Wujudkan Semua Mimpi

Reksadana Pendapatan Tetap: Panduan untuk Pemula

Fluktuasi saham yang kian liar membuat investor berlabuh di reksadana pendapatan tetap, apalagi bagi mereka yang mencari stabilitas tanpa kehilangan potensi cuan. Data OJK mencatat, total dana kelolaan reksadana di Indonesia telah menembus Rp553,2 triliun per Agustus 2025. Ini menandakan minat yang terus melonjak di tengah tren suku bunga tinggi.

Selain individu, institusi besar seperti dana pensiun dan asuransi pun menjadikannya andalan. Namun, apa sebenarnya yang membuat instrumen ini begitu diminati? Mari kenali logika di balik reksadana pendapatan tetap.

Dasar-Dasar: Apa Itu Pendapatan Tetap di Reksadana?

Secara sederhana, produk ini mengelola dana investor ke dalam instrumen surat utang baik obligasi pemerintah maupun korporasi yang memberikan bunga atau kupon rutin. Dari situ investor memperoleh keuntungan utama, selain dari potensi capital gain ketika harga obligasi naik.

Reksadana Pendapatan Tetap

Data terbaru menunjukkan, aset kelolaan reksadana pendapatan tetap di Indonesia mencapai sekitar Rp208 triliun per September 2025, tumbuh 27,22% sejak awal tahun.

Beberapa produk bahkan menempatkan hingga 80% portofolio pada obligasi pemerintah, sehingga stabil sekaligus menarik bagi investor moderat. Meski disebut “pendapatan tetap” bukan berarti tanpa risiko.

Investasi dengan instrumen ini terpengaruh oleh suku bunga dan kondisi pasar, hanya saja dengan volatilitas yang lebih terkendali daripada saham.

Potensi Hasil: Konsisten, Bukan Sekadar Instan

Reksadana Pendapatan Tetap

Banyak pemula penasaran, keuntungan reksadana per bulan berapa sebenarnya? Jawabannya bergantung pada kinerja obligasi dan arah kebijakan suku bunga. Secara historis, rata-rata return tahunan berada di kisaran 7-9%, yang berarti sekitar 0,6-0,75% per bulan.

Angka ini lebih tinggi daripada deposito yang hanya memberi 3-5% per tahun sebelum pajak. Bahkan beberapa produk unggulan di 2024 berhasil mencatat imbal hasil hingga 7,9% setahun. Namun, keunggulan utama instrumen ini bukan pada angka yang spektakuler, melainkan konsistensi dan fleksibilitasnya.

Anda bisa menikmati pertumbuhan stabil tanpa harus memantau pasar setiap hari. Meski terlihat tenang, instrumen investasi yang satu ini tetap produktif untuk masa depan Anda.

Reksadana Pendapatan Tetap vs Pasar Uang: Mana yang Lebih Tepat?

Reksadana Pendapatan Tetap

Kedua instrumen ini sama-sama stabil, tapi karakternya cukup berbeda. Perbedaan utamanya terletak pada jenis aset dan tenor investasinya. Pasar uang fokus pada instrumen jangka pendek di bawah satu tahun, seperti deposito dan surat berharga. Berbeda dengan pendapatan tetap yang berinvestasi pada obligasi berjangka lebih panjang dengan potensi hasil lebih tinggi.

Per juni 2025, dana kelolaan pendapatan tetap mencapai Rp154,3 triliun, lebih besar daripada pasar uang Rp94,7 triliun menandakan kepercayaan investor terhadap potensi jangka menengah. Berikut perbandingan sederhananya:

AspekPendapatan TetapPasar Uang
Imbal Hasil7–9%/tahun4–6%/tahun
RisikoMenengahRendah
LikuiditasTinggiSangat tinggi

Menggabungkan keduanya dapat menyeimbangkan risiko dan imbal hasil juga lebih optimal.

Pahami Risikonya

Reksadana Pendapatan Tetap

Risiko pasar adalah resiko pendapatan tetap yang paling utama, yaitu ketika suku bunga naik dan harga obligasi turun karena efek durasi. Semakin panjang tenor, maka nilainya juga semakin sensitif.

Lalu ada risiko kredit spread bisa melebar atau emiten gagal bayar serta risiko likuiditas, misalnya saat terjadi redemption besar-besaran sehingga manajer investasi terpaksa menjual aset di harga kurang ideal.

Contoh yang pernah terjadi adalah tekanan sistemik yang terjadi di tahun 2022. Industri reksadana mencatat penurunan NAB 12,76% YtD di tahun 2022 akibat gejolak global dan arus keluar dana. Peran manajer investasi juga penting, mengingat tugasnya adalah memilih kredit ketat, menyebar tenor, cash buffer, dan stress test untuk menahan guncangan.

Dari sisi investor, mitigasinya jelas: diversifikasi antara tenor dan penerbit, selaraskan horizon 2-5 tahun (jangan mental trader untuk instrumen ini), terapkan DCA agar rata-rata biaya masuk lebih stabil, dan hindari pencairan saat pasar sedang terkoreksi.

Bukan meniadakan risiko, langkah-langkah ini membuatnya terkendali dan dapat diprediksi.

Berapa Persen yang Realistis Diperoleh?

Indeks pendapatan tetap 2024 membukukan sekitar 7,94% setahun. Secara historis, kelas aset ini bergerak di kisaran 5-7% per tahun, bisa naik ke 8-9% saat suku bunga menurun (harga obligasi menguat), dan bahkan kinerja historis capai 9% per tahun.

Angka aktual akan bergantung pada komposisi portofolio porsi obligasi pemerintah vs korporasi, durasi, serta kualitas kredit. Menariknya, ketika equity minus 1-2%, instrumen ini kerap tetap positif. Ini menandakan bahwa imbal hasil jangka panjangnya cenderung lebih stabil daripada instrumen lainnya yang berisiko tinggi.

Kapan & Bagaimana Memulainya?

Jika Anda masih bertanya-tanya reksadana pendapatan tetap berapa persen keuntungannya, jawabannya bergantung pada kesabaran dan strategi investor. Instrumen ini ideal untuk investor moderat dengan horizon menengah stabil, tapi tetap produktif.

Sebelum memilih, pastikan hal-hal berikut:

  • Manajer investasi terdaftar OJK
  • Cek kinerja 3-5 tahun terakhir
  • Sesuaikan dengan profil risiko Anda

Dengan lebih dari 2.000 produk aktif, riset kecil bisa membuat perbedaan besar. Apabila sewaktu-waktu Anda membutuhkan likuiditas tanpa menjual investasi, produk dana tunai MUFDana dapat menjadi solusi yang praktis, aman, transparan, dan fleksibel.

Pada akhirnya, investasi terbaik adalah yang Anda pahami dan jalani dengan disiplin, termasuk di reksadana pendapatan tetap.

Reksadana Pasar Uang: Aman, Fleksibel, Cuan

Reksadana pasar uang kini jadi primadona di dunia investasi, menarik jutaan orang yang ingin menumbuhkan uang tanpa risiko besar. Per April 2025, jumlah investor reksadana di Indonesia menembus 15,35 juta, naik 9,6% hanya dalam empat bulan.

Angka ini mencerminkan pergeseran mindset: masyarakat tak lagi puas dengan uang yang diam di rekening. Mereka ingin investasi yang likuid, mudah, tapi tetap aman. Tak heran, generasi milenial yang menguasai lebih dari 69% pengguna aplikasi investasi digital menjadikannya pilihan utama.

Jadi, apa rahasia di balik popularitas reksadana pasar uang ini? Temukan jawabannya di artikel ini.

Apa Sebenarnya Reksadana Pasar Uang Itu?

Banyak orang menganggap instrumen ini hampir tanpa risiko. Tapi reksadana pasar uang apakah bisa rugi?

Secara sederhana, produk ini mengumpulkan dana dari investor untuk dikelola oleh manajer investasi ke instrumen jangka pendek seperti deposito, surat berharga, atau obligasi tenor di bawah satu tahun.

Likuiditasnya tinggi dan minim fluktuasi plus pencairannya bisa kapan saja. Tak heran kalau jenis investasi ini populer di kalangan pemula. Namun, risiko tetap ada. Kenaikan suku bunga mendadak atau penarikan besar-besaran bisa menekan nilai aset sementara.

Meski begitu, total aset kelolaan produk ini mencapai Rp111,75 triliun per September 2025, tumbuh 30,62% secara tahunan. Ini turut membuktikan kepercayaan investor yang juga meningkat. Tak heran, banyak investor menjadikannya tempat “parkir dana” sebelum masuk ke pasar saham.

Berapa Keuntungan yang Bisa Diharapkan?

Pertanyaan umum yang sering muncul: berapa keuntungan reksadana pasar uang per bulan? Secara historis, produk ini mencatat imbal hasil rata-rata 5-6% per tahun, atau sekitar 0,4-0,5% per bulan, tergantung performa manajer investasi dan kondisi pasar.

Angka ini mungkin terdengar kecil, tapi tetap lebih tinggi daripada deposito yang rata-rata hanya 3-5% per tahun belum pajak 20%. Menariknya, return reksadana pasar uang bebas pajak, sehingga hasil bersihnya bisa lebih unggul. Beberapa reksadana pasar uang dengan return tertinggi, misalnya, menutup akhir tahun 2024 dengan return 6,23% dan 6,14%.

Meski nilainya tak dijamin, pergerakannya cenderung stabil. Kuncinya bukan mencari hasil spektakuler, melainkan konsistensi dan disiplin sesuai tujuan finansial Anda.

Pilihan Syariah: Aman, Etis, Tetap Likuid

Berbeda dari reksadana konvensional, reksadana pasar uang syariah menempatkan dana pada instrumen jangka pendek yang lolos screening syariah: tidak berbasis bunga (riba), tidak mengandung unsur maisir atau gharar, dan menggunakan akad seperti mudharabah (bagi hasil) serta ijarah (sewa atau jasa).

Portofolionya umumnya berupa deposito syariah, sukuk tenor kurang dari satu tahun, atau surat berharga syariah negara yang berisiko rendah serta likuid. Bagi investor Muslim, nilai jualnya ada pada kehalalan dan transparansi serta stabilitas nilai.

Oleh karena itu, instrumen ini cocok untuk parkir dana tanpa harus keluar dari prinsip syariah. Dari sisi perkembangan pasar, per Agustus 2025 aset kelolaan reksa dana syariah mencapai Rp66,71 triliun (tumbuh 31,51% YtD dan 41,71% YoY). Intinya, instrumen ini likuid dan etis serta relevan untuk tujuan jangka pendek.

Risiko yang Perlu Diketahui Sejak Awal

Reksadana Pasar Uang

Meski tergolong paling aman di antara instrumen reksadana lainnya, risiko reksadana pasar uang tetap ada. Nilai Aktiva Bersih (NAB) bisa menurun, misalnya saat suku bunga naik mendadak, ada gagal bayar obligasi, atau terjadi pencairan besar-besaran dalam waktu singkat.

Pada 2022, industri reksadana sempat mengalami penurunan NAB 12,76% secara YtD. Selain kondisi global yang tak stabil, pemicunya adalah aksi net redemption senilai Rp79,11 triliun.

Meski jenis pasar uang tak separah pendapatan tetap, dampaknya tetap terasa. Untungnya, diversifikasi portofolio dan pemilihan manajer investasi yang kredibel serta transparan bisa meredam risikonya. Dengan pemahaman ini, investor tak perlu takut dan justru lebih siap memanfaatkan momentum dengan cerdas tanpa panik setiap kali pasar bergejolak.

Dibanding Deposito, Mana yang Lebih Untung?

Reksadana Pasar Uang

Perbedaan reksadana pasar uang dan deposito terlihat di tiga hal: fleksibilitas, hasil bersih, dan fluktuasi. Deposito memang memberi imbal hasil yang tetap, tapi kurang fleksibel. Apabila Anda mencairkan dana sebelum jatuh tempo, umumnya Anda harus menanggung penalti.

Suku bunganya juga bervariasi, mencapai 3-7,5% per tahun (bruto) dan masih harus potong pajak 20%. Namun suku bunga tinggi tersebut (7,5%) umumnya berlaku untuk produk bank digital atau deposito yang bersifat promosi. Sebaliknya, pasar uang bersifat likuid. Nilainya bisa sedikit fluktuatif, tapi rata-rata imbal hasil historis 5-6% per tahun (neto pajak) kerap terasa lebih tinggi dari tabungan maupun deposito reguler.

Untuk dana yang benar-benar tak boleh turun sama sekali, deposito terasa aman karena nilainya tetap. Namun, untuk dana kas yang ingin tetap produktif dan mudah dicairkan, pasar uang lebih efisien. Intinya, ini bukan kompetisi pilih yang sesuai kebutuhan cashflow dan profil risiko.

Lebih dari apa pun instrumen ini cocok untuk pemula yang ingin belajar investasi tanpa tekanan besar. Dengan disiplin dan pemahaman risiko, uang yang yang biasanya mengendap bisa tumbuh perlahan.

Namun, jika Anda membutuhkan dana cepat tanpa harus menjual unit investasi yang sedang tumbuh, pinjaman jaminan BPKB dari MUFDana adalah solusi pendanaan fleksibel dengan proses transparan dan aman untuk menjaga arus kas Anda tetap sehat.

Pada akhirnya, literasi finansial adalah langkah awal untuk memahami dan memastikan potensi reksadana pasar uang.

Apa Itu Trading Forex? Panduan Lengkap untuk Pemula

Setiap kali Anda menukar uang saat bepergian ke luar negeri, sebenarnya Anda sudah “berinteraksi” dengan dunia apa itu trading forex dalam skala kecil. Bedanya, di pasar global, aktivitas itu terjadi jutaan kali per detik.

Data mencatat volume transaksi harian pasar forex mencapai lebih dari USD 7,5 triliun, sehingga ini adalah pasar terbesar di dunia. Besarnya peluang juga membuat banyak orang penasaran bagaimana cara kerjanya, siapa yang bisa ikut, dan apakah benar bisa menghasilkan keuntungan sebesar itu? Mari kupas logika di balik apa itu trading forex.

Forex, Pasar yang Tak Pernah Tidur

Apa Itu Trading Forex

Secara sederhana, trading forex adalah aktivitas jual beli pasangan mata uang seperti EUR/USD atau USD/JPY. Tujuannya adalah untuk meraih keuntungan dari perubahan nilai tukar. Beda dari saham yang hanya buka pada jam tertentu, pasar valuta asing beroperasi 24 jam nonstop, mengikuti sirkulasi waktu dari Sydney, Tokyo, London, hingga New York.

Menariknya, USD terlibat dalam sekitar 88% transaksi dari seluruh transaksi global, sehingga menjadi poros utama pergerakan nilai mata uang dunia. Puncak aktivitas biasanya terjadi saat sesi London dan New York saling tumpang tindih, yaitu sekitar pukul 08.00 pagi hingga 12.00 siang EST.

Ini juga menjadi jam-jam di mana volatilitas dan peluang ada di titik tertinggi. Dengan jam yang fleksibel dan dinamika global yang terus berubah, tak heran minat terhadap pasar ini selalu meningkat setiap tahunnya.

Cara Sistem Forex Menghasilkan Peluang (dan Risiko)

Apa Itu Trading Forex

Untuk memahami cara kerja trading forex, bayangkan Anda membeli satu mata uang sambil menjual yang lain selalu berpasangan seperti EUR/USD. Keuntungan muncul ketika arah pergerakan harga sesuai prediksi. Misalnya, dolar AS menguat terhadap yen Jepang, maka posisi “buy USD/JPY” menghasilkan profit, sementara “sell” justru berujung rugi.

Setiap perubahan kecil yang terjadi di pasar ini diukur menggunakan pip, dan di sini juga spread berperan. Rata-rata spread EUR/USD di platform ritel populer berkisar 0,1-1,2 pip, bergantung jenis akun dan likuiditas pasar. Sementara itu, leverage menambah daya beli trader, meski juga memperbesar risiko.

Lebih dari apapun, sedikit pergerakan harga di pasar valuta asing ini bisa berarti peluang besar atau kerugian signifikan dalam hitungan detik.

Daya Tarik Pasar dengan Peluang Tak Terbatas

Salah satu keuntungan trading forex yang tidak bisa diabaikan adalah likuiditasnya pasar ini aktif 24 jam sehari, lima hari seminggu, sehingga trader bisa masuk dan keluar posisi kapan saja tanpa menunggu jam bursa. Selain itu, modal yang dibutuhkan seorang trader relatif kecil daripada instrumen lain.

Hal ini yang membuat pasar forex aksesibel bagi banyak kalangan, terutama generasi muda  yang kini mendominasi sekitar 75.000 trader aktif di Indonesia.

Volatilitas pasar juga memberi peluang besar untuk meraih keuntungan, meski menuntut disiplin dan strategi matang. Umumnya, trader profesional mencatat potensi annual return di kisaran 20-100%, sementara pemula realistis menargetkan 12-48% yang penting konsisten dan mampu mengendalikan risiko.

Pada akhirnya, kecepatan tak akan berarti tanpa kendali jika Anda sudah menyelam di pasar global ini.

Risiko Utama Trading Forex

Apa Itu Trading Forex

Potensi profit yang besar berbanding lurus dengan risiko trading forex yang tinggi. Volatilitas yang ekstrem bisa membuat nilai mata uang berayun tajam hanya dalam hitungan menit. Oleh karena itu, salah baca arah suku bunga AS saja dapat menghapus modal sebelum sempat bereaksi.

Penggunaan leverage berlebihan, di sisi lain, jadi penyebab utama kerugian besar. Sedikit saja pergerakan harga terjadi, maka rugi bisa berlipat-lipat. Selain faktor teknikal, psikologi pasar juga menentukan. Banyak trader gagal bukan karena strategi yang buruk, tapi karena panik, serakah, atau justru terlalu percaya diri.

Sebuah studi menunjukkan bahwa 60-83% retail trader gagal dalam jangka panjang, bahkan angka kerugian harian bisa mencapai 90%. Artinya, bahkan profesional pun tak luput dari rugi bedanya, mereka tahu kapan harus berhenti sebelum kehilangan kendali.

Saat Pasar Bergerak, Kendali Tetap di Tangan

Dalam dunia yang bergerak cepat, siapa pun bisa tergoda mengejar keuntungan tanpa sempat berhenti untuk belajar. Padahal, memahami mekanisme pasar, menguasai dasar analisis, dan mengenali batas risiko justru menjadi fondasi keberhasilan.

Oleh karena itu, mulai dari langkah kecil gunakan akun demo, pelajari dasar teknikal dan fundamental, lalu pilih broker resmi yang diawasi Bappebti.

Jika suatu saat Anda membutuhkan likuiditas tanpa menjual aset investasi yang sudah tersusun matang (misalnya, di pasar forex), pertimbangkan opsi pinjaman jaminan BPKB mobil dan motor. Opsi pembiayaan ini menawarkan proses yang praktis dan pencairan yang fleksibel, membantu Anda menjaga arus kas tetap stabil tanpa mengganggu portofolio trading Anda.

Sebab pada akhirnya, kunci menjadi trader yang baik bukan selalu benar dalam menebak arah pasar, melainkan menjaga kendali atas keputusan finansial Anda itulah seni dalam apa itu trading forex.

Apa Itu Reksadana? Panduan Penting untuk Pemula

Apa itu reksadana? Pertanyaan ini makin sering muncul seiring lonjakan minat masyarakat terhadap investasi. Per April 2025, jumlah investor reksadana di Indonesia tembus 15,35 juta orang, naik sekitar 9,6% dari Desember 2024 yang masih 14 juta. Angka ini menegaskan satu hal: makin banyak orang yang ingin menumbuhkan uangnya, tapi tak tahu harus mulai dari mana.

Reksadana hadir sebagai bentuk “investasi gotong royong” yang mudah dan praktis sekaligus aman. Namun, penting untuk memahami apa itu reksadana sebelum menyelami kedalamannya.

Cara Kerja & Jenis-Jenis Reksadana

Jenis-Jenis Reksadana

Anda membeli unit penyertaan, lalu manajer investasi mengelola semua dana kolektif sesuai mandat produknya. Kinerjanya bergantung pada jenis aset dan strategi serta disiplin pengelolaan.

Data terbaru menunjukkan AUM reksadana pendapatan tetap dan pasar uang sekitar Rp154,3 triliun dan Rp94,8 triliun.

Pasar Uang

Jenis ini cocok untuk jangka pendek, berisi deposito dan surat berharga yang sangat likuid. Risikonya relatif rendah, minim fluktuasi, dan akses pencairannya cepat.

Return historis tahunannya berkisar 4-6%, sehingga reksadana pasar uang ideal untuk parkir dana darurat atau menunggu momentum investasi berikutnya.

Pendapatan Tetap

Reksadana jenis ini fokus pada obligasi, baik pemerintah maupun korporasi. Dengan volatilitas moderat, jenis yang satu ini cukup sensitif terhadap suku bunga.

Dengan rata-rata imbal hasil 7-9% per tahun, reksadana pendapatan tetap relevan bagi Anda yang mencari stabilitas dengan risiko lebih tinggi dari pasar uang.

Campuran

Seperti namanya, terdapat kombinasi saham dan obligasi dalam reksadana campuran agar pertumbuhan dan perlindungan berjalan beriringan. Memiliki risiko menengah, potensi return-nya mencapai 10-20% per tahun jika alokasi aktif selaras siklus pasar.

Saham

Ini adalah jenis reksadana yang menargetkan pertumbuhan agresif lewat equity. Risikonya tinggi, tapi reksadana saham cocok untuk jangka panjang. Produk terbaik bisa return 15-47% per tahun, meski penurunan juga bisa terjadi tajam. Kuncinya ada pada disiplin dan diversifikasi.

Setiap jenis instrumen memiliki peran berbeda, dari pasar uang yang stabil hingga saham yang agresif. Oleh karena itu, temukan kombinasi yang tepat sesuai tujuan serta toleransi risiko agar strategi investasi Anda sustain.

Keuntungan Reksadana: Satu Produk, Banyak Manfaat

Keuntungan Reksadana

Salah satu daya tarik terbesar instrumen ini adalah kemudahannya. Dana Anda dikelola profesional, sehingga cocok untuk pemula yang belum paham seluk-beluk pasar.

Dengan modal mulao Rp10.000-an, siapa saja bisa berinvestasi tanpa tekanan besar. Diversifikasi otomatis juga membuat risiko tersebar di berbagai instrumen, sehingga Anda tidak bergantung pada satu aset saja.

Dari sisi performa, hasilnya cukup menjanjikan. Tahun 2024, rata-rata imbal hasil pendapatan tetap mencapai 7,94%, sementara beberapa produk saham unggulan bahkan menembus 50%.

Selain itu, likuiditas tinggi memungkinkan pencairan kapan saja Anda butuhkan, sebuah keunggulan yang instrumen lain sulit menandinginya. Ini bisa jadi cara cerdas menikmati pertumbuhan dana tanpa harus aktif memantau pasar setiap hari.

Mengelola Risiko Reksadana agar Tetap Rasional

Risiko Reksadana

Meski sering dianggap aman, setiap instrumen investasi tetap memiliki potensi kerugian. Nilai unit bisa naik-turun mengikut pasar, perubahan suku bunga, atau performa manajer investasi. Tahun 2022, misalnya, industri ini mencatat penurunan Nilai Aktiva Bersih (NAB) sebesar 12,76% secara year-to-date, menandakan fluktuasi global berdampak pada industri.

Risiko utama mencakup pelemahan pasar saham, potensi gagal bayar obligasi, hingga kerugian saat mencairkan dana di tengah harga unit rendah. Bahkan produk pasar uang juga bisa tertekan bila suku bunga mendadak naik.

Namun, Anda bisa mengelola risiko tersebut. Diversifikasi otomatis dalam portofolio dan pemilihan produk sesuai profil risiko membantu menjaga stabilitas. Kuncinya adalah memahami karakter tiap produk dan tidak tergesa mencairkan dana hanya karena pasar sedang bergejolak.

Bagaimana Memilih Reksadana yang Cocok?

Memilih Reksadana

Investasi bukan soal ikut-ikutan, tapi soal cocok-cocokan dengan tujuan serta karakter diri. Dengan lebih dari 2.000 produk aktif di Indonesia per 2025,  memilih instrumen yang pas butuh strategi.

Berikut panduan singkat agar tidak salah langkah:

  • Sesuaikan dengan tujuan finansial, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
  • Kenali profil risiko diri; apakah Anda termasuk konservatif, moderat, atau justru agresif.
  • Periksa legalitas manajer investasi di daftar OJK.
  • Gunakan platform resmi atau marketplace investasi tepercaya.

Menariknya, 60% investor digital kini berasal dari generasi milenial, tanda bahwa investasi sudah jadi bagian gaya hidup. Kuncinya bukan mengejar yang paling cuan, tapi memilih yang paling sesuai dengan ritme keuangan Anda.

Bijak Sebelum Menanam

Investasi lebih dari sekadar cuan, tapi tentang membangun fondasi finansial yang kuat dan berkelanjutan. Dengan manajemen yang profesional dan risiko yang bisa dikendalikan, instrumen ini jadi langkah rasional untuk menumbuhkan dana dengan aman.

Jika Anda membutuhkan tambahan likuiditas tanpa melepas aset, pertimbangkan pinjaman jaminan BPKB dari MUFDana yang fleksibel, aman, dan terukur. Anda juga bisa menemukan berbagai tips keuangan dan investasi lain di halaman berita kami. Pada akhirnya, literasi finansial yang baik akan selalu jadi fondasi.

7 Cara Mendapatkan Passive Income, Financial Freedom di Depan Mata!

Jika active income adalah hasil dari pekerjaan yang Anda lakukan terus-menerus, maka passive income artinya Anda hanya perlu kerja keras di awal dan menikmati hasil setelahnya. Awalnya, pendapatan pasif hanya diperuntukkan bagi orang kaya yang punya aset untuk disewakan atau portofolio investasi.

Namun, sejak pandemi Covid-19, generasi milenial dan Gen Z berhasil menemukan metode yang lebih kreatif untuk menciptakan aliran pendapatan pasif. Berikut beberapa ide passive income 2025 yang bisa Anda coba:

1. Rental Peralatan Outdoor

Sewa peralatan pesta, alat berat, dan alat musik mungkin sudah biasa. Tren passive income terbaik dan populer saat ini adalah rental peralatan outdoor untuk camping, mendaki, hingga piknik. Jenis peralatannya beragam mulai dari drone, kamera, tenda, sleeping bag, trekking pole, kompor portable, hingga tas carrier.

Mayoritas harga peralatan di atas cukup mahal dan aktivitasnya juga jarang dilakukan sehingga banyak orang memilih opsi sewa daripada beli. Dibanding hobi,  tren FOMO saat ini ikut mendorong lebih banyak orang mencoba hal baru yang populer di media sosial.

2. Sewa Peralatan Musiman yang High Demand

Tahukah Anda, sewa lanyard untuk buka bersama di bulan Ramadan punya demand tinggi? Fenomena ini mencerminkan pentingnya status sosial untuk menunjukkan tingkat kemapanan dan keinginan untuk diakui. Selain itu, rental powerbank dan smartphone saat konser.

Kedua alat elektronik ini menjadi kebutuhan penting untuk mengabadikan momen selama konser berlangsung. Jika harga beli jadi faktor rental smartphone canggih populer, maka sewa powerbank juga meningkat karena banyak orang sering lupa membawanya.

3. Jual Produk Digital 

Produk digital lebih hemat biaya karena margin keuntungan besar, simple (tidak memerlukan inventaris, pengemasan, atau pengiriman), bahkan skala penjualannya bisa ditingkatkan tanpa perlu membuat produk baru. Jenis passive income dari internet ini menawarkan solusi praktis yang bisa diakses kapan pun dan di mana pun.

Peluang kreatifnya juga tanpa batas. Contoh passive income modal kecil ini seperti kursus online, e-book, template, worksheet, stok foto, hingga artwork. Kunci jualan produk ini adalah menemukan niche yang tepat antara demand pasar dan passion Anda, prioritaskan kualitas produk, pilih marketplace yang tepat, dan promosi.

4. Sewa Properti

Punya properti seperti rumah, ruko, atau villa yang tidak dipakai? Daripada kosong tak berpenghuni, jadikan sumber passive income. Sesuaikan platform pemasaran sewa properti Anda dengan target market. Misalkan untuk sewa jangka pendek bisa coba ke platform rental properti seperti Airbnb, Vrbo, hingga HomeToGo.

Optimalkan potensi pendapatan sewa dengan menetapkan harga sewa yang kompetitif, seleksi penyewa yang punya komitmen tinggi untuk bayar tepat waktu, hingga menawarkan insentif untuk sewa jangka panjang untuk mengurangi pergantian penyewa dan biaya terkait.

5. Dropshipping

Ini adalah potensi pendapatan dari hubungan supplier dan seller. Anda bisa memulai bisnis online tanpa harus repot menyetok, mengemas, dan mengirim barang. Hanya saja, Anda perlu berada di garda terdepan untuk menghadapi keluhan pelanggan, bukan supplier.

Kunci sukses dropshipping adalah niche yang unik dan keterampilan pemasaran yang hebat. Ini adalah salah satu pilihan sempurna sebagai passive income untuk pemula.

6. Investasi

Cara lain untuk menghasilkan pendapatan pasif adalah melalui investasi. Anda bisa pilih jenis investasi sesuai kemampuan. Cara paling konvensional adalah dengan membeli saham yang bagus dan memperoleh pendapatan pasif dari dividen atau margin harga beli serta harga jual.

Opsi aman lain melalui pembelian logam mulia, reksadana pasar uang, deposito, dan obligasi. Keempat opsi ini risikonya rendah, tetapi return-nya juga sedikit. Jika punya skill mumpuni, Anda bisa memilih investasi high returns seperti forex hingga mata uang kripto.

7. Rental Peralatan Bayi, Anak, dan Ibu Menyusui

Butuh biaya mahal untuk merawat bayi. Di luar kebutuhan basic, anak juga perlu hiburan dan peralatan tambahan untuk mendukung tumbuh kembang. Tidak sedikit orang tua yang memilih sewa peralatan dan perlengkapan buah hatinya, khususnya untuk pemakaian yang singkat dan harganya mahal.

Peluang yang bisa Anda ambil adalah menyewakan stroller, car seat, pagar bayi, air purifier, hingga mainan anak seperti play gym, busy board, perosotan, atau jumperoo. Kebutuhan ibu menyusui seperti alat pumping ASI juga jadi tambahan yang oke.

Memiliki pendapatan pasif membantu Anda meraih tujuan keuangan jangka panjang dan memperkuat kondisi finansial. Anda butuh modal untuk memulai pendapatan pasif?

MUFDana adalah solusi efektif. Pinjaman multiguna ini menawarkan berbagai benefits seperti:

  • Agunan BPKB kendaraan (motor dan mobil)
  • Tenor panjang mulai dari 12 bulan
  • Nilai pinjaman hingga Rp500 juta
  • Proses cepat, bisa cair 1-2 hari kerja

Pinjaman dana tunai MUFDana sempurna untuk Anda yang butuh pembiayaan cepat, dalam jumlah besar, dan legal diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan untuk keperluan pendidikan, usaha, hingga konsumtif. Yuk, bijak dalam mengambil pinjaman dan tepat waktu bayar angsuran!

Dari ketujuh cara mendapatkan passive income di atas, mana yang paling sesuai dengan passion Anda?

Jangan Asal Ikut Tren! Begini Cara Aman Trading Emas Tanpa Terjebak Penipuan

Trading emas kini jadi primadona baru di tengah gempuran iklan “cuan cepat tanpa repot”. Di balik lonjakan nilai transaksi emas digital yang menembus Rp41 triliun pada 2024, banyak orang tergiur tanpa benar-benar paham risikonya.

Padahal, tak semua yang berkilau adalah peluang. Ada yang berujung rugi hanya karena salah langkah. Jadi, sebelum ikut arus dan menukar ketenangan dengan spekulasi, mari kenali dulu seluk-beluk trading emas.

Apa Itu Trading Emas & Kenapa Banyak Peminat

Trading Emas

Trading emas itu apa? Sederhananya, aktivitas ini melibatkan jual-beli emas (fisik maupun derivatif) yang bertujuan meraih keuntungan dari fluktuasi harga, bukan hanya menyimpan emas agar nilainya tetap.

Investasi ini berbeda dengan metode konvensional yang fokus pada menjaga daya beli dan menyimpan nilai dalam jangka panjang. Trading justru memberi peluang untuk “masuk dan keluar” tergantung pergerakan pasar.

Apa keuntungan menariknya? Akses super mudah lewat aplikasi, modal relatif kecil, dan Anda bisa melakukannya dari mana saja. Selain itu, volatilitas  harga emas kerap tinggi.

Misalnya, rata-rata historis return emas sekitar 10,9% per tahun, tapi fluktuasi bisa ekstrem. Beberapa tahun belakangan juga menunjukkan lonjakan hingga dua digit, meski ada pula tahun-tahun di mana harga emas anjlok puluhan persen.

Namun, kombinasi potensi untung dan risiko ini yang membuat banyak orang penasaran dan berlomba masuk ke dunia trading emas.

Mengintip Harga Emas Hari Ini & Faktor yang Membuatnya Naik Turun

Harga Emas

Harga emas hari ini tercatat sekitar Rp2.360.000 per gram sebelum PPh. Sementara di pasar global harga per ounce berada di kisaran USD 4.129,68, meski nilainya terus berfluktuasi mengikuti kondisi ekonomi dunia. Naik turunnya harga emas erat kaitannya dengan nilai tukar dolar US dan tingkat inflasi serta geopolitik global.

Ketika bank central Amerika Serikat (The Fed) menaikkan suhu bunga untuk menekan inflasi, investor cenderung beralih ke instrumen berbunga, sehingga harga emas melemah. Hal ini terjadi di tahun 2022, ketika nilainya turun dari USD 2.000 menjadi USD 1.600 per ounce.

Ironisnya, meski mendapat julukan sebagai “a hedge against uncertainty” yang nilainya cenderung stabil, emas pun bisa kehilangan kilaunya jika kondisi pasar berubah cepat. Oleh karena itu, memahami tren ini penting agar keputusan Anda membeli atau menjual tak berubah jadi langkah spekulatif yang merugikan.

Cara Aman Memulai Investasi Emas Online

Investasi Emas

Berinvestasi atau trading emas online kini semudah membuka aplikasi. Namun, kemudahannya sering jadi celah yang dimanfaatkan pelaku penipuan.

Kuncinya adalah:

  • Pastikan platform yang Anda pilih berizin resmi dari Bappebti.
  • Pahami sistem leverage dan risiko margin.
  • Uji strategi lewat akun demo sebelum menaruh dana yang Anda miliki.
  • Bedakan antara trading emas online (jual-beli untuk cuan cepat) dan tabungan emas digital (menyimpan nilai jangka panjang).

Hingga awal 2024, Bappebti telah memblokir lebih dari 1.800 situs investasi ilegal, termasuk ratusan robot trading bodong. Ini menjadi peringatan agar investor tak lengah dalam melakukan investasi.

Analisis & Cara Trading Emas yang Bijak

Memahami pasar emas bukan soal menebak naik turunnya harga, tapi membaca logika di balik setiap pergerakan. Dalam analisis harga emas, Anda perlu menerapkan pendekatan teknikal dan fundamental.

Secara teknikal, konsep support dan resistance membantu menentukan batas harga penting. Sementara itu, moving average mengarahkan tren dan RSI menunjukkan apakah pasar sudah jenuh beli atau jenuh jual. Namun, grafik tak bisa berdiri sendiri tanpa konteks.

Faktor fundamental seperti inflasi dan kebijakan moneter serta ketegangan geopolitik global juga berdampak besar. Contohnya, di masa pandemi 2020, ketidakpastian ekonomi mendorong lonjakan harga emas masa pandemi, karena investor mencari aset aman.

Lalu, bagaimana menerapkan pemahaman ini dalam praktik? Inilah inti dari cara trading emas yang bijak:

  • Batasi leverage.
  • Pasang stop loss.
  • Hindari ikut-ikutan sinyal tanpa analisis pribadi.

Pemula gagal bukan karena pasar yang kejam, tapi karena terlalu percaya diri dan abai terhadap risk management. Emas memang berkilau, tapi tanpa strategi kilau itu bisa menyilaukan.

Pada akhirnya, trader yang cerdas bukan yang selalu untung, melainkan yang tahu kapan harus bertahan dan kapan harus mundur agar bisa melangkah lagi dengan lebih smart.

Bijak Kelola Aset, Bukan Buru-Buru Kejar Cuan

Terkadang, kebutuhan mendesak membuat seseorang tergoda menjual aset atau menutup posisi terlalu cepat. Padahal, ada cara yang lebih bijak untuk menjaga likuiditas tanpa kehilangan nilai investasi, misalnya melalui pinjaman jaminan BPKB dari MUFDana, yang prosesnya mudah, aman, dan transparan.

Ingat, kunci dari keuangan yang sehat bukan sekadar mencari untung, tapi memahami kapan harus hold dan kapan perlu melangkah. Karena pada akhirnya, yang paling berharga bukan kilau emasnya, melainkan kebijaksanaan dalam menjalani trading emas.

Kapan Waktu Tepat Masuk Saham? Strategi Timing Trading Saham

Jumlah investor pasar modal Indonesia kini menembus 18 juta SID pada akhir Agustus 2025. Angka ini menandakan semakin banyaknya orang yang terjun ke dunia trading saham. Namun, di balik angka yang fantastis itu, pasar tetap penuh kejutan: harga bisa melonjak pagi ini dan anjlok sore nanti.

Jadi, bagaimana cara tahu kapan harus masuk agar tak terjebak di momen yang salah? Jawabannya ada pada memahami strategi trading saham dengan timing yang tepat.

Mengenal Lebih Dekat: Trading Saham Itu Seperti Apa

Secara sederhana, ini adalah aktivitas jual-beli saham dalam jangka pendek hingga menengah untuk memanfaatkan fluktuasi harga demi meraih keuntungan cepat.

Berbeda dengan investasi saham yang berorientasi pada pertumbuhan jangka panjang dan dividen, trading menuntut kejelian membaca arah pasar harian. Popularitasnya juga terus meningkat, tercatat 179.000 investor aktif harian per Juni 2025.

Hal ini tak lepas dari akses online yang membuatnya jauh lebih mudah dan peluang likuiditas tinggi, menggoda banyak orang untuk ikut berburu momentum pasar.

Menentukan Timing yang Masuk Akal

Strategi Trading Saham

Waktu terbaik trading saham berawal dari membaca fase pasar, tidak ada momen paten untuk selalu untung. Namun, ada momen yang lebih rasional untuk masuk pasar. Biasanya, saat tren naik (bullish), harga bergerak stabil ke atas, sehingga cocok untuk mulai beli perlahan.

Sementara saat bearish (pasar turun) justru banyak trader menunggu sinyal pantulan harga di titik support alias titik “diskon”. Beberapa strategi populer di antaranya breakout, yaitu masuk ketika harga menembus batas atas. Strategi populer lainnya adalah reversal timing atau ketika harga mulai berbalik arah setelah jatuh.

Contohnya, ketika IHSG turun 19 poin (0,2%) ke level 8.232 karena aksi ambil untung, itu bisa jadi sinyal untuk bersiap beli lagi jika tren balik arah. Menariknya, strategi “buy the dip” sering dipakai trader Indonesia buat memanfaatkan koreksi harga jangka pendek.

Pahami Faktor di Balik Timing yang Tepat

Faktor Penentu Trading Saham

Menentukan waktu masuk pasar bukan sekadar mengandalkan intuisi. Ada banyak faktor yang harus Anda perhatikan.

Dari sisi makro, kebijakan suku bunga Bank Indonesia atau The Fed, inflasi, dan data ekonomi global bisa menggerakkan harga saham dalam hitungan menit. Secara teknis, volume transaksi, momentum, dan indikator seperti RSI atau MACD membantu membaca arah pergerakan harga.

Namun, perubahan sentimen pasar juga punya dampak besar. Contohnya, IHSG sempat anjlok 2,97% ke level 7.982,76 pada 14 Oktober 2025, hanya beberapa jam setelah dibuka menguat. Kondisi ini menggambarkan apa risiko trading yang sebenarnya, salah baca timing bisa mengubah peluang jadi kerugian dalam sekejap.

Strategi Aman agar Tidak Terjebak Salah Timing

Prinsip Rational Trading

Setiap trader pernah salah langkah, tapi sebagian bisa bangkit karena punya rencana yang jelas. Kuncinya adalah disiplin, bukan keberuntungan semata. Berikut beberapa cara trading saham yang bisa membantu Anda lebih terarah:

  • Pasang stop loss dan target profit sejak awal agar emosi tidak mengambil alih keputusan.
  • Perhatikan rasio risiko-imbalan (risks-reward ratio); pastikan potensi untung lebih besar daripada ruginya.
  • Gunakan akaun demo dulu untuk melatih strategi tanpa kehilangan uang sungguhan.
  • Hindari FOMO, karena tidak semua lonjakan harga berarti peluang emas.

Faktanya, sekitar 70-80% trader ritel global mengalami kerugian, dan sebagian besar karena gagal mengatur risiko. Bayangkan seorang trader yang tergoda masuk saat false breakout, bukannya untung justru terjebak dan kehilangan modal.

Sesuaikan Gaya dengan Nyali & Kondisi

Profil Risiko Investor

Perbedaan Profil Risiko Investor: konservatif, moderat, agresif. Profil agresif biasanya lebih sering masuk pasar (kadang memakai leverage), sementara moderat memilih momen yang terkonfirmasi.

Dengan modal kecil, utamakan skenario aman: tunggu breakout besar dan konfirmasi volume daripada mengejar pergerakan acak. Ingat, tidak ada timing yang sempurna, selalu ada peluang missed timing. Risiko teknis seperti slippage, spread, dan noise mudah menggerus hasil. Strategi juga bisa gagal saat volatilitas sedang ekstrem atau pola tak terbentuk.

Hasil investasi saham tiap orang berbeda meski strateginya sama, pembedanya adalah disiplin dan kondisi psikologi, serta kondisi pasar. Bahkan pada instrumen lain, risiko reksadana campuran tetap ada. Pelajaran utamanya sama: kenali batas diri, patuhi rencana, dan kelola risiko sebelum mengejar peluang.

Bertumbuh Lewat Strategi, Bukan Spekulasi

Timing hanyalah satu bagian dari strategi besar, bukan segalanya. Pasar akan terus bergerak, kadang melawan prediksi dan tidak jarang memberi peluang tak terduga. Kunci utamanya tetap pada pemahaman dan disiplin serta kemampuan membaca situasi dengan tenang.

Jika suatu saat Anda membutuhkan dana tambahan tanpa harus menjual aset investasi, pertimbangkan pinjaman jaminan BPKB dari MUFDana dengan proses cepat, aman, dan transparan. Teruslah belajar kurangi risiko, dan jadikan setiap langkah sebagai latihan menuju strategi yang lebih matang dalam trading saham.

Pengelolaan Keuangan Terasa Sulit? Coba 7 Metode Budgeting Ini

Penting untuk cerdas secara finansial karena Anda bekerja bukan hanya untuk hari ini, melainkan masa tua. Apapun pekerjaan Anda, pengelolaan keuangan yang tepat bisa membawa Anda meraih impian. Entah untuk pendidikan, memiliki rumah sendiri, pensiun, atau sekedar liburan.

Sayangnya, Indeks Literasi Keuangan di Indonesia masih cukup rendah, yakni di angka 66,46%. Artinya, lebih dari ⅓ masyarakat Indonesia masih belum paham pengelolaan keuangan. Lalu bagaimana cara pengelolaan keuangan pribadi yang tepat? Apa kunci dan metodenya? Mari kita bahas.

Keterampilan untuk Mengelola Keuangan Pribadi

Ketidakmampuan untuk mengelola keuangan pribadi membuat financial path Anda tidak jelas. Pentingnya pengelolaan keuangan pribadi adalah memberi tahu Anda mana jalan yang harus diambil dan dihindari. Dengan manajemen yang baik, Anda juga bisa menggunakan sumber daya secara efisien dan kualitas hidup meningkat.

Setidaknya, ada 4 kemampuan untuk pengelolaan keuangan pribadi:

  • Budgeting ⮕ Anggaran bulanan membantu mengontrol utang, menghindari overspending, dan memastikan Anda tetap di jalan yang tepat untuk mencapai tujuan.
  • Menabung ⮕ Ini termasuk saving untuk kebutuhan tertentu, pensiun, dan dana darurat.
  • Jaga Skor Kredit Skill ini membantu Anda terhindar dari debt trap. Caranya dengan menggunakan kartu kredit secara bijak, menjaga riwayat kredit dan skor kredit tetap aman, dan memilih jenis pinjaman yang tepat.
  • Perencanaan Masa Depan ⮕ Mulai dengan investasi, asuransi, tabungan pensiun, tabungan pendidikan, hingga diversifikasi portofolio. Buat rencana investasi yang cerdas dengan memahami pajak penghasilan dan inflasi.

Kontrol Keuangan dengan Metode Budgeting yang Tepat

Ingat, 5 aspek dari keuangan pribadi yakni pemasukan, pengeluaran, menabung, investasi, dan perlindungan. Ini adalah kunci dalam mengelola keuangan Anda. Bangun pondasi yang solid dengan menyeimbangkan kelima aspek tadi. Untuk mempermudah prosesnya, Anda bisa pertimbangkan metode budgeting berikut:

1. 50/30/20

Aturan budgeting 50/30/20 ini fokus untuk menyeimbangkan pengeluaran Anda. Pendapatan bersih akan dibagi jadi 3 kategori yakni:

  • 50% kebutuhan
  • 30% keinginan
  • 20% tabungan atau utang

Prinsip 50/30/20 bisa membantu Anda menabung lebih cepat dan cutting down pengeluaran yang diperlukan.

2. 70/20/10

Beberapa orang punya pengeluaran yang lebih banyak, sehingga 50% dari pendapatan bersih masih belum cukup. Anda bisa pertimbangkan metode 70/20/10 dengan komposisi:

  • 70% untuk pengeluaran
  • 20% untuk keinginan
  • 10% saving

Metode keuangan 70 20 10 ini cocok untuk Anda yang hidup di perkotaan dengan standar hidup lebih tinggi seperti biaya sewa, transportasi, dan lainnya.

3. 60/30/10

Kunci dari aturan ini adalah keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan penting, menikmati hidup, dan juga perencanaan masa depan. Aturan 60/30/10 meliputi:

  • 60% untuk pengeluaran penting
  • 30% untuk keinginan
  • 10% saving atau investasi

Angka 30% untuk keinginan membuat Anda lebih leluasa untuk menikmati hidup. Sayangnya, fleksibilitas ini bisa mendorong Anda overspending. Jadi, pastikan selalu track pengeluaran, lakukan pendekatan wait and see sebelum mengeluarkan uang, hingga cari alternatif yang lebih terjangkau untuk pengeluaran tertentu.

4. 80/20

Metode ini sempurna untuk Anda yang malas tracking pengeluaran atau pemula dalam budgeting. Komposisi metode budgeting 80/20:

  • 20% dari total pendapatan bersih untuk saving
  • 80% sisanya untuk kebutuhan lain

Jika dibutuhkan, Anda bisa meningkatkan komposisi jadi 70/30 atau 60/40 di masa mendatang.

5. 40/30/20/10

Metode ini cocok untuk Anda yang ingin mindful spending. Komposisi formula 40-30-20-10 adalah:

  • 40% dari gaji bersih untuk kebutuhan pokok
  • 30% untuk keinginan
  • 20% saving, investasi, atau bayar cicilan
  • 10% untuk kegiatan sosial atau kebaikan

Beberapa orang membuat penyesuaian dengan menggunakan porsi 30% sebagai opsi untuk bayar cicilan utang dan 20% khusus sebagai saving dan investasi.

6. 50/15/5

Ini jadi metode ideal untuk Anda si pemilik beberapa financial goals. Aturan 50/15/5 yakni.

  • 50% dari pendapatan bersih untuk pengeluaran wajib
  • 15% untuk tabungan pensiun
  • 5% lain untuk dana darurat atau pengeluaran tak terduga. 

Lalu 30% sisanya yang tidak masuk rumus, bisa Anda pakai untuk kebutuhan apapun.

7. Zero Based Budgeting (ZBB)

Ini merupakan metode anggaran tak bersisa. Artinya, pendapatan dikurangi pengeluaran hasilnya harus nol setiap akhir bulan. Metode Zero Based Budgeting (ZBB) mengharuskan Anda untuk:[11]

  • Melacak pengeluaran di bulan-bulan sebelumnya, termasuk kebutuhan, keinginan, tabungan, hingga cicilan utang.
  • Kategorikan pengeluaran setiap bulannya beserta skala prioritasnya.

Pada poin ini, Anda bisa memilih aturan mana yang paling sesuai. Pilih aturan 70/20/10 untuk pengeluaran yang lebih banyak, atau 50/30/20 jika pengeluaran Anda normal. Budgeting rules ini dapat Anda ubah setiap bulan sesuai kebutuhan.

Bisa Anda lihat, punya wawasan dan skill keuangan yang tepat bisa mempermudah financial planning. Anda mengalami kesulitan pendanaan untuk kebutuhan pribadi atau usaha?

Pembiayaan dana tunai MUFDana dengan agunan BPKB kendaraan, jawabannya. 

  • Syarat mudah, proses cepat, dan bisa cair 1-2 hari kerja
  • Bunga ringan, mulai dari 0,75% flat per bulan
  • Tenor mulai dari 12 bulan
  • Nilai pinjaman hingga 75% dari nilai kendaraan (maksimal Rp500 juta dan sudah termasuk biaya admin, provisi, serta asuransi)

Mengambil pinjaman adalah bagian dari pengelolaan keuangan, dengan catatan Anda mampu membayar angsuran tepat waktu dan nominal pinjaman sesuai kemampuan. Ini bisa membantu menjaga skor kredit dan riwayat kredit Anda tetap aman di masa depan. Ayo, wujudkan mimpi Anda bersama MUFDana.

Cara Mudah Menghitung Bunga Pinjaman dan Cicilan Bulanan

Memahami cara menghitung bunga pinjaman dapat menghindarkan Anda dari pertanyaan-pertanyaan seperti:

  • “Sanggup nggak ya saya bayar ini?”
  • “Kok bunganya makin besar, sih?”
  • “Pinjam uang di mana yang bunganya nggak bikin nyesek?”

Pasalnya, banyak orang tergiur bunga pinjaman yang kecil, lantas menyesal karena jumlah bayarnya ternyata jauh lebih tinggi dari yang dibayangkan.

Untuk menghindari itu, mari kita bahas satu per satu jenis bunga pinjaman dan cara menghitungnya.

Jenis Bunga Pinjaman

Ada dua jenis bunga pinjaman yang umum, yaitu bunga flat dan efektif.

1. Bunga Flat

Bunga flat merupakan jenis suku bunga pinjaman yang besarannya dibagi rata sepanjang tenor pinjaman. Ini membuat besar angsuran jadi sama, tidak berubah-ubah seiring waktu.

Jenis bunga ini banyak ditemukan pada pinjaman yang bersifat konsumtif, seperti kredit kendaraan, kredit elektronik, atau pinjaman multiguna.

Contoh dan Simulasi Hitungan Bunga Flat

Secara garis besar, rumus hitung besar angsuran per bulan untuk skema bunga flat adalah:

Angsuran per bulan = (Pokok pinjaman + Total bunga) ÷ Lama tenor

Agar tidak bingung, mari kita simulasikan. Misalnya, Anda meminjam:

  • Nominal pinjaman: Rp18.500.000
  • Tenor: 10 bulan
  • Bunga: 9,6% per tahun

Maka, begini langkah perhitungannya:

1. Hitung total bunga setahun

Rp18.500.000 × 9,6% = Rp1.776.000

2. Hitung total pembayaran (pokok pinjaman + bunga):

Rp18.500.000 + Rp1.776.000 = Rp20.276.000

3. Hitung cicilan per bulan:

Rp20.276.000 ÷ 10 = Rp2.027.600

Jadi, setiap bulan Anda akan membayar Rp2.027.600 selama 10 bulan.

Banyak orang memilih pembiayaan dengan skema bunga flat karena cicilannya stabil. Peminjam jadi punya kesempatan untuk memprediksi pengeluaran dan melunasi angsuran dengan lancar.

2. Bunga Efektif

Pada sistem bunga efektif, perhitungan bunga mengacu pada saldo pinjaman yang belum dilunasi. Semakin kecil sisa pinjaman Anda, maka semakin kecil pula bunganya.

Perhitungan pinjaman dengan skema ini sedikit lebih rumit. Namun, tidak sedikit orang yang memilihnya, karena total cicilan menurun seiring waktu.

Contoh dan Simulasi Hitungan Bunga Efektif

Cara hitung bunga pinjaman per bulan untuk bunga efektif, secara mudah, dirumuskan dengan:

Angsuran bulan ke-n = Cicilan Pokok + (Sisa Pokok bulan ke-n × Suku bunga per bulan)

– Cicilan pokok = Total Pinjaman ÷ Tenor
– Suku Bunga per bulan = Suku bunga tahunan ÷ 12

Mari simulasikan dengan contoh yang sama:

  • Nominal pinjaman: Rp18.500.000
  • Tenor: 10 bulan
  • Bunga: 9,6% per tahun

Maka, langkah perhitungannya adalah:

1. Hitung cicilan pokok per bulanan (sifatnya tetap/tidak berubah):

Rp18.500.000 ÷ 10 = Rp1.850.000

2. Hitung suku bunga per bulan

9,6% ÷ 12 = 0,8% per bulan

3. Hitung bunga dan angsuran per bulan dari sisa pinjaman bulan berjalan.

Bulan 1:

– Sisa pokok: Rp18.500.000
– Bunga: Rp18.500.000 × 0,8% = Rp148.000
– Total angsuran: Rp1.850.000 + Rp148.000 = Rp1.998.000

Bulan 2:

– Sisa pokok: Rp16.650.000
– Bunga: Rp16.650.000 × 0,8% = Rp133.200
– Total angsuran: Rp1.850.000 + Rp133.200 = Rp1.983.200

Bulan 3:

– Sisa pokok: Rp14.800.000
– Bunga: Rp14.800.000 × 0,8% = Rp118.400
– Total angsuran: Rp1.850.000 + Rp118.400 = Rp1.968.400

Selanjutnya, Anda bisa menggunakan rumus yang sama untuk menghitung angsuran hingga bulan ke-10.

Cara Hitung Bunga Pinjaman Harian

Kini, semakin banyak lembaga keuangan yang menawarkan pinjaman dengan sistem pembayaran harian. Biasanya, skema ini digunakan untuk kebutuhan super pendek dan darurat, seperti payday loan atau pinjaman modal harian untuk pedagang kecil.

Bagaimana perbedaan perhitungan pinjaman dengan bunga harian? Mari telusuri lebih dalam.

Contoh dan Simulasi

Rumus perhitungan pinjaman dengan skema bunga harian adalah:

Bunga harian = (Jumlah pinjaman × Suku bunga tahunan) ÷ Jumlah hari dalam setahun × Lama pinjaman (hari)

Catatan: Terkait jumlah hari dalam setahun, beberapa lembaga keuangan menggunakan pembagi 360 (hari kerja finansial), tetapi umumnya 365 (hari kalender).

Mari kita simulasikan dengan contoh berikut:

  • Nominal pinjaman: 1.000.000
  • Suku bunga tahunan: 24%
  • Lama pinjaman: 10 hari

Maka, langkah perhitungannya

1. Hitung bunga per hari:24% ÷ 365 = 0,0658% per hari

2. Hitung bunga total selama 10 hari:1.000.000 × 0,0658% × 10 → 1.000.000 × 0,000658 × 10 = 6.580

Jadi, total bunga yang harus dibayar setelah 10 hari adalah 6.580. Jika sistemnya flat, total yang harus dikembalikan: 1.006.580

Sekilas Lebih Ringan, tapi Bisa Menjebak

Dari simulasi tadi, bunga 6.580 untuk 10 hari memang terlihat ringan.

Tapi, hati-hati. Banyak pinjol ilegal yang menetapkan besaran bunga harian sejak awal, bahkan hingga 1–3% per hari. Artinya, bunga riilnya bisa setara, atau bahkan melebihi 360% per tahun.

Jumlah yang sangat besar inilah yang membuat banyak orang akhirnya terjebak dalam pinjaman online tak berkesudahan.

Pilih yang Aman-Aman Saja: Pembiayaan MUFDana

Kalau Anda butuh dana cepat tanpa risiko bunga harian menjerat, pertimbangkan pinjaman dengan bunga flat dan legal, seperti dari MUFDana.

Keunggulan MUFDana:

  • Pinjaman dengan jaminan BPKB kendaraan
  • Persyaratan mudah dan proses transparan
  • Cair dalam 1-2 hari kerja
  • Bunga flat dan rendah

Setelah memahami cara menghitung bunga pinjaman, Anda tentu bisa mengambil keputusan dengan lebih bijak. Bersama MUFDana, kebutuhan finansial terpenuhi, hidup pun bisa lebih tenang.

Pinjaman Bunga Rendah, Aman atau Menjebak? Ini Cara Memilihnya

Pinjaman bunga rendah kerap dianggap sebagai solusi paling aman dan “murah” untuk membiayai kebutuhan. Tapi, apakah bunga rendah = cicilan rendah? Ternyata, belum tentu demikian. Faktanya, banyak orang justru terjebak pada pinjaman yang terlihat ringan di awal, tapi membebani keuangan tiap bulannya. 

Bahkan, ada yang harus membayar lebih mahal daripada pinjaman bank karena tergiur janji manis lembaga pinjaman yang tidak transparan. Ini bukan hal langka, terutama di platform pinjaman online (pinjol) ilegal.[1]

Jadi, bagaimana caranya memilih pinjaman bunga rendah yang benar-benar ringan dan aman? Mari kita bahas.

Pinjaman Bunga Rendah: Apa Saja Jenisnya?

Sebelum membahas lebih dalam soal bunga dan perhitungannya, penting untuk memahami terlebih dahulu jenis-jenis pinjaman bunga rendah yang umum tersedia di Indonesia.

Beberapa di antaranya:

  • KUR (Kredit Usaha Rakyat) → Pinjaman pemerintah khusus untuk UMKM. Untuk plafon kecil, umumnya tanpa jaminan. Bunga bisa rendah karena menjadi bagian subsidi pemerintah.[2]
  • Kredit Multiguna → Menggunakan aset pribadi sebagai jaminan, misalnya BPKB kendaraan. Bunga relatif ringan, dan bisa Anda gunakan untuk berbagai keperluan.
  • KPR (Kredit Pemilikan Rumah) → Khusus pembelian properti. Bunga cenderung rendah dengan tenor panjang dan diberikan oleh bank.
  • KTA (Kredit Tanpa Agunan) → Kredit pribadi tanpa jaminan, umumnya lebih cepat cair. Tapi karena tanpa agunan, bunga cenderung lebih tinggi, dan limitnya terbatas. Idealnya diajukan melalui bank atau lembaga resmi.

Pilihan jenis pinjaman yang tepat sangat bergantung pada kebutuhan, kemampuan membayar, serta aset yang Anda miliki. Semakin paham jenisnya, semakin mudah juga menyesuaikannya dengan kondisi finansial Anda.

Komponen Penting Selain Bunga: Wajib Dicek

Memperhatikan besaran bunga saat hendak mengambil pinjaman memang penting. Tapi, jangan hanya terpaku pada itu saja.

Ada beberapa komponen lain yang bisa menambah total biaya pinjaman secara signifikan, dan sayangnya, sering luput diperhatikan di awal.

1. Jenis Bunga: Flat vs Efektif

Secara umum, terdapat dua jenis perhitungan bunga:

  • Bunga Flat → Besaran bunga dihitung dari total pinjaman pokok, sehingga cicilan per bulan tetap dan tidak berubah. Mudah diprediksi, tetapi akumulasi total bunganya bisa lebih tinggi, terutama untuk tenor panjang.
  • Bunga Efektif → Bunga dihitung dari sisa pinjaman yang belum terbayar, sehingga cicilan per bulan akan semakin menurun seiring waktu. Skema ini lebih adil secara perhitungan, tetapi nominal cicilan di awal bisa terlihat lebih besar

Ingin tahu perhitungan lebih detail antara bunga flat dan efektif? Simak simulasi perhitungannya di artikel ini: Cara Mudah Menghitung Bunga Pinjaman dan Cicilan Bulanan

2. Periode Bunga: Harian atau Bulanan?

Meski angkanya terlihat kecil, periode perhitungan bunga sangat memengaruhi total pembayaran.Contoh: bunga 1% per bulan jauh lebih ringan daripada 1% per hari.

Idealnya, pilihlah pinjaman dengan bunga bulanan atau tahunan. Kalaupun ingin meminjam dari lembaga yang menawarkan bunga harian, upayakan hanya pinjaman jangka sangat pendek dari lembaga resmi.

3. Biaya Administrasi

Sebelum meminjam, pastikan Anda sudah punya jawaban dari pertanyaan ini:

  • “Apakah ada biaya administrasi?”
  • “Berapa besarannya?”
  • “Apakah dipotong di awal?”

Pasalnya, beberapa pinjaman memotong biaya admin di depan, alih-alih menambahkan secara terpisah. Misalnya, Anda pinjam Rp10 juta, tapi yang cair hanya Rp9,5 juta. Ini tentu bisa menyesatkan perhitungan dan mengubah rencana keuangan Anda.

4. Masa Tenor

Tenor adalah lama waktu pelunasan pinjaman. Biasanya, semakin panjang tenornya, maka total biaya yang Anda bayarkan akan lebih besar. Namun, cicilan per bulannya bisa lebih ringan.

Yang terpenting saat menentukan pinjaman adalah memilih yang masa tenornya masih masuk akal bagi Anda. Sesuaikan tenor dengan kemampuan bayar bulanan, bukan sekadar ingin cepat lunas.

5. Denda dan Biaya Tambahan

Pastikan Anda memahami semua kemungkinan biaya di luar bunga, seperti:

  • Denda keterlambatan pembayaran
  • Denda percepat pelunasan (beberapa lembaga mengenakan penalti jika Anda melunasi pinjaman lebih awal)
  • Asuransi, materai, atau biaya notaris jika pinjaman lewat bank

Yang jelas, jangan sampai terjebak karena hanya melihat bunga kecil di brosur. Memahami semua komponen di atas akan membantu Anda mengambil keputusan yang benar-benar bijak dan sesuai kondisi finansial.

Pilih yang Aman Saja: Pembiayaan MUFDana

Di mana Anda bisa pinjam uang dengan bunga rendah, transparan, dan tetap aman? Jawabannya: MUFDana.

MUFDana menawarkan pinjaman multiguna dengan bunga rendah, menggunakan jaminan BPKB motor atau mobil. 

Keunggulan MUFDana:

  • Pencairan dana hingga 80% dari nilai kendaraan atau maksimal Rp500 juta
  • Suku bunga ringan, mulai dari 0,75% flat per bulan
  • Proses mudah dan cepat secara online. Dana bisa cair dalam 1–2 hari kerja
  • Legal dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
  • Simulasi cicilan transparan sejak awal, tanpa biaya tersembunyi

Ingat, mengambil pinjaman bukanlah hal yang salah, asal dilakukan dengan perhitungan yang matang. Jika Anda ingin mendapatkan pinjaman bunga rendah yang tidak membuat was-was, pastikan Anda memilih MUFDana, lembaga terpercaya yang andal dan transparan.