai kedua: Rp87 juta – Rp165 juta

Tips Efisiensi Biaya Renovasi

Renovasi rumah memang membutuhkan biaya besar dan perencanaan yang matang. Agar dana terpakai secara efisien, pertimbangkan beberapa strategi berikut:

  • Renovasi sekaligus jika memungkinkan untuk mengurangi biaya tukang yang berulang.
  • Jika anggaran terbatas, lakukan renovasi bertahap, dimulai dari yang paling prioritas.
  • Siapkan dana cadangan 15%-20% dari total estimasi biaya guna mengantisipasi pengeluaran tak terduga.

Menyiapkan biaya renovasi rumah subsidi tidak harus terasa membebani. Jika membutuhkan tambahan dana, manfaatkan layanan pinjaman multiguna dari MUFDana.  Proses pencairannya cepat, transparan, dan syaratnya pun mudah.

Berapa Modal Bisnis Kos-kosan 10 Kamar? Ini Rinciannya

Membangun bisnis kos-kosan bukan sekadar soal menyediakan tempat tinggal, tetapi juga investasi besar yang perlu dipikirkan matang-matang.

Artikel ini akan membantu menjawab pertanyaan yang mungkin Anda miliki terkait usaha kos-kosan, seperti:

  1. Apa saja persiapan sebelum membuka kos-kosan?
  2. Apakah perlu izin usaha? Jika ya, apa saja?
  3. Berapa pajak bisnis kos-kosan?
  4. Harus menanamkan modal berapa, dan kapan mulai bisa mendapat keuntungan?

Mari kita bahas satu persatu.

Apa Saja Persiapan Sebelum Membuka Kos-kosan?

Sebelum sibuk menghitung modal, apalagi menghitung estimasi profit, pastikan Anda memahami langkah awal dalam pembuatan bisnis kos-kosan berikut ini:

Lokasi

Pemilihan lokasi adalah faktor terbesar kesuksesan bisnis kos-kosan. Ini akan menentukan berapa budget pembelian tanah–yang merupakan pengeluaran terbesar untuk bisnis kos-kosan– yang harus Anda siapkan.

Namun, beda ceritanya jika Anda sudah memiliki tanah. Jika demikian, fokuslah untuk mencari nilai tambah yang dapat membuat calon penyewa memilih tempat Anda daripada kompetitor di sekitar.

Target Pasar

Siapa yang ingin Anda jadikan penyewa? Setiap segmen umumnya memiliki preferensi berbeda, dan ini akan menentukan fasilitas serta standar harga per kamarnya.

  • Mahasiswa – umumnya mencari kosan dengan biaya terjangkau dengan fasilitas standar.
  • Karyawan – mengutamakan kenyamanan dan akses mudah ke tempat kerja.
  • Pasutri – lebih memilih kamar berukuran luas dan privasi lebih tinggi.
  • Ekspatriat – cenderung mengincar kos yang dekat dengan tempat kerja serta memiliki fasilitas lengkap, seperti laundry, layanan kebersihan rutin, dan parkir luas.

Dengan memahami target pasar, Anda bisa menyesuaikan konsep kos agar sesuai dengan kebutuhan mereka.

Modal

Semakin besar modal yang Anda miliki, semakin leluasa Anda dalam menentukan visi dan arah bisnis kos-kosan Anda. Teruskan membaca, dan Anda akan menemukan perkiraan besaran modal beserta rinciannya.

Apakah Kos-kosan Perlu Izin Usaha?

Ya, untuk membangun kos-kosan, ada beragam perizinan yang perlu Anda urus. Berikut daftarnya:

Syarat Umum:

  • KTP & NPWP pemilik kos
  • Surat kepemilikan properti, seperti Sertifikat Hak Milik (SHM) atau Hak Guna Bangunan (HGB)
  • Izin lingkungan dari RT/RW setempat
  • Fotokopi bukti pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tahun terakhir

Perizinan untuk Kos-Kosan dengan Maksimal 10 Kamar:

  • Nomor Induk Berusaha (NIB)[1]
  • Sertifikat Standar (SS)
  • Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) – dulunya bernama Izin Mendirikan Bangunan (IMB)[2]
  • Persetujuan Lingkungan dari Dinas Lingkungan Hidup

Perizinan Tambahan untuk Kos-Kosan dengan Lebih dari 10 Kamar:

  • Izin Pemanfaatan Ruang (IPR)
  • Sertifikat Laik Fungsi (SLF)
  • Izin Operasional

Perlu diingat, detail perizinan bisa berbeda di setiap daerah. Detailnya bisa Anda ketahui dengan mengunjungi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) setempat.

Berapa Tarif Pajak Bisnis Kos-kosan?

Kabar baik, sejak berlakunya UU Nomor 1 Tahun 2022 (UU HKPD) pada 5 Januari 2024, usaha kos-kosan tidak lagi dikenakan pajak daerah secara umum.

Meski begitu, beberapa daerah memiliki kebijakan berbeda. Di Jakarta, misalnya, kos-kosan tetap perlu membayar pajak 10% sesuai dengan Perda Nomor 1 Tahun 2024[3].

Selain pajak daerah, pemilik kos tetap harus membayar Pajak Penghasilan (PPh)[4] dengan ketentuan:

  • Penghasilan bruto di bawah Rp500 juta per tahun → Bebas PPh
  • Penghasilan Rp500 juta – Rp4,8 miliar per tahun → PPh final 0,5%

Untuk mengetahui aturan dan besaran pajak di lokasi pilihan Anda, Anda bisa cek ke Bapenda, DPMPTSP,  atau Kantor Pelayanan Pajak (KPP) terdekat.

Berapa Modal Bisnis Kos-kosan dan Kapan Balik Modalnya?

Kami membuat dua skenario perhitungan modal untuk bisnis kos-kosan dengan 10 kamar, berdasarkan skala investasi dan lokasi:

  • Bisnis Kos Modal Kecil (Rp800 juta – Rp1,5 miliar) – Berlokasi di area yang tidak terlalu strategis, seperti kota satelit, dengan fasilitas standar.
  • Bisnis Kos Modal Besar (Rp1 miliar – Rp3 miliar)– Berada di lokasi premium dengan fasilitas menengah.

Berikut rincian perhitungannya:

Bisnis Kos Modal Kecil

Bisnis Kos-kosan

Estimasi Balik Modal

Dengan asumsi semua kamar terisi dan harga sewa per bulan Rp1,5 juta, maka:

  • Modal Awal: Rp1,4 miliar
  • Pemasukan Bulanan: 10 kamar × Rp1,5 juta = Rp15 juta
  • Pemasukan Tahunan: Rp15 juta × 12 = Rp180 juta
  • Estimasi Pengeluaran Operasional Tahunan (perawatan, utilitas, administrasi): Rp30 juta
  • Pendapatan Bersih per Tahun: Rp180 juta – Rp30 juta = Rp150 juta
  • Balik Modal: Rp1,4 miliar ÷ Rp150 juta ≈ 9,3 tahun

Jadi, dengan modal ini, perkiraan waktu balik modalnya sekitar 9-10 tahun.

Bisnis Kos Modal Besar

Bisnis Kos-kosan

Estimasi Balik Modal

Dengan asumsi semua kamar terisi dan harga sewa per bulan Rp3 juta, maka:

  • Modal Awal: Rp3,02 miliar
  • Pemasukan Bulanan: 10 kamar × Rp3 juta = Rp30 juta
  • Pemasukan Tahunan: Rp30 juta × 12 = Rp360 juta
  • Estimasi Pengeluaran Operasional Tahunan: Rp50 juta
  • Pendapatan Bersih per Tahun: Rp360 juta – Rp50 juta = Rp310 juta
  • Balik Modal: Rp3,02 miliar ÷ Rp310 juta ≈ 9,7 tahun

Jadi, dengan modal ini, perkiraan waktu balik modalnya juga sekitar 9-10 tahun.

Jangan Ragu Dirikan Bisnis Kos-kosan!

Meskipun membutuhkan modal besar, bisnis kos-kosan tetap memiliki prospek cerah di 2025, terutama di perkotaan yang terus berkembang seiring meningkatnya urbanisasi[5].

Tak perlu khawatir soal modal! MUFDana siap membantu melalui fasilitas pinjaman modal usaha. Bergerak sekarang, dan wujudkan bisnis kos-kosan impian untuk meraih passive income yang menguntungkan.

7 Tantangan Bisnis di Tahun 2025 dan Strategi Menghadapinya

Setiap bisnis, baik UMKM maupun perusahaan besar, pasti memiliki tantangannya masing-masing. Di tahun 2025, perubahan dan dinamika di berbagai aspek bisnis akan semakin terasa.

Kira-kira apa saja tantangan bisnis yang mungkin akan Anda hadapi di 2025? Mari bahas satu persatu dalam artikel ini.

Tantangan Menjalani Usaha di Tahun 2025

Menurut prediksi IMF dan ADB, ekonomi Indonesia akan bertumbuh 5,1% pada 2025[1], dengan tingkat inflasi mencapai 2,8%[2]. Artinya, potensi pergerakan ekonomi Indonesia di tahun ini relatif stabil dan terkendali.

Namun, karena setiap bisnis pasti memiliki tantangannya tersendiri. Setidaknya, ada tujuh tantangan utama yang berpotensi mempengaruhi dunia usaha di tahun ini, di antaranya:

  1. Konsumen makin sulit diyakinkan,
  2. Biaya iklan digital semakin mahal,
  3. AI & Otomatisasi menggantikan banyak pekerjaan,
  4. Sulit memprediksi tren pasar,
  5. Banjir produk impor,
  6. Kenaikan harga bahan baku,
  7. Sulit menjaga loyalitas karyawan,

Mari ulas semuanya lebih mendalam beserta strategi dan solusi untuk mengatasinya.

1. Konsumen Makin Sulit Diyakinkan

Di 2025, konsumen akan semakin selektif dan kritis dalam memilih produk. Berbagai strategi lama seperti memberi harga super murah, gimmick promosi, dan endorsement selebriti tak lagi cukup untuk meyakinkan konsumen.

Kini, konsumen lebih fokus pada nilai, keunikan, dan transparansi sebuah brand, serta mengandalkan review organik dan riset mendalam sebelum membeli.

Solusinya? Jadilah brand yang jujur, otentik, dan transparan.

Padukan strategi hard-selling dengan konten yang lebih ‘humanis’, misalnya konten storytelling serta user- dan employee-generated content (UGC/EGC). Pendekatan ini lebih efektif dalam meningkatkan kredibilitas dan loyalitas pelanggan.

2. Biaya Iklan Digital Semakin Mahal

Banyak bisnis mengandalkan iklan digital berbayar untuk menjangkau audiens. Namun, biaya iklan digital terus meningkat, bahkan bisa mencapai $100–$1.000 per bulan[3]. Inilah tantangan bisnis di era digital.

Untuk mengakali beban biaya marketing seperti ini, solusinya adalah melakukan diversifikasi strategi marketing. Selain mengandalkan iklan berbayar, tambahkan strategi untuk memaksimalkan jangkauan organik, misalnya:

  • SEO
  • Email marketing
  • WhatsApp Community / WhatsApp Channel

Strategi tersebut bisa Anda coba untuk mencapai hasil yang lebih berkelanjutan.

3. AI & Otomatisasi Menggantikan Banyak Pekerjaan

Salah satu tantangan bisnis masa kini adalah penggunaan AI dan otomatisasi.

Di 2025, berbagai sektor industri Indonesia diprediksi akan semakin giat menggunakan AI dan teknologi otomasi, mulai dari medis, pertanian, hingga pendidikan[3].

Akibatnya, banyak bidang pekerjaan manusia yang tergantikan dan tidak lagi relevan.

Untuk mengatasinya, fokuslah menonjolkan aspek-aspek yang tak mungkin tergantikan oleh AI pada produk Anda, seperti kreativitas, empati, dan koneksi emosional.

Selain itu, Anda juga bisa melakukan diferensiasi produk dengan memanfaatkan AI sebagai alat bantu, atau bahkan menjadikan AI sebagai peluang bisnis baru.

4. Sulit Memprediksi Tren Pasar

Di 2025, tren pasar akan bergerak semakin cepat dan sulit diprediksi. Apa yang viral hari ini bisa jadi tidak relevan lagi keesokan hari. Oleh karena itu, bisnis harus lebih adaptif dan responsif terhadap perubahan permintaan pasar.

Untuk melakukannya, lakukan eksperimen pasar dan kumpulkan data real-time untuk menganalisis perubahan tren. Anda bisa mendapatkan ide langsung dari konsumen dengan cara mendengarkan kritik dan saran mereka, atau memantau tren melalui media sosial dengan cermat.

5. Banjir Produk Impor

Pada tahun 2025, tren impor di Indonesia diproyeksikan mengalami peningkatan, yang dapat menjadi tantangan bagi pelaku bisnis lokal[4].

Pasalnya, produk-produk impor kerap dibanderol dengan harga kompetitif, bahkan jauh lebih rendah, sehingga minat masyarakat terhadap produk lokal berpotensi berkurang.

Maka dari itu, bersaing harga sudah tidak lagi menjadi strategi yang relevan. Alih-alih, fokuslah pada diferensiasi produk serta menonjolkan keunggulan brand yang tak ada di produk impor.

Selain itu, optimalkan branding dan layanan konsumen dengan maksimal, untuk menciptakan nilai tambah yang membuat konsumen semakin loyal.

6. Kenaikan Harga Bahan Baku

Krisis supply chain global diprediksi masih berlanjut di 2025. Pemicunya adalah konflik geopolitik, perubahan iklim, dan ketidakpastian perdagangan global yang belum menunjukkan perbaikan[5].

Terlebih, kenaikan PPN pada beberapa objek tertentu pun berpotensi melonjakkan biaya bahan baku, produksi, dan operasional.

Suka atau tidak, tantangan ini harus dihadapi. Beberapa strategi yang dapat Anda terapkan:

  • Diversifikasi bahan baku – Cari alternatif atau sumber baru untuk mengurangi ketergantungan.
  • Negosiasi dengan supplier – Bangun hubungan jangka panjang untuk mendapatkan harga lebih stabil.
  • Penyesuaian harga – Jika diperlukan, naikkan harga secara bertahap agar konsumen tetap loyal.

Dengan strategi ini, bisnis lebih siap menghadapi tekanan biaya di 2025.

7. Sulit Menjaga Loyalitas Karyawan

Mempertahankan loyalitas karyawan menjadi tantangan besar di 2025, terutama bagi generasi muda yang lebih mengutamakan work-life balance dan kesejahteraan mental.

Selain mencari gaji, generasi ini juga mengharapkan fleksibilitas kerja, kecocokan budaya perusahaan, peluang pengembangan keterampilan, serta jenjang karir yang jelas.

Oleh karena itu, bangunlah lingkungan kerja yang sehat, adil, dan bisa mendukung pertumbuhan karyawan. Hindari pendekatan manajemen karyawan yang kaku, tradisional, dan tidak berbasis merit agar karyawan tetap loyal.

Tahun 2025 membawa tantangan dan perubahan besar bagi dunia bisnis. Oleh karena itu, mengaplikasikan strategi yang tepat merupakan kunci agar bisnis tetap bertahan dan berkembang.

Jika perkara finansial menjadi hambatan, layanan pinjaman MUFDana siap membantu. Dengan syarat yang mudah dan proses yang transparan, MUFDana siap menemani Anda menghadapi tantangan bisnis 2025 dengan lebih percaya diri.

Peluang Bisnis 2025: Belum Banyak Pesaing, Tapi Potensial

Memasuki tahun 2025, persaingan bisnis akan semakin ketat. Namun, bukan berarti tidak ada peluang bisnis baru yang bisa dimanfaatkan.

Beberapa jenis usaha masih terbilang fresh dan minim kompetitor, tetapi memiliki potensi besar untuk berkembang.

Artikel ini membahas tujuh ide bisnis yang minim pesaing, lengkap dengan rincian perkiraan anggarannya untuk membantu Anda mempersiapkan bisnis yang tepat.

1. Jasa Konsultasi & Setup Smart Home

Peluang bisnis terbaru di tahun 2025 yang pertama adalah jasa konsultasi dan instalasi perangkat smart home.

Model bisnis ini sangat potensial di daerah dengan bisnis properti yang berkembang. Ciri-cirinya, banyak perumahan dan apartemen mewah serta gedung perkantoran yang dibangun.

Bisnis ini memerlukan modal awal sekitar Rp10-15 juta, mencakup:

  • Kursus dan sertifikasi – Rp7.5 juta[1]
  • Peralatan instalasi elektrik – Rp2 juta
  • Branding dan promosi – Rp2 juta

Selain jasa konsultasi dan instalasi, Anda juga dapat menawarkan layanan lanjutan seperti maintenance rutin atau servis.

2. Usaha Refill Produk Rumah Tangga

Bisnis ramah lingkungan semakin digemari di tahun 2025. Salah satunya adalah bisnis refill (refill station) produk rumah tangga, seperti sabun, shampoo, hingga minyak goreng.

Opsi bisnis ini ideal untuk pemula, karena tidak perlu mengembangkan produk dari awal, serta bisa menjual dengan harga ekonomis.

Di awal, Anda bisa menganggarkan modal sekitar Rp10 – Rp15  juta. Ini mencakup:

  • Sewa tempat – Rp7 juta
  • Stok awal produk curah – Rp5 juta
  • Timbangan & rak displayRp5 juta
  • Wadah penyimpanan produk – Rp500 ribu

Modal tersebut bisa ditekan jika Anda memiliki tempat sendiri, misalnya di rumah.

Selain itu, Anda juga bisa mendapat diskon ekstra juga melakukan transaksi langsung dengan produsen bahan curah.

3. Katering Makanan Sehat Ready-to-eat

Bagaimana dengan peluang bisnis kuliner? Katering makanan sehat ready-to-eat bisa menjadi opsi yang ideal.

Pasalnya, masyarakat kini semakin selektif terhadap kandungan makanan yang dikonsumsi. Memberi opsi makanan sehat merupakan solusi atas kebutuhan tersebut.

Untuk memulai bisnis ini, diperlukan modal sekitar Rp17 juta, dengan rincian:

  • Dapur & peralatan memasak – Rp5 – Rp10 juta
  • Bahan baku – Rp5 juta
  • Branding dan promosi Rp2 juta

Untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan, berikan layanan tambahan seperti menyematkan label kandungan gizi pada setiap paket atau memberi konsultasi gratis dengan nutrisionis.

4. Makanan Sehat untuk Hewan Peliharaan

Selain manusia, hewan peliharaan juga bisa menjadi target bisnis kuliner sehat. Tak hanya bernutrisi, makanan sehat hewan umumnya juga menggunakan bahan organik serta bebas dari bahan berbahaya.

Untuk memulai bisnis ini, Anda memerlukan modal awal sekitar Rp30 juta, yang mencakup:

  • Riset & konsultasi dengan dokter hewan – Rp5 juta
  • Peralatan produksi dan bahan baku awal – Rp20 juta
  • Branding dan promosi – Rp2 juta

Modalnya memang tidak murah. Namun, pemilik hewan umumnya loyal dan siap membayar lebih untuk menjamin kesehatan hewan peliharaannya.

Maka dari itu, fokuslah untuk membuat produk yang berkualitas dan menggunakan strategi branding yang tepat.

5. Kursus Online untuk Skill Non-Akademik

Jika Anda memiliki keahlian non-akademik dan modal sekitar Rp1 juta, membuka kursus online patut Anda pertimbangkan.

Yang dimaksud non-akademik adalah skill praktis untuk menunjang hobi atau pekerjaan, misalnya teknik barista, desain grafis, atau menulis.

Dengan modal tersebut, Anda sudah bisa mendapatkan perlengkapan awal untuk meluncurkan kursus online, seperti tripod, microphone dan software edit video.

Perlengkapan lainnya, seperti smartphone untuk merekam dan platform pengajaran, bisa Anda dapatkan secara gratis. Gunakan ponsel Anda sendiri untuk merekam, dan manfaatkan layanan gratis seperti Zoom atau Google Meet untuk mengajar.

6. Jasa Landscaping Taman

Nah, jika Anda memiliki modal sekitar Rp10-20 juta, bisnis landscaping atau penataan taman layak Anda pertimbangkan[2].

Bisnis ini menarik untuk digeluti karena ruang hijau yang estetik, nyaman, dan fungsional semakin dibutuhkan. Tidak jarang kliennya cukup besar, seperti kontraktor apartemen atau mall hingga pemerintah.

Modal tersebut cukup untuk Anda melaksanakan proyek pertama yang bisa menjadi portofolio. Berikut rinciannya:

  • Pelatihan landscape & sertifikasi – Rp6,5 juta[3]
  • Perlengkapan dasar landscaping Rp500 ribu – Rp2 juta
  • Elemen taman (pupuk, bebatuan, tanaman, dekorasi) – Rp9,5 juta
  • Branding dan promosi – Rp2 juta

Seiring waktu, Anda juga bisa menambahkan jasa terkait landscaping lainnya, seperti pembuatan gazebo, kolam hias, hingga penjualan rumput sintetik.

7. Alat Kerja Ergonomis

Maraknya pekerjaan hybrid dan remote membuat kebutuhan akan perlengkapan kerja ergonomis semakin meningkat.

Bisnis ini memungkinkan Anda meraih omset tinggi, karena perlengkapan kerja ergonomis merupakan barang premium.

Namun, modal yang Anda butuhkan juga tidak kecil. Untuk berjaga-jaga, sebaiknya siapkan modal hingga Rp50 juta, yang mencakup:

  • Riset & konsultasi dengan pakar ergonomi – Rp10 juta
  • Desain produk – Rp5 juta
  • Bahan baku & peralatan produksi – Rp30 juta
  • Branding, promosi, dan edukasi – Rp5 juta

Meski begitu, jika Anda menggunakan vendor, biaya produksi akan bisa ditekan, sehingga Anda bisa menjual dengan harga lebih rendah, ataupun mendapat margin lebih tinggi.

Bangun Bisnis Tanpa Khawatir Soal Modal

Membangun bisnis yang minim kompetitor memberi Anda peluang untuk menjadi pionir di pasar. Tantangannya adalah tidak adanya benchmark yang bisa Anda jadikan acuan.

Namun, biarkan itu menjadi satu-satunya tantangan bisnis Anda. Soal permodalan bisa Anda dapatkan dari pinjaman modal usaha.

Dengan proses pencairan yang cepat, aman, dan transparan, MUFDana siap membantu Anda meraih peluang bisnis 2025 dengan lancar dan tanpa kendala.

7 Komponen Biaya Mudik yang Wajib Siap Agar Perjalanan Lancar

Menjelang momen lebaran, biaya mudik menjadi salah satu hal yang paling dipikirkan setiap keluarga.

Dengan banyaknya persiapan mudik, anggaran untuk ini bisa membengkak jika tidak ada perencanaan yang baik.

Untuk itu, mari bahas detail komponen dan estimasinya nya agar persiapan keuangan lebih matang.

Dengan perencanaan yang tepat, perjalanan pulang kampung bisa jadi momen yang menyenangkan tanpa membuat dompet menjerit.

Pilih Transportasi Mudik Sesuai Budget

Komponen utama dalam anggaran mudik yaitu transportasi.

Anda mau naik apa? Pesawat, kereta, bus, atau kendaraan pribadi? Setiap pilihan punya perhitungan biaya yang berbeda.

Sebagai contoh, perbandingan biaya mudik Jakarta-Surabaya dengan menggunakan berbagai moda bisa Anda lihat di tabel berikut.[1]

ModaEstimasi biayaKeterangan
PesawatRp800 ribu s.d. Rp1,5 jutacepat, tapi mahal
KeretaRp320 s.d Rp800 ribunyaman, tapi harus booking jauh hari
BusRp330 s.d Rp450 ributerjangkau, tapi waktu tempuh lama

Itu baru biaya transportasi antar kota antar propinsi, belum termasuk transport lokal dari dan ke rumah tujuan.

Mudik dengan Mobil Pribadi

Biaya mudik mobil pribadi memang lebih fleksibel. Untuk rute yang sama, perkiraan bensin plus tol sekitar Rp1,5 s.d Rp2 juta.[2]

Tapi ingat, mobil butuh servis dulu! Tune up dan pengecekan menyeluruh bisa menghabiskan Rp500.000 sampai Rp1.000.000. Jangan lupa tambahan biaya untuk ganti oli, filter, dan cek kondisi ban.[3]

Rinciannya seperti berikut:

KomponenDetailEstimasi biaya
Servis mobilOli, tune up, filter, spooring, balancing, remRp1.500.000
Bahan bakarPP + cadangan jika macetRp2.000.000
Biaya jalanTol, parkir, pak ogahRp1.000.000
PerlengkapanP3K, toolkit, ban serepRp700.000
TotalHanya untuk transportRp5.200.000

Kalau peserta cuma 1 atau 2, transportasi umum bisa lebih hemat. Tapi kalau yang ikut pulang kampung banyak, bawa mobil sendiri justru lebih ekonomis.

Penginapan: Istirahat Nyaman di Tengah Perjalanan

Perjalanan jauh? Jangan dipaksakan!

Mudik Jakarta-Palembang masih bisa langsung. Tapi, Jakarta-Padang dan seterusnya, jelas tidak mungkin karena lebih dari 30 jam jalur darat.

Sewa kamar hotel budget di kota transit mulai Rp300.000 per malam. Kalau mau yang berbintang, biasanya mulai dari Rp500.000.[4]

Kalau pas dapat promo, bisa lebih murah. Yang penting tidur nyenyak dan tubuh fit untuk melanjutkan perjalanan.

Cari hotel yang strategis, dekat rest area atau pusat kota, agar lebih mudah melanjutkan perjalanan keesokan harinya. Banyak aplikasi booking hotel menawarkan diskon menarik untuk pemesanan jauh hari.

Konsumsi Selama di Jalan

Komponen ini paling sering bikin bengkak, jadi Anda harus benar-benar mencermati.

Makan di rest area atau rumah makan rata-rata Rp50.000 per porsi. Untuk keluarga berempat, siapkan minimal Rp600.000 sehari termasuk cemilan dan minuman.[5]

Mau lebih irit? Bawa bekal dari rumah bisa menghemat 50% pengeluaran. Tapi, kalau pakai transportasi umum jelas sulit.

Oleh-oleh untuk Keluarga di Kampung

Jauh-jauh pulang kampung dari perantauan, masa bawa tangan kosong?

Bawalah oleh-oleh. Buah tangan tidak harus mahal, yang penting berkesan.

Budget Rp500.000 sudah cukup untuk membeli makanan khas atau pakaian sederhana yang bisa dibagi-bagi.[6]

Kalau bingung pilih oleh-oleh apa, makanan khas daerah asal atau produk UKM lokal bisa jadi pilihan menarik. Yang penting pilih yang tahan lama dan mudah dibawa!

THR untuk Keluarga dan Kerabat

Sebagian Anda mungkin punya tradisi berbagi THR atau angpao lebaran untuk keluarga dan kerabat. Terutama untuk adik, sepupu, keponakan, atau cucu yang masih usia sekolah.

Tak perlu memaksakan, tapi jika ada, lebih bagus Anda siapkan. Bergantung pada kebiasaan, umumnya anggaran THR sejumlah Rp1-3 juta sudah cukup.

Agar lebih praktis, Anda bisa kemas dalam amplop-amplop warna-warni lebaran. Jadi, tinggal memberikan saat hari raya nanti.

Dana Cadangan: Jaga-jaga Selama di Tempat Tujuan

Pengeluaran tak terduga seringkali terjadi saat di kampung halaman. Siapkan minimal Rp2.000.000 untuk tujuan jaga-jaga: seperti sumbangan, jajan keponakan, atau makan-makan dengan teman lama.

Biasanya malah muncul pengeluaran di luar rencana lainnya seperti undangan reuni atau acara keluarga mendadak. Lebih baik siapkan lebih, kan?

Tips Mudik Hemat yang Bisa Diterapkan

Dari rincian di atas, total biaya mudik lebaran ternyata bisa mencapai di atas Rp10 juta.

Tabel rincian biaya mudik dengan mobil pribadi.

KomponenBiaya
TransportasiRp5.200.000
PenginapanRp500.000
Konsumsi di JalanRp600.000
Oleh-olehRp1.000.000
THRRp3.000.000
Biaya tak terdugaRp2.000.000

Agar lebih irit, Anda bisa melakukan beberapa langkah penghematan, seperti:

  1. Cari promo tiket transportasi dari jauh hari.
  2. Bawa camilan sendiri.
  3. Cari diskon di aplikasi pembanding harga untuk booking hotel.
  4. Bergabung dengan grup-grup komunitas di media sosial juga bisa memberikan informasi promo dan tips berguna dari pengalaman orang lain.

Kalau sudah begitu, tapi anggaran pulang kampung Anda masih kurang, tak usah khawatir. Ada solusi cerdas untuk mewujudkan perjalanan berkualitas tanpa mengganggu keuangan bulanan.

Gunakan Pinjaman Multiguna dari MUFDana, Anda bisa mendapatkan dana cair cepat untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

Proses mudah, pencairan dalam hitungan hari, dan cicilan ringan membuat biaya mudik untuk silaturahmi Anda tertutupi. Lebaran jadi lebih tenang dan bermakna.

Persiapan Mudik? Cek 7 Hal Ini agar Aman & Lancar

Momen pulang kampung sudah di depan mata! Persiapan mudik yang matang adalah kunci agar perjalanan Anda berkesan dan bebas dari kendala.

Supaya acara kumpul keluarga di kampung halaman nanti berjalan lancar, simak 7 persiapan penting yang tidak boleh Anda lewatkan berikut ini!

Persiapan Anggaran Mudik

Anggaran mudik barangkali merupakan kebutuhan paling penting dalam tips mudik lebaran.

Biaya transportasi, akomodasi, dan kebutuhan selama di kampung halaman perlu Anda hitung dengan cermat.

Misalnya, jika Anda menggunakan mobil, siapkan anggaran untuk bensin dan tol sekitar Rp700.000 hingga Rp2.000.000, tergantung jarak tempuh.[1]

Belum lagi “biaya sosial” seperti: oleh-oleh, memberi ke orang tua, dan angpao lebaran ke para keponakan. Itu juga perlu Anda anggarkan.

Selengkapnya, Anda bisa baca artikel kami lainnya tentang: Biaya Mudik.

Jaga Kesehatan dan Stamina

Kondisi tubuh yang fit adalah modal utama untuk tips mudik aman. Ini bisa jadi tantangan mengingat perjalanan perlu Anda lakukan di bulan puasa.

Istirahat yang cukup sebelum berangkat dan hindari begadang agar tidak mengantuk saat menyetir. Bila tidak kuat berpuasa, tidak usah memaksa. Ada keringanan khusus untuk tidak berpuasa bagi musafir.[2]

Selama perjalanan, pastikan untuk minum air putih yang cukup dan hindari makanan berat yang dapat mengundang kantuk. Kalau lelah terasa, jangan ragu untuk ambil istirahat di rest area terdekat.

Cek Kendaraan Sebelum Mudik

Khusus untuk Anda yang melakukan persiapan mudik naik mobil atau motor, pastikan kendaraan siap untuk perjalanan jauh.

Cek semua komponen penting, mulai dari ban, oli, rem, hingga lampu-lampu. Servis kendaraan jauh-jauh hari agar tidak ada masalah di tengah jalan.[3]

Bagi yang menggunakan mobil, siapkan juga perlengkapan darurat seperti dongkrak, ban serep, dan segitiga pengaman. Sedangkan untuk pengendara motor, pastikan lampu, spion, dan kelengkapan helm sudah siap.

Buat Rencana Perjalanan

Untuk Anda yang melakukan perjalanan jauh, buat terlebih dahulu rencana perjalanannya.

Moda transportasi apa yang mau Anda pakai: pesawat, kapal, kereta, atau bus antar kota? Sebisa mungkin, pesan dari jauh hari untuk memastikan bisa dapat tiket mudik lebaran.

Mau pakai mobil pribadi? Tentukan jadwal mudik dan rute perjalanan, serta siapkan biaya bensin, tol, dan lainnya. Gunakan aplikasi seperti Google Maps atau Waze untuk menemukan rute yang tidak macet.

Siapkan Perlengkapan Selama Mudik

Mudik tentu bukan cuma 1-2 hari. Anda perlu mempersiapkan perlengkapan yang akan digunakan selama di kampung: pakaian, alat ibadah, perlengkapan mandi, hingga gadget dan charger.

Jangan lupa oleh-oleh untuk sanak saudara di kampung. Walaupun tidak harus, tapi saling memberi hadiah bisa menumbuhkan benih kasih dan menyembuhkan hati yang tersakiti.[4]

Yang tak boleh tertinggal: dokumen penting seperti KTP, SIM, STNK, tiket (kalau pakai transportasi umum, dan asuransi kendaraan yang aktif.[5]

Bawa Bekal Untuk di Jalan

Perjalanan pulang kampung yang jauh bisa sangat membosankan, apalagi kalau macet sepanjang jalan. Tambah lagi dengan anak rewel, maka stres bisa bertumpuk selama perjalanan.

Untuk mencegah hal ini, Anda perlu bawa bekal. Kue kering dan buah bisa jadi cemilan ringan untuk di jalan. Jangan lupa juga air putih agar tubuh tetap terhidrasi atau punya cukup cairan.

Biar anak tidak bosan, jangan lupa bawa mainan favoritnya. Siapkan juga playlist lagu yang asyik untuk teman perjalanan.

Yang tak kalah penting yaitu uang tunai. Belum tentu Anda sempat mengambil ketika di jalan. Manakala terlalu macet dan kehabisan bensin atau perbekalan, Anda bisa beli di pinggir jalan.

Pastikan Rumah Ditinggal dengan Aman

Meninggalkan rumah beberapa hari memang berisiko, terlebih kalau tinggal di lingkungan yang kurang aman. Karena itu, pastikan Anda sudah melakukan antisipasi pengamanan.

Kunci semua pintu dan jendela. Matikan lampu dan peralatan listrik yang tidak diperlukan. Lepas selang gas untuk menghindari risiko bocor.

Jika punya, pastikan CCTV berfungsi dengan baik. Lebih baik lagi jika tersedia fitur cek CCTV online. Anda jadi bisa mengecek kondisi rumah secara real-time.

Minta tolong juga pada tetangga, kerabat, atau satpam kompleks untuk membantu mengawasi rumah selama Anda pergi.

Ceklist Kelengkapan Persiapan Mudik Lebaran

Ternyata banyak juga persiapan pulang kampung yang perlu Anda lakukan. Agar tak ada yang tertinggal, Anda dapat menggunakan checklist berikut:

KategoriItemKeterangan
DokumenSIM, STNK, KTPTiketAsuransi kendaraanPastikan masih berlaku dan aktif
Kebutuhan pribadiPakaian, perlengkapan mandi, oleh-olehBawa secukupnya
Khusus anakPopok, susu dan botol, makanan bayi, mainan, gendongan atau strollerBawa secukupnya
Bekal di jalanCamilan dan air, obat P3K, bantal leher dan selimut, gadget dan chargerSecukupnya
KeamananAplikasi navigasi, kunci rumah, sistem CCTV online, kontak darurat (nomor tetangga/satpam)Cek ulang sebelum berangkat
KeuanganUang tunai, ATMPastikan saldo ada dan cukup

Dengan banyaknya kebutuhan yang harus disiapkan, tidak semua orang bisa langsung menyediakan dana dalam jumlah besar.

Tapi, jangan khawatir! Jika Anda membutuhkan solusi finansial yang praktis, pinjaman jaminan BPKB dari MUFDana bisa menjadi andalan.

Prosesnya cepat, pencairan dalam hitungan hari, dan plafon besar membuatnya cocok untuk memenuhi berbagai kebutuhan mendesak.

Segera ajukan pinjaman ringan untuk persiapan mudik Anda dan nikmati perjalanan yang lebih tenang tanpa beban keuangan!

8 Kebutuhan Lebaran yang Wajib Anda Siapkan Tanpa Terlewat

Hari kemenangan sudah di depan mata! Momen spesial ini identik dengan kebersamaan, kebahagiaan, dan tentu saja, berbagai kebutuhan lebaran.

Agar tidak terburu-buru, Anda bisa mempersiapkan belanja kebutuhan lebaran dari jauh hari sehingga tidak ada yang terlewat.

Simak apa saja daftar kebutuhan lebaran dan berapa anggaran yang sebaiknya Anda siapkan!

Baju Baru agar Lebih Percaya Diri

Meski bukan kewajiban, tradisi mengenakan baju lebaran yang baru tetap menjadi salah satu hal yang ditunggu.  Tak harus mahal, yang penting nyaman dan sesuai selera.

Masing-masing anggota beli terpisah boleh saja, tapi kalau bisa pakai outfit lebaran yang couple, tentu bikin keluarga jadi tambah kompak.

Kalau mau membeli untuk satu keluarga, anggaran rata-rata berkisar antara Rp500.000 hingga Rp2.000.000, tergantung jumlah anggota keluarga dan pilihan pakaian. [1]

Kue dan Hidangan Spesial di Meja

Apa rasanya perayaan tanpa suguhan khas?

Kue lebaran seperti nastar, kastengel, atau putri salju selalu menjadi primadona di setiap rumah. Harganya di pasar mulai dari Rp50.000 sampai Rp400.000 per kemasan. [2]

Kalau sedia 10 jenis, berarti anggarkan sekitar Rp500.000-Rp4.000.000.

Selain itu, jangan lupa menyiapkan makanan berat seperti ketupat, opor ayam, dan rendang agar momen berkumpul semakin hangat. Untuk 10-12 orang, anggarannya sekitar Rp140.000-Rp220.000.[3]

Anggaran untuk makanan dan kue bisa berkisar antara Rp750.000 hingga Rp4.200.000 tergantung jumlah tamu yang akan datang.

Anggaran ini bisa lebih besar lagi kalau rumah Anda biasa jadi tujuan keluarga besar yang datang dari jauh dan menginap.

Zakat Fitrah Tidak Boleh Terlewat

Salah satu kewajiban yang harus ditunaikan sebelum Idul Fitri adalah zakat fitrah. Besarannya sekitar 2,5 kg beras yang biasa dimakan sehari-hari atau senilai uang yang setara.

Kalau Anda biasa mengonsumsi beras premium dengan harga mulai Rp16.000 per kilo, berarti per orang kewajibannya sekitar Rp40.000 hingga Rp50.000.[4]

Jadi, minimal Anda menyiapkan Rp200.000 untuk keluarga kecil 4 orang. Jika ditambah dengan sedekah, total anggaran bisa mencapai Rp500.000 atau lebih, tergantung jumlah penerima yang ingin Anda bantu.

Hampers untuk Keluarga dan Kolega

Ini juga memang tidak wajib, tapi memberikan hampers lebaran sudah menjadi tradisi untuk mempererat hubungan dengan keluarga, sahabat, atau rekan kerja.

Isinya bisa berupa makanan, peralatan ibadah, atau barang bermanfaat lainnya.

Harga hampers bervariasi, mulai dari Rp150.000 hingga Rp2.000.000 per paket, tergantung isi dan kemasannya.[5]

Kalau misalnya, Anda kirim 5 hampers, berarti siapkan anggaran sekitar Rp750.000 sampai Rp3.750.000.

Dana untuk Mudik atau Silaturahmi

Anggaran mudik dan transportasi sangat penting, tapi sering luput dari perencanaan.

Jika Anda berencana pulang kampung, pastikan semua persiapan sudah matang. Biaya transportasi seperti tiket pesawat, kereta, atau bus bisa mencapai Rp500.000 hingga Rp2.500.000 per orang, tergantung jarak dan moda transportasi.[6]

Jika menggunakan kendaraan pribadi, anggaran bensin dan tol bisa berkisar antara Rp700.000 hingga Rp2.000.000.[7]

Jangan lupa sisihkan anggaran untuk bensin dan tiket tempat hiburan, serta oleh-oleh agar perjalanan lebih berkesan.

Angpao atau THR untuk Keluarga

Tradisi berbagi rezeki kepada anak-anak atau sanak saudara menjadi salah satu hal yang paling dinanti. Biasanya, batasan penerimanya untuk SMA ke bawah, atau yang belum bekerja.

Nominalnya bisa disesuaikan dengan kondisi keuangan, umumnya berkisar antara Rp20.000 hingga Rp200.000 per orang. Kalau ada 10 hingga 20 penerima, anggaran bisa mencapai Rp500.000 hingga Rp2.000.000.

Dekorasi dan Perlengkapan Rumah

Agar suasana lebih meriah, tidak ada salahnya mempercantik rumah dengan dekorasi bertema Idul Fitri. Misalnya, mengganti taplak meja, memasang lampu hias, atau sekadar membersihkan rumah secara menyeluruh.

Persiapan lebaran yang satu ini akan membuat tamu lebih nyaman saat berkunjung.

Anggaran untuk dekorasi biasanya berkisar antara Rp200.000 hingga Rp1.000.000. Bisa lebih kalau ada ornamen menarik yang ingin Anda beli dan tunjukkan ke para tamu.[8]

Persiapan Keuangan Setelah Lebaran

Hari raya adalah sebuah momen, setelah itu, kegiatan terus berjalan. Jangan sampai setelah perayaan, kondisi keuangan malah terganggu.

Sisihkan dana darurat untuk kebutuhan setelah lebaran, seperti pembayaran tagihan, cicilan, atau biaya hidup sehari-hari. Idealnya, alokasikan sekitar Rp1.000.000 hingga Rp3.000.000 agar tetap stabil setelah perayaan berakhir.

Total Anggaran yang Wajib Disiapkan

Setelah menjumlahkan berbagai kebutuhan, total biaya yang diperlukan untuk persiapan Lebaran bisa berkisar antara Rp5.000.000 hingga Rp12.000.000, tergantung gaya hidup dan jumlah anggota keluarga.

KebutuhanAnggaran MinimalAnggaran Maksimal
Baju Lebaran500.0002.000.000
Kue dan Hidangan750.0002.500.000
Zakat Fitrah & Sedekah500.0001.000.000
Hampers Lebaran750.0003.750.000
Mudik atau Silaturahmi (PP)1.400.0005.000.000
THR untuk Keluarga500.0002.000.000
Dekorasi dan Perlengkapan200.0001.000.000
Kebutuhan tak terduga1.000.0003.000.000
Total5.600.00020.250.000

Dengan banyaknya pengeluaran, tentu tidak semua orang bisa langsung menyiapkan dana dalam jumlah besar. Tapi, Anda tidak perlu khawatir karena semua ada solusinya.

Jika Anda membutuhkan solusi finansial yang praktis, Pinjaman Multiguna dari MUFDana bisa menjadi pilihan. Proses cepat, pencairan dalam hitungan hari, dan plafon besar membuatnya cocok untuk memenuhi berbagai kebutuhan mendesak.

Segera ajukan pinjaman ringan untuk kebutuhan lebaran dan nikmati perayaan yang lebih tenang tanpa beban keuangan!

Peluang Bisnis Baju Lebaran Modal Minim yang Menguntungkan

Di tengah menurunnya daya beli masyarakat Indonesia,[1] bisnis baju Lebaran online maupun offline tetap menjanjikan.

Hal ini ditunjukkan oleh survei dari Populix, di mana 52,4% responden mengaku masih tertarik belanja baju baru saat Lebaran 2024.[2]

Jadi, sama sekali tidak salah jika Anda berniat memulai bisnis baju menjelang Lebaran tahun ini.

Tantangannya, untuk menonjol dari pesaing, Anda butuh ide bisnis yang fresh alih-alih sekadar jualan baju.

Apa contoh idenya?

Ide Bisnis Baju Lebaran yang Menguntungkan

Sebagai referensi, berikut tujuh ide fresh bisnis jualan baju menjelang musim Lebaran yang bisa dimulai dengan modal minim, tapi menguntungkan:

1. Jasa Jahit & Permak Baju Lebaran

Menjelang Lebaran, permintaan jasa jahit selalu meningkat karena banyak orang ingin tampil beda dengan baju yang pas dan sesuai selera.[3]

Peluang bisnis baju Lebaran ini sangat menjanjikan bagi Anda yang memiliki keterampilan menjahit.

Layanannya bisa meliputi permak baju lama hingga pembuatan baju baru.

Promosikan layanan Anda lebih awal dari kompetitor, minimal 1-2 bulan sebelum Lebaran, melalui WhatsApp, media sosial, atau sebarkan brosur.

Untuk membedakan layanan, coba tawarkan spesialisasi seperti jahit gamis, kebaya, atau baju koko.

2. Affiliate Marketing Baju Lebaran

Ide bisnis ini cocok bagi pemula yang ingin menjual baju Lebaran tanpa stok barang atau modal besar.

Anda hanya perlu menggencarkan strategi pemasaran digital dengan membuat konten.

Daftar sebagai affiliate di platform marketplace besar seperti TikTok, Shopee, atau Tokopedia.

Pilih produk baju lebaran yang penjualannya bagus dan tokonya terpercaya.

Selanjutnya, tinggal buat konten menarik di media sosial atau blog Anda. Contoh kontennya:

  • Review produk,
  • Tips mix and match,
  • Panduan memilih baju Lebaran,
  • Rekomendasi aksesori, dll.

Sertakan tautan affiliate di setiap konten Anda!

Di antara yang lain, Shopee disebut menawarkan komisi paling menguntungkan.[4]

3. Reseller Baju Muslim

Konsumsi baju muslim Indonesia masuk tiga besar dunia.[5] Jadi, bisa dibilang peluang bagi para penjual selalu terbuka lebar.

Mulailah dengan modal kecil dan memilih model yang sedang banyak dicari.

Ambil produk grosiran dari supplier dengan harga Rp40-80 ribu/piece, kemudian jual kembali online dan offline dengan markup 70-100%.

Jika khawatir overstock, buka sistem pre-order. Coba juga strategi bundling supaya stok cepat habis, misalnya paket gamis dan hijab instan.

Kunci menjadi reseller sukses adalah mengutamakan kualitas bahan dan jahitan agar mendapat reputasi yang baik.

4. Jualan Baju Lebaran Thrift

Thrifting adalah tren membeli baju bekas yang masih layak pakai. Biasanya menarik karena bermerek, tetapi harganya jauh lebih murah.[6]

Harga per karung baju thrift mulai ratusan ribu rupiah, tergantung jenis pakaian, kualitas, dan kondisi barang.

Meski modalnya terjangkau, tetapi bisnis ini juga tricky. Pasalnya, saat membeli satu karung, sering kali tidak semuanya dalam kondisi bagus.

Oleh karena itu, sebelum menjualnya ke konsumen, Anda harus melakukan quality control ketat dan memberikan informasi detail tentang kondisi barang.

5. Rental Baju Lebaran

Ada tren menarik beberapa tahun belakangan ini, yaitu rental baju Lebaran.[7]

Targetnya adalah mereka yang ingin tampil modis tanpa harus beli baju baru sehingga jadi lebih hemat. Lagi pula, baju Lebaran biasanya cuma dipakai sebentar.

Bagi Anda yang tertarik dengan usaha baju lebaran ini, modal awal yang dibutuhkan sekitar Rp1-2 juta untuk menyediakan 5-10 set baju berkualitas.

Tawarkan rental dengan biaya Rp100-200 ribu per set untuk 3-4 hari.

Supaya laris, pilih koleksi yang mudah dipadupadankan dan sesuai dengan tren terkini.

6. Paket Baju Lebaran Seragam

Bisnis baju seragam Lebaran adalah ide lain yang juga banyak peminatnya.

Manfaatkan ini dengan menawarkan paket seragam Lebaran lengkap untuk seluruh anggota keluarga.

Contoh harga paket di bawah Rp500 ribu misalnya terdiri dari 1 koko ayah, 1 gamis ibu, 2 baju anak.

Apakah bisa tanpa stok?

Bisa.

Pilihannya, gunakan sistem pre-order untuk meminimalkan risiko.

Atau pilih sistem konsinyasi, di mana Anda hanya perlu membayar supplier setelah barang laku terjual.

7. Jualan Aksesori Fesyen Pelengkap Baju Lebaran

Opsi terakhir yaitu menjual aksesori baju Lebaran.

Ya, selain baju, aksesori seperti jilbab dan sarung menjadi barang yang juga wajib dibeli.

Anda tidak perlu menjual semua jenis aksesori.

Jika modalnya terbatas, cukup pilih satu kategori spesifik untuk memaksimalkan fokus bisnis Anda. Bekerjasamalah dengan vendor supaya dapat harga murah.

Untuk promosi, manfaatkan penggunaan media sosial atau jual tawarkan langsung ke tetangga sekitar.

Kurang Modal? Dapatkan Dana Segar untuk Bisnis Anda

Kesimpulannya, peluang bisnis baju di bulan puasa menjelang Lebaran memang menjanjikan meski dengan modal minim.

Jangan biarkan keterbatasan dana menghalangi peluang meraih keuntungan di momen musiman yang spesial ini.

MUFDana menawarkan Pinjaman Modal Usaha bagi Anda yang tiba-tiba punya ide bisnis.

Dengan cara ini, Anda bisa segera merealisasikan ide bisnis baju lebaran tanpa khawatir terkendala biaya.

Memulai Usaha Butik Muslimah Rumahan, Panduan untuk Pemula

Membuka usaha butik di rumah menjadi salah satu peluang bisnis yang menjanjikan, khususnya untuk niche pakaian muslimah.

Alasannya, minat konsumen terhadap produk busana muslim sangat tinggi. Pertumbuhan per tahunnya bahkan mencapai 18,2%.[1]

Di sisi lain, butik sebagai toko fisik memiliki pasar tersendiri meski e-commerce berkembang pesat.[2] Jadi, peminatnya juga tinggi.

Dengan demikian, usaha butik busana muslimah adalah ide kolaborasi brilian yang patut dicoba.

Berapa modal dan bagaimana cara memulainya? Artikel ini akan menjadi panduan pemula untuk Anda.

Apa yang Dimaksud dengan Butik?

Usaha butik adalah bisnis yang fokus menjual produk fesyen eksklusif dalam jumlah terbatas. Biasanya, produk dikurasi sesuai tren atau preferensi pelanggan.

Berbeda dengan toko baju biasa yang menawarkan barang produksi massal, butik mengutamakan personalisasi layanan dan desain khusus untuk pelanggan.

Itulah alasan butik disebut style educator. Pada saat konsumen tidak tahu harus memilih pakaian yang seperti apa, butik akan membantunya.

Intinya, pelanggan butik tidak hanya membeli produk, tetapi juga ingin merasakan pengalaman belanja yang personal.

Apakah Menjadi Pemilik Butik Menguntungkan?

Ya, butik adalah usaha yang menguntungkan. Sebagai pemilik, keuntungan usaha butik yang bisa Anda dapatkan antara lain:[3]

  • Potensi margin keuntungan tinggi, 2-3 kali lipat harga produksi.
  • Kesempatan untuk membangun brand sendiri.
  • Mendapatkan pelanggan yang loyal berkat terjadinya interaksi langsung.
  • Memperluas pasar dari word of mouth pelanggan loyal.
  • Fleksibel terhadap jenis pakaian yang diproduksi, dan masih banyak lagi.

Apakah Anda sudah lebih yakin untuk membuka butik muslimah sendiri?

Cara Memulai Usaha Butik Muslimah di Rumah

Bagi Anda yang tertarik membuka butik rumahan, khususnya untuk pakaian muslimah, silahkan ikuti langkah-langkah berikut:[4]

1. Lakukan Riset Pasar untuk Menemukan Peluang

Memulai usaha apapun tidak boleh asal, termasuk butik.

Sebelumnya, Anda harus memahami kondisi pasar terlebih dahulu untuk menentukan segmen, mengetahui tren, dan menilai potensi lokasi.

  • Segmen pasar: Apakah menyasar remaja, wanita dewasa, atau anak-anak?
  • Analisis tren: Pola, warna, motif, atau gaya pakaian muslimah yang sedang diminati.
  • Lokasi: Lantaran rencananya membuka butik rumahan, maka nilai lokasi rumah Anda, terutama akses dan kompetitor di sekitar.

2. Hitung dan Siapkan Modal Usaha Butik

Berapa modal untuk membuka butik?

Kisaran kasarnya 15-30 jutaan, tergantung skala usahanya. Modal ini untuk menyiapkan perlengkapan butik, stok, hingga promosi.

Katakanlah Anda menyulap garasi menjadi butik sehingga tidak perlu sewa tempat. Maka, rincian modal awalnya kurang lebih seperti ini:[5]

KebutuhanRincianEstimasi Modal
Renovasi tempatRak display, pencahayaan, dekorasi, dll.Rp5-10 juta
Stok pakaian30-50 item pakaian dan aksesori muslimah.Rp8-15 juta
PromosiFoto produk profesional dan biaya iklan digital.Rp2-5 juta
Estimasi TotalRp15-30 juta

Catatan: Contoh estimasi modal barusan belum termasuk biaya operasional.

Bagi Anda yang modalnya masih kurang atau terbatas, manfaatkan pinjaman modal usaha MUFDana agar tidak membebani arus kas.

3. Susun Rencana Bisnis yang Terukur dan Realistis

Setelah mendapat modal, jangan buru-buru memulai. Susun dulu rencana usaha butik Anda supaya setiap langkahnya jadi terarah.

Pertama, mulailah dengan menentukan nama brand butik.

Pastikan pilihan katanya relevan dengan target pasar, yakni para wanita muslimah.

Tidak punya ide? Gunakan generative AI untuk brainstorming.

Kedua, lakukan analisis kompetitor. Kunjungi beberapa butik sejenis di sekitar.

Catat kelebihan dan kekurangan mereka agar tahu bagaimana cara membuat diferensiasi, misalnya dari segi harga, variasi desain, atau layanan.

Ketiga, jangan lupa proyeksikan keuangan bisnis dalam beberapa bulan ke depan.

4. Bangun Rantai Pasokan yang Efisien

Dari mana butik mendapatkan stok pakaian?

Beberapa butik memproduksi pakaian sendiri. Namun, apabila itu tidak memungkinkan, solusinya adalah bekerja sama dengan konveksi muslimah.

Keuntungan konveksi: Anda bisa memantau proses produksi dari awal sampai akhir. Harga pun bersaing daripada beli jadi di pasaran.

Selain itu, batasi jumlah varian produk per season, misalnya 10 model gamis dan 5 model hijab saja.

Season dalam industri pakaian merujuk pada koleksi fesyen yang khusus dirancang dan dirilis pada musim tertentu.[6]

Ketika ada item yang kurang laku, segera berikan diskon atau jadikan bundling agar perputaran stok lebih cepat.

5. Genjot Strategi Pemasaran Digital & Offline

Bagi usaha butik muslimah rumahan, apalagi masih baru, tantangan utamanya adalah mendatangkan pelanggan.

Oleh karena itu, saat butik sudah siap beroperasi, gencarkan pemasaran digital maupun offline.

Untuk pemasaran digital, jadikan media sosial sebagai ujung tombak.

Lakukan pemasaran dengan cara-cara kreatif, seperti:

  • Video tutorial styling hijab dengan produk Anda.
  • Behind-the-scenes proses produksi.
  • Testimoni pelanggan yang difoto profesional.
  • Menggandeng KOL atau influencer lokal yang niche-nya relevan.

Sementara itu, strategi pemasaran offline yang mungkin works misalnya pasang spanduk atau baliho di lokasi-lokasi strategis.

Jangan Ragu Memulai Butik Muslimah Anda Sendiri!

Jangan takut untuk memulai karena setiap butik ternama juga dimulai dari langkah kecil.

Kuncinya: konsistensi dan keberanian mengambil peluang.

Apa langkah selanjutnya?

Eksekusi rencana Anda dengan disiplin dan selalu bayar cicilan pinjaman modal setiap bulan. Idealnya cicilan tidak melebihi 30% dari keuntungan bulanan.[7]

Sekarang saatnya wujudkan mimpi Anda mempunyai usaha butik pakaian muslimah sendiri di rumah!

7 Ide Bisnis Bulan Ramadan, Cocok untuk Diferensasi Produk

Menjalankan bisnis di bulan Ramadan ibarat pedang bermata dua. Persaingan ketat, tapi potensi keuntungannya pun lebih besar dibandingkan bulan lainnya[1].

Untuk memenangkan pasar, penting untuk menawarkan produk dan layanan yang selaras dengan tren konsumsi khas Ramadan[2]. Baik Anda sudah memiliki bisnis atau baru ingin memulai, Ramadan adalah momen emas untuk beraksi.

Di artikel ini, Anda akan menemukan tujuh ide usaha yang cocok untuk bulan Ramadhan. Mulai dari makanan, fashion, hingga jasa yang lengkap dengan strategi menjalankannya. Mari kita ulik lebih dalam.

  1. Subscription Box Sahur dan Buka Puasa

Konsepnya sederhana: menawarkan layanan makanan ready-to-eat atau ready-to-cook yang praktis, lezat, dan sehat untuk sahur dan berbuka puasa.

Targetnya adalah mereka yang kesulitan menyesuaikan waktu sahur dan berbuka, seperti pekerja kantoran, mahasiswa kos, atau individu dengan jadwal padat.

Beberapa strategi yang bisa Anda gunakan ialah:

  • Promosi berbasis value – Promosikan menu yang tidak sekadar enak dan mengenyangkan, tapi juga bergizi seimbang dan terjaga kebersihannya.
  • Langganan mingguan dan bulanan – Menawarkan harga lebih murah daripada sekali beli untuk meningkatkan kuantitas pelanggan.
  • Utamakan kesegaran makanan – Tawarkan produk ke pelanggan di radius tertentu, dan rekrut kurir internal untuk pengiriman lebih tepat waktu.
  1. Takjil Premium

Berjualan cemilan untuk buka puasa selalu laris manis di bulan Ramadan. Tapi kini, takjil versi premium dan sehat juga makin dinikmati, misalnya:

  • Martabak low-sugar
  • Smoothie bowl rasa kolak
  • Es buah premium dengan susu nabati

Agar beda dengan kompetitor, Anda bisa menerapkan strategi:

  • Menu inovatif – Menawarkan jajanan tradisional untuk kebutuhan niche. Misalnya menu berbahan premium, rendah gula, keto-friendly, atau 100% menggunakan bahan lokal.
  • Efisiensi stok – Utamakan kualitas dengan menggunakan sistem pre-order, reseller, atau bundling untuk meningkatkan kecepatan perputaran produk.
  1. Bisnis Hampers Ramadan & Lebaran

Memberikan hampers atau bingkisan saat Ramadan bukanlah praktik baru, tapi kini isinya semakin beragam. Beberapa ide hampers yang anti-mainstream ialah:

  • Cheese board sederhana, kue kering dengan berbagai jenis keju
  • Teh hijau bubuk dengan set cawan dan pengaduknya (chasen)
  • Produk eco-friendly, seperti sabun dan shampoo organik

Strategi yang cocok untuk bisnis ini ialah:

  • Personalisasi – Tawarkan kartu ucapan dengan kalimat custom atau kemasan eksklusif dengan custom nama atau branding konsumen.
  • Perluas jangkauan – Selain konsumen perorangan, tawarkan juga produk ke perusahaan atau komunitas.
  • Pre-order dan pengiriman terjadwal – Untuk memastikan hampers tiba di momen yang tepat, biasanya menjelang lebaran.
  1. Pet Hotel dan Pet Sitter

Salah satu peluang bisnis terbesar di bulan Ramadan adalah membuka pet hotel atau menjadi pet sitter. Pasalnya, banyak pemilik hewan yang ingin mudik dan menitipkan hewan peliharaannya dengan tenang.

  • Pet Hotel – Cocok jika punya ruang luas. Sediakan bilik nyaman, mainan, dan fasilitas modern seperti ruang ber-AC dan CCTV yang bisa terkoneksi dengan pemilik melalui aplikasi ponsel.
  • Pet Sitter – Alternatif tanpa perlu tempat besar. Anda bisa datang ke rumah pemilik untuk memberi makan, memandikan, dan bermain dengan hewan.

Berikut strategi untuk sukses di bisnis ini:

  • Personal branding Bangun kepercayaan melalui media sosial, perkaya ilmu dengan pengetahuan dasar tentang hewan.
  • Upselling: Tambah layanan grooming, jalan-jalan rutin, atau snack premium.
  1. Jasa Personal Shopper untuk Outfit Lebaran

Memiliki baju baru sudah menjadi kebutuhan wajib saat Ramadan, terutama menjelang lebaran. Dengan menjadi personal shopper, Anda bisa membantu pelanggan membeli outfit lebaran sesuai dengan tren, gaya, dan budget mereka.

Jasa ini ideal untuk mereka yang:

  • Ingin belanja tanpa antre
  • Tidak punya waktu tapi enggan belanja online
  • Ingin memilih outfit dengan bahan dan potongan yang sesuai

Strategi menjalankan bisnis ini ialah:

  • Jasa 1-on-1 – Berikan layanan eksklusif dengan melayani satu klien dalam satu waktu.
  • Perdalam ilmu – Pahami fashion yang sesuai untuk bentuk tubuh dan warna kulit berbeda untuk memberi saran yang pas terhadap klien.
  1. Jasa Event Planner & Dekorasi Ramadan

Konsep bisnis ini adalah menyediakan jasa dekorasi & penyelenggaraan acara berbasis Ramadan, seperti buka puasa bersama, pengajian, dan gathering perusahaan.

Beberapa strategi yang cocok untuk bisnis ini ialah:

  • Paket dekorasi – Sediakan paket dekorasi untuk berbagai budget, mulai dari dekorasi sederhana hingga premium.
  • Siapkan portofolio – Buat portofolio dekorasi yang sudah dilakukan sebelumnya dan pamerkan di media sosial untuk membangun kepercayaan pelanggan.
  • Kolaborasi dengan vendor lain – Bangun kerjasama dengan vendor event yang sesuai tema. Misalnya catering dengan spesialisasi berbagai jenis menu hingga musisi religi.
  1. Bisnis Parfum dan Skincare Halal

Anda bisa menjual atau menjadi reseller produk-produk perawatan tubuh halal, misalnya parfum dan skincare tanpa alkohol dan dibuat secara halal.

 Produk ini ideal untuk menyasar para Muslimah yang peduli dengan kehalalan kosmetik atau orang yang ingin mencari hadiah lebaran unik.

Strateginya:

  • Influencer Muslimah Meng-endorse influencer Muslimah untuk me-review produk secara jujur.
  • Kemasan bundling eksklusif – Tawarkan promo bundling produk menggunakan kemasan edisi khusus Ramadan dan lebaran.

Menawarkan produk yang dirancang khusus untuk Ramadan adalah salah satu kunci sukses di tengah persaingan yang ketat. Apapun tahap bisnis Anda—baru memulai atau ingin mengembangkan usaha—momen Ramadan bisa menjadi langkah besar.

Jika modal menjadi kendala, MUFDana bisa menjadi solusi. Prosesnya cepat, transparan, dan mudah, sehingga Anda bisa fokus menjalankan bisnis di bulan Ramadan tanpa khawatir. Bersama MUFDana, Ramadan bisa menjadi awal sukses bisnis Anda.