Wujudkan Semua Mimpi

Kontrol Pengeluaran Lebih Baik dengan 9 Aplikasi Catatan Keuangan Ini!

Di era digital seperti saat ini, hidup semakin mudah karena teknologi terbaru yang canggih.[1] Sayangnya, perkembangan pesat di bidang teknologi seperti digital payments bisa membuat terlena dan overspending, khususnya jika Anda tidak disiplin dengan catatan keuangan.[2]

Mari simak seperti apa tipe pencatatan terbaik untuk keuangan Anda dan rekomendasinya di sini.

Catatan Keuangan: Manual vs Digital

Komitmen mencatat keuangan berarti Anda perlu meluangkan waktu untuk membukukan pemasukan dan pengeluaran harian, mingguan, ataupun bulanan. Merepotkan memang.

Namun, Anda bisa mulai dengan membuat anggaran bulanan, pakai aplikasi pencatatan keuangan, memotong pengeluaran yang tidak mengatur pembayaran tagihan otomatis, dan menggunakan rekening sesuai kebutuhan.[3]

Ada 2 tipe pencatatan keuangan yang bisa Anda lakukan yakni:[4]

  • Manual → Catat di buku dan simpan dokumen secara fisik. Anda mungkin butuh kotak arsip, laci, atau lemari khusus untuk ini.
  • Digital → Pencatatan dan penyimpanan menggunakan software atau aplikasi gratis maupun berbayar. Tidak butuh tempat khusus, tetapi perlu koneksi internet.

Kedua tipe pencatatan di atas sama-sama butuh backup untuk menghindari risiko kerusakan dan kehilangan data.[5] Anda bisa membuat berkas cadangan dan menyimpannya di lemari arsip, ataupun perangkat penyimpanan portable serta cloud.

Aplikasi untuk Menyimpan Catatan Keuangan Pribadi

Beberapa orang mungkin suka mencatat keuangan secara manual karena biaya lebih rendah dan akses mudah.[6] Namun, Anda yang lebih suka kepraktisan bisa mencoba beberapa aplikasi pencatatan keuangan gratis dan berbayar berikut:

1. Money Manager Expense & Budget

Akses konten yang mudah, bisa simpan foto dan struk, kontrol entri ganda, PIN atau passcode, backup dan restore data, hingga pengaturan monthly budget. Anda bisa unduh laporan catatan keuangan pribadi dalam format PDF. Paket premium hanya perlu bayar sekali untuk pemakaian seumur hidup.[7]

2. Sribuu: Budget & Money Manager

Buatan perusahaan Indonesia. Fitur gratisnya meliputi catat transaksi, budgeting, tujuan keuangan, dan sambung akun bank serta e-wallet. Sementara fitur berbayar ada daily and weekly budget, analisis keuangan lanjutan, dan konsultasi dengan financial planner. Paket membership tahunan dan bulanan.[8]

3. YNAB (You Need a Budget)

Aplikasi berbayar ini punya paket membership bulanan dan tahunan. Tidak tersedia opsi bahasa Indonesia. Fiturnya lengkap yakni linked ke rekening bank, multi-akses (komputer, tablet, dan ponsel), sharing paket membership dengan maksimal 6 orang, goal tracking, kalkulator utang, hingga laporan keuangan.[9]

4. Budget Planner by Spendee

Tersedia versi gratis dan berbayar (bulanan atau tahunan). Sempurna untuk catatan keuangan harian dan bulanan karena bisa terhubung ke rekening bank, e-wallet, dan dompet kripto. Ada fitur smart budgets untuk tujuan keuangan dan menghindari overspending. Fitur lain seperti sync and backup, pengingat, dan shared wallet.[10]

5. Microsoft Excel

Anda bisa memakai template bawaan, buat template sendiri, atau beli template orang lain untuk membuat catatan keuangan Excel. Fitur Microsoft Excel yang berguna dalam pencatatan keuangan adalah fungsi SUM, IF, SUMIF, VLOOKUP, COUNTA, COUNTIF, pivot table, conditional formatting, goal seek, hingga forecast sheet.[11]

6. Google Spreadsheet

Aplikasi pencatatan keuangan online gratis ini punya kemampuan mengelola data meliputi pencatatan transaksi, perhitungan otomatis, dan analisis data. Tersedia template anggaran bawaan yang sudah terintegrasi dengan rumus. Aplikasi ini juga menawarkan kontrol akses dan kolaborasi untuk berbagi.[12]

7. Monefy – Budget & Expenses App

Aplikasi ini memungkinkan Anda mencatat transaksi hanya dalam 2 ketukan, bahkan tanpa koneksi internet. Fitur lain seperti kode sandi dan kunci biometrik untuk pengamanan ekstra, sinkronisasi data antar perangkat, dukungan multi-currency, dan kustomisasi kategori sesuai kebutuhan. Tersedia versi gratis dan berbayar.[13]

8. DompetKu – Catatan Keuangan

Aplikasi karya anak bangsa ini tersedia gratis, tanpa iklan, dan mode offline. Fiturnya seperti riwayat transaksi, catatan transaksi manual, pengelompokan kategori pengeluaran, dan laporan. Sayangnya, belum ada dukungan sinkronisasi ke rekening bank atau fitur auto backup.

9. Wallet by BudgetBakers

Aplikasi ini menawarkan pelacakan pengeluaran real time yang bisa Anda akses dari ponsel maupun website. Ada versi gratis dan berbayar. Terhubung ke 15.000 bank dan sinkronisasi data langsung ke rekening. Ada fitur group sharing untuk keluarga atau pasangan, cash flow insight, serta pengingat tagihan dan utang.[14]

Memilih aplikasi atau metode untuk mencatat keuangan akan membantu Anda lebih mudah dalam mengelola keuangan. Anda butuh bantuan keuangan yang mendesak?

Pinjaman multiguna dari MUFDana bisa jadi solusi. Kenapa?

  • Agunan berupa BPKB kendaraan (motor atau mobil)
  • Nilai pinjaman hingga Rp500 juta (sudah termasuk biaya administrasi, provisi, hingga asuransi)
  • Tenor bervariasi mulai dari 12 bulan hingga 60 bulan
  • Ada program cashback
  • Bunga ringan mulai dari 0,75% flat per bulan
  • Proses cepat dan pencairan bisa dalam 1-2 hari kerja

Mengambil pinjaman bukanlah hal yang salah. Namun, Anda perlu bijak untuk menyesuaikan jumlah pinjaman dengan aset yang dimiliki, membayar tagihan tepat waktu, dan menggunakan dana pinjaman sesuai kebutuhan.

Oleh karena itu, aplikasi catatan keuangan dengan fitur pengingat pembayaran tagihan bulanan bisa bantu menghindarkan Anda dari denda atau penalti karena telat bayar.

Ingin Punya Tabungan Meski Gaji Mepet? Simak Cara Mengatur Gaji 5 Juta

Gaji 5 juta besar atau kecil? Ingat, rata-rata gaji masyarakat Indonesia di berbagai sektor adalah sekitar Rp3,26 juta.[1] Artinya, gaji 5 juta sudah di atas rata-rata, namun bisa saja tidak cukup untuk beberapa orang. Lalu, bagaimana cara mengatur gaji 5 juta Anda?

Jawabannya relatif, karena setiap orang punya komponen berbeda dalam pengelolaan keuangan. Simak ulasan kali ini untuk alokasi gaji 5 juta single dan rumah tangga, beserta cara mengaturnya.

Cara Mengatur Gaji 5 Juta dengan Efektif

Alokasi gaji bulanan tidak hanya soal menghabiskan uang semata. Tantangannya adalah menemukan cara yang tepat untuk membagi gaji Anda untuk membayar tagihan, memenuhi kebutuhan hidup, bersenang-senang, dan mencapai financial goals.[2]

Pertimbangkan langkah-langkah ini untuk mengatur gaji 5 juta Anda secara efektif dan efisien:

1. Identifikasi Pemasukan dan Pengeluaran

Tahukah Anda, 7 dari 10 orang di Indonesia tidak memiliki tabungan dan mayoritas alasannya karena langsung membelanjakan uang mereka.[3] Ini menunjukkan perilaku impulsif dan tidak ada effort untuk melacak pengeluaran dan pemasukan.

Jadi, langkah pertama jika Anda ingin alokasi gaji lebih baik adalah dengan membuat catatan pengeluaran dan pemasukan. Pahami detail dan pola aliran uang Anda.

2. Budgeting

Survei Goodstats memperlihatkan bahwa 62,5% responden tidak membuat anggaran bulanan, karena merasa tidak perlu, tidak ada waktu, hingga tidak tahu cara membuat.[4] Padahal budgeting membantu fokus pada financial goals, menghindari overspending, hingga mendorong Anda menabung lebih banyak.[5]

Mulai budgeting dengan mengkategorikan pengeluaran seperti kebutuhan, keinginan, tabungan, investasi, dan lainnya. Anda bisa gunakan prinsip 50/30/20, yang efektif untuk gaji 5 juta.[6] Sesuaikan nominal setiap kategori sesuai daftar yang sudah Anda lacak sebelumnya.

3. Revisi Anggaran Secara Berkala

Memotong anggaran yang tidak perlu bisa jadi cara jitu untuk mengatur gaji 5 juta Anda. Untuk melakukannya, Anda dapat mengevaluasi anggaran secara berkala agar tahu pos mana yang bisa ditekan atau terlihat overspending.[7]

Selain itu, revisi anggaran juga penting ketika Anda memiliki pinjaman. Saat angsuran selesai, maka pos angsuran bisa Anda alokasikan ke pos lain. Evaluasi dan revisi ini menawarkan fleksibilitas dalam mengatur keuangan.

4. Gunakan Aplikasi untuk Mengatur Keuangan

Tidak ada yang salah dengan traditional budgeting atau mengatur keuangan secara manual. Namun, cara ini kurang fleksibel, makan banyak waktu, dan rentan tidak akurat.[8] Oleh karena itu, pertimbangkan memakai aplikasi untuk mengelola keuangan.

Contohnya seperti Spendee, Money Manager, YNAB, dan lainnya. Anda bisa pilih versi gratis maupun berbayar sesuai kebutuhan. Layaknya manager keuangan, aplikasi ini bisa membantu memantau dan menganalisis transaksi, memberi insight, hingga menjaga Anda tetap di track yang benar.[9]

5. Menabung lah, Meski Nominalnya Kecil

Saving adalah kebiasaan baik yang membuat Anda aman secara finansial di masa depan.[10] Tidak ada aturan pasti terkait nominal tabungan per bulan. Anda bisa menyimpan 10%, 20%, 30%, atau berapapun nilai dari gaji bersih. Kuncinya adalah menabung langsung setelah gaji cair dan konsisten setiap bulan.

Jadi, terlepas Anda mengalami kenaikan gaji, dapat bonus tahunan, ataupun pindah tempat kerja, selalu alokasikan sebagian gaji untuk menabung. Tabungan ini bisa Anda bagi menjadi beberapa kategori seperti dana darurat, dana pensiun, dan lain sebagainya.

Contoh Alokasi Gaji 5 Juta Single

Anda single dengan gaji 5 juta, tinggal bersama orang tua, dan punya cicilan motor. Coba simulasi alokasi gaji dengan prinsip 50/20/30 berikut:

1. Pengeluaran Wajib (50%) ⮕ Rp2,5 Juta

Pembagiannya Rp1.300.000 untuk membantu kebutuhan rumah (listrik, internet, air, gas, dan belanja kebutuhan pokok), Rp400.000 untuk transportasi, Rp100 ribu untuk BPJS, dan Rp700 ribu untuk cicilan.

2. Kebutuhan dan Keinginan Pribadi (30%) ⮕ Rp1,5 Juta

Misalkan untuk langganan aplikasi premium, jalan-jalan, shopping, ikut webinar berbayar, beli skincare, dan lainnya.

3. Menabung (20%) ⮕ Rp1 Juta

Alokasikan Rp500 ribu untuk dana darurat, dan Rp500 ribu untuk tabungan. Opsi lain dana darurat Rp250 ribu, tabungan Rp500 ribu, dan investasi atau tujuan tertentu Rp250 ribu.

Contoh Alokasi Gaji 5 Juta untuk Rumah Tangga

Bagaimana jika alokasi gaji 5 juta anak 2?

Keluarga kecil yang terdiri dari 4 orang butuh pengeluaran lebih banyak. Jadi, lebih fleksibel jika Anda memakai prinsip 80/20 yang dimodifikasi jadi 90/10 atau 70/20/10. Kuncinya adalah tetap mengusahakan menabung, meski nominalnya kecil.

1. Pengeluaran 90% ⮕ Rp4,5 Juta

Seluruh pengeluaran mulai dari belanja kebutuhan pokok, pendidikan anak, cicilan, transportasi, hingga hiburan masuk di pos ini. Bagi anggaran sesuai dengan kebutuhan dan skala prioritas. Selalu bayar tagihan di awal gaji Anda terima.

2. Tabungan 10% ⮕ Rp500 Ribu

Pakai fitur auto-debet di rekening untuk mengamankan alokasi dana tabungan setiap bulannya.

Cara mengatur gaji 5 juta memang tidak mudah, khususnya jika sudah berkeluarga. Namun, untuk kebutuhan mendesak atau tak terduga lainnya Anda masih bisa mengandalkan layanan pinjaman dari MUFDana.

MUFDana hadir sebagai solusi pinjaman multiguna dengan agunan BPKB kendaraan.

  • Bisa cair 1-2 hari kerja.
  • Nominal pinjaman mulai dari Rp4 juta hingga Rp500 juta (75% dari nilai kendaraan).
  • Suku bunga rendah, 0,75% flat perbulan.

Semoga ulasan mengenai cara mengatur gaji 5 juta di atas dapat membantu Anda. Ingat, disiplin dan konsisten adalah kunci utama dalam mengelola keuangan. 

Wujudkanlah kesejahteraan finansial Anda bersama MUFDana!

7 Cara Mendapatkan Uang dari Internet dengan Cepat

Internet menjadi ladang penghasilan yang menjanjikan di era sekarang. Selama Anda tahu cara mendapatkan uang dari internet, maka tak perlu khawatir jika memiliki kebutuhan finansial mendadak.

Artikel ini akan memberikan ide cara mendapatkan uang dengan cepat dari internet. Ide ini disusun dari yang paling sulit ke yang mudah dengan kriteria seperti dalam tabel.

Langsung saja, ini dia 7 idenya dengan step by step yang bisa Anda mulai lakukan.

Menjadi Pengembang Website, Aplikasi atau Game

Cara ini cukup sulit, karena Anda harus menguasai bahasa pemrograman website, aplikasi, ataupun game. Namun hasilnya sangat memuaskan, mengingat setiap proyek bisa menghasilkan jutaan, bahkan puluhan juta.

Jika Anda pandai dalam bahasa pemrograman, Anda bisa mencari uang dengan mudah di internet. Bisa dengan:

  1. menawarkan jasa pada pemilik bisnis yang membutuhkan sistem dan aplikasi,
  2. membangun startup sendiri,
  3. membuat aplikasi atau game berbayar,
  4. Membuat aplikasi atau game gratis dengan monetisasi lewat iklan.

Menjadi Trader atau Investor Saham Online

Cara ini juga menjanjikan penghasilan yang besar dari internet. Meski demikian, Anda perlu memahami analisis saham untuk dapat berhasil dalam trading atau investasi ini.

Selain itu, trading atau investasi butuh modal awal yang lumayan. Setidaknya, modal bisa Anda gunakan untuk membeli 1 lot saham.

Untuk pemula, Anda bisa mulai dengan:

  1. mengikuti kelas, kursus, atau pelatihan tentang saham,
  2. bergabung dengan komunitas trader dan investor saham,
  3. membuka akun pada broker saham online yang terpercaya,
  4. mulai trading atau berinvestasi dengan analisis yang baik.

Menjual Karya Seni Online

Cara ini juga menjanjikan penghasilan yang besar, terutama dalam jangka panjang.

Karya seni bisa berupa foto, video, desain grafis, dan sebagainya. Anda bisa menawarkan jasa desain grafis, atau menjual hasil foto, video, dan desain yang sudah jadi.

Jika ingin menawarkan jasa desain grafis, Anda dapat memulainya dengan:

  1. Mendaftar ke marketplace jasa freelance,
  2. Menawarkan jasa ke komunitas dan pemilik bisnis melalui media sosial,
  3. Membangun brand Anda sendiri lewat website portofolio.

Jika ingin menjual hasil karya seni tersebut, Anda bisa mendaftar ke website khusus yang menjual stock foto, video, atau desain. Contohnya seperti iStock, GettyImages, Dreamstime dan lainnya.

Menjadi Guru Online

Setiap orang pasti memiliki bakat tertentu. Bakat ini bisa menjadi sesuatu yang Anda ahli di bidang tersebut dan menjadi cara untuk mendapatkan uang dari internet.

Anda bisa mendapatkan uang dengan menjadi guru online, mengajarkan apa yang menjadi bakat Anda. Di luar sana, pasti ada orang yang ingin belajar tentang keahlian Anda.

Dari sini, Anda bisa memulai dengan:

  1. membuat kurikulum/silabus tentang keahlian Anda
  2. Membuat materi dalam bentuk video, e-book, worksheet, dan lainnya
  3. Bergabung dengan website penyedia kursus dan menjadi tutor di sana
  4. Menjual kelas online melalui website pribadi

Menjadi Influencer Media Sosial (IG, TikTok, YouTube)

Menjadi influencer di platform media sosial tidak membutuhkan keahlian formal tertentu. Siapa pun memiliki kesempatan yang sama untuk melakukannya.

Untuk melakukannya, Anda dapat mengikuti langkah demi langkah berikut ini:

  1. Temukan niche yang paling cocok untuk Anda (bisa yang menurut Anda paling Anda kuasai atau mudah untuk membuat kontennya).
  2. Membuat konten yang teroptimasi untuk platform tersebut. Contoh: konten untuk TikTok berupa video pendek 1-3 menit dengan caption, hook, dan isi yang menarik.
  3. Konsisten upload konten setiap hari (IG & TikTok = 3-5x sehari, Youtube = 1x sehari).

Selanjutnya, jika sudah memiliki banyak follower atau subscriber, tinggal pilih cara monetisasi dengan iklan, endorse, atau lainnya.

Menulis Konten Freelance

Ini merupakan cara mendapatkan uang dari internet tanpa modal yang paling mudah. Anda bisa mendapatkan uang cepat dengan menulis konten. Terutama jika Anda mendapatkan klien yang langsung membayar begitu proyek selesai.

Menulis konten juga tidak terlalu sulit. Anda bisa mempelajarinya secara otodidak, tanpa harus mengikuti pembelajaran formal.

Meski demikian, untuk mendapatkan hasil maksimal, sebaiknya Anda mengikuti bootcamp atau kursus khusus tentang penulisan konten.

Setelah itu, Anda bisa memulainya dengan:

  1. Bergabung ke agensi penulisan
  2. Mencari klien di komunitas blogger, SEO, dan bisnis
  3. Mendaftar di marketplace jasa.

Mengajukan Pinjaman Online

Ini cara mendapatkan uang dari internet untuk pemula yang paling praktis. Anda tak harus memiliki keahlian tertentu, juga tak perlu menjual sesuatu.

Saat ini, syarat mendapatkan pinjaman online relatif mudah. Sayangnya, banyak yang mengenakan bunga tinggi yang justru membebani keuangan Anda.

Jika Anda mencari pinjaman multiguna dengan bunga rendah, syarat mudah, dan bisa cair dalam 1 hari, MUFDana pilihan Anda. Caranya cukup dengan menjaminkan BPKB motor/mobil Anda.

Langkahnya:

  1. Cek taksiran harga motor/mobil Anda dan besar pinjaman yang bisa Anda ajukan di Simulasi MUFDana,
  2. Isi formulir pengajuan,
  3. Tunggu follow up dari tim petugas MUFDana,
  4. Ikuti petunjuk pengajuan, termasuk menyiapkan dokumen yang menjadi syarat pinjaman.

Internet bisa jadi solusi bagi masalah Anda, termasuk masalah keuangan yang mendesak. Terapkan cara mendapatkan uang dari internet di atas sebagai tips keuangan yang cepat dan mudah.

10 Cara Hemat Uang yang Praktis agar Rekening Makin Bertambah

Setiap orang perlu tahu cara hemat uang. Mungkin nanti terpakai ketika sedang menabung untuk sesuatu atau memang harus berhemat karena pemasukan sedang seret.

Jika Anda sedang mencari cara agar bisa hemat uang untuk apa pun tujuan Anda, berarti Anda di tempat yang tepat.

Artikel ini akan memberi Anda ide 10 tips cara hemat uang yang praktis dan bakal membuat tabungan Anda makin berisi.

Simak caranya.

Buat Buku Catatan Keuangan Pribadi

Anda tak akan tahu apa yang perlu Anda perbaiki jika tidak memiliki catatan tentang hal tersebut. Di sinilah buku keuangan pribadi berperan sangat penting.

Anda perlu mencatat semua aktivitas finansial Anda, termasuk pemasukan, pengeluaran, utang, aset, dan lainnya. Dari sini, baru Anda bisa menganalisis profil finansial Anda dan membuat rencana penghematan.

Caranya? Cek artikel kami lainnya tentang cara membuat buku keuangan pribadi.

Membuat Kategori Pengeluaran

Cara hemat uang selanjutnya, Anda perlu membuat kategori pengeluaran, berdasarkan tingkat kepentingan dan kedaruratan.

Dari semua pengeluaran Anda di bulan lalu, tentukan mana yang termasuk:

  1. Penting dan mendesak, contoh: biaya pengobatan,
  2. Penting, tapi tidak mendesak, contoh: biaya makanan,
  3. Kurang penting tapi mendesak, contoh: kado pernikahan teman,
  4. Kurang penting dan tidak mendesak, contoh: top up game favorit.

Pastikan Anda selalu memprioritaskan kebutuhan daripada keinginan. 

Tentukan Plafon Pengeluaran

Selanjutnya, Anda perlu membuat rencana anggaran bulanan, berdasarkan aktivitas finansial bulan lalu, dan tujuan finansial Anda.

Caranya yaitu dengan membatasi pengeluaran hingga nominal tertentu. Contoh, jika budget untuk hiburan bulan lalu habis hingga Rp1.000.000, Anda bisa menguranginya hingga cukup Rp500.000 di bulan ini.

Beberapa pos pengeluaran mungkin tidak dapat Anda kurangi. Inilah pentingnya menentukan kategori berdasarkan tingkat kepentingan dan mendesaknya pengeluaran tersebut.

Masukkan dalam Kantong Terpisah

Setelah menentukan plafon pengeluaran, masukkan jatah masing-masing ke dalam kantong yang terpisah.

Anda bisa melakukannya secara konvensional dengan menyiapkan amplop bertanda khusus untuk masing-masing pos pengeluaran. Sederhana, tapi cara ini cukup ampuh untuk mencapai tujuan hemat uang.

Atau, bisa juga melakukannya secara digital melalui dompet elektronik. Saat ini, sudah banyak dompet elektronik atau mobile banking yang memiliki fasilitas pemisahan pengeluaran dalam kantong terpisah.

Utamakan Investasi dan Tabungan

Investasi berguna untuk membangun kondisi finansial yang sehat di masa mendatang. Sedangkan tabungan berfungsi sebagai cadangan dalam menghadapi kondisi tak terduga.

Pastikan Anda menunaikan kedua hal tersebut di awal bulan. Jangan tunggu menabung atau berinvestasi dari uang sisa. Sebaliknya, kedua hal ini harus menjadi prioritas utama Anda.

Cari Alternatif yang Lebih Hemat

Lihat laporan keuangan pribadi Anda, biasanya Anda bisa menemukan hal yang sering membuat Anda keluar banyak uang. Sebagai gantinya, Anda perlu mencari alternatif yang lebih hemat.

Contoh, jika selama ini Anda ke kantor naik mobil pribadi, maka mulai sekarang manfaatkan transportasi umum. Jika selama ini Anda bisa ngopi di kafe 4 kali sebulan, maka mulai sekarang belajar meracik kopi sendiri di rumah.

Telusuri pengeluaran Anda dan cari alternatif lain yang lebih murah. Dijamin, Anda akan terheran-heran dengan nominal yang bisa Anda hemat hingga akhir bulan.

Upayakan Membayar secara Tunai

Membayar secara tunai akan mengikat kesadaran Anda pada ketersediaan anggaran untuk pengeluaran tersebut. Jadi, cara Anda hemat uang adalah dengan berhati-hati untuk tidak membeli yang tidak perlu.

Hindari menggunakan kartu kredit atau pay later sebisa mungkin. Memang kadang hal ini sangat membantu di waktu urgent. Namun jika terlalu sering, Anda dapat kehilangan kesadaran tentang daya beli Anda yang sebenarnya.

Karena itu, usahakan membayar semua transaksi Anda secara tunai, entah dengan uang kontan, dompet elektronik, atau pun kartu debit.

Jangan Beli Dadakan

Salah satu yang sering mengacaukan rencana keuangan adalah pembelian mendadak atau impulse buying. Hindari hal ini.

Bawa uang secukupnya ketika ke pasar, supermarket, atau mall sesuai rencana pembelian Anda sejak dari rumah. Disiplin dengan apa yang sudah Anda anggarkan dan jangan biasakan membeli sesuatu secara dadakan.

Tutup aplikasi e-commerce Anda jika memang tidak ingin beli sesuatu. Jangan scroll tanpa tujuan, apalagi buka bagian flash sale untuk melihat barang diskonan.

Beli Bahan Makanan Sekaligus

Cara hemat uang bulanan terbaik untuk ibu rumah tangga maupun anak kos adalah beli bahan makanan sekaligus untuk satu minggu. Ini termasuk bumbu-bumbuan, daging, maupun sayuran.

Agar awet dan cukup untuk seminggu, lakukan food preparation. Bersihkan semua bahan setelah membeli dan masukkan dalam kontainer terpisah lalu simpan dalam kulkas.

Hal ini juga dapat memotivasi Anda untuk masak sendiri daripada beli di luar atau memesan lewat layanan delivery. Dua hal ini jelas menguras dompet.

Cari Pinjaman Bunga Rendah

Misalkan Anda mengalami kejadian mendadak yang butuh dana mendesak, maka ambil pinjaman yang memberikan bunga rendah seperti MUFDana.

MUFDana dari Mandiri Utama Finance (MUF) menyediakan pinjaman multiguna dengan bunga rendah dan proses cepat. Jaminannya cukup BPKB saja sehingga kegiatan harian Anda tidak terganggu.

Yang penting dalam menerapkan cara hemat uang di atas adalah konsisten dan disiplin. Dengan demikian, semua kebutuhan Anda tetap dapat terpenuhi dan tabungan Anda makin berisi.

Cara Membuat Buku Keuangan Pribadi dalam 5 Langkah

Pernah mengalami uang bulanan terasa cepat lenyap, tapi bingung ke mana saja perginya? Berarti Anda perlu tahu cara membuat buku keuangan pribadi.

Laporan keuangan pribadi adalah catatan mengenai profil dan aktivitas finansial perorangan.

Memiliki catatan keuangan pribadi sangat penting jika Anda memiliki tujuan keuangan tertentu. Manfaat membuat buku keuangan pribadi memudahkan Anda:

  1. Membuat pengeluaran lebih efektif dan efisien,
  2. Menjamin kebutuhan Anda tercukupi hingga waktu tertentu,
  3. Merencanakan peningkatan aset dan harta kekayaan,
  4. Mencapai tujuan keuangan tertentu seperti menikah, liburan, pendidikan, dan seterusnya.

Postingan ini akan membantu Anda untuk menyusun buku catatan keuangan pribadi dengan praktis, dalam 5 langkah/tahap.

Mari mulai dari langkah pertama.

Memilih Media Catatan

Ada berbagai media yang bisa Anda gunakan untuk membuat catatan keuangan personal, mulai dari yang sederhana hingga yang canggih.

Untuk cara membuat laporan keuangan pribadi paling konvensional, Anda bisa membuatnya di buku tulis, mirip seperti buku tabungan semasa SD. Pilihan lain, Anda bisa menggunakan lembar kerja (spreadsheet).

Untuk catatan offline, Microsoft Excel dapat jadi pilihan. Namun, catatan keuangan online akan lebih baik karena Anda dapat mengeditnya kapan pun, dari mana pun, selama terkoneksi dengan internet.

Untuk itu, ada Google Spreadsheet yang bisa Anda pakai. Anda juga bisa menggunakan aplikasi catatan keuangan yang bisa Anda download di AppStore atau Playstore.

Menyiapkan Tabel Buku

Cara untuk membuat buku laporan keuangan sederhana untuk personal, setidaknya Anda harus menyiapkan 2 tabel:

  1. Buku neraca (personal balance sheet), dan
  2. Buku arus kas (cash flow).

Pisahkan kedua tabel tersebut ke dalam lembar yang berbeda. Jika Anda menggunakan Excel atau Google Spreadsheet, buat lembar kerja (worksheet) yang terpisah untuk masing-masing tabel.

Buku neraca berfungsi untuk melihat nilai kekayaan pribadi Anda. Ini penting ketika Anda berencana untuk menambah aset atau menyiapkan tujuan keuangan tertentu, seperti menikah, beli rumah, dan lainnya.

Buku arus kas berfungsi untuk melihat aliran pemasukan dan pengeluaran Anda. Ini penting untuk merencanakan pengeluaran yang efektif dan efisien, pemasukan yang lebih besar, dan mencukupi kebutuhan dengan budget terbatas.

Menentukan Kolom

Sebagai bagian dari cara membuat buku keuangan pribadi, pada buku neraca setidaknya terdapat 3 kolom, yaitu: aset, harta dan utang.

Utang adalah tanggungan, liabilitas, atau kewajiban yang harus Anda tunaikan, sedangkan aset merujuk pada nilai barang yang Anda miliki. Ada pun harta menunjukkan total kekayaan bersih, didapat dari = Aset – Utang.

Pada buku arus kas, setidaknya terdapat 3 kolom juga, yaitu: pemasukan, pengeluaran, dan arus kas bersih.

Pemasukan berarti semua penghasilan Anda dari berbagai sumber pada bulan berjalan. Sedangkan pengeluaran merujuk pada semua yang Anda belanjakan di bulan tersebut.

Ada pun arus kas bersih merupakan hasil dari = Pemasukan – Pengeluaran.

Untuk setiap kolom, harus ada keterangan “item” dan “nominal”. Dengan demikian, jelas apa dan berapanya.

Menentukan Pos Setiap Kolom

Cara selanjutnya dalam membuat buku keuangan pribadi, Anda perlu menentukan apa saja isi setiap kolom. Contohnya, apa saja yang termasuk aset dan utang? Atau apa saja yang tergolong arus kas masuk dan arus kas keluar?

Untuk ini, Anda dapat membuat list dari setiap kolom agar lebih mudah. Contohnya seperti pada tabel neraca keuangan personal berikut.

AsetUtang
RumahKartu kredit
TanahPaylater
TabunganPinjaman Teman
Deposito
Reksa Dana / Saham
Emas
Kendaraan
Elektronik
Koleksi sepatu

Contoh lainnya, untuk list tabel arus kas seperti ini.

PemasukanPengeluaran
GajiTabungan
TunjanganInvestasi
Bunga tabunganBelanja bulanan
DepositoMakan
Reksa Dana / Dividen SahamTransportasi
Hasil Jualan / DagangListrik
Fee ProyekAir
Pulsa dan Internet
Hiburan
Lainnya
Biaya tak terduga

Tentu tidak semua item tersebut akan ada dalam catatan keuangan pribadi Anda. Namun, dengan list tersebut, akan memudahkan Anda untuk memasukkan catatan Anda pada pos yang tepat.

Memasukkan Nominal Sesuai Posnya

Langkah dalam cara membuat buku keuangan pribadi membuat terakhir tinggal memasukkan nominal angka sesuai dengan pos masing-masing. Contoh jika gaji Anda per bulan Rp5.000.000, masukkan nominal tersebut ke pos ”gaji” di kolom “arus kas masuk”. Begitu juga jika Anda punya utang pay later, maka masukkan nominalnya ke item “Pay Later” di kolom “Utang”.

Selanjutnya, tinggal meng-update buku keuangan Anda secara rutin dan konsisten. 

Untuk praktisnya, Anda perlu menyediakan waktu khusus untuk me-recall dan mencatat pemasukan atau pengeluaran Anda di hari itu. Contohnya setiap malam hari, sebelum tidur.

Jika ternyata pengeluaran Anda jauh lebih besar dari pemasukan, Anda mungkin membutuhkan bantuan keuangan mendesak. Untuk itu, Anda bisa menggunakan fasilitas pinjaman multiguna dari MUFDana.

Pinjaman serbaguna MUFDana memberikan plafon pinjaman yang besar dengan syarat mudah dan proses cepat. Bahkan, ajuan pinjaman Anda bisa cair hanya dalam 1 hari kerja.

Setelah dapat pinjaman, jangan lupa untuk tetap menerapkan cara membuat buku keuangan pribadi di atas secara konsisten. Kebiasaan ini akan memberikan dampak bagus bagi kesehatan finansial Anda untuk seterusnya.

Cara Membuat Pembukuan Keuangan Usaha Kecil Secara Sederhana

Meski usaha Anda masih skala kecil, Anda tetap harus laporan keuangan. Bagaimana cara membuat pembukuan keuangan usaha kecil akan dijelaskan pada pembahasan berikut.

Kenapa harus membuat pembukuan keuangan?

Pembukuan keuangan memiliki peranan yang penting dalam melihat performa dan kondisi finansial suatu usaha. Apa pun jenis usahanya dan berapa pun skalanya, wajib hukumnya untuk menyusun laporan keuangan.

Dengan adanya jurnal pembukuan keuangan, seorang pengusaha bisa mengambil keputusan dan membuat rencana usaha di masa yang akan datang. 

Bagaimana Cara Membuat Pembukuan Keuangan Usaha Kecil?

Pembukuan keuangan akan berisi catatan ringkas seluruh transaksi yang terjadi dalam periode waktu tertentu. Biasanya periode yang digunakan yaitu bulanan dan tahunan.

Untuk membuat laporan keuangan, Anda perlu menyiapkan beberapa hal berikut ini.

  • Buku kas pemasukan
  • Buku kas pengeluaran
  • Catatan laba rugi
  • Buku kas utama
  • Catatan inventaris barang
  • Catatan untuk laporan stok barang

Bagi usaha kecil, Anda bisa menggunakan metode entry tunggal. Segala bentuk transaksi, baik itu pengeluaran maupun pemasukan dengan metode ini akan menggunakan satu entri.

Adapun cara membuat pembukuan usaha secara manual adalah sebagai berikut.

1. Siapakan Media untuk Mencatat Pembukuan

Cara membuat laporan keuangan bulanan yang pertama yaitu menyiapkan media untuk mencatat laporan. Anda bisa membuat pembukuan keuangan sederhana tulis tangan di buku tulis dan mencatatnya secara manual.

Selain dengan buku catatan, Anda juga bisa menggunakan bantuan Microsoft Excel atau Google Spreadsheet. Buat sheet yang berbeda untuk setiap jenis laporan keuangan yang Anda buat.

Anda juga bisa menggunakan platform pembukuan keuangan usaha seperti Jurnal, Ginee, Majoo, dan masih banyak lagi.

2. Buat Catatan untuk Pemasukan dan Pengeluaran

Catat semua pemasukan yang diperoleh bisnis Anda dalam satu periode. Melalui catatan ini, Anda bisa tahu jumlah uang yang masuk atau omset bisnis Anda. Untuk contoh catatan pemasukan, Anda bisa lihat di bawah ini.

Selain mencatat pemasukan, Anda juga perlu mencatat pengeluaran. Kumpulkan semua bukti transaksi berupa faktur, kuitansi, nota, atau yang lainnya. Pastikan tidak ada bukti transaksi yang hilang.

Selanjutnya, tulis semua pengeluaran yang bisnis Anda, mulai dari biaya operasional, biaya produksi, dan juga gaji karyawan. Anda bisa membuat catatan pengeluaran seperti contoh berikut.

3. Menyusun Buku Kas Utama

Setelah mencatat pemasukan dan juga pengeluaran, cara membuat pembukuan keuangan yang selanjutnya yaitu susun buku kas utama. Dalam menyusun buku kas utama, Anda akan menggabungkan transaksi pengeluaran dan pemasukan.

Dengan menyusun buku kas utama, Anda bisa mengetahui besarnya keuntungan atau bahkan kerugian bisnis Anda. Selain itu, Anda juga bisa menyusun anggaran bisnis dengan melihat pemasukan dan juga pengeluaran usaha.

Agar tidak terjadi kesalahan, dalam menyusun kas utama sebaiknya lakukan secara teliti. Lakukan juga secara konsisten dan tidak berhenti dalam waktu tertentu.

4. Membuat Catatan Stok Barang

Tak hanya membuat catatan uang masuk dan keluar, selanjutnya catat juga stok barang yang tersedia. Dengan begitu, Anda bisa mengetahui dan juga mengawasi persediaan stok usaha Anda.

Ini akan menjadi sumber informasi jika Anda ingin membuka cabang dan mengembangkan usaha Anda.

Pencatatan stok barang juga bisa meminimalisir terjadinya kecurangan. Selain itu juga berperan sebagai manajemen gudang (jika ada) agar penggunaannya bisa lebih optimal.

5. Buat Catatan Inventaris Barang

Sebagai bagian dari cara membuat pembukuan keuangan usaha kecil, Anda juga perlu mencatat aset setiap usaha di buku inventaris barang. Sebagai aset usaha, tentu Anda perlu menjaga dan mengelolanya dengan baik.

Dengan memiliki buku inventaris barang, Anda akan lebih mudah untuk mengawasi, mengecek, atau melakukan mutasi aset. Ini juga bisa menjadi bukti tertulis saat terjadi kehilangan barang.

6. Susun Laporan Laba Rugi

Selanjutnya, susun laporan laba rugi. Laporan laba rugi berisi catatan beban usaha dan juga pemasukan bisnis Anda.

Dari catatan laba rugi ini Anda bisa mengetahui kondisi bisnis saat ini. Anda juga bisa tahu apakah bisnis Anda memperoleh keuntungan atau justru kerugian.

Selain itu, Anda juga bisa menjadikan laporan laba rugi sebagai bahan evaluasi dari strategi bisnis yang Anda terapkan sebelumnya. Dari sini, anda bisa menyusun strategi baru atau menyempurnakan strategi sebelumnya.

Laporan laba rugi akan menjadi puncak pembukuan setelah tutup buku di akhir periode dan menunjukkan performa usaha dalam satu tahun. Ini juga akan membantu Anda untuk menghitung kewajiban pajak yang harus Anda bayar.

Itulah tadi bagaimana cara membuat pembukuan keuangan usaha kecil. Secara lebih ringkas, langkah-langkahnya, yaitu:

  1. Menyiapkan media untuk mencatat laporan
  2. Mencatat pemasukan dan pengeluaran usaha
  3. Menyusun buku kas utama
  4. Membuat catatan stok barang
  5. Membuat catatan inventaris barang
  6. Menyusun laporan laba rugi

Meski skala usaha Anda masih kecil, Anda tetap wajib membuat pembukuan keuangan. Laporan ini berperan penting untuk melihat performa usaha Anda, sehingga bisa mengambil keputusan dan membuat rencana usaha selanjutnya.

Sekarang sudah paham ya bagaimana cara membuat pembukuan keuangan usaha kecil. Untuk memudahkan, Anda bisa menggunakan platform pembukuan keuangan atau memanfaatkan Google Spreadsheet dan Microsoft Excel.

Jangan lewatkan beragam artikel tips berbisnis lainnya yang disajikan oleh mufdana dari Mandiri Utama Finance (MUF).

Cara Membuat Laporan Keuangan Perusahaan untuk Pemula

Anda diminta perusahaan untuk membuat laporan keuangan? Atau hendak membuat laporan keuangan untuk perusahaan Anda sendiri? Kebetulan sekali, artikel ini akan membahas bagaimana cara membuat laporan keuangan.

Laporan keuangan memiliki peranan penting dalam melihat performa dan kondisi finansial perusahaan. Apa pun jenis usahanya dan berapa pun skalanya, wajib hukumnya untuk menyusun laporan keuangan.

Dengan adanya laporan keuangan, seorang pengusaha bisa mengambil keputusan dan membuat rencana usaha di masa yang akan datang.

Nah, bagaimana cara membuat laporan keuangan sederhana?

Langkah-Langkah Cara Membuat Laporan Keuangan

Laporan keuangan berisi catatan ringkas seluruh transaksi yang terjadi di perusahaan tersebut dalam periode waktu tertentu. Biasanya periode yang digunakan yaitu bulanan dan tahunan.

Contoh laporan keuangan yang biasa digunakan oleh perusahaan ada 4 kategori, yaitu laporan neraca, laporan laba rugi, laporan ekuitas pemilik dan laporan arus kas.

Jika Anda masih pemula, Anda bisa membuat laporan keuangan secara manual. Nantinya, ketika sudah mahir dan mulai terbiasa, Anda bisa mulai menggunakan aplikasi laporan keuangan milik perusahaan.

Agar lebih jelas, langsung saja berikut adalah langkah-langkah dalam membuat laporan keuangan perusahaan.

1. Siapkan Media untuk Mencatat Laporan

Cara membuat laporan keuangan bulanan yang pertama yaitu menyiapkan media untuk mencatat laporan. Anda bisa menggunakan buku tulis atau buku pengeluaran dan mencatatnya secara manual.

Selain dengan buku catatan, Anda juga bisa menggunakan bantuan Microsoft Excel atau Google Spreadsheet. Buat sheet yang berbeda untuk setiap jenis laporan keuangan yang Anda buat.

Jika ingin lebih praktis, Anda bisa memanfaatkan aplikasi laporan keuangan yang tersedia di Play Store. Misalnya seperti Jurnal, Quickbooks, Wave, Freshbooks dan lain-lain.

2. Catat Semua Transaksi pada Jurnal

Kumpulkan semua bukti transaksi berupa faktur, kuitansi, nota, atau yang lainnya.  Pastikan tidak ada bukti transaksi yang hilang. Ini menjadi cara membuat laporan keuangan manual selanjutnya.

Anda harus mencatat semua transaksi yang memiliki kaitan dengan operasional perusahaan secara rinci pada jurnal selama tahun berjalan. Baik itu transaksi penjualan, pembelian, sewa, penukaran barang, atau transaksi lainnya.

3. Posting Jurnal ke Buku Besar

Setelah jurnal berhasil Anda buat, selanjutnya posting jurnal tersebut ke buku besar. Buku besar ini berisi rincian dari setiap akun yang ada.

Untuk mengunggah jurnal ke buku besar, caranya cukup mudah. Anda hanya perlu memindahkan setiap transaksi yang sudah Anda catat pada jurnal ke akun-akun yang ada, sesuai dengan rinciannya.

4. Susun Neraca Saldo

Saat semua jurnal sudah Anda bukukan untuk masing-masing rekening yang ada di buku besar, Anda bisa mulai menyusun neraca saldo.

Fungsi dari neraca saldo yaitu untuk mengecek keseimbangan antara kredit dan debet yang ada di seluruh rekening milik buku besar.

Neraca saldo berisi daftar rekening dari buku besar, baik untuk saldo kredit maupun debet. Daftar rekening ini akan terbagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok aktiva dan kelompok pasiva.

5. Buat Jurnal Penyesuaian

Sebelum membuat jurnal penyesuaian, kumpulkan terlebih dahulu data-data yang Anda perlukan.

Ada kemungkinan beberapa transaksi belum masuk dan tercatat. Ini juga untuk mengantisipasi jika ada transaksi yang belum sesuai dengan kondisi di akhir periode.

Jurnal penyesuaian biasanya dibuat di akhir periode dengan tujuan untuk menyesuaikan saldo-saldo perkiraan sebelum Anda susun ke dalam laporan keuangan. Tujuannya agar bisa menunjukkan kondisi yang sebenarnya.

Melalui jurnal penyesuaian, performa perusahaan bisa terukur dengan baik karena menyajikan data keuangan perusahaan secara riil. Selain itu, komisaris dari perusahaan juga bisa mempertimbangkan langkah selanjutnya secara tepat.

6. Susun Neraca Lajur

Setelah neraca saldo berhasil dibuat, selanjutnya Anda bisa susun neraca lajur menggunakan data dari neraca saldo yang sudah disesuaikan dengan jurnal penyesuaian.

Nantinya, saldo yang sudah Anda sesuaikan akan muncul juga di neraca saldo yang sudah sesuai. Nah, saldo ini juga akan Anda gunakan untuk pelaporan dalam neraca laba rugi.

Dengan adanya neraca lajur, Anda akan lebih mudah dalam menyusun laporan keuangan.

7. Susun Laporan Keuangan

Laporan keuangan di sini terdiri atas laporan perubahan modal, laporan laba rugi, dan beberapa laporan lain. Anda bisa menyusun laporan keuangan secara langsung di neraca lajur.

Di neraca lajur, jumlah yang dilaporkan di setiap neraca dan laporan laba rugi sudah terpisah.

Jadi, saat melakukan perubahan pada kedua laporan, Anda tetap bisa memperoleh laporan laba rugi dan neraca yang mudah untuk Anda baca dan analisa.

8. Susun Kembali Neraca Saldo Pasca Penutupan

Susun kembali neraca saldo setelah selesai melakukan penutupan. Ini bertujuan untuk mengecek keseimbangan antara kredit dengan debet pada rekening yang masih terbuka.

Neraca saldo pasca penutupan ini berisi saldo yang ada pada rekening riil saja, baik itu saldo debet maupun kredit. Jangan masukkan rekening yang sudah ditutup.

Itulah tadi cara menyusun laporan keuangan perusahaan. Secara lebih ringkas, langkah-langkahnya, yaitu:

9. Menyiapkan media untuk mencatat laporan

  1. Mencatat semua transaksi pada jurnal,
  2. Memposting jurnal ke buku besar,
  3. Menyusun neraca saldo,
  4. Membuat jurnal penyesuaian,
  5. Menyusun neraca lajur,
  6. Menyusun laporan keuangan,
  7. Membuat neraca saldo pasca penutupan.

Sekarang sudah paham ya bagaimana cara membuat laporan keuangan bagi perusahaan. Untuk memudahkan, Anda bisa menggunakan aplikasi pencatatan laporan keuangan atau memanfaatkan Google Spreadsheet dan Microsoft Excel.

Jangan lewatkan beragam artikel tips berbisnis lainnya yang disajikan oleh mufdana dari Mandiri Utama Finance (MUF).

Tips Persiapan Finansial untuk Masa Depan Lebih Baik

Di sini, akan dibahas apa saja tips persiapan finansial yang bisa Anda lakukan untuk kehidupan yang lebih baik tanpa krisis.

Kita memang tidak pernah tahu bagaimana pastinya masa depan nanti. Namun, baik buruknya masa depan bisa Anda hadapi dengan baik karena sudah mempersiapkannya dari sekarang, termasuk dalam hal finansial.

Ada beberapa tips persiapan finansial yang bisa Anda mulai dari sekarang untuk persiapan masa depan yang minim risiko keuangan. Apa saja? Langsung saja simak ulasan berikut.

Persiapan Finansial dengan Memahami dan Mengelola Produk Keuangan

Perencanaan Keuangan

Ada banyak produk keuangan yang terdapat di dalam dunia finansial. Sebaiknya, Anda memiliki beberapa dan mengelolanya dengan baik sebagai salah satu bentuk persiapan finansial yang matang.

Sementara itu, terdapat 5 tahapan financing dari yang paling penting. Sesuai urutannya, maka meliputi:

  • Dana darurat
  • Asuransi
  • Investasi
  • Dana pensiun
  • Distribusi kekayaan atau warisan

Nah, dalam ulasan tips persiapan finansial ini, akan dibahas 4 dari 5 poin tersebut, kecuali warisan.

1. Memahami Pentingnya Dana Darurat

Tips persiapan finansial pertama berkaitan dengan dana darurat. Meskipun terkesan sepele, dana darurat merupakan salah satu komponen yang akan sangat berpengaruh pada finansial Anda saat ini.

Dana darurat ini akan Anda butuhkan ketika masa krisis datang. Misalnya saat pandemi menyerbu atau ada situasi yang membuat Anda tidak bisa menghasilkan uang.

Seberapa besar Anda memerlukan dana darurat? Jawabannya yaitu tergantung berapa pengeluaran Anda per bulan untuk kebutuhan pokok.

Kebutuhan pokok hanyalah kebutuhan mendesak yang sangat penting. Misalnya seperti makan, biaya sewa, tagihan, dan berbagai biaya penting. Ini di luar biaya foya-foya.

Misalkan dalam satu bulan Anda memerlukan biaya hidup Rp3 juta. Maka sebaiknya Anda mengumpulkan uang senilai Rp3 juta dan dikalikan 6 bulan. Totalnya berarti Rp18 juta.

Kalau sudah menikah? Tinggal kalikan saja biaya hidup sekeluarga dalam satu bulan, dengan 9 atau 12 bulan.

2. Asuransi, Satpam Masa Depan yang Penting

Anda pasti pernah melihat profesi satpam komplek. Beliau bekerja untuk keamanan dan mendapatkan gaji tiap bulan. Dalam sebuah komplek, tidak setiap bulan ada tindakan kejahatan, namun satpam tetap mendapat gaji tiap bulan selama ia bekerja, bukan?

Begitu pula dengan asuransi sebagai tips persiapan finansial berikutnya. Layaknya menggaji satpam, Anda harus mengumpulkan sejumlah uang tiap bulan sebagai proteksi Anda di masa depan. Meskipun satu bulan tersebut tidak terjadi hal apa pun.

Apakah rugi? Tentu tidak.

Dengan dana asuransi penjamin kesehatan seperti BPJS, semisal Anda sakit dan perlu dana puluhan sampai ratusan juta. Anda tak perlu mengeluarkan keuangan pribadi, karena pembiayaannya sudah ter-cover oleh asuransi.

Apakah hanya ada asuransi kesehatan saja? Tentu tidak. Ada banyak hal yang bisa tercover oleh asuransi, seperti:

  • Asuransi Jiwa,
  • Asuransi Kendaraan,
  • Ketenagakerjaan,
  • Asuransi Kesehatan,
  • Asuransi Kewirausahaan dan masih banyak lagi.

Prinsip dari semua jenis asuransi itu sama. Sama-sama memproteksi keuangan yang selama ini Anda kumpulkan dengan kerja keras.

Hanya dengan klaim asuransi, semua biaya untuk kondisi darurat akan ter-cover atau tidak perlu lagi merogoh kantong dalam-dalam.

3. Lanjut ke Investasi sebagai Persiapan Finansial 

Jika dana darurat sudah 100% terkumpul, atau setidaknya setengahnya dan asuransi juga sudah oke, maka tips persiapan finansial berikutnya adalah investasi. Akan tetapi, tentukan tujuan atau goals dari investasi sebelum memulainya, ya.

Ubah mindset dari yang goals masih terlalu abstrak, menjadi goals lebih terfokus. Seperti ingin mengumpulkan uang untuk dana pendidikan, persiapan beli rumah, atau yang lainnya. Tentukan juga nominal dan jangka waktunya.

Anda bisa mulai belajar investasi dan memasukkan uang ke berbagai produk investasi, seperti misalnya:

  • Reksadana, 
  • Emas, 
  • Invest USD,
  • Deposito,
  • Properti,
  • Saham, dan lain–lain.

Beda tujuan akan beda pula produk investasi yang sebaiknya Anda pilih. Namun, pastikan produk yang Anda pilih sudah terawasi oleh OJK.

4. Dana Hari Tua/Pensiun/Passive income

Tidak selamanya Anda akan bekerja, bukan? Tips selanjutnya dalam persiapan finansial atau perencanaan keuangan ini, Anda tidak perlu susah-susah mencari uang lagi. Anda hanya perlu mengelola keuangan yang ada tanpa ada rasa khawatir pada kebutuhan yang tidak tercukupi.

Coba pikirkan usia berapa Anda akan pensiun dan tentukan besaran pengeluaran per bulan di hari tua nantinya. Usahakan kebutuhan pokok ter-cover di dalamnya. Lalu, kalikan dengan 20 atau 30 tahun (kira-kira sampai tutup usia).

Misal kira-kira per bulannya perlu Rp5 juta. Kalikan setahun, dan kalikan lagi dengan 20 atau 30 tahun. Tidak sampai di situ, hitung pula kemungkinan besaran uang setelah terkena inflasi.

Sudah dapat? Langsung aja kumpulkan dari sekarang.

Kesimpulan

Ikuti tahapan ini dari yang paling urgent terlebih dahulu, baru bisa mulai ke tahapan berikutnya. Mulai dari dana darurat, asuransi, sampai dana pensiun.

Bagaimana? Apakah tips persiapan finansial ini membantu Anda?

Jangan lewatkan beragam artikel lain mengenai tips keuangan yang disajikan oleh mufdana dari Mandiri Utama Finance (MUF).

Cara Mengatur Keuangan untuk Pendidikan Anak, Sudah Coba?

Setiap orang tua pasti ingin menyekolahkan anaknya di sekolah yang bagus. Namun permasalahannya, sering kali terkendala biaya. Untuk bisa memilih sekolah yang bagus, Anda perlu tahu bagaimana cara mengatur keuangan untuk pendidikan anak.

Mengumpulkan dana pendidikan anak akan menjadi persiapan yang panjang. Tak jarang para orang tua pada akhirnya ingin menyerah setelah melihat besarnya dana yang harus mereka kumpulkan. Belum lagi kebutuhan pokok, cicilan rumah, dana darurat, dan keinginan untuk beli asuransi yang terus menghantui.

Akan tetapi, ini bukan berarti Anda tidak bisa melakukannya. Ibarat pepatah, “Banyak jalan menuju Roma”. Banyak cara yang bisa Anda tempuh. Anda bisa memilih salah satu cara menabung untuk anak sekolah di artikel ini.

Cara Mengatur Keuangan untuk Dana Pendidikan Anak

Sebelum mengetahui bagaimana cara untuk mengumpulkan dana pendidikan anak, sebaiknya Anda ketahui dahulu beberapa fakta terkait dana pendidikan.

  • Dana pendidikan adalah salah satu pos keuangan yang pasti akan Anda keluarkan dan tidak bisa Anda tunda;
  • Dana pendidikan juga mengalami inflasi, sehingga besarnya juga akan terus mengalami kenaikan;
  • Ada peluang untuk memperoleh beasiswa yang menyebabkan seseorang tidak perlu mengeluarkan biaya meski sekolah di tempat yang bagus.

Selanjutnya, langsung saja mari kita bahas bagaimana cara menabung untuk pendidikan anak.

1. Lakukan Riset

Cara mengatur keuangan untuk pendidikan anak diawali dengan riset. Lakukan riset ke beberapa sekolah yang Anda impikan. Cari tahu juga besarnya biaya sekolah di sana. Mulai dari biaya pendaftaran, uang pangkal, SPP, dan biaya lainnya.

Perlu Anda pahami, sekolah yang bagus tidak selalu mahal. Bagus di sini parameternya sesuai dengan value dari keluarga. Untuk itu, saat memilih sekolah, selain mencari tahu biayanya, juga cari tahu kurikulum dan lingkungannya.

2. Hitung Perkiraan Biaya yang Harus Anda Siapkan

Setelah tahu mana sekolah yang hendak Anda tuju, cara selanjutnya untuk mengatur keuangan untuk pendidikan anak adalah dengan menghitung besarnya biaya yang harus Anda siapkan. Siapkan untuk uang pangkal terlebih dahulu.

Nantinya, uang bulanan bisa Anda ambil dari cash flow bulanan. Yang terpenting, Anda bisa memastikan bahwa besarnya uang bulanan tidak akan mengganggu cash flow bulanan. Jika Anda tidak yakin, Anda bisa mulai menabung uang bulanan juga.

Namun, jika nominal dana yang harus Anda tabung ternyata sangat besar dan kondisi keuangan tidak mendukung, pertimbangkan untuk mencari sekolah lain.

3. Perhatikan Inflasi

Dana pendidikan juga mengalami inflasi dan terus mengalami kenaikan di setiap tahunnya. Dengan demikian, Anda juga perlu memperhatikan hal ini dan menyiapkan dana lebih.

Untuk melakukan perhitungan, berikut beberapa hal yang harus Anda siapkan dan perhatikan:

  1. Present value (nilai biaya saat ini),
  2. Future value (nilai biaya masa depan),
  3. Periode yang dibutuhkan,
  4. Interest rest atau inflasi,
  5. Periodic payment atau kontribusi tiap bulan.

Umumnya, biaya uang pangkal rata-rata akan mengalami kenaikan 10-15 persen setiap tahunnya. Sementara itu, biaya SPP akan mengalami kenaikan yang serupa dengan inflasi.

4. Lihat Kondisi Keuangan dan Aset yang Dimiliki

Setelah mengetahui besarnya dana yang harus Anda kumpulkan, lihat kondisi keuangan Anda terlebih dahulu. Lihat juga aset apa saja yang Anda miliki. Ini akan membantu Anda dalam membuat perencanaan keuangan.

Jika selama ini gaji Anda hanya cukup untuk kebutuhan dan sedikit untuk investasi, pertimbangkan untuk menambah penghasilan melalui pekerjaan sampingan. Anda bisa kerja paruh waktu, menjadi dropship atau reseller dan bisa juga kerja sebagai freelancer.

Dengan begitu, Anda bisa mengalokasikan dana investasi untuk masa depan anak dengan porsi lebih banyak.

5. Tentukan Media untuk Menabung

Anda beberapa opsi yang bisa Anda pilih sebagai media untuk mengumpulkan dana pendidikan anak. Bisa dengan: 

  • Tabungan biasa, 
  • Tabungan pendidikan,
  • Asuransi pendidikan dan 
  • Investasi di reksadana atau deposito atas nama anak.

Di tabungan pendidikan, uang yang wajib Anda tabung nilainya lebih pasti. Karena dihitung dari nominal dana yang Anda butuhkan dan jangka waktunya. Ini akan membantu Anda untuk lebih konsisten.

Berbeda dengan tabungan biasa yang mana besarnya nominal yang harus Anda tabung besarnya Anda tentukan sendiri.

Jika memilih asuransi pendidikan anak, pastikan Anda membaca polis dengan teliti agar tidak tertipu. Jika ada pertanyaan atau hal yang masih Anda bingungkan, jangan segan untuk bertanya.

6. Sesuaikan Pengeluaran Anda

Dana pendidikan pasti akan menambah cash flow bulanan Anda. Untuk itu, review kembali pengeluaran Anda. Jika ada yang bisa dipangkas, pangkas atau kurangi nominalnya.

Sebisa mungkin tahan dulu keinginan Anda untuk belanja barang-barang yang kurang perlu. Akan lebih baik jika dana tersebut dialihkan untuk menambah dana pendidikan. 

Salah satu prinsip penting dalam menerapkan cara mengatur keuangan untuk pendidikan anak adalah, semakin banyak uang yang Anda tabung, semakin cepat dana pendidikan terkumpul.

Penutup

Meski dana pendidikan anak bisa Anda kumpulkan dari jauh-jauh hari, namun jika dirasa tidak memungkinkan, sebaiknya jangan paksakan.

Bagaimana pun juga, memilih sekolah anak tetap harus sesuai kemampuan. Solusi alternatif jika pada saatnya nanti dana pendidikan anak belum terkumpul adalah dengan memanfaatkan fasilitas pinjaman dana pendidikan.

Pinjaman dana pendidikan adalah bagian dari pinjaman multiguna yang ditujukan untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan mendesak, seperti biaya pendidikan. Pinjaman jenis ini menggunakan agunan atau jaminan sebagai solusi untuk mendapatkan dana cepat.

Salah satu pemberi pinjaman multiguna dengan jaminan BPKB mobil atau motor adalah mufdana. Sementara mufdana sendiri merupakan salah satu produk pembiayaan yang dihadirkan oleh Mandiri Utama Finance (MUF).

Jika ingin mengumpulkan dana pendidikan anak mulai dari sekarang, Anda bisa mencoba cara mengatur keuangan untuk pendidikan anak di atas. Semoga uang Anda cukup dan Anda bisa memilih sekolah anak yang sesuai dengan value keluarga.

Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga Agar Tidak Boros

Saat masih single, Anda merasa malas dan kurang konsisten untuk belajar kelola uang? Coba bulatkan kembali tekad Anda! Sebab, saat sudah menikah nanti Anda perlu tahu bagaimana cara mengatur keuangan rumah tangga agar tidak boros.

Nah, di artikel ini akan dibahas bagaimana cara mengelola keuangan dalam rumah tangga agar tidak boros.

Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga

Setiap keluarga pasti memiliki kondisi keuangan yang berbeda. Ada yang lebih cepat mencapai level keuangan yang lebih stabil. Ada juga yang harus berjuang hingga bertahun-tahun.

Namun, apa pun kondisinya, semua butuh perjuangan dan konsistensi. Tidak ada hal yang instan dalam pengelolaan keuangan.

Untuk mengatur keuangan keluarga, Anda dapat menerapkan beberapa tips berikut agar tidak boros.

1. Hitung Semua Pemasukan

Cara pertama dalam mengatur keuangan rumah tangga adalah dengan menghitung semua pemasukan keluarga Anda selama satu bulan. Mulai dari gaji istri, gaji suami, dan penghasilan lain dari bisnis, kerja paruh waktu, atau freelancer. Tambahkan bonus, intensif, atau upah lembur jika ada.

Hal ini penting untuk mengetahui jumlah uang yang kalian miliki. Dengan begitu, Anda akan lebih mudah dalam merencanakan pengeluaran dan mengatur keuangan keluarga.

2. Buat Catatan Keuangan

Untuk mengetahui besarnya pengeluaran rumah tangga setiap bulan, catat secara detail setiap pengeluaran. Cara mengatur keuangan rumah tangga ini bisa dilakukan dengan menggunakan buku kecil atau Microsoft Excel. Selain itu Anda juga bisa memanfaatkan aplikasi pencatat keuangan, seperti Pina, Money Lover, Andromoney, dan lain-lain.

Kategorikan pengeluaran-pengeluaran tersebut ke dalam pos-pos yang Anda buat. Anda bisa membuat pos untuk belanja bulanan, belanja mingguan, bayar tagihan, biaya sekolah anak dan lain-lain.

Jika malas mencatat secara detail, Anda bisa mencoba alternatif lain dengan mencatat pengeluaran rutin bulanan. Pengeluaran ini biasanya berupa listrik, air, Wifi, asuransi dan lain-lain. Catat juga pengeluaran mingguan Anda dalam sebulan kemudian dikalikan empat.

3. Buat Anggaran Bulanan

Pada dasarnya, tidak ada rumus mengatur keuangan rumah tangga yang paten Sebab, setiap orang pasti memiliki pengeluaran yang berbeda-beda. 

Oleh karena itu, buat anggaran dari catatan keuangan yang Anda buat. Selanjutnya, Masukkan uang ke dalam pos tersebut dengan nominal yang sudah Anda tetapkan. 

Untuk kebutuhan rumah seperti keperluan dapur, jajan, transportasi, sebaiknya buat dalam mingguan. Ini akan membantu Anda menghemat dan mengontrol pengeluaran, sehingga uang Anda tidak cepat habis sebelum sampai akhir bulan.

4. Jeli Terhadap Promo, Tapi Tidak Kalap

Manfaatkan setiap promo yang ada menjadi cara mengatur keuangan rumah tangga dengan penghasilan minim. 

Membeli barang saat diskon atau promo bisa lebih menghemat budget. Selain itu, Anda juga bisa memanfaatkan sisa uang tersebut untuk keperluan yang lain.

Namun, jangan sampai Anda justru tergiur promo untuk hal-hal yang tidak Anda butuhkan. Sebisa mungkin hindari hal itu. 

Memang benar harganya akan lebih murah, tetapi jika Anda tidak membelinya, Anda justru tidak akan kehilangan uang sepeser pun.

5. Mampu Mengendalikan Diri

Jika Anda seringkali impulsif dan tiba-tiba beli barang yang tidak diperlukan, hati-hati! Ini bisa bahaya untuk keuangan keluarga Anda dan menggagalkan penerapan cara mengatur keuangan rumah tangga yang baik.

Coba pikir kembali sebelum Anda membeli sesuatu. Pahami apakah Anda benar-benar membutuhkan barang itu atau hanya sekedar nafsu belaka. 

Tanya pada diri Anda 2-3 kali bagaimana jika Anda tidak membeli barang itu sekarang juga. Jika setelah dipikirkan ternyata tidak ada aktivitas yang terganggu, coba tunda terlebih dahulu.

Anda juga bisa menyesuaikan keinginan Anda dengan melihat kondisi keuangan Anda. Sebaiknya jangan berutang atau menggunakan kartu kredit untuk hal-hal yang bersifat konsumtif.

6. Tidak Menyepelekan Uang Kecil

Jangan pernah menganggap remeh pengeluaran-pengeluaran kecil. Meskipun terlihat kecil secara nominal, jika ini Anda lakukan setiap hari, maka akan berdampak pada pengeluaran Anda.

Terkadang pengeluaran-pengeluaran kecil inilah yang justru membuat keuangan Anda bocor. Jika, setiap hari Anda menghabiskan Rp25 ribu untuk hal di luar keinginan, dalam satu bulan sudah memakan budget Rp750 ribu. 

Nominalnya jadi besar bukan?

Selain itu, jangan juga menganggap remeh return investasi yang kecil. Meskipun kecil, jika ini terus digulung dalam waktu yang lama, maka akan menghasilkan return yang besar juga.

7. Usahakan untuk Masak Sendiri dan Bawa Bekal

Kurangi makan di luar juga bisa menjadi cara mengatur keuangan agar tidak boros. Saat makan di luar, pasti ada saja keinginan untuk membeli jenis makanan tertentu yang justru ini menyebabkan budget membengkak. 

Maka dari itu, sebaiknya Anda masak sendiri dan membawa bekal sendiri saat bekerja. Selain menghemat pengeluaran, masak sendiri juga lebih sehat, bersih, dan bergizi.

Cara Lain Mengelola Keuangan Rumah Tangga

Itulah tadi 7 cara manajemen keuangan rumah tangga yang paling mudah dan efektif. Selain ketujuh cara di atas, masih ada beberapa cara lain yang bisa Anda lakukan, seperti misalnya:

  1. Buat daftar belanja sebelum pergi berbelanja,
  2. Tentukan skala prioritas keuangan rumah tangga,
  3. Meminimalisir gaya hidup,
  4. Kurangi utang konsumtif dan penggunaan kartu kredit,
  5. Miliki jaminan kesehatan sebagai proteksi,
  6. Lakukan evaluasi secara berkala.

Sudahkah Anda mencoba beberapa cara mengatur keuangan rumah tangga agar tidak boros? Selalu ingat bahwa pengelolaan keuangan tidak bisa instan. Jika Anda sudah mencoba dan belum terlihat hasilnya, tetap lakukan dan jangan menyerah.

Jangan lewatkan beragam artikel lain mengenai tips keuangan yang disajikan oleh mufdana dari Mandiri Utama Finance (MUF).