Wujudkan Semua Mimpi

Cara Menghitung Modal Akhir Usaha untuk Laporan Keuangan

Cara Menghitung Modal Akhir

Pahami cara menghitung modal akhir agar Anda lebih gampang mengambil keputusan untuk keberlangsungan usaha ke depan.

Mengapa?

Dari sini, Anda dapat mengetahui pencapaian perusahaan setelah berakhirnya satu periode usaha.

Jika positif, Anda bisa menggunakannya sebagai modal untuk menjalankan usaha pada periode baru. Namun, jika negatif, segeralah ubah strategi.

Bagi Anda yang belum tahu bagaimana cara menghitung modal akhir dalam akuntansi, langsung saja simak penjelasan lengkapnya.

Cara Menemukan Angka Modal Akhir dalam Satu Periode

Deskripsi gambar: Seorang yang sedang menghitung atau memeriksa dokumen dengan kalkulator dan kaca pembesar, di sisi kanan gambar ada teks yang mencantumkan beberapa istilah keuangan.

“Modal akhir merupakan bagian penting dalam laporan keuangan.”

Sebelum mulai menghitung, Anda memerlukan data yang akurat dari catatan keuangan mengenai tiga hal ini:

  • Modal awal: Modal yang ditanam ketika mengawali sebuah usaha.
  • Laba/Rugi: Selisih total pendapatan dan pengeluaran dalam satu periode.
  • Prive: Penggunaan kas usaha untuk hal-hal pribadi.

Setelah lengkap, tinggal substitusikan angka-angkanya ke dalam rumus.

Cara menghitung modal akhir menurut jurnal tidak sama ketika perusahaan untung dan rugi. Berikut penjelasannya:

Rumus Saat Untung

Caranya cukup dengan menambahkan modal awal dan total laba. Akan tetapi, prive akhirnya akan mengurangi besarnya modal akhir.

Modal Akhir = Modal Awal + Laba Usaha – Prive

Rumus Saat Rugi

Berbeda dari rumus pertama, cara menghitung modal akhir jika perusahaan rugi yaitu mengurangkan modal awal dengan angka kerugian bersih dan juga prive.

Modal Akhir = Modal Awal – Rugi Usaha – Prive

Kelihatannya memang sederhana, tetapi Anda harus cermat menentukan angka untung rugi bersih maupun prive sesuai catatan perusahaan.

Contoh Penerapan Rumus Modal Akhir dalam Kasus Sederhana

Ilustrasi sederhana ini akan membantu Anda memahami bagaimana menerapkan rumus di atas pada penghitungan yang sebenarnya:

Contoh 1: Perusahaan Jasa Untung Besar

PT Layanan Cemerlang, startup jasa bersih-bersih kantor, mendapat suntikan dana segera dari seorang investor senilai Rp500.000.000

Pada tahun pertamanya, mereka untung Rp483.000.000.

Di sisi lain, selama setahun pemilik melakukan beberapa kali penarikan kas untuk tujuan non operasional, totalnya Rp15.000.000.

Berdasarkan contoh kasus barusan, cara menghitung modal akhir perusahaan jasa PT Layanan Cemerlang yang mendapatkan laba adalah sebagai berikut:

Modal akhir= Modal Awal + Laba – Prive
= Rp500.000.000 + Rp483.000.000 – Rp15.000.000
= Rp968.000.000

Contoh 2: Usaha Dagang yang Mengalami Kerugian

CV Maju Lancar menjual peralatan elektronik di salah satu pusat perbelanjaan. Modal awal mereka Rp380.000.000 untuk buka toko dan penyediaan barang. 

Sayangnya, penjualan selama setahun cenderung sepi sehingga mereka rugi hingga Rp37.000.000 untuk menutup kebutuhan operasional. 

Keuangan semakin tidak sehat karena bos toko sering memakai uang perusahaan untuk keperluannya, tercatat hingga Rp12.000.000.

Bagaimana cara menghitung modal akhir perusahaan dagang CV Maju Lancar?

Modal akhir= Modal Awal – Rugi – Prive
= Rp380.000.000 – Rp37.000.000 – Rp12.000.000
= Rp331.000.000

Dua contoh barusan hanya ilustrasi sederhana karena sudah diketahui langsung laba ruginya. Pada praktiknya tentu akan jauh lebih kompleks.

Pentingnya Modal Akhir untuk Laporan Keuangan Perusahaan

Sekarang Anda sadar bahwa belajar cara menghitung modal akhir periode itu memang penting, tanpa peduli skala perusahaannya.

Beberapa alasan mengapa Anda harus mengetahui nilai modal akhir yaitu untuk:

Mengawasi Kelancaran Operasional Usaha

Berdasarkan penjelasan di awal artikel, modal akhir mencerminkan hasil dari strategi yang Anda terapkan di awal periode.

Angka tersebut menunjukkan apakah operasionalnya berjalan lancar sehingga perusahaan berhasil mencapai tujuan atau malah sebaliknya.

Memperkirakan Kelangsungan Usaha ke Depan

Anda boleh menyiapkan rencana jangka panjang, tetapi mungkin akan ada hambatan tak terduga di tengah jalan.

Dalam kasus ini, angka modal akhir yang akurat bisa menjadi tolak ukur apakah usaha Anda kira-kira masih memiliki prospek ke depan.

Jika trennya terus positif, Anda boleh mulai berpikir untuk melakukan ekspansi. Namun, jika tidak stabil, cari tahu penyebabnya agar bisa diperbaiki.

Menjadi Acuan untuk Evaluasi Perusahaan

Dalam evaluasi rutin perusahaan, modal akhir setiap periode juga wajib menjadi sorotan. 

Dari sini Anda akan mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya peningkatan atau penurunan kinerja perusahaan.

Membuat Laporan Keuangan Secara Lebih Lengkap

Salah satu tanggung jawab perusahaan, apalagi jika memiliki investor, yaitu menyajikan laporan keuangan secara lengkap dan akurat.

Itulah kenapa penghitungan modal akhir harus benar-benar akurat karena angkanya bisa menggambarkan bagaimana posisi perusahaan sekarang.

Cek Kesiapan Perusahaan Anda untuk Periode Selanjutnya

Terakhir, silakan cari tahu sendiri berapa modal akhir Anda sebagai persiapan untuk memutar kembali usaha di bulan atau tahun yang baru.

Rumus cara menghitung modal akhir tadi juga dapat Anda terapkan ke dalam formula Microsoft Excel, Google Sheet, atau software akuntansi.

Terakhir, bagi Anda yang butuh modal usaha sebagai investasi awal, MUFDana menawarkan pinjaman modal usaha untuk memenuhi kebutuhan Anda. Selain aman dan terpercaya, prosesnya cepat, yang dibutuhkan hanya jaminan BPKB.