Wujudkan Semua Mimpi

6 Cara Mengatur Keuangan Usaha, Mencatat Hingga Menganalisa

Cara Mengatur Keuangan Usaha

Keberhasilan sebuah usaha tentu saja berkaitan dengan kemampuan pemiliknya dalam mengatur keuangan. Pemahaman yang mendalam tentang cara mengatur keuangan usaha jadi sangat krusial dalam menjalankan sebuah bisnis.

Oleh karena itu, kami akan menjelaskan bagaimana cara mengatur keuangan usaha secara praktis untuk Anda!

1. Pahami Cara Mencatat Keuangan Usaha Anda

Ada 3 jenis catatan atau yang seharusnya dipunyai oleh usaha Anda. 3 jenis laporan ini akan membantu Anda untuk mengatur keuangan usaha dengan lebih baik.

Neraca

Neraca adalah laporan keuangan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada suatu titik waktu tertentu. Neraca memberikan gambaran tentang apa yang dimiliki oleh usaha (aset) dan apa yang menjadi kewajiban usaha (liabilitas), serta ekuitas pemilik. Struktur dasar neraca adalah:

Aset = Liabilitas + Ekuitas Pemilik

Melalui laporan ini, Anda bisa melihat aset lancar (dapat dengan mudah dicairkan dalam waktu satu tahun) dan aset tetap dari usaha Anda.

Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi menggambarkan kinerja keuangan perusahaan dalam periode tertentu, mencakup total pendapatan dan pengeluaran. Sehingga Anda dapat mengetahui laba atau rugi bersih yang diperoleh, sekaligus seberapa efektif usaha Anda dalam menghasilkan keuntungan.

Laporan Arus Kas

Laporan arus kas adalah cara mencatat uang keluar masuk dari usaha Anda. Ini mencakup operasional usaha, aktivitas investasi, dan pendanaan. Laporan arus kas akan membantu pemilik usaha memahami kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas sehingga dapat membuat keputusan strategis selanjutnya.

2. Memahami Laporan Keuangan Usaha

Setiap pemilik usaha harus memahami bahwa laporan keuangan adalah cerminan dari kesehatan bisnis mereka. Oleh karena itu, mereka harus menggunakan laporan ini untuk mengatur usaha secara keseluruhan lewat pengambilan keputusan yang tepat.

Dengan kata lain, laporan keuangan memberikan data objektif tentang kinerja bisnis Anda. Berdasarkan data tersebut, Anda dapat membuat keputusan strategis seperti ekspansi, pengurangan biaya, atau investasi baru. Jadi, Anda harus memahami dan menganalisa laporan secara berkala untuk lebih lanjut mengatur keuangan usaha.

3. Menganalisa Tren dan Pola dari Laporan Keuangan Anda

Untuk mengatur keuangan usaha, Anda harus bisa menganalisa laporan keuangan. Tujuannya adalah agar Anda bisa segera menyesuaikan pengaturan keuangan jika ada situasi tertentu.

Ingatlah bahwa tidak ada pengaturan usaha yang one size fits all. Dengan kata lain, Anda harus pandai membaca, menganalisa dan beradaptasi dengan keadaan usaha jika ingin sukses.

Jadi, daripada menerapkan tips-tips keuangan yang terlalu umum. Langkah berikutnya dalam cara mengatur keuangan usaha adalah belajar untuk menganalisa laporan keuangan yang sudah ada di tangan Anda.

Namun, bagaimana cara melakukannya?

Pertama, perhatikan Tren dan Pola. Bandingkan laporan keuangan Anda dari waktu ke waktu. Apakah pendapatan meningkat? Apakah beban menurun? Tren-tren ini dapat memberikan wawasan tentang arah mana bisnis Anda menuju.

Misalnya, jika pendapatan menurun segera cek apa yang menyebabkannya menurun. Apabila pendapatan menurun karena pihak sales kekurangan uang jalan, maka Anda bisa mengalokasikan dana ke sana dan mengemat di bagian yang lainnya.

4. Memahami Rasio Keuangan

Anda bisa menggunakan rasio keuangan, seperti rasio likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas untuk mendapatkan gambaran lebih dalam tentang kesehatan keuangan bisnis Anda.

Caranya mudah:

  • Tentukan tujuan Anda, apakah ingin menilai profitabilitas, likuiditas, atau solvabilitas suatu perusahaan.
  • Kemudian, dapatkan laporan keuangan perusahaan yang akan Anda analisis.
  • Pilih rasio keuangan yang sesuai dengan tujuan Anda, seperti rasio laba bersih terhadap penjualan atau rasio lancar.
  • Hitung rasio tersebut dengan membagi angka-angka relevan dari laporan keuangan.
  • Selanjutnya, bandingkan hasil rasio dengan data tahun-tahun sebelumnya dan perusahaan sejenis dalam industri yang sama.
  • Terakhir, tafsirkan hasil rasio keuangan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan perusahaan.

Hasil dari rasio keuangan akan memberikan Anda insight yang lebih jelas terhadap apa yang sedang dan akan terjadi pada bisnis Anda.

“Kesimpulannya, pemahaman terhadap laporan keuangan tidak hanya memungkinkan Anda melihat gambaran usaha Anda saat ini, tetapi juga memprediksi masa depannya.

Dengan keterampilan dan pengetahuan yang tepat, Anda dapat memaksimalkan potensi keuangan bisnis Anda dan memastikan pertumbuhannya yang berkelanjutan.

5. Mendeteksi Masalah Finansial Dini

Dengan rutin memeriksa laporan keuangan, Anda dapat mendeteksi tanda-tanda masalah dan mengatur keuangan usaha secara lebih baik. Selanjutnya, Anda dapat mengetahui hal-hal seperti penurunan pendapatan atau meningkatnya hutang, sebelum situasi menjadi kritis. Dengan demikian Anda bisa segera mencari solusi yang tepat untuk permasalahan yang ada.

Laporan keuangan juga akan memudahkan Anda untuk mengetahui kapan Anda akan membutuhkan pinjaman modal usaha maupun investasi baru. Selanjutnya, laporan keuangan dan pengaturan yang baik dan transparan akan meningkatkan kepercayaan kreditur atau investor terhadap bisnis Anda.

6. Jangan Panik Ketika Arus Kas Negatif

Ketika keuangan usaha Anda menunjukkan angka negatif, Anda memerlukan tindakan cepat dan tepat.

Terlebih lagi, keadaan keuangan yang negatif bisa menimbulkan berbagai risiko. Termasuk ketidakmampuan untuk memenuhi kewajiban hutang, kehilangan kepercayaan investor atau pemasok, dan bahkan potensi kebangkrutan.

Berikut contoh manajemen keuangan usaha yang harus Anda pertimbangkan saat ada tanda-tanda negatif:

  • Sebelum mengambil tindakan apa pun, tentukan penyebab dari keadaan keuangan yang negatif. Apakah ini disebabkan oleh penurunan penjualan, biaya operasional yang tinggi, investasi yang tidak menghasilkan ROI, atau kombinasi dari beberapa faktor?
  • Lihat laporan keuangan Anda dengan detail, khususnya laporan laba rugi, untuk mengidentifikasi area yang menimbulkan masalah.
  • Cari area di mana Anda bisa mengurangi biaya. Ini mungkin termasuk renegosiasi kontrak dengan pemasok, memotong biaya overhead, atau bahkan merampingkan staf jika diperlukan.
  • Kemudian, tunda pembelian aset atau investasi besar hingga keuangan Anda stabil.
  • Cobalah untuk mempercepat penerimaan pembayaran dari pelanggan dengan memberikan insentif untuk pembayaran cepat atau menerapkan kebijakan kredit yang lebih ketat.
  • Selanjutnya, pertimbangkan untuk memperlambat pembayaran kepada pemasok, tetapi pastikan untuk berkomunikasi dengan mereka dan menjelaskan situasi Anda.
  • Setelah Anda mengidentifikasi penyebab masalah dan area yang memerlukan perhatian, buatlah perencanaan keuangan baru untuk memperbaikinya.
  • Tentukan prioritas tindakan, mulai dari yang paling mendesak hingga yang bersifat jangka panjang.

Terakhir, pertimbangkan untuk mengambil dana tambahan. Dalam situasi di mana keuangan usaha Anda memerlukan suntikan dana, mempertimbangkan sumber pendanaan tambahan adalah langkah strategis. MUFDana menawarkan opsi terbaik untuk Anda pertimbangkan.

MUFDana merupakan produk pembiayaan dari Mandiri Utama Finance (MUF) yang menawarkan Pinjaman Multiguna dengan jaminan BPKB. Baik BPKB mobil maupun motor dapat dijadikan jaminan untuk mendapatkan pinjaman melalui MUFDana.

Dengan prosedur yang relatif sederhana dan cepat, MUFDana bisa menjadi salah satu cara mengatur keuangan usaha yang sedang mengalami kondisi negatif.