Wujudkan Semua Mimpi

Cara Menghitung Modal Awal Periode Sebelum Memulai Usaha

Cara Menghitung Modal Awal

Cara menghitung modal awal wajib dipelajari supaya Anda selalu punya cukup modal untuk memulai usaha atau proyek baru.[1]

Hal ini penting karena bergulirnya perusahaan sangat bergantung pada investasi awal yang mencakup beberapa faktor. 

Menariknya, meski disebut “awal”, tetapi sebagian orang menghitungnya sesudah periode usai. Pasalnya, menemukan angka modal awal bersih akan lebih cepat setelah Anda memastikan jumlah aset yang tersisa.

Supaya lebih jelas, mari belajar cara menghitung modal awal akuntansi untuk kategori usaha kecil maupun besar.

Faktor-Faktor Utama dalam Penghitungan Modal Awal

Pertama-tama, kumpulkan terlebih dahulu semua angka yang dibutuhkan dalam kalkulasi modal awal, meliputi:[2]

  • Investasi: Alokasi pembelian aset jangka panjang.
  • Kerja: Dana untuk kebutuhan jangka pendek, contohnya inventaris, persediaan barang, piutang, dll.[3]
  • Operasional: Biaya kegiatan usaha yang pembayarannya rutin.

Selain komponen-komponen tersebut, pada kasus tertentu Anda mungkin juga membutuhkan informasi lainnya. Lebih lengkapnya, simak ulasan berikut.

Cara Menemukan Nilai Modal Awal

Usaha besar atau kecil sama saja, Anda tinggal pilih cara menghitung modal awal periode sesuai dengan informasi yang sudah tersedia:[4]

Menjumlahkan Seluruh Komponen Biaya

Cara pertama ini berguna untuk mendapat angka modal awal kotor, yakni jumlah modal tanpa mempertimbangkan pendapatan dan keuntungan.

Inilah gambaran seluruh investasi usaha yang Anda tanamkan di awal sebelum menghasilkan pendapatan.

Cara menghitung modal awal kotor silakan gunakan rumus:

Modal Investasi + Modal Kerja + Modal Operasional

Menghitung Modal Akhir Bersih

Di satu sisi, modal bersih perlu melibatkan variabel lain, seperti pendapatan, laba, utang, serta kewajiban lancar.

Rumusnya kompleks karena harus menghitung seluruh transaksi yang terjadi dalam satu periode.

Modal Akhir – (Pendapatan + Beban + Pajak + Prive)

Keterangan:

  • Pendapatan: Hasil penjualan kotor.
  • Beban: Modal untuk menghasilkan pendapatan.
  • Prive: Penarikan aset untuk penggunaan pribadi pemilik.

Cara Menghitung Modal Awal Usaha Kecil

Cara penghitungan selanjutnya ini cocok bagi Anda yang menjalankan usaha kecil karena tidak membutuhkan terlalu banyak variabel. 

Anda tinggal memasukkan angka-angka pengeluaran untuk pembelian aset tidak lancar dan ongkos operasional.

Biaya Modal + Biaya Operasional

Keterangan: 

  • Biaya modal: properti, kendaraan, peralatan. 
  • Biaya operasional: gaji, bahan baku, tagihan bulanan.

Modal Awal Perusahaan yang Untung

Ketika sebuah usaha mendapatkan laba, pemilik harus memastikan kecukupan modal untuk mendanai proyek selanjutnya pada periode baru.

Cari tahu modal awalnya dengan rumus ini:

Modal Awal = Modal Akhir – (Laba + Prive)

Keterangan:

  • Modal akhir: Akumulasi modal pasca penghitungan semua transaksi.
  • Laba: Keuntungan bersih.

Contoh Soal Cara Menghitung Modal Awal

CV Maju Terus, pemasok alat tulis di kota Semarang, akhir tahun lalu memiliki sisa modal Rp100.000.000. 

Pada tahun tersebut, penjualan meningkat berkat ekspansi ke marketplace dan menghasilkan profit bersih Rp55.000.000.

Sebagai bentuk perayaan, bos perusahaan menarik kas sebesar Rp10.000.000 untuk acara makan-makan.

Bagaimana cara menghitung modal awal perusahaan CV Maju Terus?

Masukkan semua informasi yang sudah diketahui ke dalam pada rumus ini:

Modal Awal= Modal Akhir – (Laba + Prive)
= Rp100.000.000 – (Rp55.000.000 + Rp10.000.000)
= Rp35.000.000

Ilustrasi barusan hanya berlaku jika diketahui perusahaan mendapatkan laba. 

“Angka modal awal memudahkan Anda memahami posisi keuangan perusahaan agar bisa membuat rencana yang lebih baik ke depan.”

Pentingnya Menghitung Modal Awal Usaha

Menyambung kutipan di atas, angka investasi awal memang perlu dicari tahu. Apa saja alasannya?[5]

Memastikan Punya Cukup Modal

Alasan pertama, Anda jadi punya acuan mengenai jumlah uang yang cukup untuk modal memutar kembali usaha.

Perkiraan yang tepat akan membuat perusahaan lebih gampang menyesuaikan sisa modal untuk berbagai kebutuhan.

Perencanaan Keuangan Strategis

Selanjutnya, Anda dapat merencanakan pengeluaran dan investasi strategis. Keuntungannya, alokasi semua sumber daya lebih efisien untuk meraih target.

Optimalisasi Modal

Ya, efisiensi tentu mesti diutamakan dalam pengelolaan modal. Itu hanya dapat tercapai jika Anda tahu berapa modal awal untuk menggulirkan usaha.

Jadi, nantinya tidak ada penggunaan modal yang sia-sia atau kurang bermanfaat.

Mencegah Kebangkrutan

Tidak sedikit usaha yang tutup akibat tidak mampu lagi menyediakan modal untuk mempertahankan bisnisnya.[6]

Itulah kenapa Anda harus mencari tahu modal awal dan membuat rencana yang dapat meminimalkan risiko kegagalan akibat kurangnya modal.

Mengakses Pendanaan Pihak Ketiga

Ketika menyadari sisa modal ternyata jauh di bawah modal awal, Anda bisa segera mengantisipasinya dengan mengusahakan pendanaan dari pihak lain.

Cara termudah, silakan gunakan layanan pinjaman modal usaha MUFDana dengan jaminan BPKB sebagai solusi cepat untuk usaha Anda.

Jangan Lupa Hitung Modal Awal Usaha Anda!

Kesimpulannya, memulai sebuah usaha butuh keberanian dan perencanaan yang matang, terutama soal kecukupan modal. 

Kegagalan memperhitungkan modal awal sering jadi batu sandungan yang mengakibatkan kejatuhan usaha itu di kemudian hari.

Namun, Anda bisa memastikan usaha Anda punya keuangan yang sehat dengan belajar cara menghitung modal awal menggunakan rumus-rumus tadi.