Wujudkan Semua Mimpi

5 Langkah Praktis Mempersiapkan Tabungan Biaya Kesehatan

Mengingat semakin mahalnya biaya rumah sakit di Indonesia dan premi asuransi, apakah Anda sudah siap menghadapi hal tak terduga? Seperti mempersiapkan biaya kesehatan dalam bentuk tabungan atau dana darurat?

Tips berikut memberikan langkah praktis untuk mempersiapkan diri secara finansial dari kemungkinan buruk terhadap kondisi kesehatan. Kemungkinan tersebut mencakup berbagai hal, seperti terjangkit Covid19, biaya rawat inap dan pengobatan di masa depan.

Mempersiapkan Dana Untuk Biaya Kesehatan

Lima langkah praktis ini bisa Anda terapkan sekarang juga untuk mempersiapkan dana kesehatan.

1. Sadar Akan Kondisi Keuangan Saat Ini

Kunci utamanya adalah mengetahui cash flow. Cash flow adalah pengeluaran dan pemasukan Anda setiap bulan. Untuk mendapatkan gambaran yang jelas, Anda perlu membuat laporan sederhana yang mencatat setiap detil pengeluaran dan pemasukan secara rinci.

Kenapa perlu dicatat? Bukankah dengan melihat ke rekening tabungan sudah bisa melihat cash flow?

Memang bisa, tapi ambigu. Ketika menghitung cash flow, untuk bisa melihat dengan jelas kondisi finansial Anda sangat membutuhkan laporan yang terperinci. Tujuannya supaya terhindar dari kesalahan yang mengakibatkan hal buruk terjadi, seperti gagal membayar tagihan / cicilan yang berujung pada hutang.

Inilah alasan utama pentingnya menyadari kondisi keuangan Anda saat ini. Supaya Anda tahu betul posisi finansial secara gamblang dan terhindar dari jeratan hutang.

2. Buat Target Dana Biaya Kesehatan yang Harus Anda Kumpulkan

Hitungan ideal dari dana kesehatan adalah 5-10 persen total pendapatan bulanan. Hitungan ini bisa Anda perkecil atau perbesar tergantung dari banyak faktor, seperti: kondisi kesehatan, keperluan mendadak, dan perencanaan jangka panjang.

Buatlah target dan perhitungan prediktif dana kesehatan yang Anda butuhkan saat ini. Hitungan ini bisa Anda dapatkan berdasarkan imajinasi atau berdasarkan event-event yang terjadi di sekitar. Sebagai contoh, di masa pandemi sekarang in penting untuk memiliki dana kesehatan untuk jaga-jaga membeli tabung oksigen.

Setelah punya target 5-10% total pendapatan bulanan, apa yang harus Anda lakukan? Langkah selanjutnya ada di bawah.

3. Simpan Dana Darurat Ini di Rekening Khusus

Langkah paling krusial dalam persiapan dana kesehatan atau dana darurat adalah memisahkannya ke dalam rekening yang berbeda. Manfaatnya apa? Agar tidak ada bias yang timbul. Maksudnya adalah, supaya Anda tidak menggunakan dana ini untuk kepentingan atau keperluan lainnya.

Contohnya, ketika Anda sudah mempersiapkan biaya kesehatan yang terkumpul di rekening utama. Anda menganggap dana ini “mubazir” karena selama ini masih sehat sentosa. Kemudian, Anda memutuskan untuk mengganti kendaraan menggunakan dana ini.

Untuk menghindari bias ini timbul, pisahkan dana kesehatan di rekening berbeda. Setelah itu, buat komitmen agar tidak menggunakan uang tersebut untuk keperluan apapun selain kesehatan dan kepentingan mendesak lainnya.

4. Pelan Tapi Pasti, Mempersiapkan Biaya Kesehatan Tidak Harus Terburu-buru

Bukan hanya jangka pendek untuk satu atau dua tahun ke depan. Mengumpulkan dana untuk biaya kesehatan adalah komitmen jangka panjang – pelan tapi pasti, tidak perlu terburu-buru.

Tidak perlu paranoid dan berkomitmen menyisihkan lebih dari 10 persen total pendapatan untuk dana darurat. Bahkan, Anda bisa menggunakan metode cicil. Maksudnya, Anda bisa mencicil persenan dana darurat bulan ini sebesar 2 persen, di bulan selanjutnya 3 persen, dan bertambah seterusnya.

Dengan demikian, Anda tetap bisa memprioritaskan kebutuhan lainnya sambil mempersiapkan dana untuk kemungkinan terburuk di masa depan. Anda juga tidak perlu khawatir mengorbankan satu atau dua hal di hidup Anda.

5. Hindari Pengeluaran yang Tidak Perlu

Apakah Anda masih mengeluarkan budget untuk hal-hal tidak penting atau bahkan bisa mendatangkan musibah, seperti merokok dan minum alkohol? Jika ya, stop sekarang juga.

“Apa manfaatnya? Apakah ada benefitnya? Apa keuntungannya?”

Pertanyaan sederhana seperti ini bisa Anda tanyakan ke diri sendiri sebelum mengeluarkan uang. Hal ini ditujukan untuk menghindari pengeluaran yang tidak perlu dan mencederai rencana Anda untuk mengumpulkan dana kesehatan.

Solusi Pembiayaan Sewaktu-waktu

Biaya kesehatan di Indonesia akan semakin mahal dari waktu ke waktu. Hal ini menjadi masalah. Terlebih, tidak semua orang menyadari hal ini dan menjalani hari selayaknya hidup baik-baik saja tanpa ada masalah di masa depan. Siapkan tindakan preventif dari sekarang dengan menerapkan langkah praktis di atas.

Namun, jika sewaktu-waktu Anda membutuhkan dana kesehatan yang belum mencukupi, maka pinjaman dana kesehatan bisa dijadikan sebagai solusi.

Pinjaman dana kesehatan merupakan bagian dari pinjaman multiguna yang ditujukan untuk memenuhi beragam kebutuhan mendesak. Salah satunya adalah menanggung biaya kesehatan. Pinjaman jenis ini menggunakan agunan atau jaminan sebagai solusi untuk mendapatkan dana cepat.

Salah satu produk pembiayaan yang menawarkan pinjaman multiguna dengan jaminan BPKB motor atau mobil adalah mufdana dari Mandiri Utama Finance. Cukup dengan pengajuan yang mudah secara online, Anda bisa mendapatkan dana cepat dalam waktu maksimal 48 jam.

Cara Terhindar Dari Hutang Agar Tidak Semakin Menumpuk

Setiap orang pasti mempunyai kebutuhan dan tak jarang memilih berhutang kepada pihak lain agar terpenuhi. Namun, kebiasaan berhutang ini tanpa disadari akan mengganggu kehidupan keuangan keluarga Anda. Untuk itu, maka Anda perlu mengetahui cara terhindar dari hutang, apalagi yang semakin menumpuk.

10 Cara Terhindar dari Hutang

Berikut ini adalah 10 cara terhindar dari hutang yang bisa Anda terapkan. Apa saja itu?

1. Membuat Catatan Penghasilan Dan Pengeluaran Setiap Bulan

Tips terbebas dari hutang yang pertama adalah membuat catatan pemasukan dan pengeluaran. Jika perlu catat semua yang menjadi kebutuhan keluarga. Seperti bayar SPP anak, listrik, kontrakan/cicilan rumah, kebutuhan pokok, hingga untuk liburan. 

Pastikan total pengeluaran tidak lebih besar dari pemasukan setiap bulan.

2. Buatlah Anggaran dan Prioritaskan Membayar Hutang Terdahulu

Setelah membuat catatan pemasukan dan pengeluaran, maka selanjutnya adalah buat anggaran.  Tujuan membuat anggaran adalah untuk mengontrol pengeluaran. 

Jika Anda pernah berhutang sebelumnya, maka prioritaskan untuk membayar hutang tersebut setiap kali menerima gaji bulanan. Jadi, tidak khawatir terpakai untuk memenuhi kebutuhan yang lain. 

3. Mengalokasikan 10% Untuk Menabung

Cara terhindar dari hutang selanjutnya adalah menabung. Atur 10% dari uang yang masuk, dan gunakan untuk menabung.

Menabung adalah kebiasaan baik untuk berjaga-jaga jika ada kebutuhan mendesak tak terduga di masa mendatang. 

Selain menabung untuk kebutuhan darurat, Anda juga perlu menetapkan tujuan finansial di hari esok. Seperti untuk membeli rumah, pendidikan anak dan lainnya.

4. Mengurangi Kebiasaan Belanja Konsumtif Secara Berlebihan

Terkadang tanpa sadar, hobi berbelanja membuat pengeluaran membengkak. Sehingga keuangan pun menjadi berantakan. 

Oleh karena itu, Anda harus benar-benar memahami mana kebutuhan dan keinginan. 

Kamu tidak perlu mengeluarkan uang berlebihan hanya sekadar memenuhi keinginan semata. Apalagi tergiur membeli barang-barang yang tidak bersifat krusial. 

5. Hiduplah Sederhana

Ada pepatah dari Bob Sadino, yang berbunyi “Hiduplah sesuai isi kantong Anda”.  Karena terkadang, demi mengikuti tren zaman dan gengsi, Anda rela berhutang sana-sini. 

Mulailah mencoba untuk hidup sederhana, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksa terlihat “Wah” hanya demi gaya. Sebab kebiasaan inilah yang menjadi cikal bakal terjerat hutang. 

6. Berilah Jeda 15 Menit Sebelum Membeli Barang

Tips lain terbebas dari hutang adalah memastikan apakah yang Anda beli merupakan kebutuhan atau keinginan. Salah satu cara untuk mengetahuinya adalah dengan menunggu 15 menit. 

Apabila setelah 15 menit, keinginan membeli sebuah barang hilang, artinya Anda dapat menahan godaan berbelanja. 

Trik ini merupakan salah satu jalan menahan diri dari kebiasaan berbelanja konsumtif yang berlebihan. Sehingga Anda pun tidak perlu berhutang. 

7. Mencari Penghasilan Tambahan

Jika Anda merasa masih mempunyai waktu luang dalam sepekan, maka cobalah untuk mencari penghasilan tambahan. 

Bisa membuka toko online atau menjadi pekerja lepas. 

8. Disiplin

Cara terhindar dari hutang yang lain adalah disiplin. Anda harus disiplin dengan catatan anggaran yang telah Anda susun sebelumnya. 

Jika suatu waktu ada kebutuhan mendesak di luar catatan, maka putuskan apakah Anda akan berhutang atau mengorbankan pengeluaran lainnya. 

Apabila dengan mengorbankan pengeluaran lain dapat memenuhi kebutuhan tersebut, maka berkorbanlah,  agar tidak berhutang. 

9. Terus Usaha Untuk Memiliki Kebebasan Finansial

Berhutang memang wajar, namun jika dapat menabung, berhemat dan hidup sederhana kenapa tidak? 

Tidak ada salahnya menerapkan pola hidup hemat. Sebab, Anda tidak pernah tahu kehidupan esok hari. 

Percayalah, hutang hanya akan menambah beban hidup yang membuat tidak nyaman. Tanamkan di dalam diri, untuk selalu bijaksana mengatur keuangan dan pelan-pelan terbebas dari hutang. 

Ciptakan kebiasaan baru tanpa hutang agar hidup menjadi lebih tenang, tanpa khawatir mendapat kunjungan debt collector atau lainnya. Tentu saja semua ini untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik dari sebelumnya. 

10. Meminta Dukungan Keluarga

Agar dapat terbebas dari hutang, Anda perlu melibatkan keluarga. Minta dukungan keluarga agar mereka juga mau hidup sederhana dan berhemat. Tanpa Anda sadari, tuntutan keluarga menjadi salah satu penyebab berhutang. 

Sehingga jika ingin terhindar dari hutang, langkah terbaik adalah meminta dukungan dari pasangan/anak.

Itulah 10 cara terhindar dari hutang yang dapat Anda terapkan dalam hidup.

Tips Keuangan

Disesuaikan dengan status Anda, tips berikut ini dapat mempermudah Anda dalam merencanakan dan mengatur keuangan :

Solusi Keuangan

Terkadang ada saat di mana Anda terpaksa berhutang sebagai solusi mengatasi kebutuhan mendesak yang melebihi simpanan cadangan. Kebutuhan ini dapat berupa perawatan kesehatan, renovasi rumah, modal untuk membangun atau mengembangkan usaha dan sebagainya.

Hutang bisa menjadi solusi atau masalah, tergantung bagaimana cara Anda menyikapinya. Dengan terbiasa mengatur keuangan secara disiplin seperti tips di atas, maka Anda juga akan lebih bijaksana dalam menghadapi kondisi tertentu.

Dengan demikian, maka Anda masih bisa mempertimbangkan untuk mengajukan pinjaman multiguna sebagai jalan keluar. Beberapa hal yang perlu dipastikan agar cara terhindar dari hutang yang semakin menumpuk dan dapat Anda terapkan dengan baik adalah :

Dengan demikian maka Anda dapat tetap menjaga stabilitas keuangan sekaligus memaksimalkannya. Semoga semua ulasan di atas dapat membantu Anda untuk hidup lebih tenang dan sejahtera.

Tips Merencanakan dan Mengatur Keuangan Keluarga

Dalam rumah tangga, baik suami maupun istri harus saling bekerja sama mengatur keuangan keluarga dengan baik. Tanpa disadari, hal ini bisa jadi indikator kebahagiaan keluarga untuk jangka panjang.

Besarnya penghasilan bulanan memang selalu jadi faktor utama dalam keuangan keluarga. Meski demikian, besar atau kecil gaji juga tidak jadi masalah asal Anda tahu kuncinya.

Kondisi keuangan saat sudah berkeluarga dan waktu masih lajang tentu berbeda. Mulai sekarang, mulailah cara yang tepat sesuai dengan panduan mengatur keuangan keluarga berikut ini.

Cara Cerdas Mengatur Keuangan Keluarga

Tips ini tidak ditujukan spesifik untuk keluarga berpenghasilan bulanan tertentu. Siapapun, dengan penghasilan berapapun, bisa belajar dan menerapkannya dalam keuangan rumah tangga.

1. Menerapkan Sistem Zero Budgeting

Data yang Anda perlukan untuk menerapkan sistem ini adalah mencatat detail pengeluaran dalam mengatur keuangan keluarga Anda setiap bulan. Catat apa saja kebutuhannya dan berapa biayanya.

Singkatnya, sistem zero budgeting ini adalah membuat rencana anggaran yang langsung menghabiskan seluruh gaji bulanan Anda.

Misalnya Anda punya gaji Rp 5 juta, maka dalam tabel perencanaannya semua pengeluaran juga harus Rp 5 juta. Dengan kata lain, hasil akhirnya adalah nol.

Akan tetapi ini cuma rencana. Pada akhirnya, gaji Anda mungkin masih akan bersisa. Segera alokasikan dana sisa tersebut untuk menabung atau investasi. Supaya tidak bingung, lihat contoh tabel perencanaan mengatur keuangan keluarga di bawah ini.

Kas MasukBulanan (Rp.)Tahunan (Rp.)
Gaji bersih5.000.00060.000.000
Tunjangan Hari Raya05.000.000
Total5.000.00065.000.000
Kas Keluar (Tetap)Bulanan (Rp.)Tahunan (Rp.)
Tabungan / Investasi500.0006.000.000
Nafkah Istri800.0009.600.000
Asuransi200.0002.400.000
Sewa Hunian1.500.00018.000.000
Total3.000.00036.000.000
Kas Keluar (Variabel)Bulanan (Rp.)Tahunan (Rp.)
Belanja 900.00010.800.000
Listrik500.0006.000.000
Transportasi250.0003.000.000
Pulsa dan Kuota100.0001.200.000
Hiburan250.0003.000.000
Total2.000.00024.000.000
Total Pengeluaran5.000.00060.000.000
Total Arus Kas Bersih05.000.000
Sumber : Lifepal

2. Pangkas Kebutuhan Tidak Penting

Setelah berkeluarga, beberapa kebutuhan Anda waktu masih lajang mungkin tidak perlu jadi prioritas lagi. Contohnya membeli barang-barang seputar hobi.

Kebutuhan tersebut sebaiknya Anda pangkas sehingga dananya dapat dipindahkan untuk rencana mengatur keuangan keluarga yang lain. Biaya anak sekolah sekarang mahal, jadi Anda harus memikirkan ini secara serius.

Akan tetapi sebaiknya lakukan double check terhadap pemangkasan tersebut. Pastikan kebutuhannya benar-benar tidak terlalu penting untuk keluarga.

Di satu sisi, buatlah suatu perencanaan yang realistis. Jangan terlalu hemat sampai-sampai malah terkesan pelit ketika mengeluarkan uang.

3. Hindari Menambah Utang Bersifat Konsumtif

Utang konsumtif secara perlahan dapat mengurangi kekayaan bersih dan dapat mengganggu rencana Anda dalam mengatur keuangan keluarga. Tidak punya pemasukan pasif tetapi pengeluaran pasif terus bertambah akibat utang.

Tidak masalah jika memang harus berutang, asalkan untuk suatu hal yang produktif, contohnya pinjaman modal usaha. Atau cicilan kredit mobil atau kredit motor demi menunjang mobilitas keseharian atau pekerjaan. Akan tetapi Anda juga harus menjaga agar utang tidak terlalu besar.

Supaya mendapat gambaran tentang alokasi dana yang ideal, simak rumus mengatur keuangan rumah tangga di bawah ini.

POSAlokasi
Biaya Hidup dan Cicilan60%
Tabungan dan Investasi15%
Gaya Hidup10%
Dana Darurat dan Investasi10%
Sosial, Zakat, Sedekah5%

4. Wajib Punya Dana Darurat

Apa bedanya dana darurat dan tabungan?

Dalam mengatur keuangan keluarga, menyisihkan sebagian pendapatan untuk dana darurat tidak kalah pentingnya dengan tabungan.

Dana darurat adalah uang yang sengaja Anda sisihkan untuk kebutuhan di luar rencana dan tabungan. Kegunaannya usahakan hanya ketika ada kebutuhan mendesak.

Contohnya selama pandemi Covid-19, banyak orang menggunakan dana darurat karena mereka kehilangan pekerjaan dan penghasilan menurun.

Dengan adanya dana darurat Anda tidak harus mengurangi jumlah alokasi gaji untuk investasi, menabung dan kebutuhan lain.

Seperti terlihat pada tabel sebelumnya, sebaiknya sisihkan minimal 5% dari gaji sebagai dana darurat. Memang tidak perlu besar, yang terpenting konsisten setiap bulannya.

5. Kelola Keuangan Bersama Pasangan Dalam Mengatur Keuangan Keluarga

Apabila Anda dan pasangan sama-sama berpenghasilan, sangat disarankan untuk membuat perencanaan berdua. Hitung persentase pembagian keuangan rumah tangga bersama.

Pastikan pasangan bisa saling mengerti dan memahami bahwa mengatur keuangan keluarga harus terencana dengan baik. Bagaimanapun, tujuannya adalah demi kebaikan bersama.

6. Memantau Kesehatan Keuangan Secara Rutin

Terakhir, jangan lupa untuk selalu mengevaluasi bagaimana Anda mengatur keuangan pada periode sebelumnya. Apakah semuanya baik-baik saja perlu adaptasi baru karena adanya perubahan kebutuhan.

Keuangan keluarga yang sehat dapat Anda perkirakan dengan melihat beberapa rasio.

Rasio utang konsumtif0%
Rasio cicilankurang dari 30%
Rasio dana darurat12 kali penghasilan
Rasio biaya tetap terhadap pendapatanterpenuhi seluruhnya

Kelola Keuangan Keluarga dengan Bijak

Banyak hal yang perlu dibenahi dalam pengelolaan keuangan ketika Anda sudah berkeluarga apalagi jika sudah punya anak. Kebutuhan pasti jadi lebih banyak, sementara pemasukan mungkin peningkatannya tidak seberapa.

Dengan membuat perencanaan bersama pasangan, Anda akan bisa mengatur keuangan keluarga dengan lebih baik. Setidaknya semua biaya bulanan dapat terpenuhi dan ada sisa untuk mempersiapkan masa depan.

Tips Cara Mengatur Keuangan Pribadi Bagi yang Belum Menikah

Bagi remaja yang sudah bekerja namun belum menikah, pelajari cara mengatur keuangan pribadi sejak dini. Percayalah, skill ini akan sangat berguna di masa mendatang.

Mengatur keuangan adalah soft skill yang seharusnya perlu dikuasai setiap orang. Utamanya para lajang supaya saat menikah nanti tidak akan kaget lagi dengan sulitnya mengatur uang.

Lagi pula, remaja biasanya belum memerlukan banyak kebutuhan tetapi entah kenapa pengeluaran sering tak terkontrol.

Supaya tidak terjadi ketidakstabilan keuangan semacam itu, maka Anda harus tahu rumus keuangan pribadi.

Rumus Mengatur Keuangan Pribadi

Anda mungkin pernah mendengar tentang aturan 50-30-20. Ya, ini adalah istilah yang dipopulerkan oleh Elizabeth Warren dalam salah satu bukunya. 

Aturannya sangat sederhana, yaitu membagi penghasilan Anda menjadi tiga bagian dengan alokasi 50-30-20. 

50% untuk kebutuhan utama, 30% untuk memenuhi keinginan Anda dan 20% sisanya untuk menabung. Sederhana sekali, bukan?

Dalam satu bulan semua keperluan dapat terpenuhi walaupun dengan anggaran yang terbatas. 

Tidak masalah jika gaji Anda masih kecil. Cara mengatur keuangan pribadi dengan gaji kecil bisa Anda lakukan dengan rumus 50-30-20.

  • Kebutuhan (50%), misalnya seperti uang makan, biaya transportasi, tagihan bulanan, dll.
  • Keinginan (30%), misalnya membeli baju baru, item game, berlangganan layanan streaming, dll.
  • Tabungan (20%), setelah segala sesuatunya telah terpenuhi, sisihkan sisanya untuk masa depan.

Masalahnya adalah tidak semua orang mampu melakukan itu dengan mudah. 

Selalu ada saja faktor X yang jadi penyebab tidak seimbangnya keuangan. Contohnya seperti kebutuhan mendesak, pemotongan gaji dan sebagainya. 

Lantas, apa solusinya?

Cara Mengatur Keuangan Pribadi untuk Lajang

Selagi belum menikah, ini adalah waktu yang tepat untuk mencari tahu jalan keluarnya. Berikut beberapa cara mengatur keuangan pribadi supaya Anda bisa mengalokasikan gaji untuk 50-30-20.

1. Membuat Catatan Keuangan

Di zaman sekarang, mencatat keuangan jauh lebih mudah dengan adanya aplikasi di ponsel. Anda bisa membuat catatan dengan praktis dan melihat laporannya secara real-time.

Catat setiap pengeluaran Anda mulai dari kebutuhan pokok sampai hal-hal kecil. Bila perlu buat rencana belanja bulanan untuk menghindari pengeluaran berlebihan.

2. Menabung di Awal Bulan

Dalam rumus mengatur keuangan tadi, persentase untuk menabung cuma 20%. Usahakan jangan sampai berkurang akibat Anda masih ingin membeli sesuatu.

Guna menghindari kemungkinan tersebut, biasakan menabung di awal bulan. Jadi sekarang coba jadikan 20% tabungan adalah prioritas, sementara sisanya untuk keinginan.

Ada baiknya pisahkan uang tabungan di rekening lain. Manfaatkan aplikasi mobile banking atau e-wallet untuk menyimpan tabungan Anda.

3. Lunasi Utang dan Cicilan

Utang dan cicilan juga seringkali menyebabkan keuangan remaja jadi tidak stabil. Biasanya ini terkait utang yang bersifat konsumtif, contohnya membeli gadget atau jalan-jalan.

Tidak masalah meminjam uang asalkan Anda menggunakannya sebagai modal dan tahu cara melunasinya.

Jadi supaya rumus 50-30-20 tetap bisa berjalan sesuai rencana, pertama-tama lunasi dulu utang dan cicilan. Jadikan ini prioritas utama supaya pikiran bisa tenang di kemudian hari.

4. Pisahkan Kebutuhan dan Keinginan

Cara mengatur keuangan pribadi remaja selanjutnya adalah harus bisa memisahkan antara kebutuhan dan keinginan. Sekilas keduanya tampak sama, tetapi Anda harus benar-benar cermat.

Kebutuhan bisa dibilang sebagai penunjang kehidupan Anda. Sementara keinginan biasanya cuma berdasarkan nafsu, ingin beli ini dan itu padahal mungkin tidak terlalu butuh.

Itulah kenapa menabung sebaiknya jadi prioritas supaya uangnya tidak berkurang untuk sekedar memenuhi hawa nafsu.

5. Konsultasi pada Ahlinya

Apabila sudah mentok dan tidak ketemu solusinya Anda perlu berkonsultasi pada ahlinya. Konsultan akan memberi Anda saran sesuai dengan bagaimana kondisi Anda saat ini.

Atau alternatif lain setidaknya bicaralah dengan orang terdekat yang mungkin bisa membantu mencarikan jalan keluar. 

Biasakan Mengelola Keuangan Secara Bijak

Menyeimbangkan keuangan pribadi sebelum menikah akan menjadi nilai plus dalam kehidupan Anda. 

Mengalokasikan dana untuk setiap kebutuhan adalah hal paling sederhana yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan keuangan pribadi.

Pada akhirnya hal tersebut akan membuat Anda tidak perlu merasa khawatir dengan keuangan.

Dengan menerapkan teori cara mengatur keuangan pribadi tadi, minimal Anda memiliki cukup uang untuk semua hal. Mulai dari membayar tagihan, menabung dan memenuhi keinginan.

Setelah terbiasa untuk menjaga stabilitas keuangan pribadi, kamu juga bisa lebih mudah merencanakan masa depan.

Sebagai contoh, merencanakan kepemilikan aset mobilitas seperti kendaraan. Melalui program MUF Millennial, setiap generasi millennial mendapatkan kesempatan untuk memiliki kendaraan dengan pembiayaan yang lebih terjangkau.

Semoga sukses dan jangan lewatkan beragam tips dan solusi keuangan di mufdana.

Tips Menjaga Kestabilan Keuangan di Masa Pandemi

Sudahkah Anda mampu menjaga keuangan stabil di masa pandemi yang telah berlangsung lebih dari setahun ini? 

Ya, minimal Anda harus berpegangan pada cara yang tepat agar dapat mengelolanya dengan baik. Pasalnya, masa pandemi penuh dengan ketidakpastian dan tidak bisa ditebak.

Sangat mungkin tiba-tiba Anda harus mengeluarkan banyak uang untuk suatu keperluan. Jika tak bisa mengatur keuangan dengan baik, alih-alih bisa menyisihkan, tabungan Anda akan makin terkuras.

Sebagai upaya mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, ada beberapa tips menjaga keuangan stabil di masa pandemi, antara lain :

  1. Mengalokasikan dana darurat
  2. Meninjau kembali semua transaksi
  3. Menambah sumber penghasilan
  4. Menyiapkan asuransi kesehatan
  5. Membuat catatan keuangan

Untuk lebih penjelasan lengkapnya dari masing-masing poinnya, simak ulasan berikut ini.

Tips Menjaga Keuangan Stabil di Masa Pandemi Covid-19

Bukan cuma kesehatan yang perlu Anda pikirkan, tetapi keuangan juga perlu mendapat perhatian. Tips-tips di bawah ini akan membuat Anda dapat mengatur keuangan dengan lebih baik.

1. Mengalokasikan Dana Darurat

Dana darurat seharusnya sudah Anda persiapkan sejak lama secara rutin setiap bulannya.

Setiap orang punya kebutuhan berbeda-beda, jadi alokasi dana darurat tidak bisa dipukul rata. Akan tetapi jumlah idealnya harus lebih besar daripada pengeluaran bulanan Anda. 

Jika masih lajang setidaknya butuh dana darurat 6 kali lipat dari pengeluaran bulanan. Sedangkan sebuah keluarga minimal harus menyisihkan dana darurat 12 kali lebih besar dari pengeluaran bulanan.

2. Tinjau Kembali Semua Transaksi

Sejak awal masa pandemi, Anda mungkin telah melakukan pembelanjaan di atas rata-rata. Kampanye di rumah saja justru mendorong masyarakat untuk lebih banyak melakukan transaksi online.

Tanpa disadari kebiasaan itu mungkin telah terbawa sampai sekarang. Hal tersebut bisa jadi penyebab utama ketidakstabilan keuangan Anda di masa pandemi.

Maka dari itu coba tinjau kembali seluruh transaksi Anda selama ini. Pinggirkan belanja yang tidak terlalu Anda perlukan dan utamakan kebutuhan pokok.

Hindari pengeluaran besar tidak penting dan berpotensi mengurangi jumlah dana darurat.

3. Menambah Sumber Penghasilan

Bersyukurlah jika sampai hari ini Anda tidak merasakan PHK akibat pandemi. Kendati demikian, mungkin jumlah pemasukannya menurun drastis dari bulan-bulan sebelumnya.

Ketika kebutuhan semakin banyak, menambah sumber penghasilan adalah solusi terbaik. Dengan begitu Anda tetap bisa mengalokasikan dana darurat dan membayar berbagai macam keperluan.

Pilihan pertama, Anda bisa mencari pekerjaan sampingan, terutama jika saat ini masih Work From Home.

Kedua, apabila masih tersedia uang dingin, pilih untuk melakukan investasi pada instrumen tertentu. Khusus pilihan kedua sebaiknya Anda mempelajarinya dulu atau berkonsultasi dengan orang yang sudah lebih paham.

Apakah memungkinkan untuk pindah kerja ke tempat baru? Pertimbangkan besarnya gaji, dan jika kiranya itu lebih besar, kenapa tidak dicoba?

Tetapi, pastikan Anda pindah ke sektor usaha yang mampu berjalan stabil di masa pandemi.

4. Menyiapkan Asuransi Kesehatan

Anda bukan cenayang yang bisa melihat apa kejadian di waktu mendatang. Jadi, siapkan asuransi kesehatan sejak sekarang.

Anda mungkin sudah mendapatnya dari kantor atau perusahaan, tetapi bagaimana dengan keluarga di rumah? Selama pandemi belum berakhir, penting untuk menyediakan perlindungan kesehatan bagi setiap anggota keluarga.

Pilih asuransi kesehatan yang preminya tidak memberatkan dan pastikan mencakup semua jenis penyakit.

Ini bisa menjadi rencana jangka pendek, dengan harapan pandemi dapat segera berakhir. Tetapi tidak ada salahnya juga untuk melanjutkannya sebagai perlindungan jangka panjang.

5. Buat Catatan Keuangan

Lacak setiap rupiah yang keluar dari kantong Anda dengan membuat catatan keuangan. Boleh dalam bentuk buku atau cukup menggunakan aplikasi di ponsel. 

Dari sini Anda dapat mengontrol keuangan dengan lebih baik karena semua arus masuk dan keluar terlihat jelas. Dengan begitu jika ada suatu kebutuhan yang terlalu memberatkan, Anda tahu mana yang perlu dipangkas.

Periksa setiap minimal setiap dua minggu sekali untuk memastikan apakah keuangan masih stabil atau perlu perbaikan.

Keuangan Stabil, Pikiran Tenang

Tingkat stres orang-orang di masa pandemi sangat meningkat. Banyak yang menyerah karena mereka tidak mampu menjaga kestabilan keuangannya. 

Ini memang masa yang penuh dengan ketidakpastian dan menyulitkan bagi semua orang. Lantas, tindakan apa yang perlu dilakukan?

Beradaptasi dan rencanakan perubahan positif agar bisa bertahan. Selama belum terlambat, lakukanlah beberapa tips menjaga keuangan stabil di masa pandemi barusan. Minimal ini akan membuat pikiran dan jiwa lebih tenang.

Meski demikian, terkadang ada kalanya seseorang harus mengajukan pinjaman untuk memenuhi kebutuhan mendesak yang tidak terduga.

Jika hal ini terjadi, maka demi menjaga kestabilan keuangan Anda sebaiknya pertimbangkan 3 hal berikut ini :

  1. Memastikan bahwa tempat Anda mengajukan pinjaman terjamin resmi, aman dan terpercaya.
  2. Sesuaikan jumlah pinjaman dengan kemampuan untuk melunasinya kembali.
  3. Manfaatkan pinjaman sesuai dengan rencana dan kebutuhan.

mufdana dari Mandiri Utama Finance merupakan salah satu tempat mengajukan pinjaman yang aman dan terpercaya. Melalui produk pinjaman multiguna yang berupa pinjaman jaminan BPKB mobil dan pinjaman jaminan BPKB motor, mufdana memberikan solusi untuk atasi kebutuhan mendesak.

5 Solusi Keuangan Bagi Anda Yang Terlilit Hutang

Solusi keuangan tentu diperlukan bagi Anda yang sedang terkena masalah hutang. Alasan seseorang memiliki hutang tentu bermacam-macam baik untuk kebutuhan pribadi atau untuk keperluan modal usaha. Namun ada beberapa kondisi di mana seseorang bingung harus mencari uang dari mana untuk melunasi hutang.

Solusi Keuangan Untuk Atasi Masalah Hutang

Hutang diklasifikasikan menjadi 2 jenis, yaitu hutang konsumtif dan produktif. Hutang konsumtif memiliki nilai yang lebih kecil dan umumnya ditujukan untuk kebutuhan hidup. Sementara Hutang produktif biasanya dimanfaatkan untuk menciptakan penghasilan tambahan.

Berikut ini beberapa solusi masalah keuangan yang berhubungan dengan hutang. 

Melunasi Hutang Mulai Dari Bunga Terbesar

Anda sebaiknya membuat semua daftar hutang yang dimiliki. Tulis berdasarkan hutang dari yang paling rendah bunganya hingga yang paling tinggi serta hutang tanpa bunga. Sebagai solusi dalam memperbaiki arus keuangan sebaiknya Anda harus mengutamakan hutang yang memiliki bunga tinggi terlebih dahulu untuk dilunasi. 

Hal ini bertujuan untuk menghindari masalah keuangan pribadi atau hutang menumpuk yang tentunya mempengaruhi perekonomian Anda setiap bulannya. Setelah itu Anda bisa melunasi hutang yang bunganya ringan atau tanpa bunga dengan jumlah minimal. Dengan cara ini Anda bisa menghindarkan diri dari kejaran debt collector

Coba Cari Tambahan Penghasilan

Jika memiliki skill yang cukup banyak, Anda bisa mencari penghasilan tambahan dengan menjadi seorang freelancer. Atau bisa juga memulai usaha online dan offline. Jadi, ketika penghasilan bulanan hanya cukup melunasi masalah keuangan saat ini, Anda bisa menggunakan penghasilan tambahan sebagai solusi keuangan. 

Mencari penghasilan tambahan juga sangat baik diterapkan setelah hutang lunas. Karena hal ini tentu bisa menjadi pundi-pundi tambahan untuk ditabung. 

Lakukan Konsultasi Solusi Keuangan

Mungkin anda cukup bingung terhadap kendala keuangan yang sedang melilit. Ketika pemahaman Anda soal hutang rendah, sebaiknya mencari jalan keluar yaitu dengan melakukan konsultasi keuangan. Beberapa orang berpikir bahwa konsultasi ini akan mahal tapi Anda bisa memilih solusi untuk melakukan konsultasi secara gratis. 

Anda bisa mulai membeli buku perencana keuangan. Di buku tersebut banyak membahas tentang masalah dan solusi keuangan keluarga. Atau bisa juga dengan mencari informasi soal perencana keuangan di internet.

Namun ketika Anda memilih untuk melakukan konsultasi secara privat mengenai perencana keuangan tentu membutuhkan biaya. Jangan khawatir karena biaya konsultasi ini juga cukup terjangkau dengan waktu yang lebih efisien dan sangat membantu. 

Menjual Aset yang Ada

Jika Anda masih memiliki aset tentu bisa menjual beberapa barang yang dimiliki untuk membayar hutang. Hal ini memang terdengar tidak nyaman, tapi Anda bisa bebas dari hutang dengan menerapkan salah satu solusi keuangan ini. 

Seseorang yang memiliki gaya hidup konsumtif biasanya rela membeli barang apapun dengan cara berhutang. Tentu dari beberapa barang tersebut ada yang memiliki nilai tinggi untuk dijual kembali.

Mengajukan Pinjaman Tunai yang Aman

Anda juga bisa memilih opsi lain yaitu dengan melakukan pinjaman tunai. Salah satu pinjaman tunai yang direkomendasikan adalah mufdana. Mengajukan pinjaman di mufdana pun cukup mudah, hanya membutuhkan persyaratan berupa gadai BPKB motor atau mobil.

Mufdana bisa dibilang sebagai salah satu solusi terbaik karena proses pencairan uang pada produk tersebut dinilai cepat, efisien dan aman. Sementara bunga yang ditetapkan juga cukup rendah. Sehingga Anda yang sedang membutuhkan uang mendesak bisa memilih produk keuangan ini tanpa rasa khawatir.

Demikian 5 solusi keuangan yang bisa anda lakukan ketika sedang dihadapkan pada hutang yang cukup banyak. 3 hal utama ketika menghadapi masalah keuangan adalah niat, usaha dan disiplin. Dengan demikian Anda memiliki peluang lebih besar untuk bisa keluar dari masalah tersebut.