Wujudkan Semua Mimpi

4 Cara Mengatasi Stres Kerja Menurut Para Ahli Psikologi

Berdasarkan survei tahun 2018 oleh American Psychological Association (APA) yang melibatkan lebih dari 3.000 responden, salah satu pemicu stres paling banyak adalah pekerjaan. Jika Anda adalah pekerja dan mencari cara mengatasi stres kerja, maka artikel ini untuk Anda.

Namun, seperti semua jenis masalah pada umumnya, sebelum Anda mencari cara untuk menyelesaikannya, hal paling fundamental yang perlu Anda lakukan adalah memahami masalah. Dalam konteks ini, kita perlu memahami apa itu stres, apa penyebabnya, bagaimana tubuh kita bereaksi, hingga cara mengatasi stres. 

Apa itu Stres?

Pernahkan ketika Anda akan berangkat kerja, waktu sudah mepet tapi kunci motor tidak ketemu? Atau atasan Anda minta salinan data, namun data tersebut ternyata terhapus? Di saat genting tersebut Anda rentan mengalami stres.

Stres merupakan reaksi tubuh Anda terhadap adanya ancaman, tantangan atau tuntutan. Dalam beberapa kasus, stres bisa menjadi positif, ketika stres membantu Anda menghindari bahaya atau menyelesaikan pekerjaan sesuai deadline.

Namun ketika Anda mengalami stres sehingga berpengaruh terhadap produktivitas, maka ini sangat merugikan. Pekerjaan yang seharusnya bisa selesai tepat waktu, tidak dapat terselesaikan. 

Respon tersebut terbentuk sejak ribuan tahun nenek moyang manusia beradaptasi dengan lingkungan. Zaman dulu pemicu stres adalah pilihan antara apakah mereka harus lari atau melawan hewan buas. Namun saat ini penyebab stres kerja adalah apakah kita ambil tawaran sebuah pekerjaan atau menolaknya. Dan cara mengatasi stres kerja menjadi tantangan tersendiri.

Bagaimana Tubuh Merespon Stres

Meski setiap orang mengalami stres, namun yang membedakan antara satu orang dengan yang lainnya adalah bagaimana mereka merespon stres tersebut. Namun secara garis besar, ada dua cara ketika kita menghadapi sebuah masalah yang menyebabkan stres, yaitu fight-or-flight.

Fight or flight response – respon berjuang atau lari adalah reaksi otomatis kita ketika menghadapi situasi yang kita anggap sebagai ancaman. Oleh karena ancaman tersebut berpotensi membuat kita stres, maka kita punya dua pilihan: apakah kita memutuskan menghadapi dan menyelesaikannya, atau pergi meninggalkannya?

Menurut William Lovallo, profesor psikiatri dan ilmu perilaku, University of Oklahoma, ada tiga variabel yang bersinggungan ketika kita stres:

  • ada situasi atau kondisi yang terjadi
  • bagaimana kita mengevaluasi situasi tersebut
  • bagaimana kemampuan kita menangani situasi tersebut.

Cara Mengatasi Stres Kerja

Berdasarkan penjelasan pakar psikologi klinis asal Harvard University, Nicole J. LeBlanc, MA dan Luana Marques, PhD, ada beberapa cara mengatasi stress kerja menurut psikologi. Berikut adalah pendapat mereka. 

Melakukan Relaksasi

Ketika tubuh kita mengalami respon fight-or-flight, maka otot kita menjadi tegang. Jika demikian, kita perlu merenggangkan otot kita dengan melakukan relaksasi. Relaksasi adalah salah satu cara mengatasi stres kerja.

Untuk mempraktikkannya, mula-mula Anda bisa duduk atau berbaring dengan mata tertutup. Luruskan kaki Anda ke depan dan tegangkan otot-otot Anda selama 10 detik, kemudian regangkan otot selama 20 detik. Ketika Anda melepaskan tegangan otot, Anda dapat berbicara dalam hati, “rileks”. 

Skill yang demikian dapat membantu Anda mengurangi gejala kecemasan. Ini memang sederhana, namun ketika kita membiasakan diri dengan respon relaksasi ketika stres, mudah untuk kita mengendalikan stres kita.

Melakukan Problem-Solving

Melakukan problem-solving atau pemecahan masalah secara sistematis membuat pikiran Anda fokus pada bagaimana menyelesaikan masalah. Dengan begitu, Anda tidak lagi sibuk memikirkan betapa besarnya masalah tersebut. 

Untuk melakukan problem-solving dengan sistematis, yang Anda lakukan adalah:

  • mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah; 
  • melakukan brainstorming untuk menemukan potensi solusi; 
  • kemudian membuat ranking solusi; 
  • membuat action plan ‘rencana tindakan’; 
  • melakukan tes terhadap solusi yang dipilih. 

Mindfulness

Salah satu cara mengatasi stres kerja menurut para ahli adalah mindfulness, yakni kemampuan untuk fokus pada waktu saat ini, dengan rasa ingin tahu, keterbukaan dan penerimaan. 

Solusi ini muncul karena adanya premis bahwa stres dapat timbul karena kita terlalu memikirkan masa lalu, terlalu cemas dengan masa depan atau melakukan kritik terhadap diri. Sehingga muncul solusi mengurangi atau bahkan menghilangkan stres dengan mindfulness

Ada banyak praktik mindfulness yang dapat Anda lakukan, seperti yoga, meditasi, berjalan santai atau ikut kelas mindfulness. Berdasarkan 30 penelitian yang total jumlah partisipannya lebih dari 2.500 orang, menemukan bahwa stres dan kegelisahan berkurang setelah melakukan mindfulness

Merekonstruksi Pikiran Negatif

Stres yang sudah kronis dapat membuat Anda secara otomatis memiliki interpretasi negatif terhadap situasi yang terjadi. Anda bisa saja tiba-tiba mengambil kesimpulan negatif yang sebenarnya tidak ada bukti yang mendukungnya.

Misalnya Anda mendapat tugas baru yang menantang, kemudian berpikir, “Bos saya pasti berpendapat jika saya sebenarnya tidak layak memegang posisi ini.” 

Pikiran semacam ini menyebabkan Anda meragukan kemampuan Anda mengatasi stres kerja. Sehingga Anda menyimpulkan, “Saya mungkin akan dipecat karena ini.” 

Untuk menghilangkan pikiran negatif seperti itu, posisikan pikiran negatif tersebut sebagai asumsi, alih-alih sebagai fakta. 

Kesimpulan

Ada banyak cara mengatasi stres kerja, mulai dari relaksasi, problem-solving hingga rekonstruksi pikiran. Bahkan di luar itu, banyak juga penjelasan mengenai cara mengatasi stres yang lain.

Namun masih belum banyak yang belum sadar bahwa mengidentifikasi penyebab stres dan bagaimana tubuh kita merespon pemicu stres tersebut adalah langkah awal yang penting. Jika dapat mengidentifikasi masalah dengan akurat, Anda dapat merespon stres dengan tepat.

7 Tipe Rekan Kerja yang Baik, Anda Termasuk yang Mana?

Berdasarkan survei, 82% dari 3.000 orang mengatakan bahwa mereka lebih memilih bekerja bersama rekan kerja yang mereka anggap sebagai teman. Di sini dapat disimpulkan bawah tipe rekan kerja yang baik adalah mereka yang sudah seperti teman.

Rekan kerja adalah orang yang bekerja dengan Anda dalam satu lingkungan organisasi, entah sebagai atasan, sesama, atau bawahan Anda. Jika rekan kerja Anda sudah seperti teman, Anda tentu lebih merasa nyaman ketika bekerja bersama. 

Hal ini juga mendukung lingkungan kerja yang positif dan berpengaruh terhadap bagaimana kita bekerja. Pernyataan ini juga mendapat dukungan dari sebuah riset, yang menyimpulkan bahwa hubungan antara rekan kerja memiliki pengaruh positif terhadap performa kerja mereka. 

7 Tipe Rekan Kerja yang Baik 

Anda mungkin perlu menganalisa, karakteristik apa yang tersemat pada seorang rekan kerja yang baik? Inilah tujuh di antaranya.

1. Memahami perbedaan dengan Toleransi

Seorang rekan kerja yang baik adalah mereka yang mampu memahami fakta bahwa setiap orang datang dari latar belakang yang berbeda. Latar belakang yang berbeda itu menyebabkan mereka memiliki cara bersikap, kepercayaan dan pandangan yang berbeda pula. 

Sebagai respon terhadap perbedaan itu, rekan kerja yang baik mampu menerima perbedaan dengan lapang dada dan tidak bersikap judgmental (menghakimi).

Contoh sederhana dalam kasus perbedaan cara makan bubur diaduk dan tidak diaduk. Rekan kerja yang patut diteladani adalah mereka yang terbiasa makan bubur diaduk, namun tetap menghormati rekannya yang tidak mengaduk buburnya.

2. Menyimak dengan Seksama Ketika Berbicara

Orang suka bekerja sama dengan rekan yang memperhatikan mereka ketika berbicara. Etika semacam ini dapat memberi sinyal terhadap orang yang berbicara, bahwa ia dihargai dan apa yang ia katakan bernilai. Kemampuan ini dapat Anda jadikan patokan untuk mengidentifikasi rekan kerja yang baik.

Sebaliknya, jika seorang rekan tidak memperhatikan lawan bicara, hal ini bisa menimbulkan kesan negatif. Hal ini menimbulkan persepsi bahwa ia tidak menghargai lawan bicara dan menganggap pesan yang ia utarakan tidak terlalu penting. 

3. Memiliki Empati yang Baik Terhadap Rekan Kerja

Banyak yang salah mengartikan makna empati, sehingga melakukan praktik empati dengan kurang tepat. Kesalahan ini terjadi ketika seorang rekan kerja beranggapan bahwa orang lain ingin atau tidak ingin mendapat perlakuan seperti yang dia dapatkan. 

Empati sesungguhnya merupakan kemampuan seseorang untuk memahami orang lain dari sudut pandang orang tersebut, bukan dari sudut pandang kita. Sehingga dapat disimpulkan bahwa rekan kerja yang baik adalah mereka yang mampu memahami orang lain dari sudut pandang orang tersebut. 

4. Terbuka dengan Feedback yang Konstruktif

Dalam ranah lingkungan kerja, di mana sering terjadi perbedaan argumen, maka rekan kerja yang baik adalah mereka yang terbuka dan mampu menerima feedback (umpan balik) atau masukan dari orang lain. Selain dapat membentuk citra yang positif bagi penerima feedback, orang yang bersangkutan juga dapat menjadi pribadi yang lebih baik.

Meski terbuka menerima feedback penting, namun belum tentu semuanya dapat diterapkan. Untuk itu Anda perlu mengenali mana feedback yang bersifat konstruktif (membangun) dan mana yang destruktif (menghancurkan).

Di sisi lain, sikap “senior selalu benar” akan menutup kemungkinan bagi ide-ide kreatif untuk tumbuh dan berkembang. Setiap feedback membutuhkan waktu untuk mempertimbangkan baik buruknya dan argumen yang tepat untuk menerima atau menolaknya.

5. Komunikatif untuk Membangun Kolaborasi

Individu yang komunikatif adalah salah satu sifat rekan kerja yang baik. Komunikatif berarti mampu mengutarakan isi pikiran kepada orang lain dengan efektif,  jelas dan mudah dipahami. Dengan menjadi komunikatif, seseorang dapat memahami satu sama lain, sehingga memungkinkan mereka untuk berkolaborasi.

Sementara itu, jika Anda hanya memendam pendapat atau ide, hal tersebut hanya akan tersimpan dalam pikiran saja. Sehingga orang lain tidak dapat memahami kemauan atau keinginan Anda.

Namun, hal ini juga dipengaruhi oleh tipe rekan kerja sebelumnya (nomor 4). Seseorang dapat berhenti bersikap komunikatif jika setiap gagasannya selalu dipatahkan tanpa pertimbangan dan argumen yang kuat. Sebagai hasilnya, kolaborasi dan inovasi dalam lingkungan kerja tidak berjalan dengan baik.

6. Inisiatif atau Self-Starter yang Mau Menolong

Rekan kerja yang baik adalah mereka yang mau membuat inisiatif atau dapat kita kenal sebagai self-starter. Kemauan untuk berinisiasi berarti tidak perlu menunggu perintah, tanpa ragu dia mau membantu rekannya yang lain yang berada dalam kesulitan. Tentu ini juga tidak lepas dari poin sebelumnya, yakni tetap komunikatif.

Selain itu, ciri-ciri self-starter juga adalah mereka dapat bekerja tanpa pengawasan dari atasan yaitu memiliki kepercayaan diri dan mampu beradaptasi terhadap tantangan.

Jika Anda memiliki rekan kerja yang demikian, tentu Anda sangat beruntung. Namun, disayangkan sikap rekan kerja seperti ini juga tak lepas dari mereka yang justru memanfaatkannya untuk keuntungan pribadi.

7. Pendengar yang Baik dan Tahu Kapan Harus Berbicara

Pernahkan Anda berbicara dengan seseorang, namun mereka justru bermain HP sendiri atau memandang ke arah lain sembari mengunyah permen karet? Tentu hal ini membuat Anda merasa tidak dihargai, bukan? Pun sebaliknya, ketika Anda berbicara dan lawan bicara Anda menjadi pendengar yang baik, Anda akan merasa nyaman.

Pendengar yang baik adalah salah satu ciri dari rekan kerja yang baik. Meski begitu, menjadi pendengar yang baik tidak harus selalu mendengarkan terus-menerus. Ketika merasa lelah dan butuh istirahat, Anda dapat memberitahu lawan bicara untuk melanjutkan pembicaraan di lain waktu. Tentu ini dilakukan dengan etika.

Kesimpulan

Itulah 7 tipe rekan kerja yang baik. Tipe-tipe tersebut dapat Anda gunakan sebagai bahan perbaikan diri atau pun untuk mengidentifikasi rekan kerja Anda. Tentu tipe-tipe tersebut adalah sebagian kecil dari lebih banyak tipe yang dapat Anda pelajari.

Kuncinya adalah untuk selalu mau belajar dari pengalaman. Simak juga berbagai artikel tips meningkatkan produktivitas bekerja lainnya.

7 Tips Bekerja dari Rumah agar Tetap Produktif dan Kondusif

Sejak pandemi Covid-19, banyak perusahaan menerapkan sistem kerja work from home (WFH), atau bekerja dari rumah. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Upwork pada tahun 2021 lalu, 61,9% dari 1.500 perusahaan menetapkan karyawan bekerja dari rumah atau WFH. 

Kebijakan baru tersebut tentu menimbulkan implikasi. Sebagai dampaknya, Statista menunjukkan, hanya 31% pekerja tidak terkendala ketika WFH. Sisanya menemui kendala, seperti kesulitan fokus, banyak distraksi hingga kurang motivasi. Apakah Anda mengalami hal yang sama? Lalu, bagaimana mengatasinya?

Tips Bekerja dari Rumah agar Tetap Produktif dan Kondusif

Jika Anda termasuk orang yang mengalami kesulitan dalam beradaptasi, artinya Anda membutuhkan tips bekerja dari rumah berikut ini.

Persiapkan Diri dengan Atur Mindset

Tips buat kerja dari rumah yang pertama adalah mempersiapkan diri dan pikiran. Ini terlihat sepele, namun sebenarnya persiapan yang baik dalam hal mindset atau cara berpikir adalah landasan yang mempengaruhi bagaimana Anda bekerja. Mindset membedakan mereka yang sukses dan gagal dalam menyelesaikan tugas.

Usahakan untuk memikirkan hal yang membuat Anda tertantang atau semangat sebelum mulai bekerja alih-alih memikirkan hal negatif. Misalnya daripada berpikir, “Ah, sudah Senin lagi.” lebih baik berpikir, “Ini hari Senin. Yang perlu saya kerjakan apa saja, ya? Kira-kira butuh waktu menyelesaikan berapa menit ya?”

Persiapkan Kebutuhan Kerja dan Pendukungnya

Persiapkan segala kemungkinan yang Anda butuhkan ketika bekerja. Kadang ketika sudah siap bekerja, laptop di meja, charger sudah tersedia, namun ketika hendak mencolokkan ternyata tidak ada stop kontak. Atau, saat akan browsing ternyata internet mati. Hal seperti ini berpotensi mengganggu konsentrasi Anda.

Maka solusinya adalah Anda harus mempersiapkan kebutuhan kerja dengan baik. Periksa dan antisipasi semua kebutuhan sebelum mulai bekerja, mulai dari yang paling penting hingga yang bersifat pendukung. Misalnya seperti plug socket, tas, catatan, bolpoin, hingga air putih. 

Alokasikan Jam Khusus untuk Bekerja Sebagaimana di Kantor

Menyediakan waktu khusus untuk bekerja adalah tips sukses bekerja dari rumah selanjutnya. Ketika Anda tidak memiliki waktu khusus yang tersistem, mungkin Anda hanya menghabiskan waktu berjam-jam untuk berbaring sambil membuka media sosial. Setelah beberapa jam terbuang,  Anda baru sadar dan menyesal.

Maka dari itu, penting untuk Anda memisahkan jam kerja dengan jam istirahat atau yang lainnya. Ketika belum waktunya istirahat, ya, jangan beristirahat. Karena ketika sekali Anda melanggar aturan yang Anda buat terkait jam kerja, maka akan sulit untuk mematuhinya kembali.

Sediakan Jam Istirahat di Sela Pekerjaan

Mengalokasikan waktu istirahat merupakan tips cara bekerja dari rumah yang sama pentingnya dengan mengalokasikan waktu untuk bekerja. Ketika Anda sudah bersemangat bekerja, jangan sampai lupa atau mengabaikan alokasi waktu istirahat. Karena 

Cara yang dapat Anda lakukan adalah dengan menyisihkan waktu sekitar 30 hingga 45 lima menit setelah 3 hingga 4 jam bekerja di depan komputer. Di waktu istirahat ini dapat Anda gunakan untuk menyegarkan kembali pikiran. Caranya  dengan melakukan hal menyenangkan, seperti menonton YouTube atau menyeduh teh. 

Buat Ruang Kerja Khusus

Ruang khusus yang Anda dedikasikan untuk bekerja ketika di rumah penting adanya. Karena setiap ruang memiliki fungsinya masing-masing. Ketika Anda memasuki ruang tersebut, respon otomatis di otak Anda akan berkaitan dengan aktivitas yang biasa dilakukan dalam ruang tersebut. 

Ruang kerja khusus bukan berarti harus memiliki ruang tersendiri. Meja kerja di pojok kamar juga dapat menjadi spot khusus untuk Anda bekerja. Intinya jangan jadikan satu dengan tempat tidur atau tempat makan. Agar ketika Anda duduk, respon otomatis otak Anda hanya berkaitan dengan pekerjaan. 

Buat Batasan dengan Orang Rumah

Membatasi diri dengan orang yang ada di rumah juga sangat penting. Terkadang kendalanya adalah, ketika Anda sedang bekerja, kemudian Ibu atau saudara Anda meminta untuk membelikan sesuatu di pasar atau mengantarkan belanja. Hal ini akan mengganggu tanggung jawab Anda dalam pekerjaan.

Untuk itu, Anda perlu mengomunikasikan dengan orang rumah, bahwa Anda sedang bekerja dan butuh untuk fokus pada pekerjaan. Membatasi diri bukan berarti Anda membenci mereka. Beri tahu mereka dengan cara yang baik, yakni memberi tahu tanggung jawab Anda dan dampak jika pekerjaan Anda terbengkalai. 

Disiplin Menaati Peraturan Anda

Dari enam tips di atas, semua berpotensi gagal ketika Anda tidak taat dan disiplin terhadap aturan tersebut. Ketika Anda sudah menetapkan waktu bekerja mulai jam 8 sampai jam 5 sore, kemudian istirahat jam 11.30 sampai jam 12.00, maka taati aturan tersebut. Jika Anda abaikan, sistem tersebut tidak akan jalan.

Jika sistem tersebut tidak jalan, akhirnya usaha Anda untuk dapat bekerja dari rumah dengan baik menjadi gagal. Pada akhirnya, Anda lah yang menentukan apakah tips produktif di rumah aja tersebut akan berhasil atau tidak. 

Kesimpulan

Demikian tips bekerja dari rumah yang dapat Anda terapkan. Mulai dari tahap persiapan,  proses, hingga faktor penentu berhasilnya yakni kedisiplinan, yang diharapkan dapat membantu Anda lebih produktif dalam bekerja. Simak juga tips fokus kerja yang bisa Anda manfaatkan sebagai pendukung untuk menyelesaikan setiap tugas lebih baik.

7 Tips Fokus Kerja Berdasarkan Bukti Sains Ilmiah

Sejak terjadinya pandemi, di mana banyak perusahaan memberlakukan work from home (WFH) alias bekerja dari rumah, pekerja harus dapat beradaptasi. Hal ini dikarenakan lingkungan bekerja di kantor dan rumah sangat berbeda. Sehingga Anda membutuhkan tips fokus kerja agar dapat menyelesaikan pekerjaan.

Meski demikian, tips berikut juga dapat membantu Anda yang bekerja di kantor, namun ingin meningkatkan kualitas fokus Anda dalam bekerja. Pasalnya, kemampuan kita berkonsentrasi sangat berpengaruh terhadap produktifitas dalam bekerja. 

7 Tips agar Fokus dalam Bekerja

Mulai dari aktivitas yang harus Anda lakukan hingga yang harus Anda hindari, kami rangkum dalam daftar di bawah ini. Berikut adalah tips untuk fokus kerja yang dapat Anda coba. 

Istirahat atau Tidur yang Cukup dan Teratur

Pernahkah Anda merasa bersalah ketika istirahat? Anda beranggapan bahwa beristirahat menunjukkan suatu kemalasan. Penelitian menunjukkan bahwa ketika Anda mengalami sleep loss ‘kurang tidur’, hal tersebut justru menyebabkan Anda kesulitan menjaga fokus dan perhatian. 

Jadi, sebagai tips fokus kerja pertama, sebaiknya alokasikan cukup waktu untuk istirahat atau tidur. Dan yang lebih penting lagi, gunakan alokasi waktu tersebut memang untuk istirahat, jangan melakukan aktivitas lain, seperti bermain HP. Karena meski menyenangkan, namun hal seremeh bermain HP tetap menyebabkan otak Anda bekerja. 

Fokus pada Satu Hal dalam Satu Waktu, Jangan Multitasking

Ada masa di mana kemampuan multitasking menjadi kemampuan yang dianggap superior dan hebat. Multitasking adalah melakukan beberapa pekerjaan atau aktivitas dalam satu waktu, seperti mengetik, melakukan panggilan telepon dan membaca email bersamaan.

Namun, tahukah Anda riset menemukan bahwa orang yang multitasking justru kesulitan dalam memperhatikan, mengingat informasi, atau beralih ke pekerjaan lainnya. Jadi, agar Anda tidak mengalami hal tersebut, tips penting berikutnya adalah fokus kerja untuk Anda menyelesaikan satu tugas dalam satu waktu. 

Membuat Small Win, Menyelesaikan Satu Hal untuk Mengawali Hari

Dalam memoir-nya, The Double Helix (1968), pemenang nobel bernama James Watson dan Francis Crick menyatakan sebuah kesimpulan yang menarik. Dari semua hal yang dapat meningkatkan semangat kerja, yang terpenting adalah membuat progres yang bermakna, meskipun sangat kecil.

Progres kecil namun bermakna, yang populer disebut small win ‘kemenangan kecil’, menjadi tips yang membantu Anda fokus dalam kerja. Kemenangan di sini berarti menyelesaikan satu pekerjaan yang mudah hingga selesai. Misalnya seperti mencuci piring atau merapikan tempat tidur, sehingga Anda merasa membuat progress

Minum Air Putih yang Cukup

Menghidrasi tubuh dengan minum air putih merupakan tips penting sebagai cara membuat pikiran tenang dan fokus kerja. Intervensi air bersifat krusial karena sebagian besar tubuh kita merupakan air. Otak kita sendiri yang merupakan pusat yang berperan dalam instruksi tubuh kita, 73%-nya terbentuk oleh air. 

Tidak heran jika air sangat berpengaruh terhadap kinerja manusia. Ketika tubuh Anda kekurangan air, peran kognitif Anda akan menurun, sehingga ini berpengaruh terhadap fokus Anda dalam bekerja. Selain itu, intervensi air juga dapat membantu Anda lebih segar kembali.

Melakukan Olahraga Sederhana

Keuntungan dari olahraga bukan hanya sekadar meninggkatkan kesehatan secara fisik. Olahraga sederhana seperti berjalan cepat juga dapat membantu Anda dalam menjaga fokus ketika bekerja. Aktivitas yang mudah tersebut dapat Anda lakukan juga di saat istirahat sejenak dari pekerjaan.

Anda tidak perlu mengambil banyak waktu untuk berolahraga jika ingin menggunakannya untuk meningkatkan fokus. Berdasarkan sistematik review dalam jurnal Translational Sports Medicine, dua menit olahraga dapat meningkatkan kemampuan kognitif, seperti kemampuan fokus dan mengingat.

Letakkan Sesedikit Mungkin Barang di Meja Kerja

Banyak yang suka menghiasi meja kerja dengan berbagai hal yang menarik agar terlihat cantik. Tidak ada masalah dengan hal yang demikian. Namun, jika Anda termasuk orang yang mudah terganggu konsentrasinya, usahakan meletakkan sesedikit mungkin barang di meja kerja Anda sebagai tips penting untuk tetap fokus kerja. 

Pasalnya, benda-benda kecil seperti foto teman atau jam kerja hadiah dari mantan mungkin dapat mengganggu pikiran Anda saat bekerja. Misalnya Anda sedang fokus mengerjakan tulisan, kemudian melihat jam dan teringat berbagai kenangan bersama mantan. Sehingga Anda kehilangan fokus dalam bekerja. 

Memisahkan Ruang Bekerja dengan Ruang Istirahat

Bagi Anda yang memiliki tempat atau ruang kerja yang tidak menjadi satu dengan rumah atau tempat istirahat, mungkin tidak masalah. Namun, bagi Anda yang bekerja dari rumah (WFH), sebaiknya memisahkan antara ruang kerja dan ruang lainnya, termasuk ruang istirahat. 

Pasalnya, secara psikologis pikiran Anda sedikit banyak mendapat pengaruh dari bagaimana elemen yang terdapat dalam suatu ruangan. Dan otak Anda merespon berdasarkan elemen tersebut. Misalnya ketika Anda melihat tempat tidur, Anda berpikir tentang istirahat. 

Sehingga, ketika Anda menjadikan satu antara ruang bekerja dengan ruang istirahat, Anda kemungkinan akan sulit fokus dalam bekerja. 

Kesimpulan

Itulah ketujuh tips fokus kerja yang dapat Anda praktikan ketika sedang kehilangan konsentrasi dalam bekerja. Ada hal-hal yang perlu Anda lakukan, seperti berolahraga dan minum air putih. Atau hal yang perlu Anda hindari, seperti banyaknya benda di meja kerja.

Jika pada akhirnya Anda tetap mengalami kesulitan untuk fokus bekerja, mungkin ada hal-hal yang perlu dipertimbangkan terkait pekerjaan Anda.

9 Tips Membagi Waktu Antara Pekerjaan Utama dan Sampingan

Memiliki pekerjaan lain di luar pekerjaan utama merupakan sebuah tantangan tersendiri bagi pegawai manapun. Menyeimbangkan alokasi waktu, energi, dan pikiran antara pekerjaan utama dan sampingan tidaklah mudah.

Jika Anda termasuk seorang pegawai dengan pekerjaan sampingan, maka sembilan tips di bawah ini bisa dijadikan sebagai referensi. Dengan demikian Anda akan mendapatkan inspirasi bagaimana cara untuk bagi waktu antara dua pekerjaan tersebut secara efektif dan efisien.

1. Pilihlah pekerjaan sampingan yang menawarkan fleksibilitas tinggi

Dilansir dari Indeed.com, tips pertama ini harus menjadi prioritas Anda. Karena jika Anda berhasil mendapatkannya, maka mengatur waktu untuk pekerjaan sampingan tersebut nantinya akan jauh lebih mudah.

Fleksibilitas yang dimaksud adalah jam kerja, durasi kerja dan lokasi kerja. Tidak banyak pekerjaan sampingan yang menawarkan fleksibilitas sebanyak itu, namun berusahalah menemukannya.

Jika benar-benar tidak ada, barulah pertimbangkan pekerjaan yang memberikan fleksibilitas pada jam kerja. Setidaknya itu cukup membantu, sekalipun lokasi kerjanya tidak fleksibel.

Anda juga bisa memanfaatkan tips cara mencari pekerjaan sampingan sebagai panduan untuk mempermudah Anda dalam mencari dan menentukan pilihan.

2. Jadwalkan seluruh pekerjaan Anda

Berdasarkan kiat dari laman Idealist.org, baik pekerjaan utama maupun sampingan, keduanya harus Anda jadwalkan sebaik mungkin.

Gunakan buku catatan atau aplikasi jurnal harian di smartphone Anda untuk mencatat seluruh tugas, rencana, janji temu, jadwal dan seterusnya. Dengan begitu, Anda bisa meminimalisir terjadinya bentrok waktu antara agenda yang satu dengan lainnya.

3. Jadilah efisien dan disiplin

Pekerjaan utama selalu menuntut banyak tugas. Menambahkan satu pekerjaan sampingan tentu dapat melipatgAndakan tugas yang ada.

Untuk menghindari kewalahan, maka bekerjalah seefisien dan sedisiplin mungkin. Hindari membuang waktu dan menunda-nunda selama bekerja. Sedikit saja waktu terbuang sia-sia, maka akan banyak tugas yang akan terganggu, bahkan bisa menyebabkan Anda telat deadline.

4. Pahami batasan Anda

Tips berikutnya adalah jangan ragu mengatakan “tidak” kepada siapapun yang meminta bantuan atau ingin mengobrol dengan Anda selama jam kerja. Kecuali, jika permintaan tersebut adalah perihal yang sangat penting dan mendesak.

Setiap orang memiliki keterbatasan sumber daya waktu, tenaga dan pikiran. Oleh karena itu, Anda harus memberikan batasan yang jelas pada diri Anda dalam mengerjakan segala sesuatu. Jangan mencoba menyelesaikan tugas yang tidak mendesak pada waktu tertentu, sementara ada banyak pekerjaan lebih penting yang harus dituntaskan.

5. Memperhatikan deadline pekerjaan

Setiap tugas dalam pekerjaan utama dan sampingan Anda pasti memiliki tenggat waktu. Maka, perhatikan deadline dan kerjakan setiap tugas secepat mungkin, sehingga tidak ada tugas yang melampaui deadline.

Terlambatnya menyelesaikan suatu tugas akan berdampak pada mundurnya pengerjaan tugas yang lain. Alhasil, jadwal pekerjaan Anda bisa berantakan.

6. Berikan jeda waktu istirahat di antara kedua pekerjaan

Apabila Anda selesai dari pekerjaan utama pada pukul 3 sore, maka mulailah pekerjaan sampingan paling cepat 2 jam setelahnya. Selama jeda waktu tersebut, Anda bisa beristirahat dan mengisi energi kembali untuk persiapan pekerjaan berikutnya.

Jeda waktu yang terlalu pendek antara keduanya pasti akan berdampak buruk pada produktivitas kerja dan kesehatan Anda dalam jangka panjang.

7. Lupakan pekerjaan saat di luar jam kerja

Hidup tidak hanya untuk bekerja. Ada kebutuhan lain di luar itu seperti; kebersamaan dengan keluarga, bersosialisasi dengan tetangga dan teman, menekuni hobi, serta beristirahat. Begitu juga dengan mempelajari pengetahuan baru, mengikuti perkembangan berita terkini, dan seabrek aktivitas harian lainnya.

Hindari memikirkan urusan pekerjaan selama melakukan aktivitas lain di luar jam kerja, sehingga aktivitas harian anda bisa berjalan seimbang.

8. Kesehatan adalah prioritas

Apapun pekerjaan Anda, kesehatan harus menjadi prioritas nomor satu. Pola makan sehat, olahraga rutin dan waktu istirahat yang cukup adalah beberapa cara untuk menjaga kesehatan tubuh Anda.

9. Lindungi pekerjaan utama Anda

Akan datang suatu waktu, dimana agenda tugas dari pekerjaan utama berbenturan dengan pekerjaan sampingan Anda. Dalam kondisi tersebut, ingatlah bahwa pekerjaan tetap adalah sumber penghasilan terdepan.

Sehingga, apapun konsekuensinya, Anda harus berpihak pada tugas pekerjaan tetap. Jangan sampai pekerjaan sampingan menimbulkan masalah bagi pekerjaan utama Anda.

Itulah 9 tips cara bagi waktu antara pekerjaan utama dan sampingan. Pesan terakhir, jangan biarkan diri Anda tenggelam ke dalam kesibukan bekerja yang terus bergulir tanpa akhir. Keluarga, teman, kesehatan, hobi dan mempelajari hal-hal baru juga harus mendapatkan tempat yang cukup di sepanjang jalan hidup Anda.

Jangan Menyerah! Inilah Kumpulan Motivasi Penambah Semangat

Sebagai individu pastilah tak lepas dari masalah. Masalah terkadang memang ada untuk memberi hidup Anda semakin berwarna dan bermakna. Namun tak jarang, hadirnya masalah justru membuat semangat Anda menurun dan menyerah. Jika Anda sedang di dalam fase ini, yuk simak kumpulan motivasi penambah semangat berikut!

Tidak ada yang salah dengan masalah, sebab masalah datang sebagai ujian agar kita menjadi pribadi yang lebih baik. Terlebih lagi, standar level kesulitan masalah tidak dapat Anda bandingkan satu orang dengan lainnya.

Pentingnya Kalimat Positif Untuk Meraih Keberhasilan 

Afirmasi atau kalimat positif merupakan kata-kata baik yang dapat memberikan penegasan bagi diri sendiri. Kalimat afirmasi ini dapat tercerna langsung oleh otak. 

Tahukah Anda bahwa membaca kata-kata motivasi hidup dapat membangkitkan semangat? Meski terlihat sederhana, hanya sekadar kata-kata, namun kalimat positif dapat mempengaruhi alam bawah sadar.  Terlebih lagi, semangat itu berasal dari diri sendiri dan bukan orang lain. 

Kata-kata motivasi hidup membuat seseorang tersugesti dan menjadi lebih semangat dan menginspirasi seseorang untuk ingin sukses. Berikut beberapa manfaat yang akan Anda peroleh jika sering mensugesti diri dengan kumpulan motivasi penambah semangat, seperti :

  • Menjadi lebih bersabar menghadapi masalah
  • Lebih dapat menata diri dengan baik
  • Merasa mempunyai kekuatan untuk menghadapi permasalahan
  • Menjadi lebih sering berpikir positif dan berprasangka baik
  • Lebih dewasa dan lebih tenang di segala suasana
  • Menjadi lebih bijaksana menyikapi setiap masalah
  • Selalu optimis
  • Menjadi lebih percaya diri

Kumpulan Motivasi Penambah Semangat 

Berikut kumpulan kata-kata motivasi untuk diri sendiri yang telah Kami rangkum untuk mempertahankan semangat Anda. 

Jika Kamu lelah bekerja, ambil jeda istirahat. Namun, jangan keluar!

Pengangguran adalah mereka yang berhenti berusaha. Jika saat ini Anda sedang berjuang artinya Anda adalah pekerja keras.

Kamu tidak akan sukses jika tanpa tantangan, seperti permata yang harus terus dipoles agar mengkilap.

Masa depan akan datang dari apa yang sudah kamu lakukan hari ini, bukan yang besok-besok.

Terkadang menoleh ke belakang itu perlu, sebagai pengingat bahwa ada usaha tidak ada yang sia-sia.

Berhenti meragu, maju terus demi tercapainya mimpimu.

Ketika kamu sadar telah lelah berjalan, coba pikirkan lagi apa yang dulu membuatmu melakukannya.

Nikmati apapun pekerjaan yang Kamu jalani sekarang, sebab banyak orang ingin berada di posisimu.

Jangan ikut mengeluh di saat yang lain mengeluh. Terkadang peluang datang ketika orang lain mengeluh.

Semua orang dapat meraih kesuksesan, kecuali pemalas.

Jangan dengarkan mereka, jika hanya akan mematikan suara di dalam diri Anda.

Bangun, lalu bangkitkan mimpi Anda atau orang lain akan mempekerjakan Anda untuk membangun mimpi mereka.

Sukses bukanlah ujung akhirnya, kegagalan tidak selalu fatal. Yang terpenting adalah berani untuk melanjutkan.

Jangan lupa bersyukur karena bernapas hari ini, artinya masih ada kesempatan untuk berjuang.

Jangan cepat berputus asa, sebab hal-hal besar membutuhkan perjuangan yang juga besar. Bersabarlah!

Membandingkan diri dengan orang lain tidak akan membuat Anda sukses. Namun, bandingkan diri Anda dengan diri Anda kemarin.

Jika bisa hari ini, kenapa harus menunggu besok.

Bersikaplah baik pada semua orang, termasuk kepada mereka yang jahat.

Gagal bukan akhir dari hidup, jadi teruslah berjuang.

Jangan izinkan kemarin mematahkan semangat hari ini.

Yakin lah, ada kemudahan di setiap kesulitan, jadi jangan menyerah.

Pesan Dari Mereka yang Pantang Menyerah

Berikut ini adalah kumpulan motivasi penambah semangat sebagai pesan dari mereka mereka yang meraih sukses dan pantang menyerah.

Tidak masalah apakah kamu berhasil atau gagal, sebab pengalaman yang kamu dapatkan adalah bentuk kesuksesan.” – Jack Ma

Tersenyumlah pada mereka yang menghinamu ketika sedang berjuang. Sebab mereka akan bekerja untukmu suatu hari nanti.” – Jack Ma

Sukses datang pada mereka yang sibuk mencarinya.Henry david Thoreau

Kerja tak melulu harus di belakang meja” – Najwa Shihab

Menerapkan Kumpulan Motivasi Penambah Semangat Dalam Hidup

Ingat, motivasi terbaik datang dari diri sendiri, jadi jangan merasa cukup dengan pencapaian hari ini. Hidup harus penuh semangat untuk mengubah dunia. Itulah sejumlah kumpulan motivasi penambah semangat yang bisa menjadi inspirasi ketika menghadapi masalah. Tetap semangat, ya!

Ingin Sukses? Kenali Tanda-Tanda Harus Ganti Pekerjaan

Pindah pekerjaan mungkin dapat menjadi solusi untuk meraih kesuksesan. Namun sebelum itu, Anda tetap perlu mempelajari tanda-tanda harus ganti pekerjaan terlebih dahulu.

Sebagai bahan pertimbangan, berikut ini ada beberapa pertanyaan yang dapat membantu Anda memutuskan apakah Anda harus pindah kerja atau bertahan.

Peluang untuk Berkembang

Di mana pun Anda bekerja, Anda harus tetap berkembang, baik dari segi karir, kinerja, maupun pendapatan. Ternyata, perkembangan di sini tidak hanya melulu soal Anda, tetapi juga tentang tempat Anda bekerja.

Beberapa pertanyaan berikut dapat membantu Anda mengenali tanda-tanda harus ganti pekerjaan sebelum akhirnya resign dari pekerjaan sekarang.

1. Adakah ruang untuk berkembang?

Semisal Anda memiliki rencana studi lanjutan, apakah perusahaan tempat Anda bekerja mengizinkan atau bahkan memfasilitasi keinginan Anda tersebut?

2. Bagaimana kondisi karir Anda sekarang dan lima tahun ke depan?

Apa pun posisi Anda sekarang; apakah Anda dapat melihat peluang naik jabatan seiring dengan peningkatan performa kerja Anda?

3. Bagaimana kondisi perusahaan sekarang dan lima tahun ke depan?

Bagaimana kondisi perusahaan tempat Anda bekerja saat ini? Apakah memiliki prospek ke depan yang baik, atau malah sebaliknya?

Tanda-Tanda Harus Ganti Pekerjaan Dilihat Dari Lingkungan atau Suasana Kerja

Faktor kedua yang tidak kalah penting untuk dipertimbangkan jauh sebelum memutuskan resign dari pekerjaan, adalah mengenai lingkungan sosial tempat Anda bekerja. Di sini Anda pun bisa mendapatkan petunjuk akan tanda-tanda harus ganti pekerjaan.

1. Apakah Anda merasa menjadi bagian dari entitas perusahaan?

Rasa memiliki adalah indikator paling jelas dari suatu lingkungan kerja yang inklusif dan suportif. Anda tentu tidak akan nyaman berada di dalam suatu tim yang seolah-olah membuat Anda menjadi ‘orang asing’, bukan?

2. Apakah atasan Anda memberi ruang bagi seluruh potensi Anda?

Memiliki bos yang menyebalkan itu sudah biasa. Namun yang lebih penting, apakah pimpinan Anda tetap bisa mengapresiasi seluruh potensi dan karya Anda? 

Dampak Terhadap Kesehatan dan Psikis Anda

Sebagai pertimbangan ketiga sebelum Anda resign dari pekerjaan adalah dampak dari pekerjaan terhadap kesehatan mental dan fisik Anda. Beberapa pertanyaan berikut mungkin dapat menjadi alasan atas tanda-tanda harus ganti pekerjaan atau malah sebaliknya.

1. Apakah beban kerja Anda menimbulkan stres berkepanjangan?

Melakukan pekerjaan di luar kapasitas jelas dapat membuat Anda jenuh bekerja dan ingin resign. Jika stres akibat pekerjaan membuat Anda semakin terbebani, ada baiknya Anda pertimbangkan untuk resign.

2. Apakah Anda cenderung mudah mengeluh dalam menghadapi pekerjaan?

Kerap mengeluh tentang beban pekerjaan bisa saja menjadi salah satu indikator kejenuhan. Namun tunggu dulu. Anda harus paham betul mengapa Anda mengeluh. Jangan-jangan masalahnya ada di manajemen waktu Anda?

Apapun itu, Anda bisa mempertimbangkan tips cara memilih karir yang tepat sebagai salah satu solusi.

3. Bagaimana perkembangan kondisi kesehatan fisik Anda selama bekerja?

Jika memang Anda merasa bahwa kesehatan fisik Anda semakin menurun karena jam tidur yang kerap terkuras karena lembur, mungkin sudah saatnya bagi Anda untuk mempertimbangkan hal itu sebagai tanda harus ganti pekerjaan.

4. Apakah pekerjaan Anda memberi cukup waktu bagi Anda dan keluarga?

Keseimbangan waktu menjadi salah satu faktor penentu kesehatan, khususnya mental Anda. Jika pekerjaan terlalu menyita waktu Anda pribadi dan keluarga, apakah hal itu membuat Anda bahagia?

Pendapatan Finansial

Hasil survei Payscale yang melibatkan lebih dari 38.000 responden menunjukkan bahwa isu gaji menjadi alasan terkuat untuk pindah kerja. Akan tetapi, apakah jumlah uang yang Anda terima menjadi satu-satunya alasan untuk Anda resign?

Beberapa pertanyaan berikut mungkin dapat membantu Anda dalam mempertimbangkan soal pendapatan finansial:

1. Apakah gaji yang Anda terima benar-benar mencukupi kebutuhan pokok?

Bersikap realistis bukanlah tindakan yang keliru. Bila memang pekerjaan Anda memberi penghasilan yang serba pas-pasan, atau malah minus, bisa jadi itulah tanda Anda harus pindah kerja.

2. Apakah Anda kerap mengalami penundaan pembayaran atau malah potongan?

Penundaan pemberian hak gaji mungkin bisa saja terjadi karena suatu permasalahan tertentu. Namun jika terlalu sering, hal itu bisa menjadi indikator kesehatan internal perusahaan dan alasan untuk Anda pindah kerja.

Tujuan Hidup Anda Sebagai Indikator Tanda Harus Ganti Pekerjaan

Hal terakhir yang tidak kalah penting untuk dipertimbangkan sebelum akhirnya memutuskan untuk pindah kerja atau bertahan adalah tujuan hidup, prinsip dan kemampuan diri Anda.

1. Apa sebenarnya yang Anda cari dalam hidup?

Jika memang Anda memiliki suatu impian untuk diwujudkan, apakah pekerjaan Anda saat ini mengarah ke sana atau malah sebaliknya? 

Kuncinya, jangan sia-siakan waktu Anda untuk sesuatu yang sekiranya tidak berkontribusi terhadap tujuan hidup Anda.

2. Apakah perusahaan tempat Anda bekerja selaras dengan prinsip kerja Anda?

Jika perusahaan tempat Anda bekerja menerapkan suatu hal yang sekiranya bertentangan dengan prinsip hidup Anda, masih perlukah Anda bertahan lebih lama di tempat itu?

3. Bagaimana Anda menilai kinerja Anda selama ini?

Bekerja harus sesuai dengan kemampuan dan minat, itu harapannya. Jika Anda menilai bahwa selama ini Anda tidak mengalami perkembangan, bisa saja Anda menjalani sesuatu yang berada di luar kapasitas atau minat Anda.

Apakah pertanyaan-pertanyaan di atas menjadi tanda-tanda Anda harus segera resign? Jangan gegabah, tapi jangan ragu untuk mengambil keputusan bila memang Anda sudah yakin dengan tanda-tanda harus ganti pekerjaan.

Cara Memilih Karir yang Tepat dan 4 Tips Masuk Dunia Kerja

Bagaimana cara memilih karir yang tepat supaya tidak menyesal ketika sudah bekerja? Inilah empat tips yang bisa Anda pertimbangkan agar tidak ada penyesalan saat berkarir nanti.

Membahas realitas dan persiapan memilih karir akan lebih mudah dengan cerita dan contoh nyata. Dari empat tips di berikut ini, ada dua cerita yang bisa Anda jadikan sebagai sumber inspirasi untuk menemukan karir impian.

Persiapan Apa Saja yang Dibutuhkan Dalam Memilih Karir?

Semua jenis pekerjaan yang menjamin masa depan membutuhkan kemampuan spesifik.

Seorang pengacara butuh kemampuan spesifik, salah satunya adalah bersabar karena pengadilan memakan waktu berbulan-bulan. Seorang investor butuh kemampuan spesifik, contohnya analisis perusahaan baru karena investasi sangat berisiko dan analisa yang buruk akan berakhir dengan kebangkrutan.

Kunci untuk menemukan cara memilih karir yang tepat adalah memiliki kemampuan spesifik. Bagaimana cara mendapatkan kemampuan ini? Atau justru, ternyata Anda sudah memiliki kemampuan ini tapi belum menyadarinya.

1. Dari Luar Terlihat Seperti Bekerja, Padahal Anda Sedang Bermain

Ketika Anda melihat aktivitas bodybuilder, atlet olahraga profesional dan musisi, Anda akan melihat sosok yang bekerja keras 16 jam sehari untuk mencapai tujuannya. Dari luar terlihat seperti bekerja, padahal (siapa yang tahu) kalau sebenarnya mereka sedang bermain.

“It feels like play to you, but looks like work to others.”

Begitu juga dengan menentukan cara memilih karir yang tepat. Jika Anda bisa menemukan hal ini, hal yang ketika Anda melakukannya tidak pernah timbul rasa bosan karena serasa sedang bermain, maka Anda akan baik-baik saja sampai kapan pun. Anda akan menjadi yang teratas di hirarki karir ini.

Kenapa? Karena saat yang lain sedang bekerja keras dan membutuhkan istirahat, Anda sedang bermain dan bisa terus melakukannya tanpa jeda.

Pertanyaannya; Apa?

Apa hal yang ketika orang lain melihatnya, mereka menganggap Anda seperti bekerja padahal Anda sedang bermain? Untuk mengetahui hal ini, simak poin-poin di bawah ini.

2. Saking Tertariknya, Anda Bisa Menghabiskan Waktu Berjam-jam

Topias Miikka “Topson” Taavitsainen adalah atlet e-sports Dota 2 dari tim OG. Ia memiliki kekayaan lebih dari $5 juta Dolar dari hasil memenangkan berbagai turnamen bergengsi seperti The International 8.

Uniknya adalah, sebelum punya banyak uang seperti sekarang, Topson tidak punya pemasukan sama sekali. Ia hanya bermain game Dota 2 setiap hari selama lebih dari 16 jam.

Ketika atlet esports lain bermain game sebagai pekerjaan karena dituntut oleh timnya untuk meraih juara, Topson hanya fokus untuk main. Dota 2 bukan pekerjaan untuknya, tapi sebuah permainan.

Dengan demikian, maka tanpa direncanakan sebetulnya Topson telah menemukan cara memilih karir yang tepat.

Anda bukan Topson. Bukan atlet esports. Anda juga (mungkin) tidak tahu apa itu game Dota 2. Tetapi, cerita di atas adalah inspirasi nyata dari “It feels like play to you, but looks like work to others.”

Saking tertariknya dengan satu hal, Anda bisa menghabiskan waktu berjam-jam tanpa menyadarinya. Hal ini bisa menjadi kunci sukses berkarir bagi Anda, apapun itu.

3. Pertimbangkan Keadaan Saat Ini, Mulai Dengan Apa yang Anda Miliki

Karena setiap individu berada di fase yang berbeda, Anda harus bisa mengetahui dan menyadari keadaan saat ini. Contoh, kondisi finansial keluarga yang kurang bagus yang memaksa Anda untuk bekerja lebih dulu agar bisa kuliah setelah lulus SMA/SMK.

Jika Anda berada di posisi tersebut, langkah logis yang bisa Anda lakukan bukan merenung dan mencari kegiatan yang rasanya seperti bermain meski sedang bekerja. Langkah yang praktikal adalah membenahi kondisi finansial dengan bekerja pada bidang yang berpotensi bisa Anda kembangkan di masa depan.

Di sela-sela waktu kosong, susun rencana untuk memilih karir yang tepat dengan cara ini:

  • Terus eksplorasi diri dan cari tahu apa yang Anda inginkan dalam hidup.
  • Perbaiki kondisi finansial dengan opsi lain sambil terus bekerja agar ada pemasukan.
  • Berjuang untuk bisa/lanjut kuliah dan jangan tergiur dengan cerita orang drop out yang sukses.

4. Libatkan Orang Lain Untuk Menilai Kemampuan Anda yang Sesungguhnya

Meskipun Anda tertarik pada suatu hal, belum tentu Anda menyadari keunggulan spesifik lain yang Anda miliki saat ini.

Contohnya Naval Ravikant, seorang investor dan pengusaha Indian-American yang saat berusia 15-16 mengatakan kepada temannya ingin menjadi Ahli Astrofisika. Lalu ibunya menyangkal: “Nggak, kamu akan jadi pengusaha.” Dan sekarang terbukti kalau pendapat sang ibu benar.

Pelajarannya adalah, terkadang orang lain lebih pintar melihat dan mengobservasi kemampuan seseorang daripada orang itu sendiri. Untuk itu, saat menentukan cara memilih karir yang tepat, sebaiknya Anda melibatkan orang lain untuk menilai kemampuan spesifik dan keunggulan yang (mungkin) belum Anda sadari.

Demikianlah Tips Cara Memilih Karir yang Tepat

Memilih karir sesuai kepribadian sangat jadul karena dari riset yang baru-baru ini dilakukan, kepribadian seseorang itu dapat berubah setiap tahun. Dengan tips di atas, hasilnya akan lebih akurat, karena ketertarikan Anda akan selalu sama. Kalaupun ada yang berubah, perubahan tersebut juga biasanya sangat minim.

Terapkan empat tips di atas sebagai cara memilih karir yang tepat dari sekarang, agar kelak tidak menyesal saat sudah berkarir.

Namun, seandainya saat ini Anda sedang berkarir dan belum dapat merasakan kemajuan, maka Anda masih bisa mempertimbangkan beberapa hal. Salah satunya dengan mengenali pertanda harus ganti pekerjaan.