Wujudkan Semua Mimpi

Pengertian Investasi Saham: Jenis-Jenis, Keuntungan & Risiko

Investasi Saham

Investasi saham merupakan salah satu bentuk investasi paling populer di Indonesia.

Kesadaran masyarakat terhadap saham sudah semakin meningkat, terutama sejak hadirnya berbagai aplikasi investasi online.

Akan tetapi, main saham bukannya tanpa risiko. Jadi, bagi Anda yang masih awam sebaiknya pelajari dulu dasar-dasarnya sebelum terjun langsung.

Artikel kali ini akan membantu menjelaskan:

  • Apa yang dimaksud saham,
  • Pengertian berinvestasi saham,
  • Berbagai macam jenisnya,
  • Keuntungan dan risiko main saham.

Sebelum ke cara kerja investasinya, pahami dulu apa itu saham.

Pengertian Saham

Investasi Saham

Saham adalah surat berharga yang diterbitkan perusahaan sebagai bukti kepemilikan bagian dari perusahaan tersebut.

Jadi, jika Anda membeli saham artinya Anda juga termasuk pemilik perusahaan.

Pemegang saham berhak atas penghasilan atau aset perusahaan sesuai porsi kepemilikannya masing-masing.

Setelah mengetahui definisi saham, maka akan lebih mudah memahami tentang investasinya.

Apa Itu Investasi Saham?

Investasi saham adalah pembelian saham perusahaan dengan harapan mendapat pengembalian positif dari imbal hasil atau peningkatan nilai.

Besarnya pengembalian tergantung pada pertumbuhan dan kinerja perusahaan serta porsi investasi.

Trading Saham Bukan Investasi

Anda tentu juga sering mendengar trading saham. Ini sama sekali berbeda dengan investasi.

Secara umum, investasi punya tujuan jangka panjang dengan cara membeli saham perusahaan.

Sementara trading merupakan kegiatan jual beli saham berjangka waktu pendek. Tujuannya mencari margin keuntungan sebesar mungkin terhadap nilai saham.

Apa Saja Jenis-Jenis Saham?

Mengutip OJK, dari kinerja perdagangannya saham dapat dibagi menjadi lima jenis, yaitu:

1. Saham Blue Chip

Sederhananya, ini adalah jenis saham dari perusahaan-perusahaan pemimpin industri dengan reputasi yang kuat.

Pengembaliannya tidak terlalu besar, tetapi sangat stabil sehingga para investor menaruh kepercayaan.

Contoh investasi saham blue chip, misalnya Apple, IBM, Coca-Cola, dan lain sebagainya.

2. Saham Dividen

Disebut juga sebagai income stocks, yakni jenis saham yang mengutamakan pengembalian dalam bentuk dividen.

Dividen yang mereka tawarkan lebih besar karena pendapatannya terus meningkat dari tahun-tahun sebelumnya.

Perusahaan dengan saham jenis dividen umumnya sudah memiliki model bisnis yang matang.

3. Growth Stocks

Growth stocks berasal dari perusahaan yang mengalami pertumbuhan signifikan di atas rata-rata. Jadi, potensi keuntungannya memang cukup menggiurkan. 

Hanya saja, jenis saham ini juga berisiko tinggi. Alasannya, mereka tidak memberikan dividen. Jika ingin pengembalian positif, Anda harus menjual saham.

4. Saham Spekulatif

Harga saham spekulatif cenderung rendah lantaran belum terbukti konsistensinya. Meskipun perkembangannya tidak tertebak, tetapi potensial.

Investor yang berani mengambil risiko tinggi biasanya membeli saham spekulatif dengan harapan nilainya akan naik. 

Jika itu terwujud maka pengembaliannya bisa sangat besar.

5. Saham Counter-cyclical

Kelima, ini adalah jenis investasi saham untuk pemula karena paling stabil. 

Saham counter-cyclical tidak terpengaruh resesi atau gejolak keuangan suatu negara. Harganya akan tetap tinggi atau bahkan semakin naik.

Jenis saham ini cocok untuk diversifikasi.

Carilah saham perusahaan produsen barang habis pakai yang selalu masyarakat butuhkan.

Apakah Berinvestasi Saham Menguntungkan?

Berinvestasi saham menguntungkan jika Anda memahaminya dengan benar. Keuntungan investasi saham antara lain: 

1. Diversifikasi

Saham bisa menjadi salah satu pilihan diversifikasi investasi agar risiko Anda tidak terlalu besar.

2. Dividen

Pemegang saham akan mendapat bagian dari laba perusahaan dalam periode tertentu, biasanya tahunan atau setiap tiga bulan.

Kelebihan dividen, meskipun nilai saham turun Anda tetap akan menerima pembayaran.

3. Capital Gain

Membeli dengan harga murah, lalu mendapat keuntungan dengan menjual saham ketika harganya sedang tinggi.

Investor yang baru memulai cenderung menyukai capital gain.

4. Likuiditas

Saham termasuk aset yang likuid karena dapat dikonversi menjadi uang tunai dengan mudah.

Tidak seperti aset properti yang sulit mencari pembeli, volume perdagangan saham rata-rata tinggi.

5. Fleksibel

Modal berinvestasi saham sekarang semakin terjangkau. Keuntungan lainnya, Anda bebas memilih saham dan menentukan sendiri kapan ingin investasi.

5. Proses Mudah

Kehadiran aplikasi investasi online benar-benar sangat memudahkan para investor.

Prosesnya bahkan hanya beberapa menit mulai pembuatan akun baru, deposit dana, memilih dan membeli saham hingga menjualnya. 

Pahami Risiko saat Bermain Saham

Di sisi lain, Anda juga harus paham risiko investasi saham. Risiko yang patut Anda waspadai yaitu:

  • Capital loss atau kerugian akibat menurunnya nilai saham yang dibeli.
  • Suspensi aktivitas perdagangan saham sementara oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).
  • Beberapa saham kurang likuid karena volume perdagangannya rendah.
  • Perusahaan yang melanggar aturan sahamnya dapat dihapus paksa dari bursa.
  • Bangkrutnya perusahaan sehingga Anda hanya akan mendapat pembagian aset sisa.
  • Risiko sistematis seperti perubahan kebijakan, suku bunga atau situasi politik.
  • Risiko tidak sistematis seperti kemunculan pesaing baru.

Belajar Saham Tidak Ada Ruginya

Meskipun investasi saham mengandung risiko di setiap tingkatan, tetapi secara keseluruhan tetap menguntungkan. Pemula sekalipun bisa melakukannya dengan mudah. Namun, Anda memang perlu membekali diri dengan pengetahuan yang cukup.

Jangan lewatkan juga berbagai artikel tips investasi lainnya sebagai salah satu sumber inspirasi untuk meningkatkan finansial Anda.