Bagaimana cara memilih karir yang tepat supaya tidak menyesal ketika sudah bekerja? Inilah empat tips yang bisa Anda pertimbangkan agar tidak ada penyesalan saat berkarir nanti.
Membahas realitas dan persiapan memilih karir akan lebih mudah dengan cerita dan contoh nyata. Dari empat tips di berikut ini, ada dua cerita yang bisa Anda jadikan sebagai sumber inspirasi untuk menemukan karir impian.
Persiapan Apa Saja yang Dibutuhkan Dalam Memilih Karir?
Semua jenis pekerjaan yang menjamin masa depan membutuhkan kemampuan spesifik.
Seorang pengacara butuh kemampuan spesifik, salah satunya adalah bersabar karena pengadilan memakan waktu berbulan-bulan. Seorang investor butuh kemampuan spesifik, contohnya analisis perusahaan baru karena investasi sangat berisiko dan analisa yang buruk akan berakhir dengan kebangkrutan.
Kunci untuk menemukan cara memilih karir yang tepat adalah memiliki kemampuan spesifik. Bagaimana cara mendapatkan kemampuan ini? Atau justru, ternyata Anda sudah memiliki kemampuan ini tapi belum menyadarinya.
1. Dari Luar Terlihat Seperti Bekerja, Padahal Anda Sedang Bermain
Ketika Anda melihat aktivitas bodybuilder, atlet olahraga profesional dan musisi, Anda akan melihat sosok yang bekerja keras 16 jam sehari untuk mencapai tujuannya. Dari luar terlihat seperti bekerja, padahal (siapa yang tahu) kalau sebenarnya mereka sedang bermain.
“It feels like play to you, but looks like work to others.”
Begitu juga dengan menentukan cara memilih karir yang tepat. Jika Anda bisa menemukan hal ini, hal yang ketika Anda melakukannya tidak pernah timbul rasa bosan karena serasa sedang bermain, maka Anda akan baik-baik saja sampai kapan pun. Anda akan menjadi yang teratas di hirarki karir ini.
Kenapa? Karena saat yang lain sedang bekerja keras dan membutuhkan istirahat, Anda sedang bermain dan bisa terus melakukannya tanpa jeda.
Pertanyaannya; Apa?
Apa hal yang ketika orang lain melihatnya, mereka menganggap Anda seperti bekerja padahal Anda sedang bermain? Untuk mengetahui hal ini, simak poin-poin di bawah ini.
2. Saking Tertariknya, Anda Bisa Menghabiskan Waktu Berjam-jam
Topias Miikka “Topson” Taavitsainen adalah atlet e-sports Dota 2 dari tim OG. Ia memiliki kekayaan lebih dari $5 juta Dolar dari hasil memenangkan berbagai turnamen bergengsi seperti The International 8.
Uniknya adalah, sebelum punya banyak uang seperti sekarang, Topson tidak punya pemasukan sama sekali. Ia hanya bermain game Dota 2 setiap hari selama lebih dari 16 jam.
Ketika atlet esports lain bermain game sebagai pekerjaan karena dituntut oleh timnya untuk meraih juara, Topson hanya fokus untuk main. Dota 2 bukan pekerjaan untuknya, tapi sebuah permainan.
Dengan demikian, maka tanpa direncanakan sebetulnya Topson telah menemukan cara memilih karir yang tepat.
Anda bukan Topson. Bukan atlet esports. Anda juga (mungkin) tidak tahu apa itu game Dota 2. Tetapi, cerita di atas adalah inspirasi nyata dari “It feels like play to you, but looks like work to others.”
Saking tertariknya dengan satu hal, Anda bisa menghabiskan waktu berjam-jam tanpa menyadarinya. Hal ini bisa menjadi kunci sukses berkarir bagi Anda, apapun itu.
3. Pertimbangkan Keadaan Saat Ini, Mulai Dengan Apa yang Anda Miliki
Karena setiap individu berada di fase yang berbeda, Anda harus bisa mengetahui dan menyadari keadaan saat ini. Contoh, kondisi finansial keluarga yang kurang bagus yang memaksa Anda untuk bekerja lebih dulu agar bisa kuliah setelah lulus SMA/SMK.
Jika Anda berada di posisi tersebut, langkah logis yang bisa Anda lakukan bukan merenung dan mencari kegiatan yang rasanya seperti bermain meski sedang bekerja. Langkah yang praktikal adalah membenahi kondisi finansial dengan bekerja pada bidang yang berpotensi bisa Anda kembangkan di masa depan.
Di sela-sela waktu kosong, susun rencana untuk memilih karir yang tepat dengan cara ini:
- Terus eksplorasi diri dan cari tahu apa yang Anda inginkan dalam hidup.
- Perbaiki kondisi finansial dengan opsi lain sambil terus bekerja agar ada pemasukan.
- Berjuang untuk bisa/lanjut kuliah dan jangan tergiur dengan cerita orang drop out yang sukses.
4. Libatkan Orang Lain Untuk Menilai Kemampuan Anda yang Sesungguhnya
Meskipun Anda tertarik pada suatu hal, belum tentu Anda menyadari keunggulan spesifik lain yang Anda miliki saat ini.
Contohnya Naval Ravikant, seorang investor dan pengusaha Indian-American yang saat berusia 15-16 mengatakan kepada temannya ingin menjadi Ahli Astrofisika. Lalu ibunya menyangkal: “Nggak, kamu akan jadi pengusaha.” Dan sekarang terbukti kalau pendapat sang ibu benar.
Pelajarannya adalah, terkadang orang lain lebih pintar melihat dan mengobservasi kemampuan seseorang daripada orang itu sendiri. Untuk itu, saat menentukan cara memilih karir yang tepat, sebaiknya Anda melibatkan orang lain untuk menilai kemampuan spesifik dan keunggulan yang (mungkin) belum Anda sadari.
Demikianlah Tips Cara Memilih Karir yang Tepat
Memilih karir sesuai kepribadian sangat jadul karena dari riset yang baru-baru ini dilakukan, kepribadian seseorang itu dapat berubah setiap tahun. Dengan tips di atas, hasilnya akan lebih akurat, karena ketertarikan Anda akan selalu sama. Kalaupun ada yang berubah, perubahan tersebut juga biasanya sangat minim.
Terapkan empat tips di atas sebagai cara memilih karir yang tepat dari sekarang, agar kelak tidak menyesal saat sudah berkarir.
Namun, seandainya saat ini Anda sedang berkarir dan belum dapat merasakan kemajuan, maka Anda masih bisa mempertimbangkan beberapa hal. Salah satunya dengan mengenali pertanda harus ganti pekerjaan.